METODE PENGUJIAN DAYA RACUN LIMBAH

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
UKURAN NILAI PUSAT UKURAN NILAI PUSAT ADALAH UKURAN YG DAPAT MEWAKILI DATA SECARA KESELURUHAN JENIS UKURAN NILAI PUSAT : MEAN , MEDIAN, MODUS KUARTIL,
Advertisements

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
PENYEBARAN DATA Tujuan Belajar :
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
Kuswanto, Uji Normalitas  Untuk keperluan analisis selanjutnya, dalam statistika induktif harus diketahui model distribusinya  Dalam uji.
DISTRIBUSI DISKRIT DAN KONTINYU
Sistem Tunggu (Delay System)
Metode Titrimetri / Volumetri
LATIHAN PENENTUAN BESAR SAMPEL
PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI
VI. KUALITAS AIR DAN DEBIT
ANALISIS PROSES BISNIS 8
Kebutuhan, kualitas, dan pencemaran air
TENDENSI SENTRAL.
Uji Mann Whitney Uji Mc Namer
STATISTIKA NON PARAMETRIK
Interval Prediksi 1. Digunakan untuk melakukan estimasi nilai X secara individu 2. Tidak digunakan untuk melakukan estimasi parameter populasi yang tidak.
Oksigen Terlarut Kelompok 2 : Aisyah Ayu N Antania Hanjani
PEMBANDINGAN BERGANDA (Prof. Dr. Kusriningrum)
Dr. Ir. Iskandar., MSi dan Ujang Subhan, S.Pi., MSi
N A B (NILAI AMBANG BATAS)
Praktikum Tingkah Laku Hewan “Dominance-Discovery Trade-Offs”
Pengujian Hipotesis.
Pecahan b. Mengubah bentuk pecahan c. perbandingan/skala
LATIHAN SOAL DATA TUNGGAL
KESEIMBANGAN LINGKUNGAN
PASCA SARJANA ILMU LINGKUNGAN Universitas Mulawarman
TEKNIK PENULISAN PENELITIAN
BAB V ukuran pemusatan Dipersiapkan oleh : Ely Kurniawati
Uji Normalitas.
By : Meiriyama Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Global Informatika Multi Data Palembang.
Ukuran Pemusatan dan Ukuran Penyebaran
Rabu 23 Maret 2011Matematika Teknik 2 Pu Barisan Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat – sifat barisan Barisan Monoton.
EFEK TEMBAGA TERHADAP PERTUMBUHAN MIKROALGA LAUT, Isochrysis sp
Distribusi Normal Distribusi normal memiliki variable random yang kontinus. Dimana nilai dari variable randomnya adalah bilang bulat dan pecahan. Probabilitas.
NILAI RATA-RATA (CENTRAL TENDENCY)
UJI TOKSISITAS AKUT LC-50 DAN KHRONIS TERHADAP Daphnia carinata KING
Transpirasi Tumbuhan Tujuan : - Mengukur laju transpirasi pada dua jenis tumbuhan, yaitu Acalypha sp. dan Bauhemia sp. - Membandingkan laju transpirasi.
Dampak penggunaan SDA TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN
STATISTIKA DAN PROBABILITAS
Pengolahan Data.
KONSEP & PEMANFAATAN SEVEN BASIC QUALITY TOOLS Sukma | P2CC10 Woro Yuliyastiningrum | P2CC10028 Dianita P | P2CC10 Diana | P2CC10.
Pertemuan 1 PRAKTIKUM STATISTIKA. Definisi Statistik dan Statistika Statistik adalah kumpulan data dalam bentuk angka maupun bukan angka yang disusun.
UJI EKOTOKSISITAS PENGUJIAN TOKSIKAN PADA KONSENTRASI YANG MENGHASILKAN EFEK NEGATIF BAGI BIOTA.
EFEKTIVITAS TEPUNG HIPOTALAMUS SAPI
TOKSISITAS TAHAPAN UJI.
PENGUJIAN HIPOTESA Probo Hardini stapro.
ANALISIS DATA Menggunakan Kertas Grafik Semilogaritma, dimana absisnya (Y) berisikan data % Jumlah organisme uji yang masih hidup dan ordinatnya berisikan.
Statistika Deskriptif: Statistik Sampel
Universitas Mulawarman
DISTRIBUSI FREKUENSI.
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
MATERI KULIAH STATISTIKA I
Teknik Numeris (Numerical Technique)
DOSIS OBAT & MACAM DOSIS
Teratologi Terapan.
TOKSISITAS AIR LIMBAH LAUNDRY TERHADAP IKAN TAWES
 Dari 10 biota penelitian ternyata menghasilkan efek 5 biota mati (50%)  TERNYATA LC terjadi pada konsentrasi 5ppm  Hasil tersebut disebut : TOKSISITAS.
Bab 1 Distribusi Frekuensi.
Sunarmi Aprlia intan M Amalia
EFEKTIVITAS EKSTRAK BUAH MENGKUDU Morinda cirtifolia L
Sunarmi Amalia Aprilia intan murniati
DEDE KURNIAWAN NIM: FARMASI A
UJI TOKSISITAS SUBLETHAL
Kinetika orde nol Kinetika orde satu
Kultur Semi Massal OLEH: A. ERIS ERIYANSAH, S.Pd.
MENYELIDIKI PENGARUH LUAS PENAMPANG PIPA TERHADAP LAJU ALIRAN PADA SISTEM AERATOR VENTURI MENGGUNAKAN PRINSIP BERNOULLI DIAN DANITA SEMINAR.
PRAKTIKUM FARMAKOLOGI. KELOMPOK 1 1. IQBAL AL-AZAZI 2. IKA ALFILIA 3. LAILA RAIHANA 4. MEGA WULAN N 5. NOOR AIDA.
Oleh Yana Suryana. Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan yang dapat hidup dalam kondisi linkungan yang memiliki toleransi tinggi terhadap kualitas.
KISARAN DOSIS DAN KONSEP LD50
Transcript presentasi:

