IX. KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN KOORDINASI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR ORGANISASI Kata ORGANISASI, mengandung
Advertisements

Organizing.
Pertemuan 10 Wewenang & Delegasi
Pengorganisasian da Struktur Organisasi
Fondasi Struktur Organisasi
KOORDINASI DAN RANCANGAN ORGANISASI
PERTEMUAN 9 Otoritas, Pendelegasian Wewenang dan Sentralisasi
OTORITAS, PENDELEGASIAN WEWENANG DAN DESENTRALISASI
Komponen Struktur Organisasi
KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN
Koordinasi dan Rentang Manajemen
WEWENANG, DELEGASI DAN DESENTRALISASI
WEWENANG, DELEGASI dan DESENTRALISASI
PERTEMUAN 9 Otoritas, Pendelegasian Wewenang dan Sentralisasi
Otoritas dan Pendelegasian Wewenang
Oleh Ratna Komala Putri, SE STMIK GANESHA
KOORDINASI & RENTANG MANAJEMEN
Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom Manajemen Umum1 Koordinasi Lecture Note: Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom.
Manajemen Umum RETNO BUDI LESTARI 1 8 N A U M E T R E P.
KEKUASAAN DAN DISTRIBUSI WEWENANG
OLEH : YUSMEDI NURFAIZAL, S.SOS, MM
Manajemen Umum PERTEMUAN 8 Koordinasi dan Rentang Manajemen
KOORDINASI & RENTANG MANAJEMEN
PENGORGANISASIAN TIM MANAJEMEN.
PENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR
KOORDINASI & RENTANG MANAJEMEN
BAB IX Koordinasi dan Rentang Manajemen
PERTEMUAN 8 Koordinasi dan Rentang Manajemen
Koordinasi dalam Manajemen
WEWENANG, Kekuasaan dan DELEGASI
KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN
KEKUASAAN, KEWENANGAN, TANGGUNG JAWAB & DELEGASI
WEWENANG, DELEGASI dan DESENTRALISASI
PENGANTAR MANAJEMEN UMUM
PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)
KOORDINASI dan RENTANG MANAJEMEN.
Wewenang, Delegasi, Desentralisasi
KOORDINASI & RENTANG MANAJEMEN
ULUL ALBAB PUTRA FEBRI DIAN MALEVA AHMAD ZULHAN BAKRI RAKHMAT HIDAYAT
Manajemen Umum PERTEMUAN 8 Koordinasi dan Rentang Manajemen
7. KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN
PENGARUH, KEKUASAAN, DAN WEWENANG
Organizing.
PENGORGANISASIAN Pengertian Pengorganisasian Struktur Organisasi
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom
PENGANTAR MANAJEMEN By. NETTY LAURA,SE,MM
XI. KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN
Koordinasi.
KEKUASAAN, WEWENANG, DAN PENGARUH
MANAJEMEN DAN BISNIS Pengorganisasian dan Struktur Organisasi
STIESS BATANG PERTEMUAN KE 10
1. Organisasi adalah sistem transformasi masukan dan keluaran yang bergantung pada lingkungan, merupakan konsep : a. Sistem Politik c. Kontrak sosial.
PERTEMUAN 5 Pengorganisasian
Kekuasaan, Kewenangan, Tanggung Jawab, & Delegasi
OUR PRESENTATION PENGANTAR MANAJEMEN
KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN
Otoritas dan Pendelegasian Wewenang
Kekuasaan, Kewenangan, Tanggung Jawab, & Delegasi
Pertemuan ke-6 PENDELEGASIAN WEWENANG
WEWENANG,DILEGASI DAN DESENTRALISASI
PENDELEGASIAN WEWENANG
Organizing.
PENDELEGASIAN WEWENANG
Rancangan struktur Organisasi
PENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR ORGANISASI
KOORDINASI & RENTANG MANAJEMEN
PENDELEGASIAN WEWENANG
KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN
Transcript presentasi:

IX. KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN KOORDINASI Koordinasi (coordination)  proses pengintegrasian tujuan dan kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) untuk mencapai tujuan secara efisien.

Koordinasi sangat dibutuhkan bagi organisasi- organisasi yang menetapkan tujuan yang tinggi. Menurut James D. Thompson, ada tiga macam saling ketergantungan di antara satuan-satuan organisasi, yaitu :  Saling ketergantungan yang menya- tu (pooled interdependence).  Saling ketergantungan yang berurut- anm (sequential interdependence).  Saling ketergantungan timbal balik (reciprocal interdependence).

RENTANG MANAJEMEN Rentang manajemen (rentang kendali) berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer (atasan). Rentang manajemen sering di- sebut dengan istilah-istilah :  span of control,  span of authority,  span of attention,  span of supervision.

