RAPAT KOORDINASI BAPPEDA SE KALIMANTAN TIMUR

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PROSPEK PENGEMBANGAN INDUSTRI TELEMATIKA DI KALIMANTAN BARAT
Advertisements

STRATEGI POKOK Kebijakan Fiskal Kebijakan Perbankan/Keuangan
Makalah Kunci (Keynote Speech)
Skenario dan Strategi Konsep Agro Mina Politan Cluster
Gerakan Penyelamatan Agribisnis Teh Nasional (GPATN )
Oleh: Prof. Ir. Urip Santoso, S.IKom., M.Sc., Ph.D
PENGUATAN DAYA SAING DENGAN KLASTER INDUSTRI UNTUK MEMASUKI EKONOMI MODERN Kristiana ( )
Topik: Visi Pertanian Abad 21 (Pertanian Yang Berkebudayaan Industri)
B. Kombaitan dan Ridwan Sutriadi
ANGGOTA KELOMPOK KERJA FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA
Hilirisasi Komoditas Rumput Laut
PENGEMBANGAN ROTAN INDONESIA MELALUI POLA SENTRA HHBK
DINAS PERTANIAN PROVINSI BENGKULU 2012
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KOPERASI DI INDONESIA
POKOK-POKOK PIKIRAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ”SEMINAR NASIONAL FEED THE WORLD” DENGAN TEMA : ”MENUJU SWASEMBADA YANG KOMPETITIF DAN BERKELANJUTAN SERTA.
PELUANG AGROINDUSTRI PEDESAAN BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN
KEBIJAKAN DAN REVITALISASI PERTANIAN
Lanjutan bab 3……………… Pertemuan 5.
Dr. H. Mustika Lukman Arief, SE. MM.
PEMBANGUNAN AGRIBISNIS
ARAH PEMBANGUNAN EKONOMI SEKTOR PERTANIAN
Konsep Pengembangan Wilayah
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pemalang
KAJIAN ANALISIS DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 PT. Secon Dwitunggal Putra.
Peranan Usaha Mikro, Usaha Kecil Dan Menengah (UMKM)
PELIBATAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM PERTANIAN
PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS UNGGAS
KEGIATAN TAHUN 2010 Disampaikan pada RAKORTAS Pemberdayaan Koperasi dan UKM, 10 Februari 2010 DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN SUMBERDAYA UKMK.
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN TANAMAN KOPI, KAKAO DAN TEH INDONESIA
AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI
Arah Kebijakan Persusuan
STRATEGI PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT
BAHAN RAPAT KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
PEREKONOMIAN INDONESIA
PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN DIY
AGRIBISNIS BERBASIS PETERNAKAN AYAM RAS DI INDONESIA
Industrialisasi Perikanan untuk Kesejahteraan Masyarakat
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
Implementasi Pemahaman Globalisasi Ekonomi dalam Pembangunan Wilayah: STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DI ERA MASYARAT EKONOMI ASEAN (MEA) Oleh : Dr. Kurniyati.
GLOBALISASI dan DAMPAKNYA
PROSPEK DAN POTENSI UKM.
Arah Kebijakan Persusuan
Arah Kebijakan Persusuan
PERAN UMKM DALAM PEREKONOMIAN DI INDONESIA
PERAN SERTA DAERAH DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN
Bahan tayang 3-4 Mei.
MEWUJUDKAN PRODUK OLAHAN PERIKANAN YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING
KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN USAHA UKM ( Studi Kasus, “ Jurnal Koperasi dan UKM”, ) mustikalukmanarief.
Peran dan Perkembangan Agribisnis di Indonesia
Industri pangan berbasis hasil UNGGAS
Arah Kebijakan Persusuan
KINERJA PROGRAM PEMBANGUNAN PERTANIAN
STRATEGI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN AGRIBISNIS
KESIAPAN UMKM BABEL MENJALANKAN MEA
Pengembangan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian
PENINGKATAN DAYA SAING PRODUK UKM BERBASIS AGRIBINSIS
PEMBANGUNAN PERIKANAN
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN BERBASIS KOMODITI PALA
DI SAMPAIKAN OLEH KEPALA BAPPEDA
KEPALA BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SEKRETARIAT MUSRENBANG-2018
DINAS PERIKANAN KABUPATEN BERAU LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI DAN PEMBERDAYAAN TENAGA KERJA DIFABEL
DISAMPAIKAN pada Musrenbang rkpd kabupaten belitung
Ketahanan Pangan dan Gizi Ade Saputra Nasution. Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun.
Ir Andreas Eddy Susetyo MM
Kebijakan penumbuhan iklim & pengembangan usaha PERTEMUAN – 12 Mata Kuliah: Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Judul : Perkembangan industri di Era globalisasi Terhadap pendapatan nasional indonesia Nama : Agustinus Jono Npm :
RANCANGAN KEGIATAN STRATEGIS HORTIKULTURA 2020
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2020
PERAN AGRIBISNIS DAN STRATEGI PENGEMBANGAN
Transcript presentasi:

RAPAT KOORDINASI BAPPEDA SE KALIMANTAN TIMUR KESIAPAN KALIMANTAN TIMUR DALAM UPAYA MENINGKATKAN NILAI TAMBAH PRODUK UNGGULAN DAERAH OLEH : IR.H.ICHWANSYAH.MM KEPALA DINAS PERINDAGKOP DAN UMKM RAPAT KOORDINASI BAPPEDA SE KALIMANTAN TIMUR SANGGATA KUTAI TIMUR 2015 Pabrik Amoniak & Urea PT. Pupuk Kaltim

Jangkauan Wil. Barat Indonesia Banyak Pelabuhan Skala Besar KALIMANTAN TIMUR GEOSTRATEGIS : BERADA PADA ALKI II ALKI 1 ALKI II ALKI I Kondisi ALKI I : Jangkauan Wil. Barat Indonesia Banyak Pelabuhan Skala Besar Jalur Pelayaran Terlalu Padat Aktifitas Bongkar Muat Lama Efektifitas Menurun Nilai Ekonomis Berkurang ALKI II Sangat Potensial untuk dikembangkan sebagai Jalur Alternatif Pelayaran Kapal, baik pada Lingkup Domestik maupun Internasional.

PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI DI KALTIM Kawasan Industri Kariangau Dan Buluminung, Balikpapan dan PPU Kawasan Perkayuan, Perkapalan, Industri Dan Jasa, Kota Samarinda Kawasan Industri Berbasis Migas dan Kondensat, Bontang KAWASAN EKONOMI KHUSUS MALOY BATUTA TRANS KALIMANTAN Kawasan Industri Pariwisata, Kepulauan Derawan Kawasan Industri Pertanian, Kab Paser dan PPU Kukar dan Kubar Kawasan Strategis Perbatasan Mahakam Ulu 1 2 3 4 5 6 7 8 6 1 2 3 4 7 8 5

SWOT KOMODITAS UNGGULAN Strength Weakness Kalimantan Timur memiliki potensi sumberdaya alam yang melimpah (mega biodiversity), Kalimantan Timur memiliki potensi ketersediaan lahan yang cukup besar dan belum dimanfaatkan secara optimal Potensi tenaga kerja untuk mendukung pengembangan pertanian dan perkebunan Pasar dan Pertumbuhan Jumlah serta Daya Beli Penduduk Belum maksimalnya Infrastruktur, Sarana jalan, jembatan, pelabuhan, listrik dan jaringan irigasi. Lemahnya sistem perbenihan dan perbibitan secara nasional Masalah Skala pemilikan lahan sempit, dan degradasi mutu lahan. Belum Padunya Antar Sektor dalam Menunjang Pembangunan Komoditas Unggulan Kegiatan R&D belum maksimal terkoordinasi Industri hilir belum berkembang Opportunity Threat Peluang pasar Nasional dan Internasional yang terbuka Tekanan Globalisasi Pasar dan Liberalisasi Perdagangan Kenaikan harga pangan dunia

Peluang (Opportunity) STRATEGI Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weaknes) Strategi SO Strategi WO Peluang (Opportunity) Melakukan promosi dan kampanye komoditas/produk unggulan Memanfaatkan potensi sumberdaya untuk menghasilkan produk yang mampu memenuhi peluang pasar domestik yang sangat besar Memperbaiki dan membangun infrastruktur, perluasan lahan, perbaikan perbenihan dan pembibitan. Pengembangan industri hilir melalui pendekatan klaster yang melibatkan semua sektor dan stakeholder. Mendorong kegiatan R&D oleh pemerintah maupun perusahaan Strategi ST Strategi WT Ancaman (Threat) Peningkatan nilai tambah dengan Pengembangan diversifikasi produk olahan yang berdaya saing Keberpihakan kebijakan perdagangan pada produksi pangan domestik Meningkatkan daya saing produk, pengembangan produk, serta memperluas pangsa pasar yang didorong dengan upaya peningkatan kerjasama ekonomi antar wilayah dan kerja sama regional

