salah satunya adalah kecerdasan emosional dari karyawan itu sendiri.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Oleh: Sablina Raufina
Advertisements

Hubungan Keterbukaan Diri dengan Kesepian Pada Mahasiswa yang Tinggal di Tempat Kost Sitta Yuhana Universitas Gunadarma 2010.
STI. PSYCHOLOGY COMPUTER APPLICATION Psychology  Primer  Data yang melalui prosedur pengumpulan data (dari narasumber) Wawancara Kuisioner Observasi.
Kontribusi Dimensi-dimensi Kepribadian Five-Factor Terhadap Rasa Humor
Latar Belakang Masalah
Nidia Winola PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Remaja = individu, membutuhkan orang lain Terbantu menemukan jati diri (Mar’at, 2008). Caranya….???
BAB I PPENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
PENGARUH DIKLAT DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN AGAMA OLEH SITI NURLAILI HAMIDAH.
Faktor Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap Kedisiplinan Kerja Guru dan Karyawan di Madrasah Aliyah Negeri 9 Pondok Bambu Jakarta Timur Di susun oleh.
Oleh: Meiyanti Prihati
KECERDASAN EMOSI PADA PENGAJAR PIANO
Hubungan antara kohesifitas peer group terhadap prestasi belajar pada mahasiswa fakultas psikologi tingkat satu di universitas gunadarma OLEH : NURHASANAH.
PENDAHULUAN Perawat merupakan salah satu profesi yang sampai saat ini masih sangat dibutuhkan. Pekerjaan perawat sangat berat Kondisi di lingkungan.
HUBUNGAN ANTARA KOMPENSASI DENGAN SEMANGAT KERJA PADA PERAWAT
PERBEDAAN PERSEPSI PERILAKU KONSUMTIF TERHADAP CHATIING DILIHAT DARI JENIS KELAMIN MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA OLEH : AINI YUWANISA.
OLEH : ARUM PUSPITA SARI NPM :
TUGAS STATISTIK Hubungan dan Pengaruh
Guru yang memiliki EQ seperti apa?
StatistikSpss. Rahmat Hidayatullah ( )
Universitas Esa Unggul
HUBUNGAN PERFEKSIONISME DENGAN KECENDERUNGAN DEPRESI PADA REMAJA
Kesimpulan & Saran Kesimpulan :
PEMBIMBING : Dr. Awaluddin Tjalla
1. Validitas 1. Validitas Suatu ukuran untuk mengetahui apakah kuisoner yang disusun tersebut itu valid atau sah, maka perlu diuji dengan korelasi antara.
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Penggunaan facebook Self control
PRODUK SABUN BATANGAN LIFEBUOY
Dibuat oleh : Yessica ( ). Notes Output Created 23-MAY :54:51 Comments Input Active Dataset DataSet0 Filter Weight Split File N of Rows.
Oleh : Marcia Martha NPM :
FAKULTAS PSIKOLOGI LAILA FITRIANI for further detail, please visit
OLEH : SARAH DEVINA NPM :
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENTANG WAKTU PENYELESAIAN AUDIT (Studi Kasus pada Perusahaan Finansial Bank dan Non Bank di Bursa Efek Indonesia)
Analisis Regresi. ANALISIS REGRESI Melihat ‘pengaruh’ variable bebas/independet variabel/ thd variable terikat/dependent variabel. Berdasarkan jumlah.
oleh: Hutomo Atman Maulana, S.Pd. M.Si
MODUL 11 METODE PENELITIAN ANALISIS DATA (ANALISIS REGRESI)
Assalamu Alaikum Wr. Wb..
PENGUJIAN PRASYARAT ANALISIS
EKA ARYANI KORELASI ANTARA KETERAMPILAN SOSIAL DENGAN RESILIENSI PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 1 SALAM PASCA BENCANA LAHAR DINGIN MERAPI.
KORELASI & REGRESI.
Lilik Kustiani1 Ari Brihandhono2 Universitas Kanjuruhan Malang
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN
Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Arum Puspita Sari
Fakultas Psikologi UGM
Hubungan Komunikasi Interpersonal Orang Tua dengan Self Efficacy Pada Remaja BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa remaja disebut juga dengan period.
LATAR BELAKANG KEMANDIRIAN REMAJA PUTRI YANG HIDUP DI PERANTAUAN
MODUL 10 ANALISIS REGRESI
PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
UJI INSTRUMEN Yustina Chrismardani.
Regresi linier satu variable Independent
ANALISIS DASAR DALAM STATISTIKA
Uji Goodness of Fit : Distribusi Normal
TUGAS AKHIR SEMESTER DATA ANALYSIS
STATISTIK Analisis Skripsi.
Pembimbing : Dr. Asep Supena
TUGAS AKHIR PRAKTIKUM METODE STATISTIKA II
Analisis Regresi.
STATISTIKA I Bobot : 2 SKS Maria N. Nancy, S. Psi., M. Si.
Program Studi PGSD-FKIP Universitas Kristen Satya Wacana
Regresi Linier Beberapa Variable Independent
Regresi Linier Beberapa Variable Independent
Regresi Berganda Dengan Variabel Dummy
ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA PERUSAHAAN Yohanes Reksa CDP
UJI PARTIAL Uji Partial digunakan utk menguji hubungan dua variable dengan mengeluarkan variable lain (variabel kontrol) yang berpengaruh terhadap korelasi.
Apriza Putra Ramadhan B
PERBEDAAN PERSEPSI PERILAKU KONSUMTIF TERHADAP CHATIING DILIHAT DARI JENIS KELAMIN MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA OLEH : AINI YUWANISA.
Pembahasan Tugas 1 Adi Setiawan.
TUGAS AKHIR PENGARUH BIAYA OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS BANK (studi kasus pada Bank Mandiri periode ) Bandung   Oleh : ZENI YULIA MASKAR.
Uji Normalitas dengan Statistik Kolmogorov-Smirnov
Regresi Linier dan Korelasi
Latar Belakang Penelitian Perusahaan Go Public Pertumbuhan Ekonomi Pembayaran Dividen.
Transcript presentasi:

Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Perilaku Kerja Pada Karyawan

salah satunya adalah kecerdasan emosional dari karyawan itu sendiri. LATAR BELAKANG EQ merupakan suatu kapasitas yang mengidentifikasikan seberapa tinggi tingkat kompetensi personal dan sosial orang yang bersangkutan. EQ tersebut akan mempengaruhi perilaku tiap individu dalam mengatasi permasalahan yang muncul pada diri orang tersebut, termasuk dalam permasalahan kerja. Roda organisasi sangat tergantung pada perilaku-perilaku manusia yang bekerja didalamnya. Salah satu aspek penting dalam kehidupan bekerja adalah perilaku kerja karyawan. Kenyataannya, perilaku kerja karyawan saat ini cukup memprihatinkan, dan faktor yang mempengaruhinya salah satunya adalah kecerdasan emosional dari karyawan itu sendiri. Hubungan antara kecerdasan emosional dengan perilaku kerja pada karyawan

TUJUAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN Segi Teoritis Segi Praktis Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan perilaku kerja pada karyawan. MANFAAT PENELITIAN Segi Teoritis Segi Praktis

Skala Kecerdasan Emosional TINJAUAN PUSTAKA Kecerdasan Emosional Skala Kecerdasan Emosional Perilaku Kerja Skala Perilaku Kerja Subjek

HASIL DAN ANALISA Uji Normalitas Uji Linearitas Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Skala Kecerdasan Emosional Validitas korelasi total aitem berada antara rentang 0,300 hingga 0,598 Reliabilitas sebesar 0,851 Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Skala Perilaku Kerja Validitas korelasi total aitem berada antara rentang 0,307 hingga 0,508 Reliabilitas sebesar 0,845 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnova Statistic df Sig. kecerdasan_emosi ,125 93 ,001 perilaku_kerja ,078 ,200* Uji Linearitas * This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1423,035 32,451 ,000a Residual 3990,534 91 43,852 Total 5413,570 92 a Predictors: (Constant), kecerdasan_emosi b Dependent Variable: perilaku_kerja

Perbandingan Mean Empirik dan Mean Hipotetik Graph Uji Hipotesis Correlations kecerdasan_emosi perilaku_kerja Pearson Correlation 1 ,513** Sig. (1-tailed) ,000 N 93 ** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). Perbandingan Mean Empirik dan Mean Hipotetik Aspek Mean Empirik Mean Hipotetik Kecerdasan Emosional 92,33 75 Perilaku Kerja 95,20

PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dengan perilaku kerja pada karyawan. Hasil data yang didapatkan koefisien korelasi sebesar 0,513 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 (p > 0,01). Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada penelitian ini, menunjukkan bahwa hipotesis diterima. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan perilaku kerja karyawan, dimana semakin tinggi kecerdasan emosional maka semakin tinggi/positif pula perilaku kerja karyawan. Dari perhitungan mean empirik dan mean hipotetik pada skala kecerdasan emosional, didapatkan mean empirik sebesar 92,33 yang berada pada kategori tinggi. Sedangkan pada skala perilaku kerja, didapatkan mean empirik sebesar 95,20 yang berada pada kategori tinggi/positif pula. Pada deskripsi subjek berdasarkan usia, menunjukkan bahwa karyawan yang berusia lebih tua cenderung memiliki kecerdasan emosional dan perilaku kerja yang lebih tinggi/positif daripada rentang usia lainnya. Pada deskripsi subjek berdasarkan lama kerja, menunjukkan bahwa karyawan yang telah memiliki masa kerja yang lebih lama cenderung memiliki kecerdasan emosional dan perilaku kerja yang lebih tinggi/positif daripada rentang lama kerja lainnya. Pada deskripsi subjek berdasarkan pendidikan, menunjukkan bahwa karyawan yang memiliki latar pendidikan S2 cenderung memiliki kecerdasan emosional dan perilaku kerja yang lebih tinggi/positif daripada karyawan dengan latar pendidikan SMA/SMK, D3, serta S1. Pada deskripsi subjek berdasarkan jenis kelamin, didapatkan hasil bahwa karyawan laki-laki memiliki kecerdasan emosional yang lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan perempuan, namun untuk perilaku kerja didapatkan hasil bahwa karyawan perempuan memiliki perilaku kerja yang lebih tinggi/positif dibandingkan dengan karyawan laki-laki. Pada deskripsi subek berdasarkan status pernikahan, didapatkan hasil bahwa karyawan yang belum menikah memiliki kecerdasan emosional dan perilaku kerja yang lebih tinggi/positif dibandingkan dengan karyawan yang sudah menikah

KESIMPULAN SARAN Bagi subjek penelitian Bagi instansi Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima, yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan perilaku kerja pada karyawan. Dari hasil penelitian mengenai deskripsi subjek penelitian berdasarkan usia, nilai kecerdasan emosional dan perilaku kerja pada karyawan yang lebih tinggi/positif terdapat pada karyawan dengan rentang usia 55-59 tahun. Berdasarkan waktu lama kerja, nilai kecerdasan emosional dan perilaku kerja pada karyawan yang lebih tinggi/positif terdapat pada karyawan dengan lama kerja 36-40 tahun. Berdasarkan tingkat pendidikan, nilai kecerdasan emosional dan perilaku kerja pada karyawan yang lebih tinggi/positif terdapat pada karyawan dengan latar pendidikan S2. Berdasarkan jenis kelamin, nilai kecerdasan emosional pada karyawan laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan perempuan, namun dalam hal nilai perilaku kerja, karyawan perempuan memiliki nilai perilaku kerja yang lebih tinggi/positif dibandingkan dengan karyawan laki-laki. Berdasarkan status pernikahan, nilai kecerdasan emosional dan perilaku kerja pada karyawan yang lebih tinggi/positif terdapat pada karyawan dengan status belum menikah. SARAN Bagi subjek penelitian Bagi instansi Bagi penelitian selanjutnya