Gajah Mada Gajah Mada adalah salah satu tokoh besar pada zaman kerajaan Majapahit. Menurut berbagai kitab dari zaman Jawa Kuno, ia menjabat sebagai Patih.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Oleh: Esti Nurhayati, S.Pd.
Advertisements

KD : 1. Mendeskripsikan sejarah dan perkembangan Islam di Indonesia.
APRESIASI NOVEL DINAR WIDYASMARA (07).
PANTAI TUMPUAN PERDAGANGAN NUSANTARA MASA AWAL. Enam kerajaan di Nusantara pada abad ke-5 dan ke-6 terletak di selatan Selat Malaka dan di pantai Sumatera.
TUGAS PANCASILA KERAJAAN MAJAPAHIT
Asalamungalaikum.
Pahlawan nasional GURITNO BANU AJI 5B/41.
SEJARAH BERDIRINYA KERAJAAN BANTEN ISLAM
Sejarah Kerajaan Majapahit
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR MAN 2 KOTA SERANG TAHUN 2014
Kerajaan-Kerajaan Hindu - Buddha di indonesia
Kerajaan Hindu-Budha : Kediri, Singosari, dan Majapahit
“IMPLEMENTASI PRAKTIS KEBUDAYAAN NASIONAL:
KERAJAAN MAJAPAHIT ALVENIA MEILINA E (04) ARI HERIA P (06)
KERAJAAN SRIWIJAYA.
Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
TUJUAN INSTRUKSIONAL MATERI PERKULIAHAN BUKU REFERENSI QUIZ
Kerajaan-Kerajaan Islam di Nusa Tenggara
BAB II IDENTITAS NASIONAL.
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA
Museum Trowulan Mojokerto
A.    SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA.
Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
KERAJAAN MAJAPAHIT Disusun Oleh : 1. Bagus H.P (11)
120 menit Sejarah / program: IPA 1.
BAB I Kompetensi Dasar: Mahasiswa dapat menjelaskan tentang sejarah perkembangan dan eksposisi perkembangan bahasa Indonesia Bahasa Indonesia berasal.
SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA
Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Disusun oleh : Drs. Marmayadi
SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA
Kerajaan hindu Budha di Indonesia
LANDASAN PANCASILA DISUSUN OLEH : Fetrinna Winda P. Arma Yanna Sari
PRESENTASI SEJARAH SINGOSARI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA
Kebudayaan Jawa Pra Islam Pada Masa Budha
Pancasila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia
SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA
Bambang Tri Purwanto Kuliah Pancasila.
Historiografi Keas X Semester 1.
TUGAS SEJARAH TENTANG : KERAJAAN SRIWIJAYA.
KERAJAAN KEDIRI Kelanjutan dari kerajaan Medang
KERAJAAN HINDU-BUDHA DAN ISLAM
Sejarah Hukum Adat Di sajikan hari Senin, Oktober 2012
SEJARAH PERKEMBANGAN, status, dan fungsi BAHASA INDONESIA
Proses Masuknya Pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia.
KERAJAAN ISLAM DI NUSANTARA
Presented By: Lailatul Hikmah
Kolonialisme Imperialisme Barat (eropa) di Indonesia
Kerajaan Majapahit Kelompok 2 : Rina Febrianti Putri
TOKOH-TOKOH SEJARAH PADA MASA HINDU-BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA
PAHLAWANKU BY: pasha 5D AKBAR 5D.
Dasar terbentuknya nasionalisme
SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA
SINGASARI Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok.
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA KELOMPOK 6 : 1. AYU PERMATASARI, 2. MIFTAHUDDIN, 3. REISYA ANJANI.
