Matakuliah Filologi II Dra. Sri Harti Widyastuti, M.Hum. sriharti@uny.ac.id
Pertemuan Kelima Penentuan Umur Naskah dan Teks Fungsi Penentuan Umur Naskah dan Teks Mengetahui kapan naskah diproduksi atau prakiraan umurnya Mengetahui umur teks danprakiraan penulisan/penyalinannya Mengetahui bahasa serta konteks sosial budaya dalam teks Lebih mudah memahami makna teks
Naskah Tua Teks Muda Naskah yang ditulis dengan bahan-bahan yang terlihat sudah tua karena bahannya tidak kuat dan kurang terawat namun isi teksnya merupakan teks yang belum berusia tua. Naskah Muda Teks Tua Naskah ditulis dengan bahan-bahan yang awet, terawat dengan baik, belum ada kerusakan sehingga terkesan merupakan bahan yang ditulis pada tahun yang masih berjarak sedikit dari pembacaannya. Namun berisi teks yang berasal dari teks yang sudah berjarak lama dari pembacaannya. Pengertian itu juga mengacu pada teks tua/ teks yang berusia tua yang direproduksi dalam bahan-bahan yang masih baru
Penentuan Umur Naskah dan Teks Melalui: Internal evidentie : penurutan umur naskah dari dalam naskah yaitu : manggala: keterangan penulisan di awal penulisan teks yang mengandung keterangan teks ditulis, kapan, tempat penulisan, ditulis untuk kepentingan apa, dan raja yang memerinta utuk menulis Manggala pada bahasa Jawa Kuna berarti kata pengantar. Dalam tradisi naskah Jawa Kuna manggala biasanya berisi penyebutan Ista Dewata yang memberi kekuatan Sang kawi atau penyair, raja yang memerintahkan penulisan, serta meskipun tidak selalu ada penanggalan dan nama Sang Kawi Pada manggala terdapat keterangan sengkalan seperti pada kakawin harisraya menyebut Sanganjala candra yang ekuivalen dengan tahun 1496 saka.
b). kolofon: keterangan waktu penulisan yang tertulis di akhir penulisan teks. Pada kolofon kadang tersurat skriptorium Skriptorium adalah pusat-pusat kebahasan yang sekaligus menjadi pusat penciptaan penyalinan teks. Kelompok Skriptorium: Skriptorium Kraton: istana-istana Jawa Skriptorium Luar Kraton: pusat-pusat kegiatan budaya seperti mandala, pesantren, pedesaan. Contoh teks yang menyebut teks kolofon: keterangan waktu penulisan yang tertulis di akhir penulisan teks. Pada kolofon kadang tersurat skriptorium dalam teksnya yaitu; Serat Angling Darma KBG 98 menyebut tempat penulisan teks dirembang
Teks maradahana menyebut tempat penciptaan teks di Kediri Kelompok Skriptorium Pcaio Teks-teks yang ditulis di Jawa Tengah Skriptorium; lembah Bengawan Sala serta lembah Sungai Opak dan Sungai Progo Teks-teks yang ditulis di Jawa Timur Skriptorium: lembah Sungai Branta dan Maduea Teks-teks yang ditulis di Sepanjang Pantai Utara Jawa dan selanjutnya Teks-teks yang ditulis di Bali
c. watermark/cap air → Lambang pabrik yang membuat kertas yang menunjukkan tahun pembuatan kertas Dalam gambar sering ditemukan inisial atau tahun di luar cap kertas tersebut yang disebut cap kertas tandingan/countermark d. Rubrikasi → tanda atau pemarka yang terdapat pada halaman. Naskah, biasanya merupakan pemarka satuan bahasayang didalam puisi tradisional Jawa berkaitan dengan unsur-unsur pembaitan atau metrum, meliputi gatra/larik/baris, pada/bait/pupuh/ bab, yang biasanya yang ditulis dengan warna tinta lain kadang-kadang berupa grafis.
e. Iluminasi: hiasan yang membentuk bingkai pada halaman-halaman naskah yang sekaligus menjadi bingkai blog teks. Dalam tradisi pernaskahan Jawa bingkai tersebut disebut wadana renggan f. Scolia: keterangan berupa catatan-catatan yang terdapat pada pinggir teks
2. External evidentie Catatan dari sampul luar/belakang naskah Catatan asal mula naskah sehingga menjadi milik perpustakaan Peristiwa-peristiwa sejarah yang disebutkan dalam teks yang menyiratkan bahwa teks ditulis sesudah kejadian atau peristiwa tersebut. Penyebutan teks yang lain yang mempunyai angka tahun yang jelas sehingga paling tidak bisa digunakan untuk acuan prakiraan umur naskah Artikel atau penulisan oleh ahli-ahli yang mengait dengan teks tersebut.
3. Metode Analisis DNA Metode ini untuk mengetahui umur naskah, dengan menggunakan cara teknologi genetika. Metode ini ditemukan oleh Sten Son Metode ini digunakan untuk meneliti naskah yang ditulis dengan bahan kulit hewan. Kulit hewan mempunyai materi Doxy Ribonuceic Acid/DNA sebagai biomolekul utama yang ada pada setiap organisme.
4. Dengan Cara Pronogram Metode ini menyebutkan bahwa setiap kata mempunyai nilai numerik yang berbeda-beda yang kadang-kadang sesuai dengan realitas makna, yang ada pada kata tersebut . Pada satu pronogram terdapat 4 kata yang mempunyai nilai numerik tertentu, yang bisa mengindikasikan makna titi wangsa. Kata pertama menunjukkan makna tahun pembuatan, kedua menunjukkan dekade, ketiga menunjukkan abad, keempat milenium.
5. Termino aquano Perkiraan saat paling awal atau paling tua suatu peristiwa terjadi. Contoh: Susunan PB IX disebut dalam teks, tetapi tidak ada keterangan lain maka teks tersebut dapat diperkirakan sama dengan saat raja tersebut berkuasa yakni tahun 1861-1893, karena tidak mungkin teks ditulis sebelum Susunan PB IX atau kemungkinan teks ditulis setelah tahun 1861-1893. Penentuan titi mangsa secara pasti harus dicari pembanding dengan teks sejaman yang sudah diketahui tahun pencetakkannya