ACTIVITY-BASED COST SYSTEM Mulyadi Universitas Gadjah Mada mulyadiugm@gmail.com Jogjakarta, Sep 2011
BUTIR PENTING Opening remark Konsep ABC system Falsafah yang melandasi ABC system Rerangka pengolahan data dalam ABC system Activity-based process costing Activity-based object costing Closing remark
Butir Penting Ke-1 OPENING REMARK
OPENING REMARK (1) If you live in the river you should make friends with the crocodile. Indian proverb Jika Anda hidup didaerah gempa, Anda harus akrab dengan gempa (mencurahkan waktu untuk memahami penyebab gempa, memahami bangunan tahan gempa). Jika RS memasuki lingkungan bisnis yang di dalamnya customer memegang kendali bisnis, maka RS harus akrab dengan customer (dengan mendesain struktur organisasi yang berorentasi untuk memenangkan pilihan customer dan mendesain proses manajemen yang dipacu oleh kebutuhan customer).
OPENING REMARK (2) It’s not the strongest nor most intelligent of the species that survive; it is the one most adaptable to change. Charles Darwin
OPENING REMARK Cost reduction is never an accident; it is always the result of intelligent efforts. (Unknown)
Butir Penting Ke-2 KONSEP ABC SYSTEM
KONSEP ABC SYSTEM ABC system merupakan sistem informasi biaya yang didesain sebagai penyedia informasi lengkap tentang aktivitas untuk memberdayakan personel organisasi dalam pengelolaan aktivitas.
ACTIVITY AS A FOCAL POINT OF MANAGING Activity’s customer Value- and non-value-added activities Cycle effectiveness (CE) Resource driver Activity driver Driver quantity Resource capacity Budget type Fixed type Variable type Step type
MITOS DAN REALITAS TENTANG ABC SYSTEM SYSTEM ABC system merupakan sistem pencatatan,penggolongan, peringkasan, penyajian, dan penginterpretasian informasi biaya. ABC system merupakan sistem analisis biaya berbasis aktivitas untuk memenuhi kebutuhan personel dalam pengambilan keputusan, baik yang bersifat strategik maupun operasional. ABC system merupakan sistem akuntansi dengan perusahaan manufaktur sebagai modelnya. ABC system merupakan sistem informasi biaya yang dapat diterapkan dalam semua jenis organisasi—perusahaan (manufaktur, jasa, dan dagang), organisasi nirlaba, organisasi publik ABC system berfokus ke biaya produksi ABC system mencakup seluruh biaya. Dalam perusahaan manufaktur, ABC system mencakup biaya desain dan pengembangan, biaya produksi, biaya dukungan intern, biaya pemasaran, biaya distribusi, biaya layanan purna jual.
MITOS DAN REALITAS TENTANG ABC SYSTEM ABC system berfokus ke perhitungan kos produk dan cost control. ABC system berfokus ke long-term strategic cost reduction ABC system menghasilkan informasi bagi manajemen puncak ABC system menyediakan informasi bagi seluruh personel organisasi (manajer dan karyawan) ABC system dapat diselenggarakan secara manual ABC system hanya akan optimum hasilnya jika diselenggarakan dengan teknologi informasi ABC system merupakan tanggung jawab fungsi akuntansi ABC system mengubah cara menjalankan bisnis, oleh karena itu ABC system menjadi tanggung jawab semua personel, terutama operating personnel.
ABC System adalah Sistem Analisis Biaya
MITOS DAN REALITAS TENTANG ABC SYSTEM ABC system merupakan sistem pencatatan, penggolongan, peringkasan, penyajian, dan penginterpretasian informasi biaya ABC system merupakan sistem analisis biaya berbasis aktivitas untuk memenuhi kebutuhan personel dalam pengambilan keputusan, baik yang bersifat strategik maupun operasional.
ABC System adalah Sistem Informasi Biaya untuk Segala Macam Organisasi
MITOS DAN REALITAS TENTANG ABC SYSTEM ABC system merupakan sistem akuntansi dengan perusahaan manufaktur sebagai modelnya. ABC system merupakan sistem informasi biaya yang dapat diterapkan dalam semua jenis organisasi: perusahaan manufaktur, jasa, dan dagang serta organisasi nirlaba dan organisasi sektor publik
KLASIFIKASI AKTIVITAS DAN BIAYA SECARA GENERIK
UPSIDE-DOWN ORGANIZATION: FORT RELEY, KANSAS, U.S.A.
ABC System Mencakup Seluruh Biaya
MITOS DAN REALITAS TENTANG ABC SYSTEM ABC system mencakup seluruh biaya. Dalam perusahaan manufaktur, ABC system mencakup biaya desain dan pengembangan, biaya produksi, biaya dukungan intern, biaya pemasaran, biaya distribusi, biaya layanan purna jual. ABC system berfokus ke biaya produksi
ABC System Berfokus ke Pengurangan Biaya
MITOS DAN REALITAS TENTANG ABC SYSTEM ABC system berfokus ke perhitungan kos produk dan cost control ABC system berfokus ke long-term strategic cost reduction
ABC System Menyediakan Informasi Bagi Seluruh Personel Organisasi
MITOS DAN REALITAS TENTANG ABC SYSTEM ABC system menghasilkan informasi bagi manajemen puncak ABC system menyediakan informasi bagi seluruh personel organisasi (manajer dan karyawan)
Information is closely guarded TEKNOLOGI MANUAL MEMBATASI PEMANFAATAN INFORMASI AKUNTANSI HANYA UNTUK MANAJEMEN PUNCAK Command and Control Information is closely guarded
TEKNOLOGI INFORMASI MEMBERDAYAKAN KARYAWAN Shared Database Relay doubles the noise and cuts the message in half Information is shared Direct Access Karyawan
ABC System adalah Sistem Informasi Biaya di Era Teknologi Informasi
MITOS DAN REALITAS TENTANG ABC SYSTEM ABC system hanya akan optimum hasilnya jika diselenggarakan dengan teknologi informasi ABC system mengubah cara menjalankan bisnis, oleh karena itu menjadi tanggung jawab semua personel, terutama operating personnel. ABC system dapat diselenggarakan secara manual ABC system merupakan tanggung jawab fungsi akuntansi
KARAKTERISTIK ABC SYSTEM Data biaya dan operasi dicatat dalam akun multidimensi. Paling tidak ada empat dimensi yang dicakup dalam catatan: entitas, budget center, aktivitas, jenis biaya, dan produk/jasa. Data biaya dan data operasi disediakan dalam shared database yang dapat diakses oleh karyawan dan manajer. Informasi yang dihasilkan tidak terbatas pada informasi keuangan, namun mencakup pula informasi operasi. Informasi biaya yang dihasilkan bersifat multidimensi.