Sejarah Perkembangan dan Problematika Bahasa Indonesia
Perlawanan Rakyat Bali / Puputan
Sejarah Peradaban Islam “Perkembangan Islam di Asia Tenggara”
PANCASILA Sebagai PANDANGAN HIDUP BANGSA
SEJARAH PERJUANGAN BANGSA
PANCASILA DALAM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Kami dari kelompok 4 , yang beranggotakan : Ignatia Erika Putri (14)
SULTAN AGUNG DARI MATRAMAN
TUJUAN UMUM BAHASA INDONESIA
KERAJAAN MEDANG KAMULAN Sumber Sejarah Tertulis Kerajaan Medang Kamulan Prasasti Tengaran (933 M) menyebutkan bahwa Mpu Sindok memerintah bersama istrinya,
BAB II IDENTITAS NASIONAL KONSEP BERBANGSA & BERNEGARA UTK NKRI /DUNIA.
Alma Zakiani Saleha Fatma Al Fajri. Kerajaan-kerajaan Islam yang tumbuh di Kalimantan? Adalah Kesultanan Pasir (1516), Kesultanan Banjar ( ),
ANGGOTA:  Syadza Karinda  Syalsabila Nur Azmi. Setiap warga negara indonesiahendaknya memiliki rasa Kebangsaan dan nesionalisme terhadap negaranya.Ada.
1. KETERANGAN BERDASARKAN ILMU BAHASA LINGUISTIK Bahasa melayu termasuk rumpun austronesia. Kata Malaya dan Melayu sering dikacaukan dengan kata “mlaya”
Sejarah Kerajaan Mataram Kuno.
Transcript presentasi:

Gajah Mada Gajah Mada adalah salah satu tokoh besar pada zaman kerajaan Majapahit. Menurut berbagai kitab dari zaman Jawa Kuno, ia menjabat sebagai Patih (Menteri Besar), kemudian Mahapatih (Perdana Menteri) yang mengantarkan Majapahit ke puncak kejayaannya. Ia terkenal dengan sumpahnya, yaitu Sumpah Palapa. Menurut Pararaton, Gajah Mada memulai karirnya di Majapahit sebagai komandan pasukan khusus Bhayangkara. Karena berhasil menyelamatkan Prabu Jayanagara (1309-1328) dan mengatasi Pemberontakan Ra Kuti, ia diangkat sebagai Patih Kahuripan pada tahun 1319. Dua tahun kemudian ia diangkat sebagai Patih Kediri. Pada tahun 1329, Mahapatih Majapahit yakni Aryo Tadah (Mpu Krewes) ingin mengundurkan diri dari jabatannya. Ia menunjuk Patih Gajah Mada dari Kediri sebagai penggantinya. Patih Gajah Mada sendiri tak langsung menyetujui. Ia ingin membuat jasa dahulu pada Majapahit dengan menaklukkan Keta dan Sadeng yang saat itu sedang melakukan pemberontakan terhadap Majapahit. Keta dan Sadeng pun akhirnya takluk. Akhirnya, pada tahun 1334, Gajah Mada diangkat secara resmi oleh Ratu Tribhuwanatunggadewi sebagai Patih Majapahit. Sumpah Palapa Pada waktu pengangkatannya, ia mengucapkan Sumpah Palapa, yang berisi bahwa ia akan menikmati palapa (yang diartikan kenikmatan duniawi) jika telah berhasil menaklukkan Nusantara. Sebagaimana tercatat dalam kitab Pararaton berikut: “ Sira Gajah Mada pepatih amungkubumi tan ayun amukti palapa, sira Gajah Mada: Lamun huwus kalah nusantara ingsun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tañjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompu, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun amukti palapa ” Arti Gajah Mada sang Mahapatih tak akan menikmati palapa, berkata Gajah Mada, “Selama aku belum menyatukan Nusantara, aku takkan menikmati palapa. Sebelum aku menaklukkan Pulau Gurun, Pulau Seram, Tanjungpura, Pulau Haru, Pahang, Dompu, Pulau Bali, Sunda, Palembang, dan Tumasik, aku takkan mencicipi palapa. Walaupun ada sejumlah (atau bahkan banyak) orang yang meragukan sumpahnya, Patih Gajah Mada memang hampir berhasil menaklukkan