 Sistem lebih fleksibel dalam penerapan algoritme pengendalian.  Data bisa langsung disimpan dalam format digital, sehingga pengolahannya lebih cepat.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TURUNAN/ DIFERENSIAL.
Advertisements

Pemrograman Terstruktur
Sistem Kelistrikan & Instrumen
Menunjukkan berbagai peralatan TIK melalui gambar
Pertemuan 6 (Organisasi Input/Output)
Sinyal Analog dan Sinyal Digital
PENYEDERHANAAN RANGKAIAN
PENYEDERHANAAN RANGKAIAN
Siswo Wardoyo, S.T., M.Eng. GERBANG LOGIKA
ELEKTRONIKA Bab 7. Pembiasan Transistor
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Menempatkan Pointer Q 6.3 & 7.3 NESTED LOOP.
Algoritma dan Struktur Data
Rangkaian konverter.
TRANSFORMASI-Z Transformsi-Z Langsung Sifat-sifat Transformasi-Z
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -II” 2.
Soal-Soal Latihan Mandiri
Barisan & deret Segaf, SE.MSc. Mathematical Economics
Rangkaian ADC 0804 dan 0808.
AP2C GERBANG LOGIKA.
MICROSOFT EXCEL 2000 Bagian #2 Formula #1. MS Excel 2000 #2 – Haryoso Wicaksono 2 Control Panel Periksa Regional Setting, khususnya : pemisah desimal,
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Analisis Rangkaian Listrik Sesi-10
Formula dan Fungsi Microsoft Excel.
TURUNAN DIFERENSIAL Pertemuan ke
Jaringan Komputer Subnetting.
Menggunakan Alat-alat Ukur
Fisika Dasar Oleh : Dody,ST
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
SEARCHING ( PENCARIAN )
ELEKTRONIKA Bab 8. Model AC
Dasar-dasar Ilmu Ekonomi
Pengantar Mikroprosesor
: : Sisa Waktu.
Luas Daerah ( Integral ).
Pertemuan 3 Arsitektur Komputer II
DINI OKTARIKA, S.KOM 1 KOMUNIKASI DATA.  Komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu Communicare atau Communis yang berarti menjadi milik bersama.  Komunikasi.
Akuisisi Data dan converter Data
PERTEMUAN KE 9 MENU TUNGGAL.
DIGITAL TO ANALOG CONVERTER (DAC)
Pertemuan 5 P.D. Tak Eksak Dieksakkan
KELOMPOK II FITRAH YULIA ASTARI MUHAMMAD FAUZAN
Pemrograman Visual Tipe Data dan Operator
Dioda Ideal.
BAB VI MULTIPLE INTERRUPTS
INTERUPSI mikroprosesor 8088
ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK
FPGA DAN VHDL TEORI, ANTARMUKA DAN APLIKASI Chapter 19 Antarmuka Pada FPGA Xilinx Spartan-3E Ferry Wahyu Wibowo © Copyright 2014 oleh Ferry Wahyu Wibowo,
Slide 4 – Sistem Transmisi Modulasi & Multiplexing
PROGRAMMABLE PERIPHERAL INTERFACE (PPI) 8255
ITK-121 KALKULUS I 3 SKS Dicky Dermawan
Aritmatika Bilangan Biner
SISTEM PAGING.
Karakteristik Respon Dinamik Sistem Lebih Kompleks
Arsitektur Mikroprosesor Z-80
::. MATA KULIAH MIKROPROSESSOR.:: 09/04/101 :: MEMORI :: TEORI, IMPLEMENTASI & APLIKASI []
ELEKTRONIKA Bab 4. Rangkaian Dioda
Matakuliah : Perangkat Keras Komputer Versi Materi
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
PENGENALAN SINYAL-SINYAL DASAR
Kompleksitas Waktu Asimptotik
SEJARAH KOMPUTER GENERASI PERTAMA TABUNG VAKUM ENIAC
©Ian Sommerville 2004Software Engineering, 7th edition. Chapter 1 Slide 1 DPK Issa Arwani, S.kom, M.sc.
JamSenin 2 Des Selasa 3 Des Rabu 4 Des Kamis 5 Des Jumat 6 Des R R S S.
WISNU HENDRO MARTONO,M.Sc
KOMUNIKASI DATA – ST014 SISTEM BILANGAN
Jurusan Teknik Gas dan Petrokimia FTUI
Pengantarmukaan Periferal Komputer
Converter Alat bantu digital yang paling penting untuk teknologi kontrol proses adalah yang menerjemahkan informasi digital ke bentuk analog dan juga sebaliknya.
ADC (ANALOG TO DIGITAL CONVERTER)
Analog to Digital Converter (ADC) dan
Transcript presentasi:

