Hidden Markov Model II Toto Haryanto.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Analisis Sensitivitas
Advertisements

Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan
BAB III Metode Simpleks
OPTIMASI DENGAN KENDALA KESAMAAN Oleh : TIM Matematika
Penggabungan dan Penyambungan
Teori Bahasa dan Automata
Ekuivalensi NDFA ke DFA dan NDFA dengan E-move
Riset Operasional Pertemuan 9
Simulasi Rantai Markov
Proses Stokastik Semester Ganjil 2013/2014
Machine Learning Team PENS – ITS 2006
Pertemuan 14 Pengantar ke Mesin Turing
PENGANTAR PROGRAM LINIER & SOLUSI GRAFIK
Teknik Pencarian Solusi Optimal Metode Grafis
SIMPLEKS BIG-M.
Latihan Soal.
Algoritma Pemograman 1 A
PROGRAM LINIER : SOLUSI SIMPLEKS
Hukum Coulomb dan Medan Listrik
Pertemuan 12- Analisis Markov
METODE SIMPLEKS OLEH Dr. Edi Sukirman, SSi, MM
METODE SIMPLEKS PRIMAL Evi Kurniati, STP., MT.
Modul 7 : Uji Hipotesis.
Resource Allocation Denial
Oleh: BAGUS ADHI KUSUMA, ST
MODUL 9 -move Gambar 20. Mesin NFA HUBUNGAN ANTARA
-move Gambar 20. Mesin NFA HUBUNGAN ANTARA
Tugas Kelompok 8 GAME THEORY
KNAPSACK PROBLEM DALAM METODE GREEDY
PERTEMUAN III Metode Simpleks.
Riset Operasi Ira Prasetyaningrum.
Proses Stokastik Semester Ganjil 2011.
INVERS MATRIKS (dengan adjoint)
Algoritma Runut-balik (Backtracking)
PROGRAM LINIER : ANALISIS POST- OPTIMAL
Statistika Inferensia: Pengujian Hipotesis
Linear Programming (Pemrograman Linier) Program Studi Statistika Semester Ganjil 2011/2012 DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.
Solusi Persamaan Linier
B. Deterministic Finite Automata(DFA) (Otomata Berhingga Deterministik) Pada DFA, dari suatu “state ada tepat satu state berikutnya untuk setiap simbol.
Pertemuan 5 P.D. Tak Eksak Dieksakkan
Algoritma Golden Section Search untuk Mencari Solusi Optimal pada Pemrograman Non Linear Tanpa Kendala Eni Sumarminingsih Jurusan Matematika Fakultas MIPA.
DUALITAS DAN ANALISA SENSITIVITAS
Metoda Simplex Oleh : Hartrisari H..
Linear Programming (Pemrograman Linier) Program Studi Statistika Semester Ganjil 2011/2012 DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.
Program Dinamis (Dynamic Programming)
Rantai Markov.
Proses Stokastik.
Algoritma Runut-balik (Backtracking)
Design and Analysis of Algorithm Back Track Algorithm
PEMROGRAMAN LINIER Pertemuan 2.
Analisis Sensitivitas
PERTEMUAN ANALISIS SENSITIVITAS
BAB II FINITE STATE AUTOMATA.
Linear Programming (Pemrograman Linier)
PERTEMUAN 8-9 METODE GRAFIK
18. Hukum Gauss.
BASIC FEASIBLE SOLUTION
Teori Bahasa dan Otomata 2 sks
Program Dinamis (dynamic programming): metode pemecahan masalah dengan cara menguraikan solusi menjadi sekumpulan langkah (step) atau tahapan (stage)
Proses Stokastik Semester Ganjil 2013 DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.
METODE SAW SPK SESI 9.
Program Dinamis.
Dynamic Programming Program dinamik adalah salah satu teknik matematika yang digunakan untuk mengoptimalkan proses pengambilan keputusan secara bertahap.
MATERI PERKULIAHAN ANALISIS ALGORITMA
RANTAI MARKOV PENGANTAR TEORI GAME.
MATERI PERKULIAHAN ANALISIS ALGORITMA
Program Dinamis (Dynamic Programming)
MESIN MOORE *YANI*.
Program Dinamis (Dynamic Programming)
Hidden Markov Model (HMM) I
Transcript presentasi:

Hidden Markov Model II Toto Haryanto

Termonologi dalam HMM Model dalam HMM ditulis sebagai Pernytaan P(O| λ) bermakna peluang suatu observasi O jika diberikan model HMM λ Pernytaan P(O| S1,S2) bermakna peluang suatu observasi O jika diberikan model HMM λ dengan State S1,S1 Dengan λ : Model A : Matriks Transisi B : Matriks Emisi Π : Matriks Prority

Jenis Hidden Markov Model (HMM) Ergodic HMM Left-Right (L-R) HMM P B H Pada Ergodic HMM, suatu state diperkenankan Untuk dapat mengunjuni state manapun. Visualisasi Ergodic HMM dapay dilihat pada Gambar di samping Pada L-R HMM transisi terjadi ke state diriinya atau state lain yang unik H P B

Permasalahan dalam HMM Diberikan model λ = (A, B, π), bagaimana menghitung P(O | λ), yaitu kemungkinan ditemuinya rangkaian pengamatan O = O1, O2, ..., OT. Diberikan model λ = (A, B, π), bagaimana memilih rangkaian state I = i1, i2,...,iT sehingga P(O, I | λ), kemungkinan gabungan rangkaian pengamatan O = O1, O2, ..., OT dan rangkaian state jika diberikan model, maksimal. Bagaimana mengubah parameter HMM, λ = (A, B, π) sehingga P(O | λ) maksimal.

Solusi ? Masalah (1) dikenal dengan istilah Evaluating Diselesaikan dengan prosedur yang dikenal dengan forward- backward procedure (Rabiner 1989) Masalah (2) dikenal dengan istilah Decoding Diselesaikan dengan menggunakan algoritma Viterbi Masalah (3) dikenal dengan Istilah Learning Diselesaikan dengan menggunakan algoritma Baum-Welch

Teladan 1 Masalah 1 Anda dalam ruang terkunci. Berapa peluang dari cuaca pada hari jika diberikan status {P,B,P}, kemudian diketahui bahwa selama tiga hari tersebut office boy masuk ke dalam ruangan tidak pernah membawa payung. Dik : Peluang baik, q1,q2,q3 pertama kali terjadi masing-masing adalah 1/3 Tomorro’s weather Today weather P H B 0.8 0.05 0.15 0.2 0.6 0.3 0.5 Dengan Payung Tanpa Payung weather Panas 0,1 0,9 Hujan 0,8 0,2 Berawan 0,3 0,7

Penyelesaian Masalah 1 Pembuatan Model HMM P (P B P | x1=TP,x2 = TP, x3=TP) P(P) * P(TP|P) * P(B| P) * P(TP| B) * P( P| B) * P (TP|P) = 1/3 * 0.9 * 0.15 * 0.7 * 0.2 * 0.9 = 0.0057 Pada kasus di atas state-nya sudah ditentukan. Bagaimana Jika kasusnya P (TP,TP,TP| λ ) ? Artinya : Kita harus menghitung semua state obervasi (TP) untuk semua kemungkinan hidden state

Teladan 2 Masalah 1 Dimesi Matrik Transisi (A) = MxM Matriks Transisi (A) Matriks Transisi (B) S1 S2 0.5 0.4 0.6 I O S1 0.2 0.8 S2 0.9 0.1 Dimesi Matrik Transisi (A) = MxM Dimensi Matriks Emisi (B) = M xN Dimensi Matriks Prior (Π) = M x 1 Matriks Priority (Π) S1 0.3 S2 0.7

Teladan 2 (Masalah 1) Berdasarkan Model HMM λ, tentukan peluang untuk observasi sebagai berikut: a) P (II | S1,S2) b) P (OO | S2,S2) Jawab: a) Peluang bahwa observasi II pada state S1 kemudian S2 adalah mengalikan komponen sebagai berikut: P(S1)*P(I|S1)*P(S2|S1)*P(I|S2) 0.3 * 0.2 * 0.5 * 0.9 = 0.0027 b) ???