METODE PENGUJIAN DAYA RACUN LIMBAH Penentuan toksisitas/daya racun suatu bahan Limbah terhadap suatu organisme, umumnya dinyatakan sebagai "Lethal Dose " (LD), yakni gambaran tentang prosentase jumlah hewan uji yang mati pada suatu substansi toksis yang diberikan. Efek suatu substansia toksis ditentukan oleh faktor lamanya waktu pendedahan dan besarnya konsentrasi. Oleh karena itu, di dalam menggambarkan hasil pengujian tersebut harus dicantumkan kedua faktor tersebut.

Hasil bioassay, umumnya dilukiskan sebagai "Median Lethal Dose " (LD 50) dalam lama waktu pendedahan tertentu. LD 50-96 jam adalah Notasi yang melukiskan besarnya konsentrasi toksikan yang menyebabkan 50 % hewan uji mati di dalam waktu selama 96 Jam (Rand et al., 1976). Dalam suatu uji toksisitas, lama waktu persentuhan harus dinyatakan, misalnya LC50 - 96 jam; LD 50 -24 jam, LD 50 -14 jam, dsbnya.

Penentuan Toksisitas bertujuan untuk mengetahui efek suatu bahan toksis terhadap suatu organisme uji tertentu.Data utama adalah prosentase organisme uji yang dipengaruhi dengan suatu cara spesifik pada setiap perlakuan. Data ini akan kondisi pengujian atau ukuran kepekaan organisme uji terhadap bahan uji. Beberapa Pengertian / Istilah di dalam Penentuan ToksisitasToksisitas Akut ( Lethalitas). Parameter ini digunakan sebagai indikator primer pencemaran. Umumnya dieks-presikan sebagai LC ( Lethal Concentration 50) atau LD ( Lethal Dose-50), yaitu besarnya kadar atau dosis yang dalam kondisi spesifik menyebabkan kematian setengah ( 50 %) dari jumlah populasi organisme uji dalam lama waktu tertentu ( Eden, 1975). LC / LD dinyatakan pula sebagai TL atau TL ( Tolerance Limit Median atau Tolerance Limit ).

Uji ini dilakukan untuk menilai efek akut, subakut dan kronis Uji ini dilakukan untuk menilai efek akut, subakut dan kronis. Uji ini perlu didasarkan atas waktu, karena semua zat baru yang akan dipergunakan di dalam suatu kegiatan harus diuji dahulu toksisitasnya; dan apabila uji memakan waktu terlalu lama, maka aktivitas kegiatan yang akan mempergunakan zat tersebut harus menunggu lama dan kemungkinan besar teknologi yang seiring dengan bahan baku yang perlu diuji itu sudah ketinggalan zaman. Oleh karena itu, para ahli toksikologi selalu tertinggal atau tidak tahu efektnya terhadap manusia shg kadang-kadang ada produk yg harus ditarik dari pasaran.

Tingkatan Uji Toksisitas Uji toksisitas dapat dibagi ke dalam tiga kelompok yakni : Uji Akut atau uji tingkat I Uji Subkronis atau uji tingkat II Uji Kronis atau uji tingkat III

Metode Dasar ( Basic Test), yang biasanya digunakan dalam uji Toksisitas Akut umumnya; Secara sederhana Uji Toksisitas dapat dilakukan dengan urutan kerja sebagai berikut : a. Tahap Pemeliharaan b. Aklimatisasi Organisme Uji c. Uji Pendahuluan d. Uji Sesungguhnya

1). Tahap Pemeliharaan Ikan Uji - Ikan dari sumber dipindahkan ke dalam air pemeliharaan ( air sumur) yang ditempatkan di dalam ember-ember plastik dengan kapasitas volume 60 liter dan ditempatkan sedemikian rupa sehingga dapat dibuat aliran keluar masuk bejana pemeliharaan. Setiap bejana diisi dengan 70-80 ekor ikan uji. Setelah ikan uji dipeliharan selama 1 malam,kemudian ikan uji dicuci dengan larutan malachiet green 0,1 ppm plus formalin 25 ppm selama 30-69 menit. Pencucian ini dilakukan untuk mencegah munculnya penyakit ikan yang tidak diharapkan selama pengujuian.

Selama pemeliharaan, bejana uji diaerasi secukupnya untuk mempertahankan kadar oksigen terlarut. Ikan diberi pakan makanan ikan 1 kali sehari. Setiap hari dilakukan sifonisasi dan pergantian air sebanyak 25-40 % dari total air bejana. Ikan yang mati selama pemeliharaan atau sakit diambil dan dipindahkan atau dibuang. Lama pemeliharaan 14 hari.

2). Tahap Aklimasi Ikan Uji Dipersiapkan rangkaian bejana uji untuk 6 variasi kadar ppm limbah yang akan diujikan, termasuk kontrol. Setiap bejana diisi dengan air uji sebanyak 15 liter dan kemudian setiap bejana uji ditebari masing-masing 10 ekor ikan uji. Pemasukan ikan uji kedalam bejana uji dilakukan secara acak. Dua hari sebelum perlakuan, ikan tidak diberi pakan. Jika selama aklimasi, mortalitas ikan uji tidak melebihi 3 % selama 48 jama maka kegiatan perlakuan dapat diteruskan.

- Setelah ikan diaklimasi selama 3 hari, ikan tidak diberi pakan. 3). Tahap Perlakuan - Setelah ikan diaklimasi selama 3 hari, ikan tidak diberi pakan. - Perlakuan dibedakan atas 2 tahap , yaitu : 3.1. Uji Pendahuluan ( Range Finding Test/ Exploratory Test ) 3.2. Uji Sesungguhnya ( Full Scale test/ Definitive Test)

suatu urutan kadar bahan uji dengan basis angka 10, - Kelompok-kelompok organisme uji diperlakukan dengan suatu urutan kadar bahan uji dengan basis angka 10, misalnya 10 o, 10 1 , 10 2,10 3, 10 4 ..... Dan seterusnya mg/lt; untuk menemukan kadar ambang atas ( LC-14 jam) dan kadar Ambang Bawah ( LC-48 jam). c.Uji Lanjutan - Berdasarkan hasil Uji Pendahuluan dapat dipilih lanjut urutan Kadar Bahan Uji menurut Skala Logaritmik. d. Evaluasi Hasil - Dari data mortalitas ( %-ase kematian) perkelompok/ bejana uji dapat dihitung LC baik untuk 24, 48, 72 maupun 96 jam dengan Analisis Probit ( Finney, 1971) atau secara sederhana dengan menggunakan kertas Grafik Semilogaritmik atau Logaritmik.

