KOMPONEN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
Advertisements

ERGONOMIKA TEMPAT DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA
BAHAN AJAR VI Tata Dekorasi, banyak unsur-unsur pendukung untuk keberhasilan suatu penataan ruang. Salah satu diantaranya unsur dekorasi ruang yang meliputi.
Aspek Ergonomik.
Handout Analisis & Pengukuran Kerja
MODUL PERKULIAHAN JURUSAN ARSITEKTUR KELAS KARYAWAN
MINGGU XI PERANCANGAN DENAH LAYOUT KAMAR TIDUR UTAMA APARTEMEN .
STANDARD PROSES IMPLEMENTASI KBK DI JURUSAN TEKNIK SIPIL
MMP UR 2010 Mutu Proses Pendidikan Peningkatan mutu proses pendidikan menurut Miller terletak pada sumber daya manusia yang merupakan faktor kunci yang.
DELLA AMBAR KISTIA FEBRIANA PUSPASARI
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KIMIA (P4KIM) Drs
FORMAT PENYUSUNAN KERANGKA KURIKULUM PERGURUAN TINGGI.
DESAIN INSTRUKSIONAL DRS FRANS A.RUMATE PUSAT PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN AKTIVITAS INSTRUKSIONAL UNIVERSITAS HASANUDDIN (P3AI-UNHAS)
Sanitasi dan Keamanan.
PENGEMBANGAN SILABUS 1.
PENGELOLAAN KURIKULUM
FISIKA BANGUNAN Aspek Fisika bangunan pada desain struktur masih lemah
Materi Pertemuan 12 Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi.
Konsep Pendekatan Sistem dalam Desain Instruksional
PENILAIAN KETERAMPILAN
PERKANDANGAN SAPI PERAH
LINGKUNGAN FASILITAS RUMAH SAKIT
STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
Aspek Ergonomi Dalam IMK
KURIKULUM 2013 UNTUK SEKOLAH DASAR.
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
DESAIN Laboratorium IPA oleh : La Tahang Pendidikan Fisika FKIP Unhalu
Sanitasi dan Keamanan Industri Pangan
TAXONOMI PEMBELAJARAN
Standar Biaya Operasional Satuan Pendidikan
KURIKULUM DAN SILABUS Dr. Wuri Wuryandani, M.Pd.
Pokok-Pokok Manajemen Perawatan
M2 Desain, Perlengkapan, Tata Ruang dan Pengelolaan Lab IPA
FORMAT PENYUSUNAN KERANGKA KURIKULUM PERGURUAN TINGGI
MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA
KEBUTUHAN SUMBER DAYA Tidak ada kegiatan yang tidak memerlukan Sumber Daya, demikian juga Pendidikan. Pendidikan Kejuruan memerlukan Sumber Daya lebih.
WORK DESIGN NUR FACHMI BUDI SETYAWAN, M.PSI
TATA RUANG DALAM MODUL PRAKTIKUM.
Kesehatan Lingkungan Pemukiman
DESAIN DAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi
Aspek Ergonomi Dalam IMK
Persyaratan Tehnis Sarana & Prasarana RS
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
PENGELOLAAN SDM : DESAIN KERJA & ANALISIS JABATAN
KDK TRANSPORTASI JURUSAN TEKNIK SIPIL FT. UNDA
BIAYA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEJURUAN (SMK)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Data dan Informasi.
SANITASI DAN KEAMANAN.
BAB 8 MANAJEMEN OPERASIONAL
Aspek Ergonomi Dalam IMK
Aspek Ergonomi dalam IMK
FAKTOR MANUSIA DALAM SISTEM PRODUKSI
Dosen pengampu: Ibu Sri sukaesih Ibu Siti Alimah
MANAJEMEN LABORATORIUM
Standar Kompetensi Mampu memahami peran dan fungsi Lab IPA
PELAJARAN 4 “BERSIH ITU SEHAT”
Aspek Ergonomi Dalam IMK
Aspek Ergonomi Dalam IMK
Aspek Ergonomi Dalam IMK
Aspek Ergonomi Dalam IMK
Aspek Ergonomi Dalam IMK. Pengertian Ergonomi Suatu bidang studi yang mencari atau menangani desain peralatan dan tugas-tugas yang cocok dengan kapabilitas.
PENGERTIAN Menurut Mardiana (2005) “Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana pegawai melakukan pekerjaannya sehari-hari”. Lingkungan kerja yang kondusif.
 KI-1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.  KI-3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa.
Aspek Ergonomi Dalam IMK
(Satuan Acara Pemelajaran)
PENGEMBANGAN TUJUAN DAN ISI KURIKULUM Disusun oleh: 1) DEWI SARTIKA TAMPUBOLON 2) REZKY TRINANDA SIMARMATA 3) BESTIN JUITA ZILIWU.
PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN Oleh, RENI MARLIANI KELAS IPA 1 SEMESTER VII.
PENGETAHUAN PERKANTORAN
Transcript presentasi:

