PENDEKATAN DALAM MEMAHAMI BIROKRASI:

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TM – 10 MSDM KOMPENSASI Oleh : Drs.Ec. Mudji Kuswinarno, MSi
Advertisements

COMPENSATION ( KOMPENSASI )
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
2. Tipologi Organisasi Tipologi Organisasi adalah pengelompokan tipe atau jenis-jenis organisasi. Pengelompokan jenis-jenis organisasi di antaranya dapat.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Manajemen Sumberdaya Manusia
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA
Teori Komunikasi Organisasi
Ukuran, Daur Kehidupan dan Pertumbuhan Organisasi
Chapter 1 Sekolah sebagai sistem sosial
BIROKRASI & POLITIK MAX WEBER – BIROKRASI PEJABAT (Beamter) Beamtentum -(Officialdom)=“Kepejabatan”/ istilah alternatif dari Birokrasi Weber tdk pernah.
SEJARAH BIROKRASI PARKINSON (parkinson’s Law) & DLM.PRAKTEK
TEORI NEGARA DAN BIROKRASI PEMERINTAH:
ORGANISASI DAN MANAJEMEN KOPERASI
UNDANG-UNDANG APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) No. 5 Tahun 2014
Pertemuan 9 Kompensasi Tujuan Instruksional
Carrier Management.
Manajemen Sumber Daya Manusia
III. FUNGSI FUNDAMENTAL KEDUA PROSES MANAJEMEN : PENGORGANISASIAN
TEORI IDEAL TIPE BIROKRASI MAX WEBER. Max Weber TIPE BIROKRASI MAX WEBER (1947) ‏ Tipe ideal Birokrasi: struktur organisasi rasional.
Birokrasi Weberian Fernanda putra adela.
Governance dalam Administrasi Publik dan Kebijakan Publik
General Management Coordination and span of management M-7.
Job Analysis (3) Eko Ruddy Cahyadi.
A. ORGANISASI ADMINISTRASI NEGARA
Resista Vikaliana, S. Si. MM
IMPLEMENTASI MERIT SYSTEM DAN MANAJEMEN ASN
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014
Pengorganisasian dalam PENGELOLAAN SUMBER DAYA APARATUR ( bag. 2 )
AZAZ-AZAZ DAN RUANG LINGKUP PEMBINAAN PEGAWAI
Studi Kelayakan Bisnis #desiharsantipinuji
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (MSDM)
PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS
Materi – 03 Sistem Kantor.
ABDUL HAKIM\TEORI BIROKRASI
Apakah Struktur Organisasi itu?
MANAJEMEN PERSONALIA (GURU&KARYAWAN).
Bahan kuliah SDM Syafrizal Helmi
TM – 9 MSDM KOMPENSASI Oleh : Drs.Raswan Udjang, MSi
MATERI KE-1 MSDM.
ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN
MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA TITIN HARTINI, S.E., M.Si STMIK MDP
REVIEW MANAJEMEN UMUM.
Carrier Management.
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
TOKOH DAN PEMIKIRANNYA TENTANG BIROKRASI
Perencanaan SDM.
Pengarahan/Menggerakkan (Actuating)
BIROKRASI DEMOKRASI Pertemuan 1 3 September 2009.
Teori Organisasi.
KONSEP MANAJEMEN KEPERAWATAN
Ayu Purpandini Krismas Suharyati Mona Lumban Siantar Pahroni
Mengelola Sumber Daya Manusia
1. Pengertian & Teori Klasik Birokrasi; Konsep Birokrasi Modern
MUTASI & PROMOSI Pertemuan 10 5/12/2018 Yulizar Kasih/MSDM/STMIK-MDP.
MANAJEMEN DAN BISNIS FUNGSI PENGISIAN JABATAN Pertemuan 4 1.
Konsep Dasar Birokrasi
UKURAN, DAUR KEHIDUPAN dan PERTUMBUHAN ORGANISASI
ORGANISASI PENGELOLA SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
MUTASI KARYAWAN Suatu perubahan posisi / jabatan / tempat / pekerjaan yg dilakukan baik secara horizontal maupun vertikal (promosi / demosi) didalam satu.
Kekuasaan dan wewenang
HUMAN RESOURCE MANAGEMENT
A. ORGANISASI ADMINISTRASI NEGARA
I. Pengertian dan Fungsi MSDM
4 Prinsip Taylor dalam Tahapan
ABDUL HAKIM\TEORI BIROKRASI
FILSAFAT DAN TEORI MANAJEMEN
Transcript presentasi:

PENDEKATAN DALAM MEMAHAMI BIROKRASI: Birokrasi dipandang sebagai RASIONALISME PROSEDUR pemerintahan dan aparat administrasi publik Birokrasi dipandang sebagai bentuk organisasi yang MEMBENGKAK dan jumlah pegawai yang besar (Parkinson Law) Birokrasi dipandang sebagai PERLUASAN KEKUASAAN pemerintah dengan maksud mengontrol kegiatan masyarakat (Orwelisasi)

