Kerjasama Penelitian National Institute for Land and Infrastructure Management (NILIM) dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman 2004/2005 –

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
POTENSI DAN RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN MAMBERAMO - IRIAN JAYA
Advertisements

Kerjasama Internasional Mengenai Perubahan Iklim ME4234 KEBIJAKAN IKLIM.
Pusat Litbang Permukiman – Dep. Pekerjaan Umum
Keterkaitan aktivitas domestik dengan emisi CO2
KARAKTERISTIK PARAMETER TRANSPORTASI PEMBANGKIT EMISI CO2 PADA PERUMAHAN STUDI KASUS BANDUNG DAN CIREBON.
Puslitbang Permukiman 1 BAHASAN POTENSI EMISI CO 2 PADA PRODUKSI BAHAN BANGUNAN RUMAH PERKOTAAN.
dan Kaitannya dengan RAD-GRK
KEBIJAKAN IZIN TATA RUANG PADA KAWASAN PERUMAHAN
POTENSI EMISI CO2 PADA PRODUKSI BAHAN BANGUNAN RUMAH PERKOTAAN
Perencanaan Kota Minggu 8.
Global Warming Issue.
Febri abda surya H Saddam arrafat Dwi halimah
Pertemuan ke 1 PENGANTAR Managemen Energi Listrik
Model Rancangan Bentuk Permukiman Perkotaan Berdasarkan Emisi CO2
BAHAN MASUKAN TERHADAP BEBERAPA JUDUL DALAM LOKAKARYA FAKTOR-FAKTOR PENENTU EMISI CO2 PADA PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN PERKOTAAN Selasa, 15 Pebruari 2005.
ANALISIS DATA DAN INFORMASI
CLEAN DEVELOPMENT MECHANISM (CDM) MEKANISME PEMBANGUNAN BERSIH
Data GIS Tiga Dimensi sebagai Dasar Perencanaan -Kasus BANDUNG-
Pendekatan Rancang Kota untuk mengurangi Emisi CO 2 pada Perumahan+Permukiman Perkotaan oleh Heru W. Poerbo Arsitektur ITB.
Topik PARAMETER PERMUKIMAN UNTUK PENGUKURAN EMISI CO2 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKINAN (PUSLITBANGKIM) BANDUNG 04 Oktober 2004 PENGANTAR Diskusi.
DAMPAK KENAIKAN MUKA AIR LAUT PADA KOTA-KOTA PANTAI DI INDONESIA
Hotel Savoy Homann – Bandung, 6 – 7 Maret 2007 WorkshopBENTUK KAWASAN PERUMAHAN PERKOTAAN RENDAH EMISI CO2 Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman,
Kerjasama Penelitian 2004 – 2007 National Institute for Land and Infrastructure Management (NILIM) & Pusat Litbang Permukiman Model Rancangan Perumahan.
DAMPAK PADA KUALITAS UDARA
Klasifikasi/Pengelompokan/ Penggolongan/Stratifikasi
Clean Development Mechanism
KELEMBAGAAN PROTOKOL KYOTO-CDM
CDM DAN CARBON TRADE Protokol Kyoto adalah suatu instrumen hukum (legal instrument) yg dirancang untuk mengimplementasikan Konvensi Perubahan Iklim (KPI)
KEMISKINAN, KEBIJAKAN PUBLIK dan KONFLIK
NILIM1 Analysis Citra Satellite untuk Model Rancangan H.Kobayashi + Kuswara.
Prinsip Dasar SED (Tiga Pilar UPJ, Urban dan SED dalam Keseharian)
Manajemen Infrastruktur Transportasi
BAB 2 BERBAGAI KASUS SUSTAINABILITY A. KASUS SUSTAINABILITY PERUSAHAAN
OPSI-OPSI STRATEGI.
Apakah Global Warming (pemanasan global) itu?
SEMINAR DAMPAK PENINGKATAN MUKA AIR LAUT PADA KOTA-KOTA PANTAI DI INDONESIA Maret 2001 TOPIK KEMAMPUAN ADAPTASI KOTA KAWASAN PANTAI KEMUNGKINAN BENTUK.
Tanggapan “Pengaruh Tata Ruang Perumahan Perkotaan Terhadap Emisi CO 2 ” Heru W. Poerbo.
DAMPAK KENAIKAN MUKA AIR LAUT PADA KOTA-KOTA PANTAI DI INDONESIA
SURVEI CONTOH PERTEMUAN KE-4.
PERENCANAAN WILAYAH REGIONAL PLANNING
DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM
Futuristic Floating City
TEKNOLOGI HIJAU.
HUTAN DAN PEMANASAN BUMI
Kerjasama Internasional Mengenai Perubahan Iklim
Clean Development Mechanism
PEMANASAN GLOBAL.
Nama kelompok: Feni vitriani laoli Merlyn stefani
GREEN BUILDING (Bangunan Ramah Lingkungan)
Kebijakan-Kebijakan Internasional untuk Kegiatan Adaptasi Perubahan Iklim Global ME4234 KEBIJAKAN IKLIM.
Sarana dan Prasarana Perumahan Pertemuan 3
STRUKTUR KOTA DAN SISTEM KOTA
NAMA KELOMPOK Muh Rofiul Umam ( ) Shendy Riyan Cahya ( )
PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
EFEK RUMAH KACA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
Pemanasan Global Meningkatnya suhu rata- rata permukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi gas rumah kaca di atmosfir.
PERAN SEKTOR KEHUTANAN TERHADAP PEMANASAN GLOBAL
GLOBAL WARMING NAMA ANGGOTA KELOMPOK : RIKI JUNI KRISMIADI
MENATA KAMPUNG TEPI AIR BEBERAPA ALTERNATIF
Nama Anggota Kelompok :
KONSEP PEMODELAN Untuk menyederhanakan suatu realita secara terukur
Ns Chandra W SKP MKep SpMAt
Perubahan Iklim Global dan Dampaknya
Ira Swara Febyola Manik Vina Rosmauli Pardede Fauzul Yusri
ANTISIPASI PEMANASAN GLOBAL DAN MITIGASI IKLIM MELALUI PENGHIJAUAN
GLOBAL WARMING Nama Anggota : Cecilia Relly Gama Intan Firda Nurbaiduri Intani Ilham Widiyanto Rizki Dzulfiqor Mu’taz Disusun Oleh : Kelompok 3.
ISU LOKAL DAN GLOBAL OLEH YUDO SISWANTO ASEAN ECO SCHOOL MANDIRI
Teknologi Energi Angin & Air
RENCANA AKSI DAERAH PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA / RAD GRK KABUPATEN CILACAP Cilacap 5, Maret 2011.
I. Rencana Perkuliahan. Penilaian Akhir 1. Kehadiran: 10 % 2. Tugas kecil/diskusi/presentasi: 10 % 3. UTS: 25 % 4. Tugas Besar: 30 % 5. UAS: 25 %
Transcript presentasi:

Kerjasama Penelitian National Institute for Land and Infrastructure Management (NILIM) dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman 2004/2005 – 2006/2007 Model Rancangan Perumahan dan Permukiman Perkotaan 2100 (UHS2100) dengan Emisi CO2 Rendah

Tiga Tahap Kegiatan yaitu: Tahap 1 (2004/2005) : Faktor-faktor Permukiman Perkotaan yang Berpengaruh terhadap Emisi CO2 Tahap 2 (2005/2006) : Alternatif Rancangan Permukiman Perkotaan Tahap 3 (2006/2007) : Model Rancangan Permukiman Perkotaan

Bentuk permukiman perkotaan akhir abad 21 yang antara lain: - aman - sehat - nyaman - terjangkau Pengaruh dari Iklim Global (contoh: kenaikan muka air laut karena Pemanasan Global) Pengaruh pada Iklim Global (contoh: Emisi GRK)

IMPLEMENTASI PROTOKOL KYOTO MENETAPKAN 3 MEKANISME UTAMA (a)Implementasi Bersama (Joint Implementation) merupakan kerja sama antarnegara-negara Annex I (b)Mekanisme Pembangunan Bersih/MPB (Clean Development Mechanism / CDM atau), di mana negara Annex I berinvestasi di negara non-Annex I untuk proyek- proyek yang menghasilkan Pengurangan Emisi yang Tersertifikasi (Certified Emission Reduction/CER); serta (c)Perdagangan Emisi di mana negara maju menjual gas rumah kaca yang tidak diemisikan ke negara maju lain yang tidak dapat memenuhi kewajiban

BEBERAPA KONDISI DI INDONESIA :  Total emisi CO2 750 Mt ( Asian Least Cost Greenhouse Gas Abatement Strategy, 1997)  21 % dari sektor ketenagalistrikan dengan pemasok tertinggi adalah sektor rumah tangga. Eka Melisa, koordinator program perubahan iklim dan energi WWF Indonesia di Jakarta (Sinar harapan - Selasa, 10 Desember 2002)  perkiraan World Bank (1993 – 2010), kebutuhan listrik Indonesia akan meningkat sebanyak 11,4% per tahun.  kebutuhan listrik ± 35 miliar kWh,  kebutuhan listrik 260 miliar kWh (7 kali lipat) 

Kegiatan konversi hutan dan pembukaan lahan adalah kegiatan yang paling banyak menghasilkan emisi GRK, khususnya emisi CO2 Gas karbon dioksida (CO2) memiliki kontribusi paling besar sekitar 50 % Berdasarkan National Strategy Study (NSS) Emisi CO2 tertinggi berasal dari:  55-77% : total emisi domestik ( industri energi, industri pengolahan, transportasi dan penggunaan rumah tangga/komersial)  11-13% : Penggunaan Lahan, Perubahan Tata Guna Lahan serta Kehutanan (Land Use, Land Use Change and Forestry/LULUCF)  13% : pertanian

GLOBAL WARMING SEA LEVEL RISE URBAN HUMAN SETTLEMENTS 2100 Global Environmental Impact Study of Urban Development and Housing Construction in Indonesia Urban Human Settlements Model Based on CO 2 Emission 1999/2000: Survey on Availability of Basic Data and Study of Research Method 2004/2005: Urban Human Settlements Factors Link with CO 2 Emission 2000/2001: The Impact of Sea Level Rise on Indonesian Coastal Cities 2005/2006: Alternatives of Urban Human Settlements Forms 2001/2002: Loss Measurement of Houses on Physical and Socio-Economical Aspects 2006/2007: Model of Urban Human Settlements Forms 2002/2003: Adaptation Schemes of Coastal Residential Areas Against Inundation Possible continuation of cooperation Reseach NILIM-RIHS 2005  ? : Sea Level Rise

Target of the survey Basic Data Collection 2004/2005 Planning Future Urban Form 2005/2006 Comparative Evaluation and Executable Proposals 2006/ Macro Approach (NILIM) 1-1. Acquisition of Satellite Image Data 1-2. Analysis of Land Use on GIS, Measurement of Area 1-1. Acquisition of Satellite Image Data(continued) 1-2. Analysis of Land Use on GIS, Measurement of Area (continued) 1-3. Forecasting Population Increase and Urban Extension 1-4. Evaluation of Whole City 1-5. Evaluation of Extended Area/Project Area RESEARCH TARGET

Target of the survey Basic Data Collection 2004/2005 Planning Future Urban Form 2005/2006 Comparative Evaluation and Executable Proposals 2006/ Micro Approach (RIHS) 2-1 Sampling & Field Survey (1) Identification of Urban Settlement Forms 2) Households’ Energy Consumption (AC, Electricity) (3) Vehicles(Numbers, Annual Trip Monitoring(continued ) 2-2 Workshop/ technical discussion (1) after preliminary survey (2) after draft final report 2-1 Sampling & Field Survey (continued) (3) Vehicles (Numbers, Annual Trip Monitoring( continues) 2-3 Average Damage / Loss / Emission per unit 2-4 Design and Evaluation of Proposed House Type 2-5 Provision of Material for Workshop (3D-CG, Mock-up etc.) 2-6 Evaluation of Designed Proposals at District Scale

Target of the survey Basic Data Collection 2004/2005 Planning Future Urban Form 2005/2006 Comparative Evaluation and Executable Proposals 2006/ Planning (NILIM + RIHS) 3-1 Selection of Cities Studied (1) coastal cities: Batam, Manado, Cirebon, Semarang, Mataram (2) non coastal cities: Bandung, Malang 3-2 Selection of Model Area 3-3 Provision of Future Plan / Scenario 3-4 Workshop for Selecting Final Executive Plan 3-5 Disclosure/ Presentation of Final Proposal

TARGET penelitian 2004/2005 Target Utama MODEL RANCANGAN BENTUK PERMUKIMAN PERKOTAAN BERDASARKAN EMISI CO2 Target Tahunan FAKTOR-FAKTOR PENENTU EMISI CO 2 PADA PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN PERKOTAAN Target survey Pengumpulan datata dasar 1. Pendekatan Macro (NILIM) 1-1. Menyediakan Data image satelit 1-2. Analysis Land Use dengan GIS, Pengukuran kawasan 2. Pendekatan Micro (RIHS) 2-1 Sampling & Survei lapangan (1) Identifikasi bentuk-bentuk permukiman perkotaan (2) Konsumsi energi di rumah tangga (listrik, gas, lainnya) (3) Kendaraan, pendataan perjalanan (4) Penggunaan bahan bangunan, keawetan, jumlah dan jenis 2-2. Workshop / diskusi teknik (1) Setelah dilakukan survei pendahuluan (2) Setelah dilakukan penyusunan draft laporan 3. Perancangan (NILIM+RIHS) 3-1. Pemilihan lokasi survei (1) Kota pantai: Cirebon, Semarang, Mataram, Makassar, Banjarmasin (2) Kota bukan pantai : Bandung, Malang

Lingkup Penelitian Kapling+rumah Luas kapling Luas bangunan KDB kapling Volume dan jenis bhn. bangunan Konsumsi energi dalam rumah Aktivitas dalam kapling Tata hijau dalam kapling Kawasan Luas kawasan Luas daerah terbangun KDB kawasan Jenis fasum/ fasos kawasan Prasarana dan sarana transportasi Perkotaan Landuse Pusat pelayanan Kepadatan penduduk Karakteristik penduduk Moda transportasi Aktivitas yang dapat menghasilkan CO 2 : - Sektor perumahan - Sektor kendaraan - Sektor pembangkit energi

Permukiman Perkotaan 1.Bentuk dan pola permukiman perkotaan 2.Konsumsi energi pada bangunan dan lingkungan 3.Kegiatan transportasi Penyediaan permukiman Tahap: 1.Pembangunan lahan mentah  bangunan/kawasan siap huni  CO2 = proses konstruksi, pembuatan dan transportasi bahan bangunan 2. Penghunian dan pemeliharaan bangunan/kawasan siap huni  bangunan/kawasan rusak  CO2 = aktivitas domestik, transportasi, fasilitas lingkungan 3. Pengembangan bangunan/kawasan dikembangkan  batas maksimum  CO2 = aktivitas domestik, transportasi, fasilitas lingkungan, pembongkaran

Batasan Penelitian Lokasi survei: (1) Kota pantai: Cirebon, Semarang, Mataram, Makassar, Banjarmasin (2) Kota bukan pantai: Bandung, Malang Penggunaan bahan bangunan: acuan yang digunakan secara menyeluruh Perumahan menengah kebawah: perumnas dan pengembang Penentuan sample: - batas administrasi - jumlah faktor yang akan dicari ( jf ≤ 10  min 200 responden) - lokasi pembanding: sample 100 responden

Metoda pengumpulan data Data sekunder: daftar periksa ke Institusi terkait Data primer : kuesioner terstruktur Pengamatan lapangan 1.Identitas Responden 2.Anggota Keluarga 3.Karakteristik Rumah Tinggal 4.Jenis Ruang dan Penggunaan Bhn Bangunan 5.Gambar Denah Bangunan 6.Fasilitas Bangunan : a. Fasilitas bangunan b. Peralatan Rumah Tangga c. Kendaraan yang dimiliki d. Penggunaan Sumber Energi e. Perjalanan Anggota Keluarga f. Lain-lain g. Pembakaran sampah h. Fasilitas di luar bangunan Jenis data yang diambil :

Hasil sementara Data primer dari 7 lokasi survey: - Kebijakan penataan ruang yang terkait emisi CO2 - Pengaruh rancangan terhadap pergerakan - Karakteristik pergerakan masyarakat dalam kawasan permukiman - Vegetasi sebagai pereduksi emisi CO2 - Potensi emisi CO2 dari bahan bangunan - Perkiraan jumlah emisi CO2 dari penggunaan bahan bakar untuk kegiatan domestik