SEJARAH SINGKAT ABC SYSTEM Butir Penting Ke-3 SEJARAH SINGKAT ABC SYSTEM
SEJARAH ABC SYSTEM Awal eksperimen (1990-an) Activity-based costing Perkembangan selanjutnya Activity-based cost system Perkembangan terkini Activity-based information system
ACTIVITY-BASED COSTING Titik berat untuk accurate product costing Hanya mencakup biaya overhead pabrik Hanya diterapkan dalam perusahaan manufaktur
ACTIVITY-BASED COST SYSTEM Diterapkan ke semua jenis organisasi: perusahaan (manufaktur, jasa, dan dagang) dan organisasi nirlaba, serta organisasi sektor publik Mencakup semua biaya Terdiri dari tahap penyediaan informasi biaya: Activity-based process costing Activity-based object costing
ACTIVITY-BASED INFORMATION SYSTEM Tidak hanya terbatas informasi biaya, namun mencakup pula informasi tentang penyebab terjadinya biaya—yaitu aktivitas Contoh informasi tentang aktivitas adalah: cycle effectiveness, value- and non-value added activities, resource driver, activity driver, budget type (fixed, variable, step variable)
FALSAFAH YANG MELANDASI ABC SYSTEM Butir Penting Ke-4 FALSAFAH YANG MELANDASI ABC SYSTEM
FALSAFAH YANG MELANDASI ABC SYSTEM
KONSEKUENSI KEYAKINAN DASAR Aktivitas menjadi titik pusat pengelolaan Pengelolaan harus ditujukan untuk improvement berkelanjutan terhadap proses yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan customer Aktivitas diklasifikasikan menjadi dua golongan: value-added activities dan non-value-added activities Pengelolaan terhadap aktivitas difokuskan ke pengurangan dan penghilangan non-value-added activities Pengelolaan terhadap aktivitas memerlukan informasi rinci tentang aktivitas
Managing the Causes of Cost (Activity-Based Management) Value-Added Activities Activity Selection Activity Sharing Emphasis of ABM Non-Value-Added Activities Activity Reduction Activity Elimination
Abundant Information on Activity Enables Personnel to Manage the Causes of Cost Customer Value- and non-value-added activities Cycle effectiveness (CE) Resource driver Resource driver quantity Resource driver rate Activity driver quantity Activity driver Resource capacity Budget type Fixed type Variable type Step type
Cycle Time Cycle time adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan keseluruhan proses.
Activity-Based Management
RERANGKA PENGOLAHAN DATA DALAM ABC SYSTEM Butir Penting Ke-5 RERANGKA PENGOLAHAN DATA DALAM ABC SYSTEM
RERANGKA PENGOLAHAN DATA DALAM ABC SYSTEM
CONTOH RESULT PRODUCING ACTIVITIES DI PERUSAHAAN OPERATOR CELLULAR PHONE Customer care Service development and operation processes Network data management
RESULT CONTRIBUTING ACTIVITIES DI PERUSAHAAN OPERATOR CELLULAR PHONE Network planning and development Network provision Network inventory management Network maintenance and restoration
SUPPORT ACTIVITIES DI PERUSAHAAN OPERATOR CELLULAR PHONE Financial Human resource
OLTP DAN OLAP
ACTIVITY-BASED PROCESS COSTING Butir Penting Ke-7 ACTIVITY-BASED PROCESS COSTING
ABPC Tahap pertama pengolahan data dalam ABC system disebut activity-based process costing. Pada tahap ini biaya perlu digolongkan ke dalam dua kelompok besar: Biaya langsung produk/jasa—biaya yang dapat dibebankan secara langsung ke produk/jasa. Biaya ini dibebankan sebagai kos produk/jasa melalui aktivitas yang menghasilkan produk/jasa yang bersangkutan. Biaya tidak langsung produk/jasa—biaya yang tidak dapat dibebankan secara langsung ke produk/jasa. Biaya ini dikelompokkan menjadi dua golongan berikut ini: Biaya langsung aktivitas—biaya yang dapat dibebankan secara langsung ke aktivitas melalui direct tracing. Biaya tidak langsung aktivitas—biaya yang tidak dapat dibebankan secara langsung ke aktivitas. Biaya ini dibebankan ke aktivitas melalui salah satu dari dua cara berikut ini: driver tracing—dibebankan ke aktivitas melalui resource driver, yaitu basis yang menunjukkan hubungan sebab-akibat antara konsumsi sumber daya dengan aktivit allocation—dibebankan ke aktivitas melalui basis yang bersifat sembarang.