 Sistem lebih fleksibel dalam penerapan algoritme pengendalian.  Data bisa langsung disimpan dalam format digital, sehingga pengolahannya lebih cepat.  Performansi pengendalian bisa ditampilkan dengan format yang lebih baik dan lebih variatif (Human Friendly).

Apakah komputer bisa berkomunikasi langsung dengan Instrumen ukur analog ? Sinyal analog tidak bisa dimengerti oleh peralatan digital. Interface ADC, DAC, DIO Analog Digital Servo Motor Bahasa Pemerograman

D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0 Data (Hexa) F FF  Jalur/ bus data D7 – D0 dipergunakan untuk penyaluran bit data secara dua arah

Jalur / bus alamat A19 – A0 dipergunakan untuk memberi alamat pada peralatan luar. Untuk tujuan interfacing tidak harus semua jalur alamat dipergunakan. A9 A8 A7 A6 A5 A4 A3 A2 A1 A0 Alamat (Hexa) Hex

Jalur/ Bus kendali berfungsi untuk mengendalikan arah aliran data yang dilakukan melalui proses pembacaan (IOR) dan penulisan (IOW). Pada proses pembacaan, jalur IOR berlogika 0 dan pada proses penulisan IOR berlogika 1 Pada proses penulisan, jalur IOW berlogika 0 dan pada proses pembacaan IOW berlogika 1

ADC ? Supaya Tegangan analog bisa dibaca menggunakan komputer, maka diperlukan unit pengubah besaran analog menjadi besaran digital (ADC).

 Pengubah Cepat  Pencari Jejak  Pendekatan berurutan Metode Pengubah Cepat D0D0 D1D1 1 V 2 V 3 V V in 0 – 4V Exnor + _ + _ + _ A B Z

Tegangan masukan analog 0 – 4V diubah menjadi 2 bit biner keluaran. Step = = 1 volt V FS 2N2N 0 < Vin  1  D0 = 0 dan D1 = 0 1 < Vin  2  D0 = 1 dan D1 = 0 2 < Vin  3  D0 = 0 dan D1 = 1 3 < Vin  4  D0 = 1 dan D1 = 1 Keuntungan dari ADC jenis ini adalah kecepatan konversi yang tinggi. Kelemahannya: komponen yang digunakan sangat banyak.

+ 5V 8 bit DAC + _ D0D0 D7D7 V in V out Komputer output komparator ADC ini menggunakan teknik pendugaan/ Tebakan. Jika Vout > Vin  output komparator berlogika 1. Tebakan berikutnya: biner input diturunkan satu

Jika Vout  Vin  output komparator berlogika 0. Tebakan berikutnya: biner input dinaikkan satu sampai didapat perubahan logika 0 ke 1 atau 1 ke Tebakan turunTebakan naik Binernya benar

+ _ V in V out DAC Clock Start SAR Busy / Ready + 5V D0D0 D7D7

1). Bit MSb (D7) diset = 1, yang lain = 0, ini berarti bilangan desimalnya = 2 7 = 128. Oleh DAC bit ini diubah menjadi tegangan analog. Jika keluaran komparator = 1 (tebakan terlalu tinggi), maka D7 direset = 0. Jika keluaran komparator = 0 (tebakan terlalu rendah), maka D7 tetap diset = 1. 2). Bit MSb (D7) hasil langkah 1), bit D6 diset = 1, dan yang lain = 0. Oleh DAC bit ini diubah menjadi tegangan analog. Jika keluaran komparator = 1 (tebakan terlalu tinggi), maka D6 direset = 0. Jika keluaran komparator = 0 (tebakan terlalu rendah), maka D6 tetap diset = 1.

