Oleh : Melia Dianingrum, SE, M.Si Manajemen Strategi (3) Oleh : Melia Dianingrum, SE, M.Si
Unsur-unsur Perencanaan MISI Menurut Peter Drucker, misi (mission) dari sebuah perusahaan dirumuskan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti : “what is our business? “ who is our customer?”, “what does the customer buy?”, “what is value to the cusmer?” dan “what will our business be?” Misi bagi suatu perusahaan akan menggambarkan bisnis apa yang sedang dan akan dijalankan oleh perusahaan serta tujuan kualitatif apa yang ingin dicapai perusahaan melalui keberadaannya di bidang bisnis tertentu. Pearce dan Robinson (2005) bahwa pernyataan misi perusahaan setidak-tidaknya mengandung 3 komponen, yaitu : Sensitivitas terhadap keinginan pelanggan (sensitivity to customer wants). Perhatian terhadap mutu/ kualitas (concern to quality). Pernyataan visi perusahaan (statements of company vision).
Menurut David (2007) misi perusahaan yang baik mencakup 9 komponen pokok: Customers Products or services Markets Technology Concern for survival, growth and profitability Philosophy → misi menjelaskan kepercayaan (beliefs), nilai (values), aspirasi, dan prioritas etis dari perusahaan. Self concept → misi menjelaskan apa yang menjadi kompetisi unggulan (distinctive competencies) perusahaan dibandingkan pesaingnya. Concern for public image → misi menunjukkan respon perusahaan terhadap masalah-masalah sosial (lingkungan). Concern to employee → misi menunjukkan apakah karyawan merupakan aset berharga bagi perusahaan.
Visi Visi (vision) dibuat perusahaan terutama untuk menjawab pertanyaan “what will our business be?” atau pertanyaan “what do we want to become?” Pernyataan visi menunjukkan arah strategis perusahaan untuk mencapai berbagai hasil di masa mendatang sehingga akan menuntun pengerahan sumber daya perusahaan bagi pencapaian berbagai tujuan tersebut. Visi yang dibuat berkaitan erat dengan misi perusahaan. Misi yang disusun mengacu pada visi perusahaan. Visi yang jelas akan menjadi landasan bagi pengembangan arah usaha perusahaan. Evaluasi terhadap visi dan misi perusahaan secara periodik perlu dilakukan.
Tujuan Tujuan (objective) merupakan hasil akhir yang ingin dicapai perusahaan dalam jangka waktu tertentu dan dinyatakan secara kuantitatif ( lebih menunjukkan measure of things) Tujuan yang baik memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut : Dapat diukur (measurable) Spesifik (specific) → tujuan spesifik seperti peningkatan penjualan, peningkatan pangsa pasar atau lainnya. Sesuai (appropriate) → harus sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Realistis (realistic) → tujuan harus dapat dicapai (achievable) dengan sumber daya yang ada. Tepat waktu (timely)
Strategi Strategi (strategy) didefinisikan sebagai berbagai cara untuk mencapai tujuan (ways to achieve end). Sejalan dengan perkembangan konsep manajemen strategik, definisi strategi tidak hanya semata-mata sebagai cara untuk mencapai tujuan karena strategi dalam konsep manajemen strategik mencakup juga penetapan berbagai tujuan itu sendiri melalui berbagai keputusan strategis. Keputusan strategis merupakan keputusan yang akan mempengaruhi keberlangsungan perusahaan dan unit bisnis dalam jangka panjang. Contoh: wings
“Konsep Strategi ‘ 5P’s of strategiy’” (menurut Mintzberg) Strategy as plan Strategy as a ploy Strategy as a position Strategy as a pattern Strategy as a perspective
Penjelasan : Strategi as a Plan Menurut Glueck, strategi merupakan rencana yang terpadu, komprehensif dan terintegrasi yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan pokok perusahaan dapat dicapai. 2. Strategi as a Ploy Dalam hal ini strategi merupakan suatu manuver yang spesifik untuk memberi isyarat mengancam kepada pesaing perusahaan. Contoh : Keputusan pemimpin pasar untuk memperbesar kapasitas pabrik tidak hanya merupakan strategi dalam arti sebuah “plan”, melainkan strategi ini juga akan menjadi “Ploy” sehingga menyurutkan minat pendatang baru potensial.
Lanjutan 3. Strategi as a Pattern Strategi sebagai sebuah pola menunjukkan adanya serangkaian tindakan yang dilakukan oleh manajemen dalam mengejar sebuah tujuan. Mintzberg (1991) membagi strategi sebagai sebuah pola ke dalam 5 kategori strategi : a. Intended strategy b. deliberate strategy c. unrealized strategy d. emerging strategy e. realized strategy
Gambar. Strategi Sebagai Pola (strategy as a pattern) Deliberate Strategy unrealized Strategy Emerging Strategy Gambar. Strategi Sebagai Pola (strategy as a pattern) Realized Strategy Intended Strategy
Penjelasan gambar : Strategi yang direncanakan perusahaan melalui proses perencanaan (intended strategy) yang diterjemahkan ke dalam suatu tindakan strategi yang disengaja (deliberating strategy) sering kali berubah menjadi strategi yang tidak dapat direalisasikan (unrealized stratgey) akibat terjadinya perubahan lingkungan perusahaan. Sebaliknya strategi yang tidak dimaksudkan sebelumnya dapat muncul menjadi alternatif strategi (emerging strategy) yang apabila diimplemenstasikan perusahaan dapat menjadi strategi yang dapat direalisasikan (realized strategy).
4. Strategi as a Position Strategi menunjukkan berbagai keputusan yang dipilih perusahaan untuk memosisikan organisasi perusahaan di dalam lingkungan perusahaan. Melalui penggunaan product-market matrix (Ansoff), maka perusahaan dapat mengembangkan 4 strategi yang menunjukkan posisi perusahaan : Intensifikasi pasar (market intensification) Strategi ini dipilih perusahaan yang memutuskan untuk meningkatkan volume penjualan melalui intensifikasi pasar, biasanya dengan cara promosi. Contoh: rokok Gudang Garam, Djarum Super, dll.
2. Pengembangan Pasar (market development) Strategi untuk meningkatkan volumen penjualan melalui pangsa pasar yang baru. Contoh : teh-sariwangi 3. Pengembangan produk Contoh : mie instan 4. Diversifikasi (diversification) Strategi penjualan produk baru ke pasar baru. 5. Strategi as a Perspective Strategi menunjukkan perspektif dari para strategist (pembuat keputusan strategis) di dalam memandang dunianya. - corporate strategy Business strategy Functional strategy