Nusantara. Bedahulu (di Bali) dan Lombok (1343), Palembang, Swarnabhumi (Sriwijaya), Tamiang, Samudra Pasai, dan negeri-negeri lain di Swarnadwipa (Sumatra) telah ditaklukkan. Lalu Pulau Bintan, Tumasik (Singapura), Semenanjung Malaya, dan sejumlah negeri di Kalimantan seperti Kapuas, Katingan, Sampit, Kotalingga (Tanjunglingga), Kotawaringin, Sambas, Lawai, Kendawangan, Landak, Samadang, Tirem, Sedu, Brunei, Kalka, Saludung, Solok, Pasir, Barito, Sawaku, Tabalung, Tanjungkutei, dan Malano. Di zaman pemerintahan Prabu Hayam Wuruk (1350-1389) yang menggantikan Tribhuwanatunggadewi, Patih Gajah Mada terus mengembangkan penaklukan ke wilayah timur seperti Logajah, Gurun, Sukun, Taliwung, Sapi, Gunungapi, Seram, Hutankadali, Sasak, Bantayan, Luwu, Makassar, Buton, Banggai, Kunir, Galiyan, Salayar, Sumba, Muar (Saparua), Solor, Bima, Wandan (Banda), Ambon, Wanin, Seran, Timor, dan Dompo. Perang Bubat Dalam Kidung Sunda diceritakan bahwa Perang Bubat (1357) bermula saat Prabu Hayam Wuruk hendak menikahi Dyah Pitaloka putri Sunda sebagai permaisuri. Lamaran Prabu Hayam Wuruk diterima pihak Kerajaan Sunda, dan rombongan besar Kerajaan Sunda datang ke Majapahit untuk melangsungkan pernikahan agung itu. Gajah Mada yang menginginkan Sunda takluk, memaksa menginginkan Dyah Pitaloka sebagai persembahan pengakuan kekuasaan Majapahit. Akibat penolakan pihak Sunda mengenai hal ini, terjadilah pertempuran tidak seimbang antara pasukan Majapahit dan rombongan Sunda di Bubat; yang saat itu menjadi tempat penginapan rombongan Sunda. Dyah Pitaloka bunuh diri setelah ayahanda dan seluruh rombongannya gugur dalam pertempuran. Akibat peristiwa itu, Patih Gajah Mada dinonaktifkan dari jabatannya. Dalam Nagarakretagama diceritakan hal yang sedikit berbeda. Dikatakan bahwa Hayam Wuruk sangat menghargai Gajah Mada sebagai Mahamantri Agung yang wira, bijaksana, serta setia berbakti kepada negara. Sang raja menganugerahkan dukuh “Madakaripura” yang berpemandangan indah di Tongas, Probolinggo, kepada Gajah Mada. Terdapat pendapat yang menyatakan bahwa pada 1359, Gajah Mada diangkat kembali sebagai patih; hanya saja ia memerintah dari Madakaripura. Meninggal Disebutkan dalam Kakawin Nagarakretagama bahwa sekembalinya Hayam Wuruk dari upacara keagamaan di Simping, ia menjumpai bahwa Gajah Mada telah sakit. Gajah Mada disebutkan meninggal dunia pada tahun 1286 Saka atau 1364 Masehi. Hayam Wuruk kemudian memilih enam Mahamantri Agung, untuk selanjutnya membantunya dalam menyelenggarakan segala urusan negara. Di Indonesia, ia dianggap sebagai salah satu pahlawan penting dan merupakan simbol nasionalisme. Pada masa awal kemerdekaan, para pemimpin antara lain Soekarno sering menyebut sumpah Gajah Mada sebagai inspirasi dan “bukti” bahwa bangsa ini dapat bersatu, meskipun meliputi wilayah yang luas dan budaya yang berbeda-beda. Dengan demikian, Gajah Mada adalah inspirasi bagi revolusi nasional Indonesia untuk usaha kemerdekaannya dari kolonialisme Belanda. Cerita selengkapnya tentang Gajah Mada dapat dibaca pada buku karangan Langit Kresna Hariadi, yang masing-masing berjudul Gajah Mada, Gajah Mada: Bergelut Dalam Kemelut Takhta dan Angkara, Gajah Mada: Hamukti Palapa, Gajah Mada: Perang Bubat, dan Gajah Mada: Madakaripura Hamukti Moksa.