Diagram Trelis Digaram trelis dapat digunakan untuk memvisualisasikan kemungkinan dalam perhitungan HMM. http://www.igi.tugraz.at/lehre/CI

Diagram Trelis Diagram Trelis untuk Kasus Teladan 1 Masalah1 TP P H B State observasi : x1=TP x2=TP x3=TP n =1 n =2 n =3 Waktu

Teladan Masalah 2 Permasalahan 2 adalah kita mencari state yang optimal dari suatu observasi terhadap model HMM yang ada. Diselesaikan dengan manggunakan algoritma Viterbi Beberapa langkah dalam Viterbi Inisialisasi Rekursif Terminasi Lacak Balik

Algoritma Viterbi (Teladan Masalah 2) Inisialisasi Rekursif Terminasi Terminasi

Teladan 2 Maslah 2 Jika Anda berada di dalam ruang tertutup dan Anda tidak mengetahui bagaimana cuaca di luar. Sementara observasi menunjukkan bahwa officeboy selama tiga hari ternyata ({TP,DP,DP}). Tentukan peluang yang paling mungkin dari cuaca di luar pada kondisi tersebut ? Selesaikan dengan algoritma viterbi! Ket: DP : dengan payung

Langkah 1 (Inisialisasi) δ1(P) = π(P)* B(TP|P) = 1/3 * 0.9 = 0.3 Ψ1 (P)= 0 δ1(H) = π(H)* B(TP|H) = 1/3 * 0.2 = 0.0067 δ1(B) = π(B)* B(TP|B) = 1/3 * 0.7 = 0.23

Langkah 2 (Rekursif) n =2 (Menghitung kemungkinan state berikutnya dari 3 state sebelumnya) δ2(P) = max{δ1(P)* A(P|P) , δ1(H)* A(P|H), δ1(B)*A(P|B)}* B(DP|P) = max {0.3* 0.8 , 0.0067 * 0.2 , 0.233 * 0.2} * 0.1 = 0.024 Ψ2 (P) = P δ2(H) = max{δ1(P)* A(H|P) , δ1(H)* A(H|H), δ1(B)*A(H|B)}* B(DP|H) = max {0.3* 0.05 , 0.067 * 0.6, 0.233 * 0.3} * 0.8 = 0.056 Ψ2 (H) = B δ2(B) = max{δ1(P)* A(B|P) , δ1(H)* A(B|H), δ1(B)*A(B|B)}* B(DP|B) = max {0.3* 0.15 , 0.067 * 0.2, 0.233 * 0.5} * 0.3 = 0.035 Ψ2 (B) = B

Diagram Trelis n = 2 Lanjutkan ke rekursif berikutnya untuk n = 3

Langkah 2 (Rekursif) n =3 (Menghitung kemungkinan state berikutnya dari 3 state sebelumnya) δ3(P) = max{δ1(P)* A(P|P) , δ1(H)* A(P|H), δ1(B)*A(P|B)}* B(DP|P) = max {0.024* 0.8 , 0.056 * 0.2 , 0.035 * 0.2} * 0.1 = 0.0019 Ψ3 (P) = P δ3(H) = max{δ1(P)* A(H|P) , δ1(H)* A(H|H), δ1(B)*A(H|B)}* B(DP|H) = max {0.024* 0.05 , 0.056* 0.6, 0.035 * 0.3} * 0.8 = 0.0269 Ψ3 (H) = H δ3(B) = max{δ1(P)* A(B|P) , δ1(H)* A(B|H), δ1(B)*A(B|B)}* B(DP|B) = max {0.024* 0.15 , 0.056 * 0.2, 0.035 * 0.5} * 0.3 = 0.0052 Ψ3 (B) = B

Diagram Trelis n = 3

Langkah 3 (Terminasi) q3* = argmax(δ3(i)) = H Secara global path telah selesai sampai dengan n=3 (karna ada tiga sekuens observasi yaitu {DP.DP,DP} Lakukan penentuan argumen maksimum P*(O| λ) = max(δ3(i)) =δ3(H)=0.0269 q3* = argmax(δ3(i)) = H Artinya bahwa state terakhir dari observasi ada pada state Hujan

Diagram Trelis Terminasi

Langkah 4 (Lacak Balik) Sekuens terbaik dapat dilihat dari vektor Ψ n = N - 1= 2 q2* = Ψ3 (q3* ) = Ψ3 (H) = H {Lihat proses rekursif pada n = 3 untuk Ψ3 (H) } n = N - 1= 1 q1* = Ψ2 (q2* ) = Ψ2 (H) = B {Lihat proses rekursif pada n = 2 untuk Ψ2 (H) }

Hasil Akhir Berdasarkan hasil q1,q1 dan q3 diperoleh bahwa state yang mungkin dengan peluang terbesar untuk observasi {DP,DP,DP} adalah {B,H,H}

Masalah 3 Training Contoh Algoritma Baum-Welch Link File Excel

Selesai Bersemangatlah terhadap segala sesuatu yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Rabb-mu yang janganlah kamu merasa bersedih Terima Kasih