PEMBANGUNAN BERTUMPU PADA KELOMPOK BIDANG PERUMAHAN
Kasus 1 : Peremajaan Kota Palembang Nama Organisasi: Koperasi Peda Tuan Lokasi: 12 Ulu, Palembang Pendanaan: Kredit Triguna dari BTN, bunga 8.5% per tahun untuk 15 tahun Biaya produksi: Rp 4,700,000.- s/d Rp 6,000,000.- 1998 ($470-600) (termasuk tanah) Ini adalah peremajaan kota di atas tanah negara dan melalui peremajaan masyarakat mendapatkan juga hak atas tanah. 47 keluarga mengikuti program ini.
Kasus 2 : Penataan Kawasan Kota Balikpapan Nama organisasi : Koperasi Lokasi : Gunungsari Ilir, Balikpapan, Kalimantan Timur Pendanaan : Kredit Triguna dari BTN, dgn bunga 8.5% per tahun utk 15 tahun. Untuk putaran 1 (15 unit) Pemerintah Kota menalangi pembangunan rumah (pre finance) kemudian rumah yang jadi dihipotekkan oleh koperasi untuk mendapatkan dana tunai guna melanjutkan pembangunan putaran kedua. Biaya pembangunan : Rp 6.500.000,- 1996 ($650) (termasuk tanah) Ini juga penataan kawasan kota di atas tanah negara (bantaran sungai). Kepada masyarakat diberikan hak atas tanah bila bersedia menata kembali permukiman mereka. Penghuni slum hanya membayar Rp 75.000,- untuk mendapatkan sertifikat (biaya sebenarnya Rp 250.000,-). Putaran kesatu 15 unit, kedua 40 unit dan putaran ketiga 50 unit.
Kasus 3 : Permukinan Peternak Lombok Nama organisasi : Kelompok Peternak Darek Lokasi : Desa Darek, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah Pendanaan : Kredit Triguna dari BTN dgn bunga 8.5% per tahun untuk 15 tahun. Kelompok ini mendapat Kredit Triguna Rp 3,700,000.- per KK. Rp 1,200,000.- untuk membeli 2 anak kerbau dan setelah 4 bulan laku dijual Rp 1,000,000.- per ekor dan Rp 2,500,000.- untuk beli tanah dan membangun rumah Biaya Produksi : Rp 2,500,000.in 1996 ($250) (termasuk tanah). Jaringan air bersik dan jalan setapak merupakan sumbangan pemerintah.
Kasus 4 : Pembangunan Rumah Baru Jakarta Nama organisasi : KOPERSUP Lokasi : Cengkareng, Jakarta Pendanaan : Kredit Triguna dari BTN dgn bunga 8.5% per tahun untuk 15 tahun Biaya produksi : Rp 4.500.000,- 1994 ($450) termasuk tanah, yang dibeli dari Perumnas dalam bentuk KSB
Komunitas ini tadinya tinggal di kawasan kumuh di Penjaringan Jakarta Komunitas ini tadinya tinggal di kawasan kumuh di Penjaringan Jakarta. 1984 terjadi kebakaran besar. Lebih dari 3000 KK menjadi korban musibah kebakaran. Kemudian Pemerintah Kota menawarkan 18 m2 unit rumah susun di bekas lokasi kebakaran. Hanya +/- 10% dari korban yang menerima penawaran tsb dan tinggal di rumah susun. Setelah beberapa waktu tinggal di rusun mereka merasa sulit untuk menyesuaikan diri dan mulai melakukan banyak protes, apalagi setelah mengetahui mereka tidak boleh memiliki unit rusun tsb. 1992 mereka yg tergabung dalam Kopersup memulai program baru untuk membangun perumahan mereka sendiri secara cooperatif dengan dukungan beberapa pihak termasuk kredit Triguna dari BTN dan KSB darei Perumnas di Cengkareng. 156 unit berhasil mereka bangun di Cengkareng
Kasus 5 : Pembangunan Perumahan Karyawan Bali Nama organisasi : Karyawan PU dan PDAM Lokasi : Bali Pendanaan : Kredit Triguna dari BTN dgn bunga 8.5% per tahun untuk 15 tahun Biaya produksi : Rp 6.500.000,- 1996 termasuk tanah, yang dibeli langsung dari masyarakat