70 % air tanah tercemar
75 % air sungai tercemar
ratusan ribu anak mati diare
puluhan ribu ton tinja per hari
Ongkos produksi air semakin meningkat
Kerugian ekonomi yang terkait sanitasi yang buruk diperkirakan sekitar Rp 42,3 triliyun per tahun, atau 2% dari GDP. Setiap tambahan konsentrasi pencemaran BOD sebesar 1 mg/liter pada sungai meningkatkan biaya produksi air minum sekitar Rp 9.17/meter kubik menyebabkan kenaikan biaya produksi PDAM sekitar 25% dari rata-rata tarif air nasional
Investasi pemerintah untuk sanitasi hanya 200 Rp per orang/tahun truk tinja Sewerage system Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja MCK
Kalau saja dilakukan investasi infrastruktur sanitasi sekitar Rp /kapita/tahun Meningkatkan waktu produktif masyarakat sekitar 34% - 79%. Mengurangi biaya kesehatan 6% - 19% dan mengurangi biayapengobatan sekitar 2% - 5%.
Kondisi Sanitasi di Indonesia
mencuci dan mandi di sungai tercemar
Kondisi Sanitasi di Indonesia Teknologi sanitasi masih terbatas, dan bila ada inovasi relatif mahal. Perubahan paradigma dari supply-driven ke demand-driven, masih tahap awal dan memerlukan komitmen yang kuat. KAM (knowledge, attitude, motivation) pengambil keputusan yang masih sering memandang persoalan sanitasi sebagai persoalan teknis, sehingga aspek pemberdayaan tidak dianggap prioritas.
Prinsip-Prinsip Kebijakan 1. Air merupakan benda sosial & ekonomi 2. Pilihan yang Diinformasikan sebagai Dasar dalam Pendekatan Tanggap Kebutuhan 3. Pembangunan berwawasan lingkungan 4. Pendidikan Perilaku Hidup Bersih & Sehat (PHBS) 5. Keberpihakan pada masyarakat miskin 6. Peran perempuan dalam pengambilan keputusan 7. Akuntabilitas proses pembangunan 8. Peran pemerintah sebagai fasilitator 9. Peran aktif masyarakat 10. Pelayanan optimal dan tepat sasaran 11. Penerapan prinsip pemulihan biaya
Air sbg benda sosial dan ekonomi
2. Pilihan yang Diinformasikan sebagai Dasar dalam Pendekatan Tanggap Kebutuhan 7
3. Pembangunan Berwawasan Lingkungan
4. Pendidikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
5. Keberpihakan pada masyarakat miskin
Persepsi: (masyarakat maupun pekerja sektor) Air minum hak dasar harus gratis! Pelayanan publik sepenuhnya tanggung jawab pemerintah Air minum dan sanitasi itu pekerjaan para ahli masyarakat tinggal menerima saja! Masyarakat miskin tidak bisa membayar harus gratis Air minum & sanitasi bukan “investasi” yangmenguntungkan
Apa solusinya ???? Mengubah dari sekedar “persepsi menjadi “aksi” Pendidikan PHS (Perilaku Hidup Sehat) masih terlalu normatif kurang disertai praktek Keterbatasan tenaga fasilitator Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan “para engineers” dibidang “social-engineering” Terbatasnya “formative research” yang memungkinkan “build up cases” mengenai pentingnya air minum dan sanitasi meningkatkan prioritas pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Solusinya :Kebijakan basis masyarakat