PENGUJIAN KARET, KOMPON DAN VULKANISAT

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STAF PENGAJAR FISIKA DEPT. FISIKA, FMIPA, IPB
Advertisements

Keadaan Zat Cair Volumenya tetap Bentuk tidak tetap
USAHA / DAYA DAN ENERGI Mulai.
SOAL-SOAL RESPONSI 5 TIM PENGAJAR FISIKA.
Oleh : Kelompok 2  Sofi Nurjanah  Lilis Nuraeni  Irpan Sopian  Azi Fachrul  Ai Sumiati  Elis Nurjanah X-2.
KINEMATIKA Kinematika adalah cabang ilmu Fisika yang membahas gerak benda tanpa memperhatikan penyebab gerak benda tersebut. Penyebab gerak yang sering.
SOAL-SOAL RESPONSI 9 STAF PENGAJAR FISIKA.
ATMOSFER
Merniwati Sherly Eluama, S.Kp.G
LAJU REAKSI By Indriana Lestari.
BAB I PENDAHULUAN.
KINETIKA KIMIA BAB X.
Gambar 2.1. Pembebanan Lentur
Klasifikasi Iklim Tropis
ATMOSFER Atmosfer : Campuran dari berbagai macam gas dan aerosol yang menyelubungi permukaan bumi. Aerosol : Suatu sistem yang terdiri dari partikel cair.
SUHU UDARA Suhu udara adalah ukuran energi kinetik rata – rata dari pergerakan molekul – molekul.  Suhu suatu benda ialah keadaan yang menentukan kemampuan.
BAB IV SIFAT-SIFAT GAS SEMPURNA
INDUSTRI PULP DAN KERTAS
PELESTARIAN SUMBER DAYA ALAM
Alat Bantu & Alat Ukur Laboratorium Jalan Raya Teknik Sipil
Perancangan Alat Proses “ Boiler “
Pembekuan.
Tugas 1 masalah properti Fluida
IV. FAKTOR ABIOTIK SEBAGAI PENYEBAB PENYAKIT HUTAN
ELASTISITAS.
Mekanika Fluida II Jurusan Teknik Mesin FT. UNIMUS Julian Alfijar, ST
Tegangan – Regangan dan Kekuatan Struktur
PENGUJIAN SIFAT FISIK EMULSI
POLIMERISASI RADIKAL BEBAS
BAB 8 ALIRAN KALOR DI DALAM TANAH
INTERFERENSI PERTEMUAN 08-09
UDARA.  TROPOSFIR ----N 2,O 2,CO 2,H 2 O  STRATOSFIR -----O 3  MESOSFIR O 2 +, NO +  THERMOSFIR O 2 +,O +, NO +
Latihan Materi UAS FISIKA FTP.
FLUIDA Mempunyai musuh satu itu kebanyakan, mempunyai kawan seribu itu sedikit Kita belajar dari burung, mereka selalu bernyanyi dan berdansa bersama,
Urutan evolusi matahari kira-kira sebagai berikut:
Metode Pembuatan Bioarang
Teknologi Biobriket.
Anggota Kelompok : Bintang / Melvin / Amanda /
ULANGAN HARIAN FISIKA FLUIDA.
4. DINAMIKA.
Agregat BATUAN DAN PERMASALAHAN Amri,2005)
PEMBORAN.
USAHA DAN ENERGI.
SMK NEGERI 3 PEKALONGAN Jl. Perintis Kemerdekaan No 30 PENCAPAN ALIH PANAS(HEAT TRANSFER PRINTING) HOME AUTHOR SK/KD MATERI QUIZ EXIT KOMPETENSI KEAHLIAN.
Pendahuluan Pendahuluan Umum Tentang Pembakaran
Ukuran kecepatan rata-rata molekul
FLUIDA.
Kuliah FTS CSP tanggal 5 Februari 2012
K ARANG AKTIF.
SIFAT-SIFAT FISIK DAN PARAMETER SPESIFIK KUALITAS DAGING
Uji Tarik Gabriel Sianturi MT.
HUBUNGAN ANTARA GLIKOGEN -ASAM LAKTAT - pH DAGING
SIFAT-SIFAT MATERIAL TKI-112 PENGETAHUAN BAHAN Pertemuan 2 Oleh :
INDUSTRI KREATIF HASIL PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN
KESEMPURNAAN BUMI SEBAGAI PLANET KEHIDUPAN
TEKNIK PENGECORAN LOGAM KELAS XII/ SEMESTER 5 DAN 6 KOMPETENSI DASAR 1
ATMOSFER.
Perencanaan Batang Tarik Pertemuan 3-6
ISU LINGKUNGAN Lailatul Saidah.
SISTEM DAN PERSAMAAN KEADAAN SISTEM
UJI TARIK HENDRI HESTIAWAN.
STRUKTUR BUMI DAN LAPISAN TANAH
SIFAT ELASTISITAS BAHAN
PENCEMARAN LINGKUNGAN
Alat pH Meter Khoirul Anam.
Tugas Mekanika Batuan Tawakkal Mursyid
INDUSTRI KREATIF HASIL PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN
TEORI SISTEM LAPIS BANYAK Tegangan, Regangan & Defleksi
Oleh: ASROFUL ANAM, ST., MT.
PERMASALAHAN LINGKUNGAN GLOBAL dan LAPISAN OZON. APA YANG DIMAKSUD DENGAN MASALAH LINGKUNGAN GLOBAL? persoalan kerusakan lingkungan hidup yang dampaknya.
Transcript presentasi:

PENGUJIAN KARET, KOMPON DAN VULKANISAT OLEH : DR Ridha Arizal MSc PhD, Loughborough University of Technology, UK (Rubber Technology) MSc, University of Aston, Birmingham, UK (Polymer Chemistry) Dosen FMIPA , Universitas Nusa Bangsa, Bogor Dosen Kimia Polimer .Dosen Teknologi karet Rubber Consultant DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN Technical Training “FUNDAMENTAL OF RUBBER TECHNOLOGY” (PRODUCT DESIGN, COMPOUNDING, PROCESSING & TESTING) yang diadakan pada 24-26 Februari 2015

Pemahaman sifat fisika Pengujian fisika untuk menentukan kualitas produk atau vulkanisat karet adalah penentuan yang mendasar didalam melihat ciri-ciri suatu kompon karet . Walaupun sifat-sifat fisika suatu vulkanisat tidak ber-korelasi secara mutlak terhadap unjuk kerja suatu produk karet, tetapi pengujian fisika di lab ternyata telah berkembang menjadi suatu petunjuk yang cepat dan murah dalam menentukan pemilihan suatu formula untuk suatu vulkanisat Sudah sejak lama uji fisika seperti Tegangan Putus (Tensile Strength)Kekerasan, Ketahanan abrasi, Kuat pantul (resilience), Ketahanan sobek, Pampatan tetap (Compression set), Perpanjangan Putus telah di standarisasi untuk industri karet. Tegangan Putus ( Tensile Strength) Ini adalah Gaya pada suatu unit area dari penampang lintang yang diperlukan untuk menarik contoh uji sampai putus. Perpanjangan putus (Elongation at break) adalah persen pertambahan perpanjangan yang diperlukan/terjadi untuk menarik vulkanisat sampai putus. Tegangan putus atau Modulus adalah gaya yang diperlukan per unit area dari penampang lintang suatu contoh uji untuk menarik contoh uji sampai pertambahan panjang tertentu. (tensile stress at a given strain). Ketiga test diatas merupakan petunjuk umum tentang kekuatan karet vulkanisat. Misalnya, untuk ban orang akan mencari tegangan putus 20-25 MPa, 500% perpanjangan putus dan Modulus 300% diatas 10MPa Untuk karet yang fleksibel orang akan mencari Tegangan Putus sekitar 10-15MPa, perpanjangan putus diatas 700% dan Modulus 300% dibawah 10MPa, tergantung dari penggunaan produk karetnya.