PRODUKSI KOMODITI UNGGULAN KALTIM (Non Migas) TERCAPAINYA SASARAN PRODUKSI MENINGKATNYA DAYA SAING INDUSTRI Kelapa Sawit Karet Rumput Laut Kakao Jagung Kelapa Dalam Padi Udang Beku Singkong/Ubi Kayu Pisang Kedelai Nanas Sapi FOKUS RENCANA AKSI PENGUATAN PRODUKSI 13 KOMODITI UNGGULAN 6 6

KOMODITI UNGGULAN Komoditas Unggulan Ketahanan Produk Unggulan Daerah Yang Berkelanjutan Devisa dan Tenaga Kerja Peningkatan Daya Saing Komoditas Unggulan Kelapa Dalam , Jagung, Padi, Singkong/Ubi Kayu, Pisang, Nanas Kelapa Sawit Karet, Rumput Laut Kakao, Jagung sapi Padi Grand Strategy : Pembangunan Sektor Pertanian yang Kompetitif & Berkelanjutan serta Mendorong Produk-produk Unggulan menjadi Primadona Nasional dan Dunia Perbaikan Perencanaan: - Penyempurnaan tata ruang wilayah - Perbaikan infrastruktur - Fokus pada komoditas unggulan/ kompetitif dengan pengembangan kawasan komoditas Peningkatan nilai tambah & Pemasaran: - Pengembangan pasar dalam & luar negeri - Membangun citra produk - Pengembangan industri hilir Pembiayaan: - Keberpihakan pada agribisnis - Pendirian bank pertanian - Penguatan lembaga keuangan non-bank (koperasi dan LKM) Peningkatan Produktivitas: - Pengembangan sumberdaya alam dan manusia yang kompeten Pengembangan & penerapan teknologi Akses terhadap teknologi Harmonisasi dan sinkronisasi kebijakan (fokus, ringkas, jelas, tegas dan konsisten) Roadmap (terintegrasi hulu-hilir, fokus produk unggulan yang bernilai tambah tinggi) Manajemen data yang akurat dan updated Prof. Dr. Erliza Hambali

Industri Unggulan/Kompetensi Inti Industri KOMPETENSI INTI INDUSTRI DAERAH DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No Provinsi/Kab/Kota Peraturan Menteri Tanggal Industri Unggulan/Kompetensi Inti Industri PROVINSI 1 Prov. Kalimantan Timur 96/M-IND/PER/8/2010 30 Agustus 2010 Industri Pengolahan Kakao, Karet KABUPATEN/KOTA Kota Samarinda dalam proses penyusunan Permenperin - Industri Tenun 2 Kota Bontang Industri Produk Olahan Rumput Laut 3 Kota Balikpapan Industri Produk Olahan Ikan 4 Kab. Nunukan Hasil kajian Industri Pengolahan Kakao 5 Kab. Penajam Paser Utara Industri Gula Merah 6 Kab. Kutai Kartanagara Industri Pengolahan Singkong menjadi Bioethanol 7 Kab. Berau

PERAN SEKTOR INDUSTRI, PERDAGANGAN KOPERASI DAN UMKM DALAM PDRB KALTIM 2008-2013 Lapangan Usaha 2008 2009*) 2010 2011 2012 2013 % Pertanian 15.361,7 16.956 19.279,6 23.004,5 26.571 28.659 6,7 Pertambangan & Penggalian 145.055,4 130.834,6 152.597,4 195.866,7 197.669,8 182.538 42,9 Industri Pengolahan 103.969,2 78.132 80.672,7 91.461,4 98.654,4 104.456 24,5 Listrik dan Air Bersih 748,0 812,3 895 1.023,3 1.120,3 1.192 0,3 Bangunan 6.711,6 7.761,1 8.859,2 10.323,5 12.487,2 14.494 3,4 Perdagangan, Hotel & Restoran. 18.187,8 22.218,4 26.371,9 31.417,4 36.765,6 40.904 9,6 Angkutan & Komunikasi. 9.354,3 10.530,3 12.035,0 14.044,9 16.652,2 18.752 4,4 Keuangan, Js Perusahaan 5.673,4 6.424,1 7.459,7 9.292,9 12.122,9 14.979 3,5 Jasa-jasa 9.152,2 11.922 13.594 15.326,7 17.463,8 19.452 4,5 PDRB PDRB Tanpa Migas 314.213,5 133.585,6 285.591 155.204 321.764 190.494 391.761 242.432 419.507,2 272.780,1 425.429 283.532 100 Sektor Indagkop memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian Kalimantan Timur (37,6%) dan cenderung terus mengalami peningkatan

