Linguistik Historis Komparatif

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
LINGUISTIK DIAKRONIS & SINKRONIS
Advertisements

METODE ILMIAH DAN PENDEKATAN DALAM LINGUISTIK
MENGENAL BAHASA INDONESIA (PENGERTIAN, SEJARAH, DAN RAGAM BAHASA INDONESIA) Oleh: Abdul Jalil, M.Pd.
LINGUISTIK KOMPARATIF &
ANTROPOLOGI.
Pengantar Antropologi Ragawi
MEMBUAT MEDIA PENGAJARAN
Linguistik : Sebuah Pengantar 24 Februari 2014
Metode pengelompokan Tujuan perbandingan bahasa adalah untuk menentukan pengelompokan bahasa-bahasa yang berkerabat (hubungan kekerabatan dan tingkat kekerabatan).
Kriya Tekstil Indonesia
Klasifikasi Bahasa Austronesia Berdasarkan Wilayah
PERTEMUAN KETIGA PENDUDUK DAN MIGRASI BANGSA-BANGSA ASIA TENGGARA.
WILAYAH DAN PUSAT PERTUMBUHAN
Pengantar Linguistik Umum 10 September 2012 Nadya Inda Syartanti
SASTRA PERBANDINGAN ANWAR EFENDI FBS UNY.
Dialektologi Diakronis dan Interdisiplin Dialektologi
KELOMPOK 1 Andre Tika Diana Riko yozi.
Sejarah bahasa, Tipologi, dan Klasifikasi bahasa
Identitas Nasional.
PENGERTIAN DAN OBYEK LINGUISTIK
Sejarah indonesia Kelompok 4.
Sejarah bahasa, Tipologi, dan Klasifikasi bahasa
Pertemuan 3 KONSEP SUKU BANGSA
APA MAKNA DARI PERKEMBANGAN HP BERIKUT INI. MANUSIA PURBA DI INDONESIA DAN DUNIA.
A.    SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA.
OLEH : IR. H. ABDUL RAHMAN, MS
ETNISITAS RESTU RAHMAWATI, MA.
Iklim Tropis Asia, Indonesia, Sumatra, Lampung
Teori ETNISITAS.
Kuliah 1 Sejarah Perkembangan, Konsep dan Teori Analisis Bezaan
HAKIKAT DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA
1. Perkembangan Bahasa Indonesia
PERGAULAN SUKU AMBON MALUKU DAN SUKU AGA BALI
Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
STRATEGI PENULISAN BUKU AJAR BERBASIS HASIL PENELITIAn
KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA INDONESIA
Materi Perkuliahan UNDA
Antropologi.
D. Hubungan antara Antropologi-Sosial dan Sosiologi
FILSAFAT BAHASA DAN BAHASA MENURUT LUDWIG WITTGENSTEIN
Teori ETNISITAS.
Keragaman Suku Bangsa di Indonesia
Bidang kajian antropologi sosial
Ras adalah suatu golongan manusia yang menunjukkan berbagai ciri tubuh yang tertentu dengan frekuensi yang besar. Definisi ras ini diungkapkan oleh....
Manusia Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia.
Manusia Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia.
Negara Kesatuan Republik Indonesia
WILAYAH PERWILAYAHAN. Wittlesey mengemukakan unit-unit sebuah region dapat dibentuk oleh hal-hal berikut ini. 1.Ketampakan iklim saja, tanah saja sehingga.
ANTROPOLOGI. BAHAN BACAAN Glinka, Joseph Perkembangan Alam Hidup. Flores, Nusa Indah Glinka, Joseph Sekitar Terjadinya Manusia (Antropogenese).
JURUSAN FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI.
HUBUNGAN ANTROPOLOGI DENGAN ILMU SOSIAL LAINNYA
BAHASA TULISAN DAN SISTEM AKSARA
YULIANTI NIM :  Peserta didik mampu Menyebutkan suku bangsa Indonesia yang menjadi keturunan ras proto melayu dan deutro melayu Menyebutkan.
Penggunaan dan Fungsi Bahasa (BBM3401)
PENGERTIAN LINGUISTIK
Keberagaman Budaya - SMA 71 Jakarta // Muatan Lokal
PEMBIDANGAN LINGUISTIK
Leksikostatistik dan Glotokronologi
Linguistik kontrastif
Kuliah 1 Sejarah Perkembangan, Konsep dan Teori Analisis Bezaan
PERTEMUAN KEEMPAT PENDUDUK DAN MIGRASI BANGSA- BANGSA ASIA TENGGARA.
Pertemuan 3 KONSEP SUKU BANGSA
BBM 5102 Kajian Linguistik Perbandingan dan Persejarahan
Disusun Oleh: Fitra Firmansyah Mutia Agnes Hambali Rozi Syaputra Wahyu Pradana Ginting UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2018/2019 PERKEMBANGAN WILAYAH.
KONDISI KEPULAUAN INDONESIA. NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA Untuk mengetahui asal nenek moyang bangsa Indonesia, kita bisa menggunakan dua cara, yakni.
Keberagaman Masyarakat Indonesia Dalam
KEGIATAN BELAJAR 1 HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK BAHASA
ANTROPOLOGI.
Sejarah Nenek Moyang Bangsa Indonesia . Ras Proto Melayu dan Deutro Melayu
1. KETERANGAN BERDASARKAN ILMU BAHASA LINGUISTIK Bahasa melayu termasuk rumpun austronesia. Kata Malaya dan Melayu sering dikacaukan dengan kata “mlaya”
Transcript presentasi:

Linguistik Historis Komparatif

Silabus Linguistik Historis Komparatif Mendeskripsikan pengertian linguistik historis komparatif Menjelaskan prinsip-prinsip klasifikasi bahasa Mendeskripsikan perkembangan bahasa Memaparkan inovasi dan relik dalam subgruping Menerapkan konsep dan metode rekonstruksi bahasa Menerapkan metode leksikostatistik dalam perbandingan bahasa Mendeskripsikan teori migrasi bahasa dan tempat asal bangsa dan bahasa Strategi perkuliahan Tatap muka b. Nontatap muka - Kuliah mimbar - Tugas individu - Ujian tengah dan akhir semester - Tugas kelompok Referensi; Anceaux, J.C.1965. Austronesia Linguistics and Intra-Sub Group Comparation. Lingua Fernandes, Inyo Yos. 1994. Relasi Historis Kekerabatan Bahasa Flores; Kjian Linguistik Historis Komparatif terhadap Sembilan Bahasa di Flores. Flores; Nusa Indah Mees, C.A. 1967. Ilmu Perbandingan Bahasa-bahasa Austronesia. Kuala Lumpur Univerrsity off Malaya Press Parera. Jos Daniel. 1991. Kajian Linguistik Umum Historis Komparatif dan Tipologi Struktural. Edisi ; Kedua. Jakarta; Erlangga

Apa linguistik historis komparatif linguistik komparatif/ comparative linguistics Linguistik historis/ historical linguistics lebih populer di kalangan linguis ; linguistik komparatif, istilah untuk cabang llinguistik yang bertalian dengan kajian linguistik historis

Pengertian LHK Tugas utama LHK Objek LHK bidang linguistik yang menelaah perkembangan bahasa dari satu masa ke masa yang lain, mengamati cara bagaimana bahasa-bahasa mengalami perubahan, mengkaji sebab akibat dari perubahan untuk membuat pengelompokkan bahasa yang berkerabat Pengertian LHK memberikan penjelasan mengenai hakikat perubahan bahasa, penentuan tingkat kekerabatan antarbahasa serumpun upaya rekonstruksi protobahasa dari bahasa serumpun Tugas utama LHK bahasa pada khususnya / langue untuk mengamati hakikat bahasa pada umumnya. Bahasa khusus merupakan bahasa alami yang digunakan secara wajar para pemakaianya/ tidak diketahui siapa penciptanya, kapan mulai ada, digunakan pertama kali oleh siapa Objek LHK

Cabang linguistik yang menggunakan metode komparatif: Linguistik komparatif ----Komparatif menunjukkan pemakaian metode/ teknik yang digunakan dalam kajiannya Cabang linguistik yang menggunakan metode komparatif: Tipologi bahasa: kajian secara struktural, dimensi sinkronis, tujuan klasifikasi bahasa secara tipologi Linguistik kontrastif: kajian bahasa secara struktural, dimensi sinkronis, tujuan didaktis/ pengajaran bahasa Linguistik komparatif: kajian perubahan bahasa, dimensi diakronis, tujuan pengelompokkan bahasa berkerabat Metode komparatif dalam LHK; Identifikasi bentuk persamaan dan perbedaan Dasar korespondensi bunyi dan makna, dituntut penguasaan fonologi secara general dan fonologi khusus bahasa yang diteliti Merekonstruksi tahap awal perkembangan dasar bentuk yang diturunkan Menggunakan tiga /3 kriteria, yaitu non arbritrary/ tidak bebas/ tidak mana suka sehingga hasil pengelompokkan sama, exhaustive/lengkap, semua bahasa masuk dalam satu kelompok, dan uniqueness/ khas, tidak ada bahasa masuk dalam lebih dari satu kelompok