Arah milling mempengaruhi nilai uji Karet yang digiling di open mill , molekiul-molekulnya akan teratur secara searah dengan arah gilingan. Kalau contoh uji ditarik searah dengan milling maka kekuatannya akan lebih besar dibanding bila ditarik tegak lurus dengan arah milling. arah milling B Bila ditarik arah ini, maka akan lebih kuat dibanding tarikan arah B A Ketahanan sobek Pengukuran ketahanan sobek dilakukan dengan memberikan sedikt sobekan pada pertengahan potongan uji yang bentuknya seperti potongan uji untuk tegangan putus.. Potongan uji yang sekarang lebih banyak diterima adalah berbentuk cresent yang dipotong seperti bentuk cresent untuk uji ketahanan sobek dan diberi sedikit sayatan (0,5 mm) pada pertengahannya. Dengan begitu maka ketahanan sobek sekarang tidak tergantung kepada lebar dan tebal pot. Uji . Hasil uji dilaporkan sebagai gaya yang perlu untuk merobek potongan uji dengan standar lebar dan tebal.sbb: Ketahanan sobek= Lxt1 t2 dimana L= Gaya maksimumyang dicatat, t1 adalah tebal standar potongan uji(2,5mm), dan t2 adalah tebal yang diukur dari potongan uji. Kadang-kadang uji dilakukan pada temperatur sama dengan penggunaan nantinya.

Kekerasan (hardness) Permanen set Compression set Kekerasan didefinisikan sebagai ketahanan terhadap pelekukan ( notch, zigzag). Kekerasan sudah meluas penggunaannya sebagai nilai yang perlu untuk suatu produk dan nilai yang perlu untuk suatu kompon yang diperlukan. Kekerasan kadang juga juga sebagai petunjuk tingkat vulkanisasi atau degradasi. Kekerasan juga merupakan petunjuk dari formula dan banyaknya bahan pengisi yang digunakan. Kedalaman pelekukan dirobah menjadi International Rubber Hardness Degrees (IRHD) yang skalany antara 0-100 yg paling keras.Biasanya kekerasantsb hanyalah antara 30-90. Shore A dan IRHD walaupun tidak terlalu sama, adalah sama didalam limit experimental error.Jepang juga punya JIS A yang memang sedikit berbeda dengan Shore A. Misalnya, 25 JIS A kira-kira sama dengan 25,25 Shore A 40 JIS A kira-kira sama dengan 32 Shore A, dan 80 JIS A kira-kira sama dengan 85 Shore A. Test kekerasan biasanya dilakukan diatas potongan uji datar setebal 8-10mm tebaldan paling tidak haruis berjarak 9-10mm dari pinggir karet Wallace (atau Shore) hardness disebut sebagai ketahanan terhadap penetrasi bentuk spesifik dibawah tekananspring loading.. Alat walllace ini harus sering di cek/kalibrasi Permanen set Contoh uji ditarik sampai perpanjangan tertentu dan didiamkan selama waktu tertentu bisa 24,72,168 jam), lalu dilepas dan panjang sesudah test diukur sesudah 30 menit, kadang-kadang test pieces juga ada yang diberi pemanasan (atas permintaan) Compression set Contoh uji di tekan 25%dan dibiarkan pada temperatur kamar atau dipanaskan, laludibiarkan (biasanya 24jam). Lalu tekanan dilepas dan recovery dicatat. Compression set = H0-H2 x100% H0-h1 H0 H1 H2

KETAHANAN KIKIS DIN Abrader Ketahanan kikis adalah suatu sifat yang penting karena itu menentukan sejumlah ketahanan pakai suatu produk karet Alat untuk menentukan nilai ketahanan ini diantarany adalah DIN abrader, dan PICO brader (ASTM 2228) DIN Abrader Terdiri dari drum silinder tertutup kertas emery. Penahan contoh uji yang berisi contoh uji yang menekan kertas ampelas pada tekanan spesifik dan dijalankan perlahan, kemudian contoh uji yang hilang dihitung sebagai volume loss dan dibandingkan dengan sampel reference Ketahanan kikis = volume yang hilang dari contoh standar x 100 volume yang hilang dari contoh uji Ketahanan retak lentur, sangat berguna untuk mengetahui kemempuan karet untuk berthan atas flexing yang berulang-ulang dan terus menerus. Uji ini diperlukan untuk kompon ban kendaraan Daya pantul / resilience Untuk mengetahui kemampuan karet vulkanisat mengembalikan energi yang digunakan untuk merobahnya. Nilai pantul yang rendah, berarti terjadi friksi internal yang berarti pula akan terjadi kalor timbul (heat build-up)