PANDUAN PENCATATAN ABPC (1) Pencatatan biaya langsung produk/jasa. Biaya langsung produk/jasa dicatat dalam dua tahap: Dicatat ke dalam akun Pusat Pertanggungjawaban—Aktivitas—Biaya. Pencatatan tahap pertama ini dimaksudkan agar ABC system dapat menghasilkan informasi biaya aktivitas. Dicatat ke dalam akun Pusat Pertanggungjawaban—Aktivitas—Biaya—Produk. Pencatatan biaya tidak langsung produk/jasa. Biaya ini dibagi menjadi dua golongan: Biaya langsung aktivitas—biaya yang dapat secara langsung dibebankan ke aktivitas melalui direct tracing. Jurnal untuk mencatat biaya langsung aktivitas adalah: Pusat Pertanggungjawaban—Aktivitas—Biaya Upah Rpxx Aktiva atau Kewajiban Rpxx
PANDUAN PENCATATAN ABPC (2) Biaya tidak langsung aktivitas—biaya yang tidak dapat secara langsung dibebankan ke aktivitas. Biaya ini dicatat melalui dua tahap: Dicatat dalam akun Pusat Pertanggungjawaban—Biaya Dibebankan ke akun Pusat Pertanggungjawaban— Aktivitas—Biaya dengan salah satu basis berikut ini: resource driver allocation Perhitungan total biaya per aktivitas. Perhitungan kos produk/jasa.
CONTOH 1 PT KXT mengolah dua macam produknya melalui satu bagian produksi. Struktur organisasi perusahaan tersebut beserta aktivitas yang terdapat di dalamnya dilukiskan pada slide berikut ini.
STRUKTUR ORGANISASI PT KXT DAN AKTIVITAS YANG ADA DI DALAMNYA
JENIS BIAYA Biaya Bahan Biaya Personel Biaya Perjalanan Biaya Asuransi Biaya Depresiasi Biaya Listrik Biaya Reparasi Biaya Komunikasi
RERANGKA PENGOLAHAN DATA BIAYA BERBASIS AKTIVITAS DI PT KXT
Pencatatan Pemakaian Sumber Daya
Pencatatan Pemakaian Bahan Bahan baku dikonsumsi oleh Bagian Perakitan dan Pengecatan. Bahan penolong, seperti minyak pelumas, digunakan oleh Bagian Teknik. Berdasarkan bill of material, biaya bahan dapat ditelusuri konsumsinya secara langsung ke berbagai aktivitas berikut ini
Konsumsi Bahan oleh Produk Berdasarkan data dalam bill of material, bahan baku yang dipakai di Bagian Produksi digunakan untuk memproduksi produk-produk berikut ini:
Jurnal untuk Mencatat Pemakaian Bahan di Bagian Teknik dan Produksi Bagian Teknik—Pereparasian—Biaya Bahan Rp600.000 Bagian Teknik—Pemeliharaan—Biaya Bahan 500.000 Bagian Produksi—Perakitan—Biaya Bahan 3.000.000 Bagian Produksi—Pengecatan—Biaya Bahan 4.000.000 Sediaan Bahan Rp8.100.000
Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan untuk produk A dan Produk B B. Produksi—Perakitan—Biaya Bahan—Produk A Rp1.000.000 B. Produksi—Perakitan—Biaya Bahan—Produk B 2.000.000 Bagian Produksi—Perakitan—Biaya Bahan Rp3.000.000 B. Produksi—Pengecatan—Biaya Bahan—Produk A Rp1.500.000 B. Produksi—Pengecatan—Biaya Bahan—Produk B 2.500.000 Bagian Produksi—Pengecatan—Biaya Bahan Rp4.000.000
Pencatatan Biaya Personel Berdasarkan data dalam daftar gaji dan upah, biaya personel yang dibayarkan dalam bulan April 20X7 didistribusikan sebagai berikut: Direktur Rp10.000.000 Kepala Bagian Keuangan 2.000.000 Kepala Bagian Pemasaran 2.000.000 Kepala Bagian Teknik 1.700.000 Kepala Bagian Produksi 2.000.000 Karyawan di Bagian Keuangan: Pengelolaan Dana 3.000.000 Pengelolaan SDM 2.300.000 Pengelolaan Kantor 2.000.000 Karyawan Bagian Teknik Pereparasian 1.600.000 Pemeliharaan 1.500.000 Karyawan Bagian Produksi Perakitan 3.000.000 Pengecatan 4.000.000 Karyawan Bagian Pemasaran Pemerolehan Order 2.500.000 Pemenuhan Order 2.800.000 Total Rp40.400.000
Distribusi Biaya Personel (1) Biaya Personel untuk aktivitas perakitan di Bagian Produksi Biaya personel untuk merakit Produk A Rp1.400.000 Biaya personel untuk merakit Produk B 700.000 Biaya personel tidak langsung produk 900.000 Total biaya personel untuk merakit Rp3.000.000 Biaya Personel untuk aktivitas pengecatan di Bagian Produksi: Biaya personel untuk mengecat Produk A Rp1.200.000 Biaya personel untuk mengecat Produk B 800.000 Biaya personel tidak langsung produk 2.000.000 Total biaya personel untuk merakit Rp4.000.000
Distribusi Biaya Personel (2) Biaya Personel untuk aktivitas pemerolehan order di Bagian Pemasaran: Biaya personel untuk memperoleh order Produk A Rp1.000.000 Biaya personel untuk memperoleh order Produk B 800.000 Biaya personel tidak langsung produk 970.000 Total biaya personel untuk merakit Rp2.500.000 Biaya Personel untuk aktivitas pemenuhan order di Bagian Pemasaran: Biaya personel untuk memenuhi order Produk A Rp1.800.000 Biaya personel untuk memenuhi order Produk B 200.000 Biaya personel tidak langsung produk 800.000 Total biaya personel untuk merakit Rp2.800.000
Jurnal untuk Mencatat Biaya Personel Direktur—Biaya Personel Rp10.000.000 Kepala Bagian Teknik—Biaya Personel 1.700.000 Kepala Bagian Produksi—Biaya Personel 2.000.000 Kepala Bagian Keuangan—Biaya Personel 2.000.000 Kepala Bagian Pemasaran—Biaya Personel 2.000.000 B. Teknik—Pereparasian—Biaya Personel 1.600.000 B. Teknik—Pemeliharaan—Biaya Personel 1.500.000 B. Produksi—Perakitan—Biaya Personel 3.000.000 B. Produksi—Pengecatan—Biaya Personel 4.000.000 B. Pemasaran—Pemerolehan Order—Biaya Personel 2.500.000 B. Pemasaran—Pemenuhan Order—Biaya Personel 2.800.000 Gaji dan Upah Rp40.400.000
