TUMBUHAN DIPTEROCARPACEAE UNIVERSITAS MULAWARMAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERATURAN KONSERVASI Fredinan Yulianda, 2009.
Advertisements

KEGIATAN BIODIVERSITAS DI INDONESIA
Ekosistem ekosistem Ekosistem
Di ekosistem hutan, biasanya konflik konservasi muncul antara satwa endemik dan pengusaha HPH (Hak Pengusahaan Hutan). Karena habitatnya menciut dan kesulitan.
KonservasiConservation Con (Together)Servare (Keep/Save) upaya memelihara apa yang kita punya (keep/save what you have), namun secara bijaksana (wise use).
TUMBUHAN DIPTEROCARPACEAE UNIVERSITAS MULAWARMAN
Dasar hukum amdal (UUPLH) TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP:
KONSERVASI BIOLOGI Bambang Irawan.
PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP MANUSIA Pertanian dan Kebutuhan Manusia.
MATERI PENGERTIAN TENTANG FAUNA
PERATURAN KONSERVASI Fredinan Yulianda, 2010.
Oleh Baharuddin Nurkin
DAMPAK PADA FLORA DAN FAUNA
Klasifikasi tata guna lahan
SUAKA MARGASATWA Suaka margasatwa (Suaka: perlindungan; Marga: turunan; satwa: hewan) adl Hutan suaka alam yg ditetapkan sbg suatu tempat hidup margasatwa.
1. Kawasan Hutan sebagai ODTW
Definisi Protected Areas An area of land and/or sea especially dedicated to the protection and maintenance of biological diversity, and of natural and.
Perencanaan Tata Guna Lahan
TAMAN NASIONAL Taman Nasional adl perlindungan alam yg meliputi daerah luas, tanpa adanya tempat tinggal & biasanya berfungsi sbg tempat rekreasi Menurut.
Pokok Bahasan 3 KATEGORI KAWASAN KONSERVASI
Pengelolaan dan Pengembangan Hutan Rakyat
Keanekaragaman Hayati
DAMPAK PARIWISATA TERHADAP LINGKUNGAN DAN BUDAYA
CREATED BY: WICKY BARIREZA Xi ips
Disusun oleh : YULIA WIJAYANTI 23 XAP.  Keanekaragaman hayati adalah keseluruhan variasi berupa bentuk,penampilan,jumlah dan sifat yang dapat ditemukan.
Memahami manfaat keanekaragaman hayati
Aspek lingkungan PERTANIAN INDUSTRIAL
KEHUTA NAN KETENTUAN UMUM UNDANG- UNDANG REPUBLIK INDONESIA
KONSEP MODERN KAWASAN DILINDUNGI BAGI OBYEK EKOWISATA
Persyaratan dalam perencanaan perumahan
KRITERIA KAWASAN KONSERVASI
OLEH KELOMPOK KAYU PUTIH
DAMPAK PEMBANGUNAN PARIWISATA
Perencanaan Hutan Berbasis Ekosistem
Ancaman Bagi Keanekaragaman Hayati
Dr. Ir. H. E. Herman Khaeron, M.Si. Wakil Ketua Komisi IV DPR RI
AIR PERLUKAH KITA LESTARIKAN ?
RENCANA KERJA DINAS KEHUTANAN TAHUN 2017
KONSERVASI LANSKAP : BENTANG ALAM EKOSISTEM PESISIR DAN PULAU KECIL
FUNGSI HUTAN.
KONSERVASI LINGKUNGAN HIDUP
KRITERIA KAWASAN KONSERVASI
BAB VII KEANEKARAGAMAN HAYATI
PRINSIP DASAR PENGELOLAAN KONSERVASI
Kelompok 2 (M02) Rizka Okti Maulani Rohmatul Uma Luthfia Hikmah
PRINSIP KONSERVASI (EKOLOGI HEWAN)
Superfund Follies di Indonesia
Hutan Lindung Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan.
ASAS PENGELOLAAN KONSERVASI
KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM
Upaya pelestarian keanekaragaman hayati adalah upaya-upaya untuk menjaga kelestarian dan keseimbangan flora, fauna, tanah, air, dan ekosistem lainnya.
PRINSIP DASAR PENGELOLAAN KONSERVASI
Ekosistem ekosistem Ekosistem
HUBUNGAN SEBARAN FLORA DAN FAUNA DENGAN KONDISI FISIK
Eksplorer dunia barat/ timur ke Indonesia
1. Kawasan Hutan sebagai ODTW
BAB 7 KEANEKARAGAMAN HAYATI
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Pelestarian Keanekaragaman Hayati
PERUNDANG-UNDANGAN LINGKUNGAN HIDUP
KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA
KULIAH HUTAN LINDUNG (4) PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG
PEMANFAATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA KONSERVASI FLORA DAN FAUNA
LEGISLASI NASIONAL.
BAB VII KEANEKARAGAMAN HAYATI
Di ekosistem hutan, biasanya konflik konservasi muncul antara satwa endemik dan pengusaha HPH (Hak Pengusahaan Hutan). Karena habitatnya menciut dan kesulitan.
Keanekaragaman Hayati
KEPARIWISATAAN.
PENATAAN RUANG 14/01/ :10.
Plasma Nutfah & Konservasi
Transcript presentasi:

TUMBUHAN DIPTEROCARPACEAE UNIVERSITAS MULAWARMAN KONSERVASI HAYATI TUMBUHAN DIPTEROCARPACEAE DI KEBUN RAYA UNMUL SAMARINDA Tugas Matakuliah : Konservasi Hayati Insitu Eksitu Dosen Pembina : Prof.Dr.Ir. H.Ach.Ariffien Bratawinata, M.Agr. Oleh   Sudrajat NIM. 08031030 Program S-3 Ilmu Kehutanan UNIVERSITAS MULAWARMAN Tahun 2010 Hutan ~ Forest Sumberdaya hutan ~ Forest Resource

Ancaman terhadap Spesies Kepunahan oleh manusia Konsumsi yang semakin meningkat: Kebutuhan primer, sekunder, tersier dst Faktor-faktor penyebab Kerusakan hutan tropis 10 juta spesies ( 30 – 100 juta spesies) 90 % merupakan spesies daratan 80 % (7,2 juta)  daerah tropis 2/3 (5 juta spesies)  hutan tropis Kehilangan berbagai spesies Hilangnya prey Hilangnya polinator Hilangnya simbiosis mutualisme

Konservasi Konservasi conservation : con (together) + servare (keep/save). Conservation means keep or save what we have; Wise use (T.Roosevelt, 1902) ; The use of natural resources for the greatest good to greatest number of people for the longest time (American dictionary) ; Alokasi sumberdaya alam antar generasi (Randall, 1982) ; A way of thinking and adjustment of human behaviour (Rijksen, 1981). Arti Sempit Konservasi Pengelolaan dan penggunaan biosfer secara bijaksana sehingga memungkinkan diperoleh keuntungan terbesar secara lestari untuk generasi sekarang dengan tetap terpeliharanya potensi untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi yang akan datang Arti Luas

Tiga Aspek Konservasi Mencegah dari gangguan atau ancaman Perlindungan Menjamin spesies dapat hidup dan berkembang Konservasi Pelestarian Pemanfaatan spesies dengan tetap menjamin kelestariannya Pemanfaatan secara lestari

Peraturan Perundangan Cagar Alam Suaka Margasatwa Taman Buru Taman Nasional Taman Hutan Raya Di dalam habitat aslinya In-situ Peraturan Perundangan Konservasi Germplasm banking DNA collection Collection of frozen viable cell Di luar habitat aslinya Ex-situ Living collection Kebun binatang Aquarium Kebun raya Arboretum Penangkaran

Species mana yang prioritas? Kritis Memiliki kemungkinan 50% untuk punah dalam 5 tahun mendatang atau 2 generasi Langka Memiliki peluang 20% untuk punah dalam 20 tahun atau 10 generasi Jarang Memiliki peluang 10% untuk punah dalam 100 tahun

Species yang rentan Wilayah jelajah sangat sempit Memiliki kelompok populasi sedikit Ukuran populasi kecil Kepadatan populasi rendah Memerlukan wilayah jelajah yang luas Memiliki ukuran tubuh besar Pertumbuhan populasi lambat Penyebarannya tidak efektif Species yang bermigrasi Memiliki variasi genetis kecil Memiliki relung yang sangat spesifik Hanya bisa hidup di lingkungan yang stabil

Definisi Kebun Raya Kebun Raya ( Botanical Garden) didefinisikan sebagai suatu kawasan atau tempat yang memberikan informasi dan pendidikan, wahana bertemunya masyarakat dengan ilmu pengetahuan alam untuk melihat dan mempelajari fenomena-fenomena kehidupan makhluk hidup. Dalam dokumen Declaration of Gran Canaria, 1985 ; Botanical Garden : ‘They inform and educate; they are showcases for the living world, places where science and people meet.

MISI UTAMA KEBUN RAYA Misi utama dari Kebun Raya adalah menjamin berlangsungnya interaksi antara masyarakat dengan tumbuhan, seperti yang dinyatakan dalam misi dibangunnya salah satu Kebun Raya di dunia yakni Royal Botanic Garden, Edinburg yang menyatakan misinya sebagai berikut : ‘…to explore and explain the world of plants’

Peran Ganda Kebun Raya : Pusat introduksi tumbuhan Pendukung Pusat konservasi secara ex situ dan in situ Sumber keanekaragaman hayati bagi masyarakat perkotaan dan sub-urban Pusat kajian untuk pelaksanaan legislasi dan pemantauan kegiatan konservasi hayati Pelaksana Koleksi Nasional Pelaksana arsip sejarah botani Pendidikan dan pelatihan Riset di dalam bidang botani Pusat akademik ilmu botani Pusat penciptaan /rekayasa di bidang botani Pusat kegiatan pembangunan berkelanjutan

Esensi utama dari suatu botanic garden adalah kegiatan koleksi tumbuhan hidup. Koleksi-koleksi terdokumentasi adalah salah satu yang membedakan antara botanic garden dari Taman, Wahana rekreasi dan Daerah hidupan liar. (Documented collections is one of the features that distinguish botanic gardens from parks, recreation grounds and wilderness reserves ).

