Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam kesusastraan 4/8/2017 Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam kesusastraan Istilah IBD di kembangkan di Indonesia sbg pengganti istilah “basic humanities” yang berasal dari bahasa inggris “the humanities” dan bahasa latin yaitu Humanus (manusia, berbudaya dan halus) Sehingga untuk mjd homo humanus hrs mempelajari ilmu the humanities Seni adl ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normatif, nilai-nilai yang disampaikan lebih fleksibel, baik isinya maupun penyampaian. Hampir setiap jaman, sastra mempunyai peranan yang sangat penting. Alasan yg pertama krn sastra mempergunakan bahasa konsepsi IBD dalam kesusastraan Konsep IBD dalam Kesusastraan
Hampir setiap jaman, sastra mempunyai peranan yang sangat penting. Seni adl ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normatif, nilai-nilai yang disampaikan lebih fleksibel, baik isinya maupun penyampaian. Hampir setiap jaman, sastra mempunyai peranan yang sangat penting. Alasan yg pertama krn sastra mempergunakan bahasa, dgn demikian manusia dan bahasa pada hakekatnya adalah satu, inilah yang mempermudah sastra untuk berkomunikasi Alasan kedua krn sastra didukung oleh cerita, yaitu sastra dimulai dgn cerita sehingga dgn cerita org lebih mudah mengemukakan gagasannya konsepsi IBD dalam kesusastraan
Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan prosa Prosa adl cerita rekaan dan diidentifikasi sbg bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, novel, atau cerita pendek. Prosa Lama : dongeng-dongeng, hikayat, sejarah, epos, cerita pelipur lara Prosa Baru : cerita pendek, roman, novel, biografi, kisah, bibliografi konsepsi IBD dalam kesusastraan
Nilai-nilai dalam prosa fiksi Prosa Fiksi merupakan pembawa pesan moral, atau cerita. Dgn kata lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Nilai-nilai dalam prosa : Prosa fiksi memberikan kesenangan : pembaca bisa mengembangkan imajinasi saat membaca Prosa fiksi memberikan informasi: informasi ini tidak terdapat dalam ensiklopedia. Dalam novel sering dapat belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik ttg kehidupan masa kini, masa lalu bahkan kehidupan yang akan datang atau lehidupan yang asing sama kali konsepsi IBD dalam kesusastraan
Prosa fiksi memberikan warisan kultural: dapat menstimulasi imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahaan yang tak henti- hentinya dari warisan budaya bangsa. Ex : cerita siti nurbaya Prosa memberikan keseimbangan wawasan: menilai kehidupan berdasarkan pengalaman- pengalaman dengan banyak individu. Contoh karya sastra ?? konsepsi IBD dalam kesusastraan
IBD yang dihubungkan dengan puisi Puisi ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya. Kreativitas penyair dalam membangun puisinya : Gaya bahasa Kata-kata yang ambigu Kata-kata yang diberikan tambahan nilai rasa dan asosiasi tertentu Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan shg menggugah hati konsepsi IBD dalam kesusastraan
Alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi dalam IBD Hub puisi dgn pengalaman hidup manusia Puisi dan keinsyafan/ kesadaran individual dgn membaca puisi, kita diajak untuk melihat hati/ pikiran manusia, baik org lain maupun diri sendiri, krn melalui puisi sang penyair menunjukan kpd pembaca bagian dr dlm hati manusia, pengalaman setiap org. Puisi dan keinsyafan sosial memberikan pengetahuan manusia sbg makhluk sosial yang terlibat dalam isu dan problem sosial. konsepsi IBD dalam kesusastraan
Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat dibagi menjadi 2: Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya, yaitu mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki jamannya Karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya, yaitu tidak mengajak pembaca melakukan sesuatu akan tetapi untuk merenung konsepsi IBD dalam kesusastraan