Jurnal untuk Mencatat Biaya Personel yang Dibebankan ke Produk A B. Prodksi—Perakitan—Biaya Personel—Prod. A Rp1.400.000 B. Produksi—Pengecatan—Biaya Personel—Prod. A 1.200.000 B. Pemasaran—Pemerolehan Order—Biaya Personel—Prod. A 1.000.000 B. Pemasaran—Pemenuhan Order—Biaya Personel—Prod. A 1.800.000 Bag. Produksi—Perakitan—Biaya Personel Rp1.400.000 Bag. Produksi—Pengecatan—Biaya Personel 1.200.000 Bag. Pemasaran—Pemerolehan Order—Biaya Personel 1.000.000 Bag. Pemasaran—Pemenuhan Order—Biaya Personel 1.800.000
Jurnal untuk Mencatat Biaya Personel yang Dibebankan ke Produk A Bag. Produksi—Perakitan—Biaya Personel—Produk B Rp700.000 Bag. Produksi—Pengecatan—Biaya Personel—Produk B 800.000 Bag. Pemasaran—Pemerolehan Order—Biaya Personel—Prod. B 800.000 Bag. Pemasaran—Pemenuhan Order—Biaya Personel—Prod. B 200.000 Bag. Produksi—Perakitan—Biaya Personel Rp700.000 Bag. Produksi—Pengecatan—Biaya Personel 800.000 Bag. Pemasaran—Pemerolehan Order—Biaya Personel 800.000 Bag. Pemasaran—Pemenuhan Order—Biaya Personel 200.000
Pencatatan Biaya Perjalanan Berdasarkan cash voucher untuk perjalanan yang dikeluarkan dalam bulan April 20X7, biaya perjalanan dibebankan sebagai berikut: Direktur Rp1.000.000 Kepala Bagian Keuangan 300.000 Kepala Bagian Teknik 400.000 Kepala Bagian Produksi 300.000 Kepala Bagian Pemasaran 1.500.000 Karyawan di Bagian Keuangan: Pengelolaan Dana 400.000 Pengelolaan SDM 200.000 Pengelolaan Kantor 300.000 Karyawan Bagian Teknik Pereparasian 100.000 Pemeliharaan 200.000 Karyawan Bagian Produksi Perakitan 700.000 Pengecatan 800.000 Karyawan Bagian Pemasaran Pemerolehan Order 2.500.000 Pemenuhan Order 1.000.000 Total Rp9.700.000
JURNAL UNTUK MENCATAT BIAYA PERJALANAN Direktur—Biaya Perjalanan Rp1.000.000 Kepala Bagian Teknik—Biaya Perjalanan 400.000 Kepala Bagian Produksi—Biaya Perjalanan 300.000 Kepala Bagian Keuangan—Biaya Perjalanan 300.000 Kepala Bagian Pemasaran—Biaya Perjalanan 1.500.000 B. Keuangan & Umum—Pengelolaan Dana—Biaya Perjalanan 400.000 B. Keuangan & Umum—Pengelolaan SDM—Biaya Perjalanan 200.000 B Keuangan & Umum—Pengelolaan Kantor—Biaya Perjalanan 300.000 B. Teknik—Pereparasian—Biaya Perjalanan 100.000 B. Teknik—Pemeliharaan—Biaya Perjalanan 200.000 B. Produksi—Perakitan—Biaya Perjalanan 700.000 B. Produksi—Pengecatan—Biaya Perjalanan 800.000 B. Pemasaran—Pemerolehan Order—Biaya Perjalanan 2.500.000 B. Pemasaran—Pemenuhan Order—Biaya Perjalanan 1000.000 Kas Rp9.700.000
PREMI ASURANSI Premi asuransi dibayarkan untuk pertanggungan kebakaran atas aktiva tetap yang digunakan dalam aktivitas pengelolaan kantor, pereparasian, perakitan dan pengecatan. Bagian Keuangan dan Umum Pengelolaan kantor Rp1.200.000 Bagian Teknik Pereparasian 2.400.000 Bagian Produksi Perakitan 3.500.000 Pengecatan 800.000 Total Rp7.900.000
JURNAL BIAYA ASURANSI Persekot Asuransi Rp7.900.000 Bag. Keu—Pengelolaan Kantor—Biaya Asuransi Rp1.200.000 Bag. Teknik—Pereparasian—Biaya Asuransi 2.400.000 Bag. Produksi—Perakitan—Biaya Asuransi 3.500.000 Bag. Produksi—Pengecatan—Biaya Asuransi 800.000 Persekot Asuransi Rp7.900.000
BIAYA DEPRESIASI Aktiva tetap yang didepresiasi telah dikelompokkan menurut aktivitas yang memanfaatkan. Bagian Keuangan dan Umum Pengelolaan kantor Rp2.500.000 Bagian Teknik Pereparasian 4.600.000 Bagian Produksi Perakitan 4.000.000 Pengecatan 2.000.000 Total Rp13.100.000
JURNAL BIAYA DEPRESIASI Bag. Keuangan—Pengelolaan Kantor—Biaya Depresiasi Rp2.500.000 Bag. Teknik—Pereparasian—Biaya Depresiasi 4.600.000 Bag. Produksi—Perakitan—Biaya Depresiasi 4.000.000 Bag. Produksi—Pengecatan—Biaya Depresiasi 2.000.000 Depresiasi Akumulasian Rp13.100.000
BIAYA LISTRIK Biaya listrik dibebankan ke aktivitas melalui dua cara: (1) biaya listrik untuk penerangan dan pendingin ruangan dibebankan ke aktivitas berdasarkan volume ruang dan (2) biaya listrik untuk menjalankan mesin dibebankan berdasarkan kwh. Biaya listrik untuk penerangan dan pendingin ruangan yang dibayarkan dalam bulan April 20X7 sejumlah Rp1.700.000. Biaya listrik untuk tenaga yang dibayarkan dalam bulan April 20X7 sejumlah Rp9.000.000
RESOURCE DRIVER QUANTITY UNTUK PENERANGAN DAN PENDINGIN Direktur 250 m3 Bagian Teknik Kepala Bagian 100 m3 Pereparasian 100 m3 Pemeliharaan 100 m3 Subtotal 300 m3 Bagian Produksi Kepala Bagian 150 m3 Perakitan 150 m3 Pengecatan 160 m3 Subtotal 460 m3 Bagian Keuangan: Pengelolaan Dana 150 m3 Pengelolaan SDM 200 m3 Pengelolaan Kantor 160 m3 Subtotal 610 m3 Bagian Pemasaran Memperoleh order 200 m3 Pemenuhan order 140 m3 Subtotal 440 m3 Total 2.060 m3
