PERMASALAHAN
PENEMUAN PERMASALAHAN Permasalahan dapat diidentifikasikan sebagai kesenjangan antara fakta dengan harapan, antara tren perkembangan dengan keinginan pengembangan, antara kenyataan dengan ide.
Cara-cara Formal Penemuan Permasalahan Rekomendasi Analogi Renovasi Dialektik Ekstraploasi Morfologi Dekomposisi Agregasi
Cara-cara Formal Penemuan Permasalahan Rekomendasi suatu riset. Biasanya, suatu laporan penelitian pada bab terakhir memuat kesimpulan dan saran. Saran (rekomendasi) umumnya menunjukan kemungkinan penelitian lanjutan atau penelitian lain yang berkaitan dengan kesimpulan yang dihasilkan. Saran ini dapat dikaji sebagai arah untuk menemukan permasalahan. Analogi adalah suatu cara penemuan permasalahan dengan cara “mengambil” pengetahuan dari bidang ilmu lain dan menerapkannya ke bidang yang diteliti. Dalam hal ini, dipersyaratkan bahwa kedua bidang tersebut haruslah sesuai dalam tiap hal-hal yang penting.
Rekomendasi Rekomendasi suatu riset. Biasanya, suatu laporan penelitian pada bab terakhir memuat kesimpulan dan saran. Saran (rekomendasi) umumnya menunjukan kemungkinan penelitian lanjutan atau penelitian lain yang berkaitan dengan kesimpulan yang dihasilkan. Saran ini dapat dikaji sebagai arah untuk menemukan permasalahan.
Analogi Analogi adalah suatu cara penemuan permasalahan dengan cara “mengambil” pengetahuan dari bidang ilmu lain dan menerapkannya ke bidang yang diteliti. Dalam hal ini, dipersyaratkan bahwa kedua bidang tersebut haruslah sesuai dalam tiap hal-hal yang penting.
Renovasi Renovasi. Cara renovasi dapat dipakai untuk mengganti komponen yang tidak cocok lagi dari suatu teori Dialektik Dialektik, dalam hal ini, berarti tandingan atau sanggahan
Ekstraploasi Morfologi Ekstrapolasi adalah cara untuk menemukan permasalahan dengan membuat tren (trend) suatu teori atau tren permasalahan yang dihadapi Morfologi Morfologi adalah suatu cara untuk mengkaji kemungkinan-kemungkinan kombinasi yang terkandung dalam suatu permasalahan yang rumit, kompleks
Dekomposisi Dekomposisi merupakan cara penjabaran (pemerincian) suatu pemasalahan ke dalam komponen-komponennya Agregasi Agregasi merupakan kebalikan dari dekomposisi.
Cara-cara Non Formal Penemuan Permasalahan Konjektur Fenomenologi Konsensus Pengalaman
Konjektur Fenomenologi Konjektur (naluriah). Seringkali permasalahan dapat ditemukan secara konjektur (naluriah), tanpa dasar-dasar yang jelas Fenomenologi Fenomenologi. Banyak permasalahan baru dapat ditemukan berkaitan dengan fenomena (kejadian, perkembangan) yang dapat diamati
Konsensus Konsensus juga merupakan sumber untuk mencetuskan permasalahan Pengalaman Pengalaman. Tak perlu diragukan lagi, pengalaman merupakan sumber bagi permasalahan
Bentuk Rumusan Permasalahan bentuk satu pertanyaan (question); bentuk satu pertanyaan umum disusul oleh beberapa pertanyaan yang spesifik; bentuk satu penyataan (statement) disusul oleh beberapa pertanyaan (question). bentuk hipotesis; dan bentuk pernyataan umum disusul oleh beberapa hipotesis.
Pertanyaan: “Seberapa pengaruh tingkat penghasilan pada perubahan fisik rumah perumahan KPR?” “Faktor-faktor apa saja dan seberapa besar pengaruh masing-masing faktor pada persepsi penghuni terhadap desain rumah sub–inti?”
Pernyataan “Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa pengaruh tingkat penghasilan pada perubahan fisik rumah perumahan KPR.” “Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja dan seberapa besar pengaruh masing-masing faktor pada persepsi terhadap desain rumah sub–inti.
Contoh Rumusan Permasalahan Di bawah ini diberikan beberapa contoh rumusan masalah, sebagai berikut: “. . . . . . . permasalahan sebagai berikut: Apakah kepemimpinan mempunyai pengaruh langsung terhadap kinerja perusahaan, dan apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja perusahaan?” “. . . . . . . . . dengan penelitian ini ingin diketahui faktor – faktor apa yang dapat mempengaruhi perilaku ibu – ibu dalam membeli produk X”.
PENGERTIAN HIPOTESA
CIRI-CIRI HIPOTESA YANG BAIK 1. Variabel harus dapat diukur 2. Harus didasari oleh teori 3. Harus memperhatikan temuan-temuan peneliti terdahulu 4. Hubungan antar variabel bisa: a. Hubungan (korelasi) b. Hubungan sebab akibat (causal) c. Perbedaan
HIPOTESA PENELITIAN & STATISTIK HIPOTESA DALAM PENELITIAN “TIDAK SAMA” DENGAN HIPOTESA DALAM STATISTIK Hipotesa penelitian dibangun berdasarkan kerangka fikiran (theoritical framework) yang telah dikembangkan oleh peneliti untuk penelitian tertentu. 2. Jadi : Hipotesa penelitian adalah hubungan antara dua atau lebih variabel yang disimpulkan secara deduktif atau perbedaaan antar kelompok sehubungan dengan variabel-variabel tertentu, dan dinyatakan dalam pernyataan-pernyataan yang dapat diuji (testable statement)
3. Ada 3 (tiga) cara menuliskan hipotesa penelitian (format penulisan): a. Jika …. Maka …. “Jika fasilitas belajar di dalam kelas diperbaiki, maka minat belajar mahasiswa akan meningkat” b. Directional “Semakin baik fasilitas belajar yang tersedia di dalam kelas, semakin tinggi minat belajar mahasiswa” “Semakin tidak sistematis materi kuliah diberikan di dalam kelas, semakin rendah minat belajar mahasiswa” c. Nondirectional “Ada hubungan antara fasilitas belajar yang tersedia di dalam kelas dengan minat belajar mahasiswa”
Terimakasih