Upaya Penerjemahan Istilah Kedokteran di Indonesia dari Masa ke Masa Dr. Sugito Wonodirekso, MS Sèvre 2 – 4 April 2002.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TURUNAN/ DIFERENSIAL.
Advertisements

pendampingan SDP SMK rujukan - 3 thn melalui SEAEDUNET 20
PENGELOLAAN ADMINISTRASI KENAIKAN PANGKAT BAGI DOSEN
Sistem Kelistrikan & Instrumen
TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
ELEKTRONIKA Bab 7. Pembiasan Transistor
TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI
KAJIAN SK - KD sebagai PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS.
SOAL ESSAY KELAS XI IPS.
Bimtek KTSP 2009 PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)
MANAJEMEN OPERASI DOSEN: Munjiati Munawaroh, S.E.,M.Si
ALJABAR.
PENGANTAR EKONOMI 1 Pengantar Ekonomi 1.
MU’JIZAT AL-QURAN.
HASIL PENILAIAN PPID AWARD
LATIHAN SOAL HIMPUNAN.
Kalimat Efektif Selasa, 16 Oktober 2012.
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
Teknik penulisan ilmiah: Tugas akhir S1,S2,S3 Bagaimana membuat: Daftar pustaka otomatis Oleh: D. Erwin Irawan.
Macam (KTI) Karya Tulis Ilmiah
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Peraturan Menteri Nomor 23 Tahun 2006 tentang.
ILMU EKONOMII Oleh FEBRIANI, SE, M.SI.
STANDARD PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR (SPM)
Created by : Peningkatan kualitas Pendidikan Guru Produktif SMK di Kabupaten Indramayu Indramayu, 22 September 2007.
Mohon Bapak Ibu untuk Membantu Mengawasi Anak agar dapat mengikuti rangkaian Kegiatan US/UN 2014 agar kita dapat sukses Proses dan Sukses Hasil Mohon.
KARAKTERISTIK BIK.
Materi Kuliah Bahasa Indonesia
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
SISTEMATIKA PENULISAN ILMIAH Saryono. Susunan Laporan Penelitian  Baris kepemilikan  Judul  Abstrak  Pendahuluan  Tinjauan Pustaka  Metode Penulisan/
Induksi Matematik TIN2204 Struktur Diskrit.
MATERI 9 Definisi masyarakat
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
Diskripsi Mata Kuliah Memberikan gambaran dan dasar-dasar pengertian serta pola pikir yang logis sehubungan dengan barisan dan deret bilangan yang tersusun.
Induksi Matematika Materi Matematika Diskrit.
ANOVA DUA ARAH.
13 Agustus 2004 Sugito Wonodirekso 1 Kiat presentasi Sugito Wonodirekso.
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
PENELITIAN EKSPERIMEN
PEMINDAHAN HAK DENGAN INBRENG
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
BAB 10 KALIMAT EFEKTIF Kesepadanan dan Kesatuan Keparalelan
Konsep Dasar Entitas PERTEMUAN: 1 bab 1
Pertemuan 5 P.D. Tak Eksak Dieksakkan
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
SR.DEVY MODIFIED BY RIRIS DIANA
Matakuliah Pembelajaran IPA MI
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
Suhardjono Macam Publik asi Ilmiah Berdasar Permenpan Nomor 16/ 2009 Buku 4.
HAL-HAL YANG TIDAK LAZIM DILAKUKAN OLEH PEMBAWA ACARA
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
KONSEP DEMAND DALAM SEKTOR KESEHATAN
BEBAS DARI BELENGGU LEGALISME Kolose 2:16-23
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
JURNALISTIK STYLISTIK
KASUS-KASUS YANG (MUNGKIN) TERJADI PADA UJIAN NASIONAL
Permasalahan Pembentukan Produk Hukum di Lingkungan Universitas Airlangga Radian Salman, S.H., LL.M.
PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN IPA
BEDAH KISI-KISI IPA UN SD/MI TAHUN 2013 GURU KELAS VI SD/MI KECAMATAN
WISNU HENDRO MARTONO,M.Sc
Pengembangan Portofolio
BAHASA INDONESIA BAKU DAN PEMAKAIANNYA DENGAN BAIK DAN BENAR
Perkembangan Kesmas di Indonesia
Peristiwa-Peristiwa Penting yang Berkaitan Dengan Perkembangan Bahasa Indonesia Tahun 1896 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh Van Ophuijsen yang.
Transcript presentasi:

Upaya Penerjemahan Istilah Kedokteran di Indonesia dari Masa ke Masa Dr. Sugito Wonodirekso, MS Sèvre 2 – 4 April 2002

4 April 2002 Sugito Wonodirekso - Indonesia 2 Rangkaian PendahuluanPerkembangan Yang sekarang dilakukan Yang menyulitkan Simpulan

