STATISTIK PERIKANAN – TM2 MENGINGATKAN: Mulai minggu depan, biasakan membawa LapTop ke Kelas, format excel global, dan batere penuh (charging) Dosen kelas membawa kabel roll Koordinator – akan meminjam dari MK lain dan/atau SubBag Umum PESAN INTI: Ingatkan bahwa kuliah PDP lebih ke arah teknis psikomotoris. Mulai minggu depan, jika tidak membawa laptop, mahasiswa akan pasive karena tidak bekerja Ingatkan juga bahwa laptop sebaiknya dengan batere penuh, karena kabel roll pasti terbatas dengan jumlah 4 kelas paralel
Tugas MINGGU LALU PESAN INTI: Masuk ke Folder Kunci Tugas – tunjukkan data excel (entry data oleh Gede) Jelaskan bahwa data volume produksi perikanan tangkap per propinsi diambil dari Tabel 4.6 dan Tabel 4.7 (DJPT, 2011). Sedangkan nilai produksi perikanan tangkap per propinsi diambil dari Tabel 5.6 dan 5.7 Volume produksi dan nilai produksi dari budidaya ikan per propinsi diambil dari Tabel 1.14 dan 1.15 dari buku DJPB, 2011 Buka data excel Kunci Tugas 1: Buat demonstrasi PivotTabel dan PivotChart untuk mendapatkan Gambar tersebut pada slide – pastikan bahwa analisis data untuk menghasilkan grafik dan kesimpulan pada slide kurang dari 4 menit – kita harus berorientasi pada pencapaian “5 minutes answer” Perikanan tangkap tertinggi = Propinsi Maluku; Umum = SumBar & KalSel
Tugas MINGGU LALU Nilai perikanan tangkap tertinggi = Papua Ingatkan volume produksi tertinggi berasal dari Propinsi Maluku, sedangkan penerimaan perikanan tangjap tertinggi dicapai oleh Papua. Hal ini pasti terjadi karena harga ikan per satuan di Papua sangat tinggi – Kesimpulan: ikan-ikan yang tertangkap di Papua termasuk dalam spesies ekonomis penting Nilai perikanan tangkap tertinggi = Papua
Tugas MINGGU LALU Produksi budidaya tertinggi berasal dari Propinsi Sulawesi Selatan Volume produksi budidaya tertinggi = Sulawesi Selatan
Tugas MINGGU LALU Nilai produksi budidaya tertinggi = Jawa Barat Penerimaan subsektor budidaya tertinggi berasal dari Jawa Barat – Jawa Barat dekat dengan pasar: harga ikan lebih tinggi dan petani jawa barat memilih spesies yang dibutuhkan pasar terdekat (Jakarta) Nilai produksi budidaya tertinggi = Jawa Barat
Tugas MINGGU LALU KESIMPULAN: Ikan-ikan ekonomis penting lebih banyak ditangkap dari propinsi Papua, sementara Jawa Barat membuat strategi untuk memelihara ikan-ikan yang bernilai lebih ekonomis dan dibutuhkan pasar potensial (Jakarta) Perhatikan kata kunci dalam kesimpulan – jelaskan the power of statistics Beberapa mahasiswa akan protes karena tugas tidak dijelaskan dengan baik atau sumber data tidak jelas. Jelaskan bahwa tugas 1 sengaja dibuat agar peserta sedikit bingung dan terpaksa masuk ke dalam statistik sedikit lebih dalam Nilai untuk tugas 1 sudah disepekati ialah seperti pada slide, tetapi tidak untuk tugas-tugas selanjutnya TUGAS 1: jangan khawatir – nyetor saja nilai minimalnya 70 (kisaran nilai tugas: 70 – 90)
STATISTIK PERIKANAN – TM2 LO / CP: Mampu menyajikan mekanisme pelaporan data statistik sektor perikanan; Mampu menyajikan karakter dan jenis data statistik perikanan yang dilaporkan secara reguler berdasarkan sub-sektor perikanan Mampu mengidentifikasi komponen data PESAN INTI – LO.CP minggu ini Pastikan bahwa LO yang merupakan janji kompetensi dipahami oleh peserta Sebelum meninggalkan kelas, pastikan bahwa LO sudah ter-delivery dan disetujui oleh peserta