Perbedaan klasifikasi tipologis dan genetis NO GENETIS TIPOLOGIS 1. Kriteria klasifikasi yang digunakan adalah korespondensi bunyi dan makna Menggunakan beberapa kriteria, misalnya fonologi, morfologi, sintakasis 2. Merefleksikan hubungan kesejarahan pemakai bahasa, bhs berkerabat kemungkinan terletak dalam satu wilayah geografis Secara geografis tidak berhubungan dan klasifikasi dengan dasar ini bahasanya tersebar di seluruh dunia 3. Berusaha mengelompokkan bahasa secara tuntas, satu bahasa harus masuk dalam stau kelompok Pengelompokkan bahasa tidak tuntas; dalam klasifikasi genetis mungkin ada beberapa klasifikasi tipologis atau dalam beberapa klasifikasi genetis terdapat satu klasifikasit ipologis yang sama

Klasifikasi wilayah/ areal; Didasarkan antar pengaruh bahasa yang berkontak, bahasa yang mempunyai ciri sama akibat saling pengaruh tergolong dalam satu wilayah bahasa Klasifikasi wilayah/ areal;

Kemungkinan kesamaan unsur bahasa terbanding Kebetulan Pinjaman Warisan Ciri: Penutur tidak pernah berhubungan baik secara fisik maupun kultural Jumlah unsur mengandung persamaan sedikit Contoh: duo (Minangkabau) dengan duo (Latin), Mati, mate, matei (bahasa di Nusantara dengan mata, maut, mayir ( Arab) Berupa kosa kata yang mengandung pengertian semula tidak dimiliki bahasa peminjam Berupa kosa kata yang mengandung nilai rasa tertentu, lebih sopan jika disampaikan dengan kosa kata bahasa pinjaman Contoh: bulan madu, figarisbawahi – honeymoon, (to be) underlined Persamaan di semua unsur Persamaan meliputi kosa kata pokok, persamaan secara relatif logis, dan konsisten sehingga memunculkan hukum bunyi (-, rgh)

Ada tiga klasifikasi bahasa yang utama: klasifikasi bahasa secara genetis klasifikasi bahasa secara tipologis klasifikasi bahasa secara wilayah/ areal

Tipologi Struktural Struktur kata: Aglutinatif Unsur pokok + tambahan/ unsur pokok+unsur pokok/ Pengulangan unsur pokok, Mis, Jawa, Melayu, Sunda T I Morfologis Struktur kata: P perubahan bentuk kata: deklinasi dan konjugasi O Fleksi deklinasi: perubahan krn jenis, jumlsh, kasus L komjugasi: perubahan krn persona, jumlah, kala O G Flekso-aglutinatif Struktur kata: I Tipe fleksi + aglutinatif, Misal: bahasa Inggris Struktur kata: tidak ada pembentuka kata S Isolasi unsur distingtif + nada + tonis R Analitik, satu kata = satu konsep/ poli konsep = gabungan kata (Jawa, Cina) U Sintetik, satu kata = konsep makna sintaksis + hubungan sintaksis *Sanskerta) K Morfosintaksis Vadami, Vadasi, Vadati T Polisintetik, satu kata = satu jkausa/ kalimat (Eskimo) U Konta ‘Ini rumah yang seharusnya ada R Fraseologus senter – atribut (Jawa, Arab, Melayu) A Atribut – senter (Inggris) L V – O (Jawa_ Klausal O – V (Sanskerta, Nepal

Bagan pengecekan hubungan genetis Kesesuaian dalam beberapa satuan bahasa Apakah kebetulan Apakah pinjaman Apakah warisan Bukti Relasi Kaidah sintaksis, morfologi, dan bunyi ya Bukan Kosa kata deskriptif dan anomatope Kosa kata yang mudah dipinjam bukan Forman (prefiks, sufiks, dan kata ganti) dan korespondensi bunyi Ya Kosa kata dasar dan korespondensi bunyi

Ikhtisar bahasa-bahasa se dunia Bahasa-bahasa Austronesia Bahasa-bahasa Austris Bahasa-bahasa Austro-Asia Bahasa-bahasa Tibeto-China Bahasa-bahasa Indo-Eropa Bahasa-bahasa Nostrat Bahasa-bahasa Hamito-Semit Bahasa-bahasa Ural-Altal Bahasa-bahasa Japhetit Bhs-bhs Hyperboren/PaleoAsia Golongan TerpencilAsia Bhs-bhs Drawida dan Australia Bhs-bhs Haknahera- Tidore Bhs-bhs Papua Bhs-bhs Khoisan Bhs-Bhs di Afrika Tengah Bhs-bhs Bantu Dan Selatan Bhs-bhs Sudan Bhs-bhs. di benua Amerika (lebih dari 1000 bahasa)