KETAHANAN TERHADAP OZON Ozon secara konstan di bentuk dan di hancurkan di atmosfir bumi yang bernama stratosfir tempat ozon yang terbanyak. Sinar matahari ultraviolet (uv) panjang gelombang antara 180- 240 nm membentuk ozon dari oksigen, sedangkan uv panjang gelombang antara 280-300 dapat menghancurkan ozon menjadi oksigen, sehingga jumlah ozon dari masa ke masa selalu sama, bila manusia tidak campur tangan. Ozon di strastosfir itulah yang telah melindungi bumi dari terpaan sinar ultraviolet yang ‘menyakitkan’ tersebut. Ozon yang berada di sekeliling kita sehari-hari atau yang berada di atmosfir troposfir ini dapat menyebabkan sakit dan menciptakan fenomena yang tak sehat, serta dapat merusak karet yang sedang dalam keadaan teregang. Ozon yang berada di lingkungan kita sangat sedikit, Cuma antara 0-6 bagian per seratus juta (‘by volume’) dan nampaknya akan terus meningkat karena adanya polutan diudara seperti NO2 dan CH4. Karet dapat dilindungi dari serangan ozon dengan 2 cara: (i) Dengan penambahan paraffin wax atau mikrokristalin wax yang ‘bloom’ ke permukaan karet dan mencegah ozon untuk memcapai permukaan karet. Cara ini hanya efektif untuk karet dalam keadaan statis, karena bila karet dalam keadaan dinamis maka lapisan wax dapat pecah. Untuk karet dalam keadaan dinamis, dapat ditambahakan antiozonant seperti p-penylene diamine dan turunannya.

Karet mengembang (Swelling) dalam minyak atau pelarut . Ini cukup efektif untuk karet dalam keadaan statis atau dinamis. Bahan kimia ini berperan sebagai modifier antara permukaan dengan ozon yang sulit ditembus oleh ozon atau dipecah oleh gerakan dinamis. Kombinasi antar bahan kimia dan wax juga dipakai untuk ban mobil dan side wall. Semua karet mengabsorb cairan sedikit banyak. Absorbsi ini menyebabkan karet mengembang (swelling) yang mengakibatkan karet menjadi berkurang kekuatannya Karet mentah (karet alam) larut dalam minyak tertentu, tetapi karet vulkanisat tidak larut dalam pelarut atau minyak. Pengembangan karet didalam liquid disebut proses diffusi, Permukaan karet dipenuhi liquid dan di bagian dalam karet tidak ada liquid. Sedikit demi sedikit, liquid akan diffusi kebawah pemukaan karet dan akhirnya keseluruh bagian karet. Ketika difusi sedang berlangsung, maka karet akan mengembang dan seluruh karet akan homogen dengan liquid dan itu disebut equilibrium swelling. Jumlah liquid yang masuk kedalam karet vulkanisat akan tergantung dari jumlah ikatan silang yang ada. Semakin banyak ikatan silang maka semakin pendek jarak ikatan silang sehingga semakin sedikit liquid yang dapat masuk kedalam karet. Swelling di ukur dari % pertambahan volume karet atau ‘volume fraction’ dari karet didalam karet yang mengembang. Derajat ‘;swelling’ tergantung dari ‘solubility parameter’ , kalau karet dengan liquid punya solubility parameter yang sama atau hampir sama maka swelling akan besar. (lihat fotocopy khusus) Karet mengembang (Swelling) dalam minyak atau pelarut

Contoh analisis kimia karet alam Parameter, (dipilih) L SMR 5 SMR 20 Kadar kotoran, max,44μ 0,02 0,05 0,16 Kadar abu, max, % 0,50 0,60 1,00 Kadar nitrogen,max, % Kadar zat menguap,max,% 0,80 P0 , Wallace rapid plasticity, min 35 30 PRI (plasticity Retention Index), min, % 60 40 Tipe komposisi kimia karet SMR L Komponen % Hidro karbon/ karet Protein Lipid netral Lipid polar Karbohidrat Garam anorganik Lain-lain Kadar zat menguap 93,2 2,2 2,4 1,0 0,4 0,3 0,1

Keep Contact with us Email: sales@testindo.com Web: www.testindo.com Telp. 021-8611444 (Hunting), Fax. 021-8611207 Alamat: Office: Jl. Radin Inten II No. 62 Duren Sawit, Jakarta 13440 INDONESIA Workshop: Jl. Pahlawan Revolusi No. 22B Jakarta 13430 INDONESIA