RESOURCE DRIVER RATE BIAYA LISTRIK UNTUK PENERANGAN DAN PENDINGIN Resource driver rate biaya listrik untuk penerangan dan pendingin ruangan Rp2.000 (Rp4.120.000 ÷ 2.060 m3)
RESOURCE DRIVER QUANTITY LISTRIK UNTUK TENAGA Resource driver quantity biaya listrik untuk tenaga yang dikonsumsi oleh: Bagian Teknik: Pereparasian 500 kwh Bagian Produksi Perakitan 2.000 kwh Pengecatan 1.500 kwh Subtotal 3.500 kwh Total 4.000 kwh Resource driver rate biaya listrik untuk tenaga Rp2.250 (Rp9.000.000 ÷ 4.000 kwh)
JURNAL PENCATATAN BIAYA LISTRIK UNTUK PENERANGAN DAN PENDINGIN Direktur—Biaya Listrik Rp500.000 Bagian Teknik—Biaya Listrik 600.000 Bagian Produksi—Biaya Listrik 920.000 Bagian Keuangan—Biaya Listrik 1.220.000 Bagian Pemasaran—Biaya Listrik 880.000 Kas Rp4.120.000
Jurnal untuk mencatat pembebanan biaya listrik untuk penerangan dan pendingin ruangan Bagian Teknik ke aktivitas Kepala Bagian Teknik Rp200.000 Bagian Teknik—Pereparasian—Biaya Listrik 200.000 Bagian Teknik—Pemeliharaan—Biaya Listrik 200.000 Bagian Teknik—Biaya Listrik Rp600.000
Jurnal untuk mencatat pembebanan biaya listrik untuk penerangan dan pendingin ruangan Bagian Produksi ke aktivitas Kepala Bagian Produksi—Biaya Listrik Rp300.000 Bagian Produksi—Perakitan—Biaya Listrik 300.000 Bagian Produksi—Pengecatan—Biaya Listrik 320.000 Bagian Produksi—Biaya Listrik Rp920.000
Jurnal untuk mencatat pembebanan biaya listrik untuk penerangan dan pendingin ruangan Bagian Keuangan ke aktivitas Kepala Bagian Keuangan—Listrik Rp200.000 Bagian Keuangan—Pengelolaan Dana—Biaya Listrik 300.000 Bagian Keuangan—Pengelolaan SDM—Biaya Listrik 400.000 Bagian Keuangan—Pengelolaan Kantor—Biaya Listrik 320.000 Bagian Keuangan—Biaya Listrik Rp1.220.000
Jurnal untuk mencatat pembebanan biaya listrik untuk penerangan dan pendingin ruangan Bagian Pemasaran ke aktivitas Kepala Bagian Pemasaran—Biaya Listrik Rp200.000 Bagian Pemasaran—Pemerolehan Order—Biaya Listrik 400.000 Bagian Pemasaran—Pemenuhan Order—Biaya Listrik 280.000 Bagian Pemasaran—Biaya Listrik Rp880.000
Jurnal untuk Mencatat Pembayaran Biaya Listrik Bagian Teknik—Biaya Listrik Rp1.125.000 Bagian Produksi—Biaya Listrik 7.875.000 Kas Rp9.000.000
Jurnal untuk Mencatat Pembebanan Biaya Listrik untuk Tenaga Di Bagian Teknik Ke Aktivitas dengan Kwh Sebagai Resource Driver Bagian Teknik—Pereparasian—Biaya Listrik Rp1.125.000 Bagian Teknik—Biaya Listrik Rp1.125.000
BIAYA KOMUNIKASI Direktur Rp1.200.000 Kepala Bagian Keuangan 500.000 Kepala Bagian Pemasaran 1.000.000 Kepala Bagian Teknik 400.000 Kepala Bagian Produksi 500.000 Bagian Keuangan: Pengelolaan Dana 400.000 Pengelolaan SDM 600.000 Pengelolaan Kantor 500.000 Bagian Teknik Pereparasian 400.000 Pemeliharaan 300.000 Bagian Produksi Perakitan 400.000 Pengecatan 200.000 Bagian Pemasaran Pemerolehan Order 900.000 Pemenuhan Order 700.000 Total Rp8.000.000
JURNAL BIAYA KOMUNIKASI Direktur—Biaya Komunikasi Rp1.200.000 Kepala Bagian Keuangan—Biaya Komunikasi 500.000 Kepala Bagian Teknik—Biaya Komunikasi 400.000 Kepala Bagian Produksi—Biaya Komunikasi 500.000 Kepala Bagian Pemasaran—Biaya Komunikasi 1.000.000 Bagian Keuangan—Biaya Komunikasi 1.500.000 Bag. Teknik—Biaya Komunikasi 700.000 Bag. Produksi—Biaya Komunikasi 600.000 Bag. Pemasaran—Biaya Komunikasi 1.600.000 Kas Rp8.000.000
JURNAL BIAYA KOMUNIKASI Bagian Keu & Umum—Pengelolaan Dana—Biaya Komunikasi 400.000 Bagian Keu & Umum—Pengelolaan SDM—Biaya Komunikasi 600.000 Bagian Keu & Umum—Pengelolaan Kantor—Biaya Komunikasi 500.000 Bag. Teknik—Pereparasian—Biaya Komunikasi 400.000 Bag. Teknik—Pemeliharaan—Biaya Komunikasi 300.000 Bag. Produksi—Perakitan—Biaya Komunikasi 400.000 Bag. Produksi—Pengecatan—Biaya Komunikasi 200.000 Bag. Pemasaran—Pemerolehan Order—Biaya Komunikasi 900.000 Bag. Pemasaran—Pemenuhan Order—Biaya Komunikasi 700.000 Bagian Keuangan—Biaya Komunikasi Rp1.500.000 Bag. Teknik—Biaya Komunikasi 700.000 Bag. Produksi—Biaya Komunikasi 600.000 Bag. Pemasaran—Biaya Komunikasi 1.600.000
Proses Pengolahan Data untuk Penyusunan Laporan Biaya Aktivitas
Proses Pengolahan Data untuk Penyusunan Laporan Biaya Aktivitas Setelah transaksi biaya dicatat di dalam akun sebagaimana yang telah diuraikan di atas, tahap berikutnya dalam activity-based process costing adalah penyusunan laporan biaya aktivitas. Untuk menguji apakah semua sumber daya telah dibebankan atau dialokasikan ke aktivitas, dari akun biaya dalam general ledger disusun worksheet sebagaimana dilukiskan pada slide berikut ini. Dari worksheet tersebut dapat dihitung total setiap jenis biaya (resources) dan total biaya setiap pusat pertanggungjawaban dan aktivitas. Data dalam worksheet diambilkan dari sebelah debit akun Pusat Pertanggungjawaban—Biaya dan Pusat Pertanggungjawaban—Aktivitas—Biaya.