4 April 2002 Sugito Wonodirekso - Indonesia 3 Pendahuluan Kedokteran dan kesehatan merupakan kajian multidisiplin Peristilahan yang dihadapi sangat kompleks Menulis dalam bahasa Inggeris menjadi lebih mudah Diperlukan kamus ekabahasa, dwibahasa, dan teknis Istilah kedokteran diperlukan untuk: –Komunikasi antarpakar –Komunikasi dosen – mahasiswa –Komunikasi dokter – pasien Ternyata dipengaruhi “budaya” Indonesia “masih” menjadi konsumen Istilah pribumi (tradisional) memang kurang memadai

4 April 2002 Sugito Wonodirekso - Indonesia 4 Dikembangkan bersama kedatangan bangsa Belanda –Ilmu kedokteran berkembang di Barat –Beberapa pusat di Asia mulai tumbuh –Indonesia masih tetap konsumen  Tetap diperlukan penerjemahan

4 April 2002 Sugito Wonodirekso - Indonesia 5 Istilah Tradisional tidak memadai –Masuk angin Selesma (common cold) Sakit jantung (myocard infarction) –Angin duduk Nyeri pinggang bawah akibat banyak duduk selama bekerja di kantor, kurang olah raga, dsb. (low back pain) Serangan jantung yang mematikan  Istilah yang menyangkut Ilmu Penyakit Dalam batasannya masih kabur

4 April 2002 Sugito Wonodirekso - Indonesia 6 Kadas –Tineasis cutis (dermatophytosis) Kudis –Scabies (parasit Sarcoptis scabiei) Cacar air –Varicella, small pox Cacar –Variola (mematikan, sudah punah) Cacar api (ular) –Herpes Zoster Pirai –Gouty arthritis  Yang tampak dengan mata telanjang sudah lebih definitif

4 April 2002 Sugito Wonodirekso - Indonesia 7 Pekembangan Rincian deskriptif fungsional belum tampak pada istilah tradisional (pribumi) –Osteologi: Tulang panggul, tulang kering, tulang belakang –Miologi: Otot betis, otot dada –Neurologi: Otak, sumsum tulang balakang –Kulit: Kulit ari, kulit jangat –Topografi: Belum terjamah

4 April 2002 Sugito Wonodirekso - Indonesia 8 Masa Prakemerdekaan *)= perlu ditilik ulang kebenarannya Sekolah Dokter Djawa (SK Gubernemen 1849)* –Dipicu oleh wabah di Banyumas (1847)* –Bahasa pengantar (syarat) JawaMelayu –2 tahun – Bergelar “Dokter Djawa”  bekerja sebagai “mantri cacar” (vanccinateur)  Mestinya sudah diperlukan penerjemahan istilah  Dokter Djawa, mantri cacar, wabah (pageblug?)

4 April 2002 Sugito Wonodirekso - Indonesia 9 Sekolah Dokter Tahun 1864* Sekolah Dokter Djawa –Lama pendidikan 3 tahun –Lulusannya “dokter mandiri” –Bahasa melayu dianggap tidak cukup –Magang kepada dokter Belanda  takut tersaingi  Harusnya lebih banyak terjemahan diperlukan karena tugas dokter Jawa semakin luas

4 April 2002 Sugito Wonodirekso - Indonesia 10 Sekolah Dokter Djawa Tahun 1875* –Lama pendidikan 7 tahun –Bahasa Belanda sebagai pengantar –Murid wajib berbicara bahasa Belanda –Banyak yang dikeluarkan –Syarat penerimaan: lulus sekolah Belanda –Dibuka sekolah dasar Belanda cuma-cuma –Majalah kedokteran berbahasa Belanda ( )*  Bahasa Belanda digunakan terbatas sehingga pengaruhnya hanya sedikit

4 April 2002 Sugito Wonodirekso - Indonesia 11 Tahun 1903* –Sekolah dibuka untuk semua murid di wilayah Hindia- Belanda  diubah menjadi STOVIA (School Tot Opleiding van Indische Artsen)  FKUI –Gelar: Inlandsch Arts –Bahasa Jerman diajarkan (asumsi: mungkin literatur berbahasa Jerman mulai banyak digunakan) Tahun 1917* –Didirikan NIAS (Nederlands Indische Artsen School) di Surabaya  UNAIR –Lebih banyak siswa diterima  kelas jajar (paralel) –Pengaruh bahasa Belanda makin kental –Didirikan Geneeskundige Hogeschool (HGS) dengan lulusan bergelar Arts (sumber data tidak jelas).