PARKINSON LAW Setiap Pegawai Negeri akan berusaha sekuat tenaga meningkatkan jumlah pegawai bawahannya Setiap Pegawai Pegeri akan selalu menciptakan tugas baru bagi dirinya sendiri yang sering diragukan manfaat dan artinya Karena itu laju birokrasi akan meningkat dan jumlah pegawai akan naik secara otomatis tidak tergantung dari beban tugas yang diperlukan

TIPOLOGI BIROKRASI PUBLIK berdasarkan Sumber Legitimasinya Soesilo Zauhar membagi Topologi Birokrasi menjadi 3: 1. BIROKRASI TRADISIONAL 2. BIROKRASI KARISMATIK 3. BIROKRASI LEGAL ‑ RASIONAL

BIROKRASI TRADISIONAL Sumber legitimasi Birokrasi Tradisional adalah waktu

BIROKRASI KARISMATIK Sumber legitimasi Birokrasi Kharismatis, adalah kepribadian yang luar biasa yang dimiliki pemimpin

BIROKRASI LEGAL RASIONAL Birokrasi Legal Rasional bersumber pada aturan‑aturan yang dibuat untuk mencapai tujuan tertentu

MODEL-MODEL BIROKRASI MODEL BIROKRASI TERBUKA MODEL BIROKRASI TERTUTUP’ MODEL BIROKRASI CAMPURAN

MODEL BIROKRASI TERBUKA DERAJAT KETERBUKAAN BIROKRASI DAPAT DILIHAT PADA AKSESIBILITAS MASYARAKAT UNTUK BERHUBUNGAN DENGAN BIROKRASI, LUASNYA PELAKSANAAN RECRUITMENT, KEBEBASAN KELOMPOK LAIN UNTUK MEMASUKI JAJARAN BIROKRASI TINGKAT MENENGAH DAN TINGGI, SERTA DERAJAT KESEDIAAN BIROKRASI UNTUK MENDISTRIBUSIKAN KEKUASAANNYA KEPADA KELOMPOK LAIN

MODEL BIROKRASI TERTUTUP SANGAT ELITIS DIKALANGAN BIROKRASI DAN MEREKA MENJADI KELAS YANG MEMILIKI HAK PRIVELESE TERTENTU. UNTUK BISA MASUK KE BIROKRASI HARUS MELALUI UJIAN PAMONG PRAJA DIKAITKAN DENGAN LAMANYA KULIAH DI PERGURUAN TINGGI. ROTASI ANTAR BAGIAN BISA TERJADI, NAMUN TAK DIIKUTI DENGAN PEMBERIAN FASILITAS. KESETIAAN PARA PAMONG KEPADA PEKERJAANNYA. MORAL MEREKA SANGAT TINGGI NAMUN ORIENTASINYA MENJADI SEMPIT.

MODEL BIROKRASI CAMPURAN MERUPAKAN TIPE BIROKRASI HASIL KONTAK YANG TERBATAS ANTARA BIROKRASI DENGAN MASYARAKAT. KONTAK YANG AGAK TERBATAS TERSEBUT DAPAT DIAWALI DENGAN MASUKNYA INDIVIDU KE DALAM JAJARAN BIROKRASI PEMERINTAHAN GUNA MENGURANGI KELEMAHAN BIROKRASI, SEPERTI KEKURANGMAMPUAN BIROKRASI LAMA UNTUK MERENCANAKAN, STATISTIK, INDUSTRIALISASI DAN LAIN‑LAIN. KETERBATASAN ITU PULA MAKA TERBUKA DARI MASUKNYA PARA EKSPERT (AHLI) BAIK DARI KALANGAN PERGURUAN TINGGI MAUPUN DARI LUAR NEGERI.

KARAKTERISTIK IDEAL BIROKRASI

Max Weber: Spesialisasi Organisasi Yang Hirarkhis Sistem Aturan (System Of Rules) Impersonality Struktur Karier Efisiensi

SPESIALISASI TUJUAN ORGANISASI DIDISTRIBUSIKAN DENGAN CARA YANG TETAP DENGAN TUGAS-TUGAS KANTOR (OFFICIAL DUTIES) PEMISAHAN TUGAS SECARA TEGAS MEMUNGKINKAN UNTUK MEMPERKERJAKAN AHLI YANG TERSPESIALISASI PADA SETIAP POSISI MENYEBABKAN SETIAP ORANG BERTANGGUNGJAWAB TERHADAP KINERJA YANG EFEKTIF ATAS TUGAS-TUGASNYA (Kejelasan Job Description)

HIRARKHIS SETIAP UNIT YANG LEBIH RENDAH BERADA DALAM PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN ORGANISASI YANG LEBIH TINGGI SETIAP PEGAWAI DALAM HIRARKI ADMINISTRASI BERTANGGUNGJAWAB KEPADA ATASANNYA KEPUTUSAN DAN TINDAKAN HARUS DIMINTAKAN PERSETUJUAN KEPADA ATASAN ATASAN MEMPUNYAI HAK UNTUK MENGELUARKAN PERINTAH UNTUK DITAATI DAN DILAKSANAKAN OLEH BAWAHAN

