(Guru Besar pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor) Lektor pada Fakultas Ekonomi Universitas Jambi © Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret Waktu
Setelah mengikuti pembahasan bab ini pembaca dapat : Memahami pengertian regresi lancung (Spurious Regression). Memahami model regresi terkointegrasi (Cointegration Regression). Memahami model ECM (Error Correction Mechanism). Mengimplementasikan model regresi terkointegrasi dan model ECM. Menginterprestasikan output program Eviews pada model regresi terkointegrasi dan model ECM. © Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret Waktu
Regresi Semu dan Regresi Terkointegrasi Pada data deret waktu nonstasioner, sering ditemui dua atau lebih peubah bergerak searah atau berlawanan, tetapi terjadi secara kebetulan dan tidak memiliki dasar teori atau logika. Fenomena ini disebut sebagai regresi semu (Spurious Regression). Menghindari regresi semu, peneliti harus mengkaji latar belakang teori hubungan sebab akibat tersebut. Regresi Terkointegrasi Misalnya dua peubah Yt dan Xt tidak stationer pada level, tetapi stasioner pada diferensi yg sama (misalnya pd diferensi pertama). Jika et juga stasioner, kedua peubah adalah terkointegrasi dan regresi antara Xt dan Yt disebut sebagai regresi yang terkointegrasi. Meskipun Yt dan Xt stasioner dan mungkin spurious regression, namun jika terkointegrasi, maka regresinya menjadi “meaning full” dan bukan spurious regression. © Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret Waktu
Error Correction Mechanism (ECM) Secara ekonomi, kointegrasi menunjukkan adanya hubungan keseimbangan jangka panjang antara kedua peubah. Namun, walaupun tdpt keseimbangan jangka panjang, dlm jangka pendek mungkin saja keduanya tidak mencapai keseimbangan. Dalam jangka pendek apa yang diinginkan pelaku ekonomi (desired) belum tentu sama dengan apa yang terjadi sebenarnya. Terjadinya perbedaan antara yang diinginkan dengan yang terjadi sebenarnya tersebut, memerlukan adanya penyesuaian (adjusment). Model yang memasukkan penyesuaian untuk melakukan koreksi ketidakseimbangan jangka pendek menuju keseimbangan jangka panjang disebut Error Correction Mechanism (ECM) © Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret Waktu
Model ECM dua peubah diberikan sbb: Merupakan model ECM tingkat pertama (first order error correction model) karena menggunakan lag 1 dari error correction. Dapat menggunakan ordo lag yang lebih besar dari satu sehingga memperoleh model ECM tingkat kedua atau tingkat ketiga. © Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret Waktu
Prosedur Eviews untuk Uji Kointegrasi Dari menu utama Eviews, klik Quick > Estimate Equations. Contoh output estimasi: Ketikan pada kotak Equation spesification misal: INF c SBI INV = peubah tak bebas c = konstanta SBI = peubah bebas © Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret Waktu
Uji kestasioneran et dengan uji ADF dan PP. Bentuk peubah baru dalam bentuk series et. Prosedur: dari workfile: Proc > Make Residual Series. Muncul tampilan: Lakukan uji unit root untuk seri residual et tersebut dengan uji ADF dan PP (lihat prosedur sebelumnya) Isikan nama untuk seri residual, misalnya et. klik OK, akan muncul data baru yaitu seri residual. © Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret Waktu
Prosedur Eviews untuk Pendugaan Model ECM Dari menu utama Eviews, klik Quick > Estimate Equations Contoh output estimasi ECM: Ketikan pada kotak Equation spesification misal: d(INF) c d(SBI) et(-1) d pada INV = diferensi INF dan SBI c = konstanta (-1) pd et = lag 1 dari residual © Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret Waktu