8). Bit MSb (D7) hasil langkah 1), bit D6 hasil langkah 2), , bit D1 hasil langkah 7), dan bit D0 diset = 1. Oleh DAC bit ini diubah menjadi tegangan analog. Jika keluaran komparator = 1 (tebakan terlalu tinggi), maka D0 direset = 0. Jika keluaran komparator = 0 (tebakan terlalu rendah), maka D0 tetap diset = 1. Dalam hal ini tebakan selesai. Keuntungan: Hanya memerlukan N kali tebakan untuk merubah menjadi N-bit biner (data digital).

ADC 8 bit yang masih cukup banyak digunakan adalah jenis 0809 D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 Dari Clock IN1 IN2 IN3 IN4 IN5 IN6 IN7 A0 A1 A2 OE Start/ ALE EOC +5V 220 ohm LED IN ohm 50 K +5V 220 ohm 10 K +5V

 Terdiri dari 8 jalur masukan analog IN0 – IN7  Dua jalur kendali: Start/ALE dan OE untuk tujuan pembacaan dan penulisan.  Satu jalur clock  Satu jalur EOC untuk memantau akhir konversi.  Tiga jalur pemilihan alamat A2, A1, dan A0.  8 bit data hasil konversi. Untuk tujuan start konversi: start/ALE diberi logika 1. Untuk mengambil hasil konversi: OE diberi logika 1.

 Instrumen ukur dipasang pada salah satu jalur masukan analog.  Pilih jalur yang dipasangi instrumen ukur dengan memberi kombinasi biner pada jalur A2, A1, A0 Input A2 A1 A0 IN IN IN IN

 Kaki 10 harus diberi sinyal clock bisa menggunakan rangkaian berikut:  Start/ALE diberi kondisi perubahan logika 0 ke logika 1 dengan periode singkat. 1K (Output) 680 pF Kaki 10 ADC 0809

 Pantau kaki EOC untuk mengetahui selesai/tidaknya konversi. Selesai konversi  EOC = 1  Baca hasil konversi dengan memberikan kondisi perubahan logika 0 ke logika 1 pada kaki OE. Data muncul selama OE = 1. Pada saat OE = 1, maka 8 bit data hasil konversi telah ditempatkan dalam bus data sehingga memungkinkan untuk di baca.

A9 A8 A7 A6 A5 A4 A3 A2 A1 A0 Alamat (Hexa) Sinyal pada slot ekspansi (ISA Card)

Penulisan  IOW = 0, Pembacaan  IOR = 0 Start/ALE OE IOW IOR A3 A9 DIR Enable

D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 Dari Clock IN1 IN2 IN3 IN4 IN5 IN6 IN7 A0 A1 A2 OE Start/ ALE EOC +5V 220 ohm LED IN ohm 10 K +5V

Void main(void) { int dat; outportb(0x300,0x0); // Start konversi, alat ukur pada IN0 delay(100); // menunggu selesai konversi dat = inportb(0x300); } # include # include

D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 Dari Clock IN1 IN2 IN3 IN4 IN5 IN6 IN7 A0 A1 A2 OE Start/ ALE EOC +5V 220 ohm LED IN ohm 10 K +5V

void main(void) { int dat; outportb(0x301,0x0); // Start konversi, alat ukur pada IN0 delay(100); // menunggu selesai konversi dat = inportb(0x301); } Alamat Input 1