KOMPONEN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN Kokom Komariah kokom@uny_ac.id

KURIKULUM Pengertian: Adalah serentetan tujuan belajar yang direncanakan (Maurutz Johnson, 1967) Adalah Kesempatan yang diperuntukkan bagi siswa untuk belajar di sekolah (Mc. Cutcheon, 1981) Sejumlah aktivitas belajar dan pengalaman yang harus dimiliki oleh siswa (Crunkilton, 1984) Adalah isi pendidikan, daftar mata pelajaran (matakuliah), pengalaman pendidikan, daftar mata pelajaran (matakuliah) yang harus dipelajari, bidang studi, dan aktivitas belajar yang direncanakan (Taylor dan Richard, 1985)  

Kurikulum dapat dikelompokkan menjadi 4: Kurikulum sebagai produk pendidikan Kurikulum sebagai program pendidikan Kurikulum sebagai proses belajar yang direncanakan Kurikulum sebagai pengalaman peserta didik (Bean, Toepfer dan Alessi, 1986).

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu (UU No. 20 Tahun 2003)

Beberapa pengertian istilah yang terkait dengan kurikulum (Finch and Crunkilton, 1984) Bahan pembelajaran : serangkaian materi pelajaran yang harus diberikan secara sistematis pada proses interaksi yang terencana untuk mencapai suatu tujuan Mata pelajaran : suatu bagian yang diskrit dari program kurikulum yang berorientasi pada tujuan yang dapat diukur melalui ranah kognitif, afektif dan psikomotorik Silabi : daftar isi bahan pelajaran yang harus dipelajari untuk satu matakuliah dan merupakan sub bagian dari kurikulum

GBPP : serangkaian materi pelajaran yang dituangkan dalam bentuk kegiatan belajar yang harus diberikan secara sistematis pada proses interaksi untuk mencapai tujuan Skema Kerja : uraian bahan pelajaran daklam bentuk satuan kegiatan pengejaran yang merupakan rincian dari GBPP yang harus diajarkan tiap minggu Job : satuan pekerjaan yang terdiri dari serentetan kegiatan Task : satuan tugas atau kegiatan yang harus diselesaikan oleh seseorang dalam waktu yang telah ditentukan

2. PENGEMBANGAN KURIKULUM Need Assesment : kebutuhan masyarakat dan industri, kebutuhan mahasiswa, kebutuhan pengembangan ilmu pengetahuan (Taba, 1962)   Occupational Area : Kebutuhan tenaga kerja (manpower demand) tingkat maupun jumlah Kebutuhan mahasiswa berkaitan dengan masyarakat dan sekolah (tersedianya instruktur, dana, sarana prasarana, philosophy masyarakat, policy pemerintah, mobilitas pegawai) Aspirasi mahasiswa terhadap kedudukan/posisi setelah lulus Aspirasi masyarakat terhadap posisi masa depan para pegawainya.