Worksheet Biaya Menurut Pusat Pertanggungjawaban dan Aktivitas
STRUKTUR ORGANISASI PT KXT DAN AKTIVITAS YANG ADA DI DALAMNYA
Laporan Biaya Aktivitas
Laporan Biaya Aktivitas Berdasarkan Contoh 1 Berdasarkan data dalam Contoh 1, PT KXT memiliki sembilan aktivitas berikut ini: Aktivitas di Bagian Produksi Perakitan Pengecatan Aktivitas di Bagian Teknik Pereparasian Pemeliharaan Aktivitas di Bagian Keuangan: Pengelolaan dana Pengelolaan SDM Pengelolaan kantor Aktivitas di Bagian Pemasaran: Pemerolehan order Pemenuhan order
STRUKTUR ORGANISASI PT KXT DAN AKTIVITAS YANG ADA DI DALAMNYA
Laporan Biaya Aktivitas di Bagian Produksi
STRUKTUR ORGANISASI PT KXT DAN AKTIVITAS YANG ADA DI DALAMNYA
LAPORAN BIAYA AKTIVITAS DI BAGIAN PRODUKSI Laporan biaya aktivitas di Bagian Produksi terdiri dari dua tipe: Laporan rincian biaya aktivitas dan Laporan ringkasan biaya aktivitas. Laporan rincian biaya aktivitas berisi rincian sumber daya yang dikonsumsi oleh dua aktivitas yang berada di Bagian Produksi (aktivitas perakitan dan aktivitas pengecatan) dan sumber daya yang dikonsumsi oleh Kepala Bagian Produksi. Laporan ringkasan biaya aktivitas di Bagian Produksi berisi ringkasan biaya aktivitas perakitan dan aktivitas pengecatan serta ringkasan biaya Kepala Bagian Produksi. Laporan rincian biaya aktivitas di Bagian Produksi disajikan pada: Laporan Biaya Aktivitas—Aktivitas Perakitan Laporan Biaya Aktivitas—Aktivitas Pengecatan Laporan Biaya—Kepala Bagian Produksi
Laporan Biaya Aktivitas—Aktivitas Perakitan
Laporan Biaya Aktivitas—Aktivitas Pengecatan
Laporan Biaya Aktivitas—Kepala Bagian Produksi
Laporan Biaya Aktivitas—Bagian Produksi
Laporan Biaya Aktivitas di Bagian Teknik
STRUKTUR ORGANISASI PT KXT DAN AKTIVITAS YANG ADA DI DALAMNYA
LAPORAN BIAYA AKTIVITAS DI BAGIAN TEKNIK Laporan biaya aktivitas di Bagian Teknik terdiri dari dua tipe: Laporan rincian biaya aktivitas dan Laporan ringkasan biaya aktivitas. Laporan rincian biaya aktivitas berisi rincian sumber daya yang dikonsumsi oleh dua aktivitas yang berada di Bagian Teknik (aktivitas pereparasian dan aktivitas pemeliharaan) dan sumber daya yang dikonsumsi oleh Kepala Bagian Teknik. Laporan ringkasan biaya aktivitas di Bagian Teknik berisi ringkasan biaya aktivitas pereparasian dan aktivitas pemeliharaan serta ringkasan biaya Kepala Bagian Teknik. Laporan rincian biaya aktivitas di Bagian Teknik disajikan pada: Laporan Biaya Aktivitas—Aktivitas Pereparasian Laporan Biaya Aktivitas—Aktivitas Pemeliharaan Laporan Biaya—Kepala Bagian Teknik
Laporan Biaya Aktivitas—Aktivitas Pereparasian
Laporan Biaya Aktivitas—Aktivitas Pemeliharaan
Laporan Biaya Aktivitas—Kepala Bagian Teknik
Laporan Biaya Aktivitas—Bagian Teknik
Laporan Biaya Aktivitas di Bagian Keuangan
STRUKTUR ORGANISASI PT KXT DAN AKTIVITAS YANG ADA DI DALAMNYA
LAPORAN BIAYA AKTIVITAS DI BAGIAN KEUANGAN Laporan biaya aktivitas di Bagian Keuangan terdiri dari dua tipe: laporan rincian biaya aktivitas dan laporan ringkasan biaya aktivitas. Laporan rincian biaya aktivitas berisi rincian sumber daya yang dikonsumsi oleh tiga aktivitas yang berada di Bagian Keuangan (aktivitas pengelolaan dana, aktivitas pengelolaan SDM, dan aktivitas pengelolaan kantor) dan sumber daya yang dikonsumsi oleh Kepala Bagian Keuangan. Laporan ringkasan biaya aktivitas di Bagian Keuangan berisi ringkasan biaya aktivitas pengelolaan dana, aktivitas pengelolaan SDM dan aktivitas pengelolaan kantor serta ringkasan biaya Kepala Bagian Keuangan. Laporan rincian biaya aktivitas di Bagian Keuangan disajikan pada: Laporan Biaya Aktivitas—Aktivitas Pengelolaan Dana Laporan Biaya Aktivitas—Aktivitas Pengelolaan SDM Laporan Biaya Aktivitas—Aktivitas Pengelolaan Kantor Laporan Biaya—Kepala Bagian Keuangan