Berapa jumlah rentangan yang ideal ? Ada dua alasan mengapa penentuan Rentangan yang tepat adalah penting. a. Rentang manajemen mem- pengaruhi pelaksanaan ker- ja yang efektif bawahan. b. Ada hubungan antara ren- tang manajemen di seluruh organisasi dan struktur organisasi.

jumlah maksimum bawahan yang dapat dikenda- Menurut Henri Fayol  jumlah maksimum bawahan yang dapat dikenda- likan oleh setiap pengawas produksi dalam orga- nisasi adalah 20 sampai 30 karyawan, sedang setiap kepala pengawas dapat mengawasi hanya 3 atau 4 pengawas produksi. Pendekatan Graicunas ini menunjuk- kan kekompleksan tugas-tugas peng- awasan manajer, dan secara matema- tik hubngan-hubungan tersebut dapat dinyatakan dengan rumus :

R = n (2n-1 + n - 1) di mana R = jumlah hubungan n = jumlah bawahan Bila ada 5 bawahan akan ada 100 hubungan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rentang Manajemen a. Kesamaan fungsi-fungsi. Semakin sejenis fungsi-fungsi yang dilaksa- nakan oleh kelompok kerja, ren- tangan semakin melebar. b. Kedekatan geografis. Semakin dekat kelompok kerja ditempat- kan, secara phisik, rentangan semakin melebar.

yang dibutuhkan. Semakin se- dikit pengawasan langsung yang c. Tingkat pengawasan langsung yang dibutuhkan. Semakin se- dikit pengawasan langsung yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar. d. Tingkat koordinasi pengawasan yang dibutuhkan. Semakin ber- kurang koordinasi yang dibutuh- kan, rentangan semakin melebar.

e. Perencanaan yang dibutuhkan manajer. Semakin sedikit pe- rencanaan yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar. f. Bantuan organisasi yang terse- dia bagi pengawas. Lebih ba- nyak beban yang diterima pe- ngawas (pelaksana) dalam fungsi-fungsi mis. penarikan, latihan dan pengawasan mutu,

X. WEWENANG, DELEGASI DAN DESENTRALISASI PENGERTIAN WEWENANG, KEKUASAAN DAN PENGARUH Wewenang (authority)  adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk mela- kukan atau tidak melakukan sesu- atu agar tercapai tujuan tertentu. Wewenang merupakan hasil de- legasi atau pelimpahan wewe- nang dari atasan ke bawahan.

untuk melakukan sesuatu. Kekuasaan  adalah ke- Kekuasaan (power) sering dicampur adukkan dengan wewenang. Meskipun kekuasaan dan wewenang sering ditemui bersama, tetapi kedu- anya berbeda. Wewenang  adalah hak untuk melakukan sesuatu. Kekuasaan  adalah ke- mampuan untuk melakukan hak tersebut.

Ada dua pandangan yang saling berlawanan mengenai sumber wewenang, yaitu : Teori formal, wewenang  adalah di anugerah- kan, ada wewenang karena diberi atau dilimpahi atau diwarisi. Pandangan ini menganggap bahwa wewenang berasal dari tingkat ma- syarakat tertinggi, kemudian secara hukum diturunkan dari tingkat ke tingkat.

Teori penerimaan (teori perilaku), Wewenang timbul hanya apabila hal itu diterima oleh kelompok atau indi- vidu kepada siapa wewenang terse- but dijalankan. Pandangan ini menyatakan kunci da- sar wewenang ada dalam diri yang dipengaruhi (influencee), bukan yang mempengaruhi (influencer). Jadi, wewenang itu ada atau tidak ada tergantung pada penerima (reciever), yang memutuskan untuk menerima atau menolak.

Wewenang  hak untuk melakukan sesuatu Kekuasaan  Untuk melakukan hak tersebut Kemampuan untuk mempengaruhi individu , kelompok, keputusan, dll. Wewenang tanpa kekuasaan, Kekuasaan tanpa wewenang akan timbul konflik dalam organisasi

rantai perintah jelas, dan mengalir STRUKTUR LINI DAN STAF Organisasi Lini  rantai perintah jelas, dan mengalir kebawah melalui tingkatan-tingkatan manajerial. Individu-individu dalam departemen/ bagian melaksanakan kegiatan-kegi- atan utama perusahaan. Setiap orang mempunyai hubungan pelaporan hanya dengan satu atasan sehingga ada kesatuan perintah.

Staf  merupakan individu atau ke- lompok terdiri para ahli yang struktur utamanya memberikan saran dan pe- layanan kepada fungsi lini. Karyawan staf tidak secara langsung terlibat dalam kegiatan utama organisasi atau departemen. Ada 2 tipe staf :  staf pribadi (asisten),  staf spesialis,

WEWENANG LINI, STAF DAN FUNGSIONAL Wewenang Lini (line authority)  adalah wewenang dimana atasan melakukannya atas bawahannya langsung. Diwujudkan dalam we- wenang perintah dan secara lang sung tercermin sebagai rantai perintah, serta ditu- runkan kebawah.

Wewenang Staf Wewenang staf (staff authority)  adalah hak yang dimiliki oleh satuan- satuan staf atau spesialis untuk mem- beri saran, rekomendasi, atau konsul- tasi kepada personalia lini. Ini tidak memberikan wewenang kepada anggota staf untuk me- merintah lini mengerjakan ke- giatan tertentu.

Wewenang staf fungsional  adalah hubungan terkuat yang dapat dimiliki staf dengan satuan- satuan lini. Bila dilimpahi wewenang fungsi- onal oleh manajemen puncak, seorang staf spesialis mempunyai hak untuk memerintah satuan lini sesuai kegiatan fungsional.