Klasifikasi bahasa Berdasarkan geografis Klasifikasi ini disebut juga tipologi areal Kriteria yang dipergunakan adalah lokasi geografis atau areal Setiap daerah/ lokasi geografis mewarnai corak pemakaian bahasanya. Bahasa Melayu yang dipergunakan di wilayah Jakarta berbeda coraknya dengan bahasa Melayu yang dipakai di wilayah Minang, Riau, Banjar, Ambon, Makasar, Irian, Larantuka, Manado, dan sebagainya.

tipologi regional bahasa Nusantara (S.J Esser tahun 1938) kelompok Sumatra kelompok Jawa kelompok Dayak Kalimantan kelompok Bali-Sasak

Di wilayah pulau Jawa dan sekitarnya terdapat 3 bahasa Bahasa Madura yang digunakan di pulau Madura dan sekitarnya dan sebagian Jawa Timur. Bahasa ini mengenal 3 dialek; yakni: dialek Pamekasan, dialek Sumenep, dan dialek Bangkalan-Kangean Bahasa Jawa yang merupakan bahasa terpenting di antara bahasa-bahasa Austronesia karena : 1) bersejarah, bahasa Jawa Kuna muncul dalam prasasti sejak abad ke-9,, 2) sebagai bahasa kebudayaan dengan kesusasteraan yang luas, 3) junlah pemakai yang besar, 4) bahasa yang istimewa membedakan bahasa menurut pangkat, usia,dll. Bahasa Jawa mem[unyai variasi regional yang beragam Bahasa Sunda yang digunakan di Jawa Barat kecuali Banten, mengenal ragam lemes terhadap orang lebih tinggi, dan Songong terhadap sesama/ lebih rendah pangkatnya

Perkembangan/ perubahan bahasa aspek fonologis leksikon morfologis lainnya Penyebab perubahan Faktor yang berasal dari dalam bahasa tersebut Faktor-faktor dari bahasa yang berkembang

Pewarisan bentuk dari protobahasa Retensi: pewarisan protofonem suatu protobahasa sebagaimana adanya dalam bahasa turunannya Inovasi: fonem dari protobahasa mengalami perubahan pada bahasa turunan

Pola Inovasi Fonem jadi fonem lain Pelesapan fonem Pemunculan fonem Perekahan Merger/ perekahan

Suatu fonem menjadi fonem yang lain Prabahasa Sumbawa *g/ v1-v1 > Dtn: /h/ *pagar > pahar ‘pagar’ Gǝgǝt > gƐhƐt ‘gigit’ *x y Pelesapan: fonem proto bahasa hilang pada bahasa turunan PAN *R/ -# > BJ: /Ø/ DataR > rata ‘datar’ /Ø/ Penambahan: fonem baru muncul pada bahasa turunan, Penambahan /q/ pada Prabahasa Sumba PAN *uda > udaq ‘muda” */Ø/ X

Split/ perekahan; sebuah fonem proto bahasa menjadi beberapa fonem di bahasa turunan PAN *k/#- > PS *k dan *g *kuku > kukuq ‘kuku’ *kutu > gutu ‘kutu’ x x y Peleburan/ Merger: beberapa fonem proto bahasa menjadi satu fonem di bahasa turunan PAN *-uy, *-ǝy, dan *-ay > *i proto Bali-Sasak-Sumbawa *babuy > *bawi ‘babi’ * pajǝy > *padi ‘padi’ *qantay > *anti ‘menanti’ *x *y *z p

Hukum Bunyi R – G - H Malagasi, Batak, Melayu, Madura, Makasar, Bugis, Sunda ada bunyi R R > G pada bahasa Formusa, Tagalog, Bisaya R/G > H pada bahasa Dayak dan Tombulu R/G/H > /Ø/ Jawa Kuno, Jawa dan Bali

Indonesia Batak Tagalok Bisaya Dayak bibir bibig biwih bǝrat boras bigas bogas bǝhas borat bigat bogat bǝhat darah dara dugo dogo daha urat ogat uhat ekor ihur ikog ikoh

Hukum Bunyi R – D - L Jika ada r antara dua vokal dalam bahasa Jawa r > d dalam bahasa Melayu dan Bali r/ d > l dalam bahasa Tagalog dan Bisaya

Jawa Melayu Bali Tagalog Bisaya pari padi palai - uraŋ udaŋ olaŋ Olaŋ turu tidur tulog tolog