Laporan Biaya Aktivitas—Aktivitas Pengelolaan Dana
Laporan Biaya Aktivitas—Aktivitas Pengelolaan SDM
Laporan Biaya Aktivitas—Aktivitas Pengelolaan Kantor
Laporan Biaya Aktivitas—Kepala Bagian Keuangan
Laporan Biaya Aktivitas—Bagian Keuangan
Laporan Biaya Aktivitas di Bagian Pemasaran
STRUKTUR ORGANISASI PT KXT DAN AKTIVITAS YANG ADA DI DALAMNYA
LAPORAN BIAYA AKTIVITAS DI BAGIAN PEMASARAN Laporan biaya aktivitas di Bagian Pemasaran terdiri dari dua tipe: Laporan rincian biaya aktivitas dan Laporan ringkasan biaya aktivitas. Laporan rincian biaya aktivitas berisi rincian sumber daya yang dikonsumsi oleh tiga aktivitas yang berada di Bagian Pemasaran (aktivitas pemerolehan order dan aktivitas pemenuhan order) dan sumber daya yang dikonsumsi oleh Kepala Bagian Pemasaran. Laporan ringkasan biaya aktivitas di Bagian Pemasaran berisi ringkasan biaya aktivitas pemerolehan order dan aktivitas pemenuhan order serta ringkasan biaya Kepala Bagian Pemasaran. Laporan rincian biaya aktivitas di Bagian Pemasaran disajikan pada: Laporan Biaya Aktivitas—Aktivitas Pemerolehan Order Laporan Biaya Aktivitas—Aktivitas Pemenuhan Order Laporan Biaya—Kepala Bagian Pemasaran
Laporan Biaya Aktivitas—Aktivitas Pemerolehan Order
Laporan Biaya Aktivitas—Aktivitas Pemenuhan Order
Laporan Biaya Aktivitas—Kepala Bagian Pemasaran
Laporan Biaya Aktivitas—Bagian Pemasaran
Laporan Biaya di Direktorat
LAPORAN BIAYA DI DIREKTORAT Laporan biaya aktivitas di Direktorat terdiri dari dua tipe: Laporan rincian biaya aktivitas dan Laporan ringkasan biaya aktivitas. Laporan rincian biaya aktivitas berisi rincian sumber daya yang dikonsumsi oleh Direktur. Laporan ringkasan biaya aktivitas di Direktorat berisi ringkasan biaya aktivitas Bagian Produksi, Bagian Teknik, Bagian Keuangan, Bagian Pemasaran, dan Direktorat Laporan rincian biaya aktivitas di Direktorat disajikan pada: Laporan Biaya Aktivitas—Direktur Laporan Biaya Aktivitas—Direktorat
Laporan Biaya Aktivitas—Direktur
Laporan Biaya Aktivitas—Direktorat
ACTIVITY-BASED OBJECT COSTING Butir Penting ke-7 ACTIVITY-BASED OBJECT COSTING
PROSES ABOC ABOC terdiri dari tiga kegiatan penting: Penentuan activity cost pool Pembebanan biaya antaraktivitas Pembebanan biaya result-producing activities ke cost object.
PEMBENTUKAN ACTIVITY COST POOL Activity cost pool adalah akun yang digunakan untuk menggabungkan biaya dua atau lebih aktivitas yang memiliki activity driver yang sama untuk dapat dibebankan secara bersama-sama ke produk/jasa dengan menggunakan hanya satu activity driver. PT KXT memiliki empat result-producing activities:(1) pemerolehan order, (2) pemenuhan order, (3) perakitan, dan (4) pengecatan. Dari keempat activity cost pool ini biaya aktivitas dibebankan ke cost object dengan menggunakan activity driver. Oleh karena result-producing activities dalam Contoh 1 ini tidak ada yang memiliki activity driver yang sama, maka tidak dibentuk activity cost pool.