PENGOLAHAN DATA PERIKANAN - 2 Konsepsi statistik Perikanan Finansial audit – publik, IrJen, BPKP Programatik audit – publik, Irjen, BPKP Statistik Perikanan – menunjukkan salah salah satu indikator capaian programatik sektor perikanan, dan dilaporkan secara berkala kepada publik Pembangunan perikanan (oleh pemerintah) didanai oleh publik (pajak) – data statistik perikanan harus tersedia untuk publik dan secara terbuka bisa dimanfaatkan oleh publik Data statistik – harus tercetak: Hard copy atau tersedia online Statistik – informasi awal untuk langkah selanjutnya PESAN INTI: Setiap program / kegiatan pemerintah ialah subject to audit untuk mengukur keberhasilan / kegagalan program. Jika berhasil, program dilanjutkan. Jika gagal, program harus dirancang ulang (prinsip: adaptive management). Kegiatan audit dibedakan menjadi dua: programatic audit, dan financial audit. Statistik perikanan ialah salah satu bentuk programatic audit; Program perikanan hampir seluruhnya didanai oleh publik (pajak dan PN lainnya). Keberhasilan / kegagalan program perikanan harus memberikan peluang untuk diketahui oleh publik. Data statistik ialah salah satu bentuk pelaporan perikanan berkala kepada publik Dulu, data statistik dibuat dalam bentuk hard copy dan tersedia secara terbuka dan Cuma-Cuma (tidak termasuk biaya cetak). Sekarang, sebagian besar sudah tersedia secara online; Statistik hampir selalu menjadi INFORMASI AWAL untuk langkah selanjutnya – statistik memberikan kontribusi significant pada lulusan S1, S2, dan S3 bidang perikanan
PENGOLAHAN DATA PERIKANAN - 2 Mekanisme FAO - UN FAO - SOFIA UNCLOS BPS Laporan Statistik per Propinsi / DI KKP UU No.31/2004 UU No. 27/2007 UU No.16/1997 BPSProp Laporan Statistik per Kab/Kota DKP Prop/DI PESAN INTI: Data statistik diambil dari tingkat desa, RT, atau RW. Data diambil oleh petugas yang berkantor pada tingkat kecamatan. Data dari kecamatan dilaporkan ke DKP Kab/Kota, yang salnjutnya membuat laporan ke BPSD atau BPS Kab/Kota. BPS Kab/Kota menerbitkan KECAMATAN DALAM ANGKA DKP Kab/Kota menyampaikan data statistik ke DKP Propinsi / DI / DK. DKP Propinsi menyampaikan statistik ke BPS Prop (cross-check oleh BPS Kab/Kota). DKP Propinsi membuat laporan statistik tahunan (annual statistics) dengan unit atau satuan Kabupaten/Kota DKP Propinsi menyampaikan data statistik ke masing-masing DirJen KP yang selanjutnya disetorkan ke BPS (cross-check BPS Propinsi). Masing-masing DirJen mengeluarkan buku statistik perikanan (Buku Statistik PT, PB, P2HP, dst). KKP menyampaikan statistik perikanan ke FAO-UN. FAO selanjutnya mengeluarkan buku FAO-SOFIA Saat ini, ada empat perangkat hukum yang mengharuskan adanya statistik perikanan: UU No. 16-1997 Statistik; UU No. 31-2004 Perikanan; UU No. 27-2007 Pesisir & Pulaun Kecil; UNCLOS UU No.16/1997 UU No.31/2004 Kecamatan Dalam Angka BPSDKab DKP Kab/Kota DATA STATISTIK
PENGOLAHAN DATA PERIKANAN - 2 Mekanisme - DITJEN DEPTAN DJ TPH SJ TAN DJ BUN DJ HUT IRJEN TAN DJ NAK STATISTIK TAN PESAN INTI: Sebelum tahun 1980an, semua kegiatan yang terkait dengan pertanian tergabung atau diwadahi pada Departemen Pertanian (DJ-TPH = DitJen Tanaman Pangan dan Hortikultura; DJ-BUN = DitJen Perkebunan; DJ-HUT = DitJen Kehutanan; DJ-NAK = DitJen Peternakan; DJ-KAN = DitJen Perikanan); Standar statistik perikanan mulai dibuat tahun 1976 malalui projek FAO konsultan Tadashi Yamamoto – lihat bukunya (terbit ulang tahun 1980) Awal tahun 1980an, DJ-HUT berubah status menjadi DEPHUT – membentuk statistik tersendiri Awal tahun 2000an, DJ-KAN dimekarkan menjadi DKP, selanjutnya KKP. Slide berikutnya menunjukkan mekanisme pelaporan statistik perikanan dan kelautan DJ KAN BALITBANG Programatik setara SUBDIT BI TAN Programatik setara DitJen Programatik audit setara DitJen BL TAN
PENGOLAHAN DATA PERIKANAN - 2 Mekanisme - DITJEN KKP DJ - PT SJ KP DJ - PB DJ P2HP IRJEN KP DJ KP3K PUSDATIK KP PESAN INTI: Masing-masing eselon I menyampaikan laporan statistik (8 unit setara DJ, kecuali IRJEN dan SJ) yang dibuat oleh Lembaga Eselon III (SubDit) Laporan statistik (programatik) dikompilasi oleh oleh PUSDATIK (eselon III), disatukan oleh SJKP – data disajikan dalam bentuk KP dalam Angka Pengawasan programatik dilakukan oleh IRJEN KP Masing-masing DJ menyajikan Laporan statistik (Statistik PT, Statistik PB, dst) DJ PSDKP BALITBANG KP Programatik setara SUBDIT BPSDM KP Programatik setara DitJen Programatik audit setara DitJen BKIPMKHP KP