Teknik Perkiraan Tenaga Kerja: Employer survey Extrapolation of trends Econometric technic Matrix system (memperhatikan lowongan yang tak terisi masa lalu) 

Teknik Perkiraan Tenaga Kerja: Employer survey Extrapolation of trends Econometric technic Matrix system (memperhatikan lowongan yang tak terisi masa lalu) 

Perencanaan dan Pengembangan Bahan Ajar Titik berat pada perencanaan aktivitas yang langsung mendukung pencapaian belajar siswa. 

Pengembangan Bahan Pelajaran dan Kegiatan Pengajaran Program Pendidikan Kurikulum Rencana Kegiatan Perkuliahan GBPP

Penyusunan GBPP Pengelompokan pokok bahasan sehingga merupakan satu kesatuan integral Urutan pokok bahasan secara logis agar tercapai keseimbangan Konsultasi dengan matakuliah yang lain agar tak tumpang tindih Urutan pokok bahasan menurut hierarkhi pengetahuan, proses berpikir, mulai yang abstrak ke yang kongkrit Setiap sub pokok bahasan mendukung pokok bahasan Penentuan jadwa berdasarkan alokasi waktu yang tersedia.

Skema Kerja Rincian kegiatan pengajaran setiap sub pokok bahasan Lebih spesifik daripada GBPP

3. PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN FASILITAS  Setiap SMK harus memiliki laboratorium dan bengkel yang dilengkapi dengan fasilitas peralatan, perkakas, sumber belajar dan bahan yang memadai relevan dengan jenis kerja yang nantinya dilakukan.   Laboratorium : sarana penunjang jurusan dalam satu atau sebagian ilmu, teknologi atau seni tertentu sesuai dengan keperluan bidang studi yang bersangkutan Bengkel : tempat dilaksanakannya aktivitas PBM yang berkaitan dengan pembuatan dan perbaikan perkakas (equipment) dan alat (tools)

Faktor Perencanaan Fasilitas : 1. Tujuan kurikulum dan instruksional 2. Jenis dan jumlah laboratorium yang diperlukan 3. Jumlah siswa yang akan dilayani 4. Ukuran atau lay out laboratorium 5. Jenis dan jumlah perabot rumah tangga (furniture) yang diperlukan 6. Jenis dan jumlah perkakas dan alat yang diperlukan 

Tujuan Kurikulum: Sesuai karakteristik pendidikan kejuruan untuk menghasilkan lulusan siap kerja maka diperlukan fasilitas yang mengkondisikan suasana dan pekerjaan di industri.

Jenis, Jumlah dan Hubungan Antar Laboratorium Jenis ruang yang harus dipenuhi: Ruang kerja pokok (main work area), merupakan laboratorium yang dipakai untuk praktek meliputi ruang penempatan meja dan kursi, perkakas, mesin dan ruang pelayanan. Ruang pendukung (support and auxiliary areas), ruang yang tidak langsung berhubungan dengan aktivitas pokok PBM, namun ketersediaannya akan mendukung terselenggaranya PBM.

Syarat ruang kerja utama: Bentuk persegi dengan perbandingan panjang dan lebar adalah 3 : 1,5 -2. Susunan meja kursi tidak boleh mengganggu mobilitas siswa dan guru. Letak tempat kerja tidak terganggu fasilitas yang lain Kebutuhan penerangan alami maupun listrik terpenuhi, kesehatan dan keselamatan kerja, sirkulasi udara, peredam suara, pendingin ruangan dsb.  

Jumlah Laboratorium Ditentukan oleh frekuensi pemakaian dan jumlah kelas yang melakukan praktek. Faktor pertimbangan: Jumlah jam per minggu pelaksanaan praktek Jumlah kelas atau kelompok mahasiswa praktek Efisiensi

Eff = (K x Wp )/ (R x Ws) Eff = Efisiensi penmakaina ruangan K = Jumlah kelas/kelompok praktek Wp= Lama pemakaian, atau jumlah jam pelajaran praktek pada sem genap/ganjil Ws= Jumlah jam yang tersedia, jam per minggu ruang praktek dibuka Eff 100% tidak mungkin tercapai. Eff. 70 – 80 % sudah bagus, Eff. 60 % sudah bisa diterima. Diusahakan Eff. Jangan kurang dari 60 %. 