PEMBEBANAN BIAYA ANTARAKTIVITAS Ada tiga tahap pembebanan biaya antaraktivitas: Pembebanan biaya Direktur ke Bagian-bagian yang berada di bawah wewenang Direktur Pembebanan Biaya Kepala Bagian ke aktivitas yang berada di bawah wewenang Kepala Bagian yang bersangkutan Pembebanan biaya support activities ke result- contributing activities dan result-producing activities
STRUKTUR ORGANISASI PT KXT DAN AKTIVITAS YANG ADA DI DALAMNYA
PEMBEBANAN BIAYA AKTIVITAS DIREKTUR KE PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN
Pembebanan Biaya Kepala Bagian Keuangan ke Aktivitas-aktivitas Di Bawahnya
Pembebanan Biaya Kepala Bagian Teknik ke Aktivitas-aktivitas di Dalamnya
Pembebanan Biaya Kepala Bagian Produksi ke Aktivitas-aktivitas yang Berada Di Dalamnya
Pembebanan Biaya Kepala Bagian Pemasaran ke Aktivitas-Aktivitas yang Ada Di Dalamnya
Biaya Aktivitas Setelah Menerima Beban dari Kepala Bagian
Activity Driver dan Activity Driver Quantity Support Activities
Pembebanan Biaya Support Activity ke Result-Contributing dan Result-Producing Activities
Perhitungan Laba-Rugi ABC System
Pembebanan Biaya Result-Contributing Activities ke Result-Producing Activities dan Perhitungan Biaya per Unit Activity Driver
INFORMASI KONSUMSI AKTIVITAS OLEH SETIAP PRODUK
PERHITUNGAN KOS PRODUK Perhitungan kos produk Produk A Biaya langsung produk Biaya bahan baku—Perakitan Rp1.000.000 Biaya bahan baku—Pengecatan 1.500.000 Subtotal Rp2.500.000 Biaya tidak langsung yang dibebankan dengan basis activity driver Aktivitas pemerolehan order 20 x Rp341.897 Rp6.837.940 Aktivitas pemenuhan order 40 x Rp114.932 4.597.280 Aktivitas Perakitan 700 x Rp33.294 23.305.800 Aktivitas Pengecatan 50 x Rp232.765 10.304.900 Subtotal kos produk A 45.045.920 Total kos produk A Rp47.545.920
PERHITUNGAN KOS PRODUK Produk B Biaya langsung produk Biaya bahan baku—Perakitan Rp2.000.000 Biaya bahan baku—Pengecatan 2.500.000 Subtotal Rp4.500.000 Biaya tidak langsung yang dibebankan dengan basis activity driver Aktivitas pemerolehan order 30 x Rp341.897 Rp10.256.910 Aktivitas pemenuhan order 50 x Rp114.932 5.746.600 Aktivitas Perakitan 300 x Rp33.294 9.988.200 Aktivitas Pengecatan 100 x Rp206.098 20.609.800 Subtotal kos produk A Rp46.601.510 Total kos produk B Rp51.101.510
PERHITUNGAN LABA-RUGI ABC SYSTEM Produk A Produk B Total Hasil penjualan Rp75.000.000 Rp68.000.000 Rp143.000.000 Biaya langsung produk: Bahan baku—Perakitan Rp1.000.0000 Rp2.000.000 Rp3.000.000 Bahan baku—Pengecatan 1.500.000 2.500.000 4.000.000 Sub total Rp2.500.000 Rp4.500.000 Rp7.000.000 Biaya tidak langsung produk: Aktivitas Pemerolehan Order Rp6.837.940 Rp10.256.910 Aktivitas Pemenuhan Order 4.597.280 5.746.600 Aktivitas Perakitan 23.305.800 9.988.200 Aktivitas Pengecatan 10.304.900 20.609.800 Sub total Rp45.045.920 Rp46.601.510 91.647.430 Total biaya Rp98.647.430 Laba bersih usaha Rp44.352.570
PERHITUNGAN LABA-RUGI ABC SYSTEM Butir Penting Ke-7 PERHITUNGAN LABA-RUGI ABC SYSTEM
PERHITUNGAN LABA-RUGI ABC SYSTEM Misalnya dari Contoh 1 semua produk A dan produk B yang diproduksi laku terjual dalam bulan April 20X7 dengan harga Rp75.000.000 untuk produk A dan Rp68.000.000 untuk produk B, maka perhitungan laba- rugi menurut ABC system bulan tersebut disajikan pada slide berikut ini:
PERHITUNGAN LABA-RUGI ABC SYSTEM
Butir Penting Ke-7 PERHITUNGAN KOS PRODUK UNTUK PENYAJIAN INFORMASI KEUANGAN KEPADA PIHAK LUAR PERUSAHAAN
PERHITUNGAN LABA-RUGI MENURUT PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM (1) Perhitungan laba-rugi untuk pihak luar perusahaan dilakukan dengan menggunakan basis prinsip akuntansi berterima umum (generally accepted accounting principles). Menurut prinsip akuntansi ini, biaya yang boleh diperhitungkan ke dalam kos produk hanya mencakup biaya produksi—yaitu biaya yang dikeluarkan atau terjadi pada tahap produksi. Biaya produksi diperhitungkan ke dalam kos produk yang dijual, sedangkan biaya yang dikeluarkan atau terjadi di luar tahap produksi diperlakukan sebagai biaya usaha dan disajikan terpisah dari kos produk yang dijual dalam laporan laba-rugi.
PERHITUNGAN LABA-RUGI MENURUT PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM (2) Berdasarkan data dalam Contoh 1, biaya yang diperhitungkan ke dalam kos produk adalah biaya yang dikeluarkan atau terjadi di Bagian-Bagian berikut ini: Bagian Teknik: Aktivitas pereparasian Aktivitas pemeliharaan Bagian Produksi: Aktivitas perakitan Aktivitas pengecatan Pembebanan biaya result-contributing activities ke result- producing activities disajikan pada gambar di slide berikut ini:
Pembebanan Result-Contributing Activities ke Result-Producing Activities dan Per Unit Activity Driver
Pembebanan Result-Contributing Activities ke Result-Producing Activities dan Per Unit Activity Driver
PERHITUNGAN KOS PRODUK
Perhitungan Laba-Rugi Menurut Prinsip Akuntansi Berterima Umum
APA YANG DIJANJIKAN OLEH ABC SYSTEM? Butir Penting Ke-10 APA YANG DIJANJIKAN OLEH ABC SYSTEM?
APA YANG DIJANJIKAN OLEH ABC SYSTEM? Menyediakan informasi berlimpah tentang aktivitas yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk dan jasa bagi customer, Menyediakan fasilitas untuk menyusun dengan cepat anggaran berbasis aktivitas (activity-based budget), Menyediakan informasi biaya untuk memantau implementasi rencana pengurangan biaya, dan Menyediakan secara akurat dan multidimensi kos produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
Butir Penting ke—10 CLOSING REMARK
CLOSING REMARK Perubahan tidak menjamin tercapainya perbaikan, tetapi tidak ada perbaikan yang bisa dicapai tanpa perubahan. Maka bersikap ramahlah kepada perubahan. Mario Teguh