BENTUK PARTIKEL DAN LUAS PERMUKAAN Bentuk bola : L permukaan minimum per satuan volume ~ d Makin tidak simetris, L perm naik, d sukar ditentukan. Bola : L perm = d2 V = 1/6 d3 Partikel tidak bulat ~ dp
L perm = s dp2 = ds2 V = v dp3 = 1/6 dv3 Dimana : s = faktor luas permukaan ds = garis tengah ekuivalen permukaan v = faktor volume dv = garis tengah ekuivalen volume
Untuk bola : Untuk partikel asimetris :
LUAS PERMUKAAN SPESIFIK Yaitu luas permukaan per satuan volume (Sv) atau luas permukaan per satuan berat (Sw)
dvs = garis tengah karakteristik volume permukaan dari permukaan spesifik Untuk partikel bulat : Soal : Berapakah Luas permukaan spesifik, Sw dan Sv dari partikel-partikel yang dianggap bulat di mana kerapatannya 3,0 g cm-3, dan dvs 2,57 m ?
METODE PENENTUAN LUAS PERMUKAAN A. Metode adsorpsi Prinsip : jumlah dari suatu zat terlarut gas/cairan yang diadsorpsikan di atas sampel serbuk membentuk lapisan tunggal (monolayer) merupakan fungsi langsung dari Lperm. Sampel. Alat : Quantasorb
Dimana : V = volume gas yang diadsorpsi (cm3) per gram serbuk p = tekanan p0 = tekanan uap jenuh nitrogen b = konstanta yang menyatakan perbedaan antara panas asorpsi dan panas pencairan Pers. BET :
Dimana : M/ = vol. Molar gas pada STP = 22,414 cm3/mol N = bilangan avogadro = 6,02 . 1023 molekul/mol Am = luas perm molekul N tunggal yang diadsorpsikan = 16,2 Å2 = 16,2x10-16 cm2
B. Metode permeabilitas udara Prinsip : tahanan terhadap aliran dari suatu cairan, melalui sumbat dari serbuk kompak adalah L perm. dari serbuk tersebut Persamaan Poiseuille : Persamaan Kozeny-Carman
Laju alir dipengaruhi oleh : derajat kompresi partikel-partikel ~ porositas ketidakteraturan kapiler Di mana : A = Luas penampang melintang sumbat K = konstanta ketidakteraturan kapiler (biasanya 5,0 0,5) = porositas Alat : Fisher subsieve sizer Contoh penggunaan : Befenium hidroksinaftoat (anthelmintik) L permukaan 7000 cm2/g
Fisher subsieve sizer