Daya Saing Daerah Dukungan Kekuatan Terhadap Industri Daerah Kapasitas Pemerintah Daerah Persaingan dunia semakin ketat, menuntut daya saing yang semakin tinggi. Daerah diperhadapkan pada kompetisi dan tantangan yang sama, meski kemampuannya berbeda sehingga dituntut untuk mempunyai keunggulan kompetitif dibandingkan negara dan atau daerah lain. 2. Dukungan Kultur dan Semangat Berkompetisi Kalimantan Timur sebagai daerah yang terkenal akan kekayaan sumber daya alamnya harus dapat berperan dalam perdagangan Nasional dan Internasional 3 Partisipasi Aktif Stakeholde Pemerintah membentuk tim lintas disiplin dalam seperti perguruan tinggi, LSM, lembaga pengembang teknologi, ahli pemasaran, dan masyarakat lokal

4. Pentingnya Keamanan Dengan Tingkat keamanan yang kondusif di Daerah maka akan terciptanya keadaan dalam mendukug pengembangan usaha. 5. Peran LSM Daerah Peran LSM yang strategis akan mensukseskan penyelenggaraan otonomi daerah utamanya didalam mendukung daya saing daerah sebagai pengembangan usaha . Nasionalisme Keinginan memberdayakan masyarakat daerah terutama ekonomi makin menguat sehingga melahirkan sifat-sifat menuju kesejahteraan masyarakat.

UPAYA STRATEGIS PENGEMBANGAN Upaya strategis  diarahkan memberikan dukungan peningkatan daya saing Komoditi dalam kerangka memperkuat pasar domestik dan internasionalisasi. HULU (Penguatan Kapasitas) Pengembangan dan Pembangunan Infrastruktur Daerah Kalimantan Timur Konsolidasi Pelabuhan Ekspor/pooling Kargo Perluasan/pengembangan sarana promosi ekspor Komoditi Daerah Pengembangan trading board bagi Pelaku Usaha UKM. MIDDLE (Pengembangan Infrastruktur/Sarana dan Prasaranan) HILIR (Promosi dan Akses Pasar) Identifikasi Potensial/Orientasi Ekspor & produk unggulannya data base potensial ekspor. Mapping negara tujuan ekspor sesuai pasar produk. Fasilitasi peningkatan kapasitas (capacity building) manajerial, teknis, entrepreneurial training, bimbingan teknis, magang. Fasilitasi peningkatan produktivitas dan mutu  sosialisasi dan sertifikasi standarisasi ISO/SNI/HACCP/GMP, HaKI dan kehalalan produk, branding, dan inovasi desain. Pengembangan Pelaku Usaha berorientasi ekspor. Pengembangan Kemitraan (pola waralaba, subkontrak, pariwisata, BUMN) Fasilitasi akses kepada sumber daya produktif: Pembiayaan Pemasaran Fasilitasi Pasar Komoditi Daerah Diversifikasi Negara Tujuan Ekspor: Peningkatan akses dan jaringan pasar; Katalog promosi produk unggulan Partisipasi dalam pertemuan internasional terkait dengan pengembangan UKM. (APEC-SMEWG, BIMPEAGA, ASEAN, ICA, ACEDAC, ASEM, dll).

ARAH MENINGKATKAN NILAI TAMBAH PRODUK UNGGULAN DAERAH Peningkatan kapasitas, produktivitas, nilai tambah dan daya saing KUKM 1. Peningkatan Iklim Usaha yang Kondusif 2. Peningkatan Akses Sumber daya Produktif 3. Pengembangan Jaringan Pemasaran 4. Peningkatan Daya Saing SDM 5. Penguatan Kelembagaan

INDUSTRIALISASI MENUJU KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK Sekian dan TERIMA KASIH INDUSTRIALISASI MENUJU KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK