Sebentar............

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Dinamika Newton Kelas : X Semester : 1 Durasi : 4 x 45 menit
Advertisements

KESEIMBANGAN DI BAWAH PENGARUH GAYA YANG BERPOTONGAN
PERSAMAAN GERAK LURUS smanda giri.
Aplikasi Hukum Newton.
KEGIATAN INTI : KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR
BAB 5 ROTASI KINEMATIKA ROTASI
DINAMIKA GERAK LURUS BINTI ROMANTI, SPD SMA NEGERI-3 PALANGKARAYA OLEH
OSILASI.
Rela Memberi Ikhlas Berbagi Rela Memberi Ikhlas Berbagi.
BENDA PADA PEGAS VERTIKAL
OSILASI Departemen Sains.
Mata Pelajaran Kelas XI Semester 2 Kesetimbangan Benda Tegar
Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah Kompetensi Dasar Menformulasikan hubungan.
Berkelas.
BAB III. STATIKA BENDA TEGAR DALAM DUA DIMENSI
Dinamika PART 2 26 Februari 2007.
GERAK PARABOLA Coba kalian amati gerak setengah parabola yang di alami oleh benda di samping ini!
Gaya gesek statis Gaya gesek kinetis Gaya tegangan tali
KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
12. Kesetimbangan.
4. DINAMIKA (lanjutan 1).
4. DINAMIKA.
Kesetimbangan Benda Tegar Gabungan Energi Kinetik Rotasi dan Translasi
Hukum Newton tentang Gerak
1 Pertemuan Dinamika Matakuliah: D0564/Fisika Dasar Tahun: September 2005 Versi: 1/1.
MEKANIKA TEKNIK.
11. MOMENTUM SUDUT.
ROTASI Pertemuan 9-10 Mata kuliah : K0014 – FISIKA INDUSTRI
12. Kesetimbangan.
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR & TITIK BERAT
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Pertemuan 15
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
BENDA TEGAR Suatu benda yang tidak mengalami perubahan bentuk jika diberi gaya luar F Jika pada sebuah benda tegar dengan sumbu putar di O diberi gaya.
Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar
Newton dan Kesetimbangan Benda Tegar
Dinamika Rotasi Keseimbangan Benda Tegar Titik Berat.
Pertemuan 3 MEKANIKA GAYA
HUKUM-HUKUM NEWTON Pertemuan 7-8-9
OSILASI.
Kesetimbangan dan pusat massa
KESETIMBANGAN STATIS DAN ELASTISITAS
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR FRANSISKUS ASSISI BEYORA LIWUN
STATIKA.
Sebentar
Kuliah IV Aplikasi Konsep Keseimbangan
HUKUM-HUKUM NEWTON Pertemuan 6-7-8
Pertemuan 7 Kesetimbangan Benda Tegar
Latihan Soal Dinamika Partikel
USAHA.
DINAMIKA BENDA (translasi)
Statika Statika adalah ilmu yang mempelajari tentang kesetimbangan benda,termasuk gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda agar benda tersebut dalam keadaan.
OSILASI.
BIOMEKANIKA.
ROTASI KINEMATIKA ROTASI
REMEDIAL FISIKA “KESETIMBANGAN BENDA TEGAR” Nama: Zaky Thoif Firdaus Kelas: XI IPA 1 SMA NEGERI 4 PAGARALAM.
Oleh : Gresi Dwiretno ( ) Pendidikan Fisika B UNESA
Kesetimbangan Statik Benda Tegar.
KESETIMBAGAN Pertemuan 10.
KESETIMBANGAN DAN TITIK BERAT
Kesetimbangan benda tegar Elastisitas dan Patahan
DINAMIKA ROTASI dan KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
Benda tegar adalah istilah yang sering digunakan dalam dunia Fisika untuk menyatakan suatu benda yang tidak akan berubah bentuknya setelah diberikan suatu.
Dinamika Rotasi & Kesetimbangan Benda Tegar
KESETIMBANGAN STATIS DAN ELASTISITAS
Newton dan Kesetimbangan Benda Tegar
KESETIMBANGAN STATIS DAN ELASTISITAS
Kemampuan dasaryang akan anda miliki setelah mempelajari bab ini adalah sebagai berikut. Dapat memformulasikan hubungan antara konsep torsi, momentum.
BENDA TEGAR PADA SUMBU SEMBARANG KELOMPOK 7  M. Reksa Sanjaya  M. Dudi Asyidik  Vita Alam Sari  Wawat Susilawati.
KESETIMBANGANBENDA BERAT TEGAR DANTITIK DISUSUN OLEH: AJENG INDAH DEVI RIKY SUHARTATI TRI HARTAGUNG KELOMPOK8.
Transcript presentasi:

Sebentar...........

SELAMAT DATANG DI PRESENTASI FISIKA

KESETIMBANGAN BENDA TEGAR menu KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

KESETIMBANGAN BENDA TEGAR “Benda tegar dikatakan berada dalam kesetimbangan statik jika jumlah gaya yang bekerja pada benda itu sama dengan nol dan jumlah torsi terhadap sembarang titik pada benda tegar itu sama dengan nol.”

Benda tegar yaitu benda yang jika dikenai gaya dan kemudian gayanya dihilangkan bentuk dan ukurannya tidak berubah. Tentu saja gaya yang bekerja pada benda tersebut besarnya dalam batas kewajaran sehingga pengaruh gaya tersebut tidak mengakibatkan kerusakan pada benda yang dikenainya, dan perlu untuk diingat bahwa benda itu sendiri tersusun atas partikel-partikel kecil.

Partikel yaitu ukuran atau bentuk kecil dari benda, misalkan saja partikel itu kita gambarkan berupa benda titik. Partikel dikatakan setimbang jika jumlah gaya yang bekerja pada partikel sama dengan nol, dan jika ditulis dalam bentuk persamaan akan didapat seperti di bawah. ( Hkm I Newton )

Jika jumlah gaya yang bekerja pada partikel sama dengan nol maka partikel itu kemungkinan yaitu : 1. Benda dalam keadaan diam. 2. Benda bergerak lurus beraturan (glb)

Persamaan di atas dapat diuraikan menjadi tiga komponen gaya yaitu terhadap sumbu x, sumbu y dan sumbu z , dimana komponen terhadap masing-masing sumbu yaitu : Terhadap sumbu x ditulis menjadi Terhadap sumbu y ditulis menjadi 3. Terhadap sumbu z ditulis menjadi

Kesetimbangan statik dapat dibedakan menjadi tiga, yatu sebagai berikut. Kesetimbangan Stabil Kesetimbangan stabil ditandai dengan naiknya letak titik berat benda jika dberi gaya pengganggu. Setelah gaya pengganggunya hilang, benda akan kembali pada keadaan semula. Contoh benda yang memiliki ketimbangan stabil itu adalah kursi malas.

Kesetimbangan Labil Kesetimbangan labil ditandai dengan turunnya letak titik berat benda jika dberi gaya pengganggu. Biasanya, setelah gaya pengganggunya hilang, benda tidak kembali pada kedudukan semula. Contoh benda yang memiliki ketimbangan labil adalah sebuah batang kayu yang berdiri tegak.

Kesetimbangan Indiferen (Netral) Kesetimbangan netral ditandai dengan tidak berubahnya posisi titik berat benda sebelum dan sesudah diberi gaya pengganggu. Biasanya, setelah gaya pengganggunya hilang, benda tidak kembali pada kedudukan semula. Contoh benda yang memiliki ketimbangan netral adalah sebuah silinder yang diletakkan di lanta datar.

Contoh Soal 1. Tentukan tegangan tali pengikat beban di bawah 300 600 T2 T1 8 kg

Jawab. Nilai tegangan tali T1 = ? Nilai tegangan tali T2 = ? N

2. Tentukan besar gaya F agar sistem setimbang 300 600 F 60 kg

Perhatikan uraian vektor pada sistem itu. Y T1 300 600 T2 F 60 kg Jawab. T1 T1y T 2 = W T2y T2 = m. g = 600 N 300 600 T1x T2 x F

Sumbu x Sumbu y. T2 x – T1x = 0 T1 y + T2 y – F = 0 T2 sin 60 = T1 sin 30 T1 cos 30 + T2 cos 60 = F T2 . ½ = T1 ½ ½ T1 + ½ T 2 = F T1 = 600 N …..1 F = ½ T1 + ½ T 2 T1 = T2 F = . 600 + 600 F = 3. 600 + 600 F = 2400 N

SEKIAN DAN TERIMA KASIH Dini Meditria Puspa Pratiwi (03) X.IPA.6