UJI PENDAHULUAN ( RANGE FINDING TEST) ( Rand et al, 1976 ; Deptan, 1983). Uji ini bertujuan untuk menentukan kadar ambang lethal, yakni ambang atas ( LC100-24 jam) dan ambang bawah ( LC0-48 jam). Semua bejana uji diberi tanda secara acak untuk memperoleh kadar perlakuan yang akan dilakukan dengan cara pengundian. Deretan konsentrasi yang dipakai dalam uji pendahuluan adalah menggunakan basis angka 10, misalnya 10 o, 10 1 , 10 2,10 3, 10 4 ..... dan seterusnya mg/lt; untuk menemukan kadar ambang atas ( LC-14 jam) dan kadar Ambang Bawah ( LC-48 jam).

Range Kadar Perlakuan Pendahuluan Kadar Terendah dimana Organisme uji mati 100 % K1 K2 K3 ……………………………………. Kn ---------------------------------------------------------------------------- 1 10 100 1000 10000

Peubah yang diamati adalah jumlah ikan yang mati setiap 24 jam selama 48 jam dan dihitung jumlah akumulatifnya pada 24 jam dan 48 jam sehingga diperoleh nilai LC0-48 dan LC100-24 jam. Ratio kematian ikan uji didapat dari jumlah ikan uji yang mati dibagi dengan jumlah total semula pada setiap kadar perlakuan.

Uji Sesungguhnya ( Definitive test) Berdasarkan atas nilai LC0-48 jam dan LC100-24 Jam dari hasil uji pendahuluan, kemudian lakukan uji sesungguhnya Konsentrasi yang dipilih dalam interval geometris, yang dapat menggunakan cara sbb: Daftar Skala Konsentrasi Logaritmit yang telah dibuat oleh Duodorf dkk Menentukan sendiri dengan rumus sbb:

N a (1). Log --- = k ( log ------ ), dimana ; n n N = Konsentrasi ambang atas ( LC100-2 jam) n = Konsentrasi ambang bawah ( LC0-48 jam) k = Jumlah konsentrasi yang diuji ( mis. 5; a, b, c, d, e ) a b c d e N (2). --- = -- = --- = ----- = ---- = ----- n a b c d e Dengan rumus 1, dapat dihitung nilai konsentrasi a ( Konsentrasi terkecil 0, selanjutnya dapat dihitung berturut-turut konsentrasi b, c, d dan e dengan rumus 2.

Contoh : Diperoleh nilai N = 10 -1 ppm dan n = 10 -0 ppm Jumlah interval perlakuan yang akan dilakukan sebanyak 5 ( k=5) Maka nilai a dapat dicari sbb: N a Log --- = k ( log ------ ) n n log 0.1 – log 0 = 5 ( log a – log 0) -1 – 0 = 5 log a – 0 -1 = 5 log a - 0 1 log a = ----- = 0.2 5 a = 10 0.2 dengan kalkulator; 0.2 shift log = a = 1.58

a b c d e N --- = -- = --- = ----- = ---- = ----- n a b c d e Menghitung nilai b : a b 1.58 b --- = -- ----- ------ = ------- = n a 1 1,58 1.58 x 1.58 b = ------------- = 2.50 1 Menghitung nilai c : b c 2.50 C a b 1.58 2,50 2,50 x 2.50 b = ------------- = 3,96 dan seterusnya untuk kadar d, e dan f .

Tabel Pengamatan Hasil uji Pendahuluan jumlah ikan yg mati interval 24 jam Konsentrasi 24 48 72 96 Prosentase Kontrol 0,1 % 1 % 10 % 10 100 100 %

Tabel Pengamatan Hasil uji Sesungguhnya jumlah ikan yg mati interval 24 jam Konsentrasi 24 48 72 96 Prosentase Kontrol 0,1 % 1 % 10 % 1 12,5 56 % 37,5 100 % 2 60 100

ANALISIS DATA Menggunakan Kertas Grafik Semilogaritma, dimana absisnya (Y) berisikan data % Jumlah organisme uji yang masih hidup dan ordinatnya berisikan data log konsentrasi perlakuan ( x) Menggunakan persamaan garis regresi log konsentrasi terhadap Probit kematian organisme uji ( Probit Analysis) Menggunakan persamaan garis regresi log konsentrasi terhadap Logit kematian organisme uji ( Logit Analysis) 4. Menggunakan Soft WARE EPA PROBIT ANALYSIS PROGRAM 5. dll