Validitas dan Reliabilitas Instrumen Abdul Munif
Validitas Ciri tes yang baik adalah jika mampu mengukur apa yang hendak diukur. Jika yang mau diukur adalah kemampuan memahami bacaan, maka alat ukurnya juga hrs mengukur kemampuan tersebut bukan mengukur kemampuan yang lain sperti kemampuan berbicara atau mendengar
Validitas Instrumen Instrumen yang valid adalah instrumen yang mampu mengukur apa yang hendak diukur Validitas empirik Validitas logik/ konstruk Apabila skor-skor hasil uji coba berkorelasi secara Signifikan dengan skor totalnya butir-butir instrumen tersebut mencerminkan konstruk/ konesp/teori/kompetensi dasar yang hendak diukur. rumus statistik korelasi product moment atau bisa juga dengan korelasi point biserial membuat kisi-kisi butir lalu mengkonsultasikanya kepada expert-nya. NΣ XY - (ΣX) (ΣY) rXY = -------------------------------------------- √{NΣX2 - ( ΣX ) 2 } {NΣY2 - ( ΣY ) 2 } Mp-Mt rpb = ---------------- √p/q SDt Keterangan: rXY = Koefisien korelasi skor butir (X) dengan skor total (Y) = indeks validitas butir X Koefisen korelasi dianggap valid jika lebih dari 0,30. koefisien korelasi yang bertanda negatif, menunjukan tidak valid.
Validitas kontruk/content Butir soal Indikator Standar Kompetensi No 1,2,4,5,7,8 1.1.1……….. 1.1.2………. 1.1.3……….. 1.1…… 1 3,6,9,10,11,12 1.2.1……… 1.2.2………… 1.2.3…………. 1.2……………. 2 Dan sterusnya 3
Validitas Empirik
Reliabilitas Instrumen Instrumen yang reliabel berarti memiliki tingkat kehandalan dan keajekan yang tinggi. Artinya, kapanpun tes itu digunakan akan menghasilkan data yang relatif ajek dan dapat dipercaya Double Test Doubel Trial dua instrumen yang diujicobakan kepada sejumlah responden yang sama, kemudian hasil dari dua kali uji coba tersebut dikorelasikan dengan teknik product moment. Single Test Double Trial satu instrumen yang diujicobakan kepada sjumlah responden secara berulang. Hasil uji coba pertama dikorelasikan dengan hasil uji coba kedua dengan menggunakan teknik product moment. . Membuat tabel analisis butir terlebih dahulu, kemudian skor-skornya dikelompokan menjadi dua belahan, bisa ganjil-genap atau awal-akhir. Selanjutnya, hitung koesfisien korelasi antara skor belahan ganjil (pertama) dengan skor belahan genap (kedua), lalu hitung indeks reliabilitas dengan rumus Spearman Brown Tenik Belah Dua 2rb ri = reliabilitas internal seluruh imstrumen ri = ------------------- rb = korelasi roduct moment antra skor belahan pertama dengan belahan kedua 1 + rb Jika koefisien ri bertanda negatif, maka instrumen tersebut tidak reliable. Jika bertanda positif, maka harus dikonsultasikan dengan r tabel (untuk taraf signifikasni 1 % atau 5 %), jika ri > r tabel, maka instrumen dianggap reliabel
Penafsiran Reliabilitas yang lain Jika Rii lebih besar dari 0,7 maka instrumen tersebut sudah reliable Jika Rii lebih kecil dari 0,7, maka instrumen tersebut tidak reliabel.