PENGOLAHAN DATA PERIKANAN - 2 Kategori Dasar: Tangkap & Budidaya No KATEGORI DATA Volume Produksi Nilai Produksi I PERIKANAN TANGKAP 1.1 Perikanan Laut 1.2 Perikanan Perairan Umum II PERIKANAN BUDIDAYA 2.1 Budidaya Laut 2.2 Budidaya Tambak 2.3 Budidaya Kolam 2.4 Budidaya Karamba 2.5 Budidaya Sawah Tambak 2.6 Budidaya Mina-Padi PESAN INTI: Kategorisasi statistik perikanan yang dilaorkan sejak tahun 1976: dua kategori perikanan tangkap dan 6 kategori perikanan budidaya. Pada awalnya, Budidaya Laut tidak masuk dalam data statistik perikanan Budidaya (sebelum tahun 1990an)
PENGOLAHAN DATA PERIKANAN - 2 Kategori Dasar: Pengolahan No KATEGORI DATA Volume Produksi Nilai Produksi 1 Penggaraman/Pengeringan 2 Pengasapan/Pemanggangan 3 Pemindangan 4 Peragian/Fermentasi 5 Pengalengan 6 Pembekuan 7 Pereduksian/Pengekstraksian 8 Jelly Ikan/Communited products 9 Pengolahan segar 10 Pengolahan lainnya PESAN INTI: Kategori pengolahan dan pemasaran baru dimasukkan ke dalam data statistik Kelautan dan Perikanan setelah tahun 2010, dan belum konsisten (dibagi dalam 10 kategori)
PENGOLAHAN DATA PERIKANAN - 2 Kategori Dasar: Pemasaran No KATEGORI DATA Unit Harga (Rp. / kg) Volume Produksi Nilai Produksi 1 Harga ikan segar di tingkat produsen 2 Harga ikan hidup di tingkat produsen 3 Harga ikan olahan di tingkat produsen 4 Harga ikan dan produk olahan ikan di tingkat konsumen PESAN INTI: Kategori pemasaran baru dimasukkan ke dalam data statistik Kelautan dan Perikanan setelah tahun 2010, dan belum konsisten (dibagi dalam 4 kategori)
PENGOLAHAN DATA PERIKANAN - 2 Kategori Dasar: pesisir & pulau kecil No KATEGORI DATA 1 Jumlah pulau 2 Jumlah pulau kecil terluar 3 Potensi BBMKT 4 Hasil pengangkatan BBMKT PESAN INTI: Statistik pesisir & Pulau kecil Perhatikan definisi pesisir dan pulau Kecil – refresh kembali dengan peserta
PENGOLAHAN DATA PERIKANAN - 2 Jenis data Statistik PELAKU – nelayan, RTP, penuh, sambilan utama UNIT USAHA – GT, HP, Tanpa Perahu …. KAPASITAS USAHA – trip, panen, … PRODUKSI NILAI PRODUKSI
PENGOLAHAN DATA PERIKANAN - 2 Data Statistik Data dengan SKALA RATIO, bukan ordinal, nominal atau interval Data terdiri dari identifier atau variabel, nilai (kuantitatif) dan unit Variabel sering lebih dari satu kategori. Masing- masing kategori ditulis pada kolom berbeda Data statistik perikanan selalu merupakan data kuantitatif, numerical dan ratio Mahasiswa harus paham bahwa setiap data (pada MK ini) terdiri dari variabel/identifier, nilai kuantitatif, dan diikuti dengan unit atau satuan Variabel atau identifier data bisa lebih dari satu jenis, masing-masing variabel harus ditulis pada kolom berbeda. Kalau mereka bilang tidak mengerti maka katakan bahwa penjelasan ada pada slide berikutnya
PENGOLAHAN DATA PERIKANAN - 2 Contoh Data Statistik Jumlah nelayan di Kabupaten Malang dan Pasuruan, pada tahun 2013 dan 2014 ialah masing-masing: 100, 200 dan 120, 240 orang Bagaimana menyusun datanya? JELASKAN DALAM EXCEL
PENGOLAHAN DATA PERIKANAN - 2 Contoh Data Statistik
STATISTIK PERIKANAN – TM2 LO / CP: Mampu menyajikan mekanisme pelaporan data statistik sektor perikanan; Mampu menyajikan karakter dan jenis data statistik perikanan yang dilaporkan secara reguler berdasarkan sub-sektor perikanan Mampu mengidentifikasi komponen data Sebelum diakhiri, pastikan kepada mahasiswa bahwa LO sudah tercapai
PENGOLAHAN DATA PERIKANAN - 2 Latihan – Tugas 2 Lihat Tabel 2.1 – File: DJPT_2011 Statistik PT Tahun 2010 Susun Tabel tersebut dalam Excel berdasarkan ketentuan statistik perikanan yang sudah dijelaskan Buat grafik perkembangan jumlah RTP per kategori RTP. Buat kesimpulan dalam satu kalimat Tugas disetorkan minggu depan (sebelum kuliah) pada email pdp2015.23@gmail.com File: NamaBelakang_NIM_Kelas_Tugas2 Seperti biasa tugas disetor seminggu kemudian