Fungsi konservasi dari kebun raya adalah tambahan dari fungsi-fungsi yang telah ada untuk meningkatkan komitmennya terhadap destruksi, fragmentasi dan degradasi habitat , sehingga beberapa kebun raya memiliki fokus utama terhadap konservasi keanekaragaman hayati. Sehingga, sekarang Kebun Raya atau Botanical garden dikenal peranannya dalam pengembangan ilmu pengetahuan terutama di bidang tumbuhan, konservasi, pendidikan dan pariwisata serta pengelolaan berkelanjutan untuk plasma nuftah tumbuhan.

Fungsi konservasi eks-situ Kebun Raya telah dilakukan oleh penjajah Belanda di Kebun Raya Bogor, yakni mengembangkan areal Kebun Raya Bogor yang semula hanya bagian dari taman Istana Bogor kemudian diperluas menjadi areal konservasi jenis-jenis tanaman terpilih yang bernilai ekonomi tinggi didatangkan dari luar negeri sebagai tanaman introduksi. Sebagai areal konservasi secara ex situ , Kebun Raya Bogor merupakan gudangnya jenis-jenis tanaman yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi bahan yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat, terutama jenis-jenis tanaman yang berpotensi menjadi bahan pangan. Hasil pengamatan koleksi tanaman Kebun Raya Bogor menunjukkan bahwa ada 120 jenis tanaman anggota dari 51 suku yang berpotensi sebagai bahan pangan Tanaman berpotensi pangan tersebut 81 jenis di antaranya merupakan tanaman penghasil buah yang secara prospektif dapat dikembangkan untuk mendukung diversifikasi pangan.

Fungsi Umum Kebun Raya di Indonesia Di Indonesia, kebun raya memiliki peran penting dalam program konservasi tumbuhan. Melalui kegiatan konservasi tumbuhan secara in-situ ( yang dilakukan oleh Kementrian Kehutanan ) dan konservasi ex-situ ( di kebun-kebun raya, kebun koleksi, arboretum, kebun universitas, dll) diharapkan dapat mengamankan tumbuhan di Indonesia dari ancaman kepunahan. Kebun Raya di Indonesia selama ini memiliki fungsi sebagai sarana pendidikan dan penelitian ; pusat pengetahuan botani ; kawasan konservasi dan rekreasi. Hal ini telah dilaksanakan di beberapa kebun raya nasional Indonesia antara lain Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Purwodadi dan Kebun Raya Eka Karya Bali.

Sebagai bagian komplementer dari konservasi in situ ditetapkan berbagai bentuk kawasan konservasi ex situ seperti kebun raya, tahura, kebun botani, arboreta dan kebun koleksi yang secara intensif melakukan perlindungan terhadap spesies yang menjadi koleksinya. Jenis koleksi yang dipelihara di masing-masing kebun berbeda namun umumnya koleksi tersebut ditata secara sistematis sesuai dengan maksud dan tujuannya. Sehingga setiap kebun raya memiliki karakter dan potensi alam yang berbeda-beda karena memiliki daya tarik tersendiri. Karakter penentu tersebut antara lain sifat tanah, iklim, komposisi vegetasi yang bebeda. Kebun raya memiliki tugas pokok sebagai pusat pengembangan konservasi flora; melayani jasa ilmiah dibidang pendidikan dan penelitian botani dan melayani kegiatan wisata belajar bagi masyarakat.

ARAH PENGEMBANGAN KEBUN RAYA

Fungsi Kebun Raya Unmul Samarinda ( KRUS) Kebun Raya UNMUL Samarinda berfungsi untuk memelihara dan membina vegetasi (konservasi in-situ) dan memperbanyak keanekaragaman flora jenis-jenis eksotik (konservasi eks-situ), tempat penelitian, tempat pendidikan lingkungan hidup dan berperanan sebagai areal rekreasi alam (Ekowisata). Kebun Raya ini merupakan salah satu kawasan yang mengkoleksi berbagai jenis tumbuhan tropika basah dataran rendah ( hutan dipterocarpaceae).

Zonasi Pemanfaatan KRUS : Kawasan Kebun Raya Unmul Samarinda terbagi menjadi 7 area hutan, yaitu : Zona Hutan Lindung Utama (Primeval Reserve Forest) dengan luas 117 Ha. Zona Hutan Alami dan Buatan untuk Penelitian (Natural and Artificial Forest for Research) dengan luas hutan 60 Ha. Zona Arboretum Species Asli (Indigeneous Species Arboretum) se luas 16 Ha. Zona Hutan Kayu Berharga (Precious Wood Arboretum) dengan luas 4 Ha. Zona Hutan Koleksi (Introduced specieas Arboratum) dengan luas 27 Ha. Zona Hutan Konifer (Coniferous Forest) dengan luas 16 Ha. Zona Rekreasi dengan luas 60 Ha.