4 April 2002 Sugito Wonodirekso - Indonesia 12 Pengaruh Jepang Ika-Dai-Gaku menggantikan STOVIA, GHS, dan NIAS Belum menghasilkan dokter Bahasa pengantar: Jepang, Jerman, Inggeris, Indonesia (pertama kali digunakan di Perguruan Tinggi) Nasionalisme meningkat  Mulai dikumpulkan istilah kedokteran dan terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia

4 April 2002 Sugito Wonodirekso - Indonesia 13 Pasca-kemerdekaan ** arsip di Pusat Pengembangan Bahasa tidak lengkap Penerjemahan istilah kedokteran dimulai, dipelopori oleh –Dr. Bahder Djohan –Dr. Achmad Ramali –Dr. Soetomo Tjokronegoro –Dr. T Karimudin  Cikal bakan Kamus Kedokteran** Belanda – Indonesia Asing – Indonesia Ingeris – Jerman – Indonesia

4 April 2002 Sugito Wonodirekso - Indonesia 14 Tahun 1951 Terbit Majalah Kedokteran –Bahasa Indonesia, Belanda, Inggeris Terbitan tahun-tahun berikutnya tulisan berbahasa Belanda semakin berkurang Sampai sekarang masih terbit dalam bahasa Indonesia dan Inggeris Bahasa Indonesia dalam majalah ini disunting ketat Hanya abstrak yang berbahasa Inggeris dan Indonesia Digunakan peristilahan hasil terjemahan, rekaan, serapan, ataupun pinjaman

4 April 2002 Sugito Wonodirekso - Indonesia 15 Yang sekarang dilakukan *** proporsi perkiraan Dibuat pedoman penerjemahan istilah keilmuan yang dimuat dalam KBBI Dibangun kerjasama kebahasaan dengan Malaysia dan Brunei Darussalam untuk menyeragamkan peristilahan –80% disepakati sama*** –15% disepakati berbeda tetapi sejalan –5% terpaksa berbeda (beda arti kata yang digunakan)

4 April 2002 Sugito Wonodirekso - Indonesia 16 Contoh Yang sama –“cardiac pacemaker” = perentak jantung Berbeda tetapi sejalan – “mitral valves” = katup mitral (Ind.) = injap mitral (Mal., Brun.) –Primer (Ind.) = primari (Mal., Brun.) Tetap berbeda –Kedokteran (Ind.) = perubatan (Mal., Brun.)

4 April 2002 Sugito Wonodirekso - Indonesia 17 Yang dilakukan sekarang Sitem nomenklatur binomial tidak diterjemahkan akan tetapi dipinjam –Sebagian kecil diserap (jika mungkin) Entamoeba histolytica (mikrobiologi)  Entamuba histolotika –Diterjemahkan (jika sudah lazim) Uterus (anatomi)  rahim Penerjemahan “maknawi” dan bukan “katawi” (neologisme)

4 April 2002 Sugito Wonodirekso - Indonesia 18 Yang menyulitkan Pengaruh budaya –“opera glass hand” (perubahan bentuk tangan akibat artritis reumatoid – rheumatoid arthritis) Tangan “teropong opera”? Tangan “ceko”?  sulit ditelusur balik Dianggap “Neologisme” –Phantom limbs (seakan masih mempunyai lengan, padahal sudah diamputasi) –  “maya daksa”  (Maaf: sama asingnya dengan bahasa Rusia)

4 April 2002 Sugito Wonodirekso - Indonesia 19 Yang menyulitkan Paternalistik (membapak) –Yang menciptakan “profesor” Muntaber = gejala Gastroenteritis dehidrasi = diagnosis –“Melalui profesor” Hormone Replacement Therapy  Terapi Sulih Hormon –“Melalui Doktor” “linkage disequilibrium”  Timpang rangkai

4 April 2002 Sugito Wonodirekso - Indonesia 20 Salah kaprah dan keselingkungan (jargon) Anemia  hypoemia Rubella (German measles) dan rubeola (measles)  di Spanyol, Potugal sebaliknya Keselingkungan –Southern blotting (Southern, 1975) Jerap DNA –Northern blotting (Alwine et al, 1979) Jerap RNA –Western blotting (Burnette, 1981) Jerap Protein  “Eastern blotting” tidak mungkin ada

4 April 2002 Sugito Wonodirekso - Indonesia 21 Tidak ajeg dan sulit diatur Tidak ajeg (konsisten) –Arithmetic = arimatika –Statistics = statistika –Linguistics = “linguistik” Tidak seragam –Ilmu kedokteran –Ilmu Hukum –Ilmu pertanian

4 April 2002 Sugito Wonodirekso - Indonesia 22 Beda arti Antara Indonesia – Malaysia – Brunei Darrussalam – Punggung (Indonesia) = bokong (Malaysia) – Bayi (Indonesia, Malaysia) = anak babi (Brunei) –Menghambat (Indonesia, Brunei) = menyusul (Malaysia)

4 April 2002 Sugito Wonodirekso - Indonesia 23 Simpulan Penerjemahan istilah kedokteran di Indonesia sudah lama dimulai Menerjemahkan istilah kedokteran dan istilah teknis lainnya bukan perkara sederhana Pengaruh budaya sering menyulitkan sehingga hasil terjemahan dapat sulit dicari aslinya Diperlukan kamus bolak-balik yang mencantumkan istilah asli dan terjemahannya secara bolak-balik

4 April 2002 Sugito Wonodirekso - Indonesia 24