MODEL STRUKTUR HIRARKHIS B E C F D G

SISTEM ATURAN OPERASI/ KEGIATAN DILAKSANAKAN BERDASARKAN SISTEM ATURAN YANG DITAATI SECARA KONSISTEN SISTEM YANG DISTANDARKAN INI DIRANCANG UNTUK MENJAMIN ADANYA KESERAGAMAN DALAM MELAKSANAKAN SETIAP TUGAS, TANPA MEMANDANG JUMLAH PERSONIL YANG MELAKSANAKAN DAN KOORDINASI TUGAS – TUGAS YANG BERBEDA-BEDA ATURAN–ATURAN YANG EKSPLISIT TERSEBUT MENENTUKAN TANGGUNG JAWAB SETIAP ANGGOTA ORGANISASI DAN HUBUNGAN DIANTARA MEREKA TUGAS – TUGAS BIROKRASI MEMILIKI KOMPLEKSITAS YANG BERVARIASI, DARI TUGAS–TUGAS KLERIKAL YANG SIFATNYA RUTIN HINGGA TUGAS – TUGAS YANG SULIT SERING DISEBUT SEBAGAI S.O.P

IMPERSONALITY STANDAR OPERASI PEMERINTAH DILAKUKAN TANPA INTERFERENSI (DICAMPUR) KEPENTINGAN PERSONAL IMPERSONAL DETACHMENT MENYEBABKAN PERLAKUAN YANG SAMA TERHADAP SEMUA ORANG SEHINGGA MENDORONG DEMOKRASI DALAM SYSTEM ADMINISTRASI UNTUK MENINGKATKAN RASA KEADILAN DAN PERSAMAAN

SISTEM KARIER SETIAP PEJABAT DISELEKSI ATS DASAR KUALIFIKASI PROFESIONAL, MELALUI UJIAN KOMPETISI SYSTEM PROMOSI YANG DIDASARKAN PADA SENIORITAS ATAU PRESTASI, ATAU KEDUA-DUANYA KARYAWAN DALAM ORGANISASI BIROKRATIK BERDASARKAN PADA KUALIFIKASI TEHNIK DAN DILINDUNGI DARI PENOLAKAN SEPIHAK KEBIJAKAN IMPERSONAL SEPERTI ITU MENDORONG TUMBUHNYA LOYARITAS TERHADAP ORGANISASI DAN SEMANGAT KELOMPOK (ESPRIT DE CORPS) DI ANTARA ANGGOTA ORGANISASI PEGAWAI DIBAYAR SECARA LAYAK ATAS PELAKSANAAN PEKERJAANNYA ITU

EFISIENSI ADMINISTRASI ORGANISASI YANG MURNI BERBENTUK BIROKRASI DIYAKINI MAMPU MENCAPAI TINGKAT EFESIENSI PALING TINGGI BIROKRASI MEMECAHKAN MASALAH ORGANISASI, YAITU MEMAKSIMALKAN EFISIENSI TIDAK DIBENARKAN MEMANFAATKAN SUMBER DAYA BIROKRASI UNTUK KEPENTINGAN PRIBADI DAN KELOMPOKNYA

SYARAT UNTUK MENGIMPELEMENTASIKAN KONSEP BIROKRASI ALA WEBER PARA ANGGOTA STAF SECARA PRIBADI BEBAS, HANYA MENJALANKAN TUGAS-TUGAS IMPERSONAL JABATAN MEREKA ADA HIERARKI JABATAN YANG JELAS FUNGSI-FUNGSI JABATAN DITENTUKAN SECARA JELAS PARA PEJABAT DIANGKAT BERDASARKAN SUATU KONTRAK MEREKA DIPILIH BERDASARKAN KUALIFIKASI PROFESIONAL MEREKA MEMILIKI GAJI DAN HAK-HAK PENSIUN, SECARA BERJENJANG MENURUT KEDUDUKAN MASING-MASING.

PARA PEJABAT DAPAT MENEMPATI POSNYA DAN DALAM KEADAAN TERTENTU IA DAPAT DIBERHENTIKAN POS JABATAN ADALAH LAPANGAN KERJANYA SENDIRI ATAU LAPANGAN KERJA POKOKNYA. ADA STRUKTUR KARIR DAN PROMOSI DIMUNGKINKAN MELALUI SENIORITAS DAN KEAHLIAN (MERIT SYSTEM) MAUPUN KEUNGGULAN (SUPERIORITAS). PEJABAT MUNGKIN SAJA TIDAK SESUAI DENGANPOSNYA MAUPUN DENGAN SUMBER-SUMBER YANG TERSEDIA DIPOSNYA, NAMUN IA TUNDUK PADA SISTEM DISIPLIN DAN KONTROL YANG SERAGAM