Hubungan antar Ruang Diatur agar tidak merugikan namun saling mendukung Faktor pertimbangan: Kesamaan jenis kebutuhan Dukungan dan ketergantungan Gangguan yang ditimbulkan suatu jenis lab.  

Ukuran dan Layout Laboratorium Ditentukan dua faktor : Jenis aktivitas yang akan dilakukan Jumlah siswa yang akan melakukan praktek

Luas ruangan dinyatakan dengan feet (1 feet = 30 cm) persegi untuk tiap siswa. Luas ruang total = Kebutuhan ruang tiap siswa x jumlah siswa + kebutuhan ruangan umum Luas ruangan berbeda menurut jenis aktivitas prakteknya.   Rtt = Rs x Js + Rp + Rm Rtt: Luas ruangan total yang dibutuhkan Rs : Luas ruangah yang dibutuhkan tiap mahasiswa Js : Junmlah siswa/mahasiswa Rp : Ruang penyimpanan perkakas Rm : Ruang mobilitas

Lay out Laboratorium Contoh: Tempat kerja (working station) agak jauh dari benda lain seperti dinding, tempat penyimpanan dan lainnya Tempat penyimpanan perkakas dan alat mudah dijangkau oleh pemakai. Tempat penyimpanan bahan sudah dilengkapi pintu ukuran besar untuk penyimpanan penerimaan barang Mesin-mesin yang frerekuensi pemakainnya tinggi ditempatkan pada posisi yang mudah dijangkau Mesin-mesin yang frekuensi pemakiannya rendah ditempatkan agak jauh (pojok).  

Warna Pemilihan warna diyakini mampu meberikan efek terhadap pekerja. Mengurangi kelelahan. Warna yang tajam mengakibatlakan mata lelah yang dapat menurunkan konsentrasi kerja Menciptakan efek optic. Warna cerah menampakkan ruangan lebih luas dan warna gelap menampakkan ruamng lebih sempit Menciptakan efek psikologis/kejiwaan. Untuk ruang panas dipilih warna yang menyejukkan. Untuk ruangan dingin dipilih warna yang hangat. Warna dingin meredam emosi, warna panas menimbulkan emosi Meningkatkan daya keindahan: Kombinasi warna yang baik tidak menimbulkan kebosanan Meningkatkan aspek keselamatan kerja. Kode warna tertentu menunjukkan kepentingan tertentu. Meningkatkan efisiensi sistim penyimpanan dan inventori.  

Penerangan Baik alami maupun listrik Kebutuhan penerangan tiap ruang berbeda Suara Suara lebih dari 90 dB dalam beberapa jam dapat berakibat tuli sementara/permanen Suara lebih dari 130 dB dalam waktu sekejap dapat mengakibatkan tuli Cara mengatasi: Meniadakan getaran (pelumasan, penajaman pahat, ganti bahan aus, pasang peredam knalpot) dan mengurangi perambatan (bahan akustik dan langit-langit/atap miring)  

Sirkulasi Udara Sirkulasi alami dan buatan  Sistem Pembuangan Sisa Pembakaran Fan terpasang permanen pada dinding, membuang bau Air atau bahan kimia disemprotkan untuk membersihkan lantai atau mesin Penyedot udara (di atas tempat kerja/overheat installation dan di bawah lantai/underfloor installation)  

4. PENGEMBANGAN STAF Studi Kelayakan Pengembangan Peningkatan jumlah Peningkatan profesi (pre servis, inservis) Peningkatan motivasi 

  5. IMPLEMENTASI PROGRAM