Materi Ke_2 (dua) Himpunan 12-10-2013.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
HIMPUNAN MATEMATIKA EKONOMI
Advertisements

PENDAHULUAN : ALJABAR ABSTRAK
Himpunan dan Relasi Fuzzy
Himpunan: suatu kumpulan dari obyek-obyek.
REVIEW HIMPUNAN PENGERTIAN HIMPUNAN REPRESENTASI HIMPUNAN
BAB I SISTEM BILANGAN.
MATEMATIKA BISNIS HIMPUNAN.
BAB 1. SELANG, KETAKSAMAAN DAN NILAI MUTLAK
HIMPUNAN MATEMATIKA EKONOMI.
Himpunan.
BAB I HIMPUNAN KULIAH KE 1.
MATEMATIKA BISNIS HIMPUNAN.
MATEMATIKA BISNIS by : Dien Novita
Pertemuan 03 Teori Peluang (Probabilitas)
MATEMATIKA BISNIS BY : ERVI COFRIYANTI.
Standar Kompetensi : Memecahkan Masalah Berkaitan Dengan Konsep Operasi Bilangan Real Kompetensi Dasar : Menerapkan Operasi Pada Bilangan Real Indikator.
BAB II HIMPUNAN.
Pertemuan 2 (Bilangan Asli) .::Dra. Endang M. Kurnianti::.
BILANGAN BULAT Bilangan Bulat Operasi Hitung pada Bilangan Bulat
BILANGAN BULAT.
BILANGAN BULAT.
SISTEM BILANGAN MATEMATIKA EKONOMI.
Pertemuan ke 4.
Kania Evita Dewi Sistem Bilangan Real.
MATERI KE-1 MATEMATIKA EKONOMI I
Pertemuan ke 4.
Pertemuan 6 : Teori Set/Himpunan (Off Class)
LOGIKA MATEMATIKA PERTEMUAN 1 HIMPUNAN I
SELISIH SIMETRI PADA HIMPUNAN
Logika Matematika Teori Himpunan
BAB II HIMPUNAN.
Pendahuluan.
PERTIDAKSAMAAN.
MATEMATIKA BISNIS & EKONOMI
Matematika Diskrit Himpunan Sri Nurhayati.
HIMPUNAN MATEMATIKA EKONOMI 1.
HIMPUNAN MATEMATIKA EKONOMI.
Matematika Diskrit (1) Himpunan.
Himpunan Himpunan adalah kumpulan objek-objek yang berbeda.
Pertemuan 1 Sistem Bilangan Real Irayanti Adriant, S.Si, MT.
Analisa Data & Teori Himpunan
Pendahuluan.
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 2: Himpunan dan Sistem Bilangan
Pertemuan 2 (Himpunan Bilangan) .::Erna Sri Hartatik::.
Sistem Bilangan Bulat.
BILANGAN.
PENGERTIAN HIMPUNAN Himpunan merupakan kumpulan objek-objek (benda). Objek-objek yang dimaksud di sini adalah elemen atau anggota himpunan tersebut CARA.
Pertemuan 2 (Bilangan Asli) .::Dra. Endang M. Kurnianti::.
Pertemuan III Himpunan
Matematika Diskrit Himpunan
Sistem Bilangan Cacah.
PENGERTIAN HIMPUNAN Himpunan merupakan kumpulan objek-objek (benda). Objek-objek yang dimaksud di sini adalah elemen atau anggota himpunan tersebut CARA.
MATEMATIKA BISNIS Pertemuan Pertama Hani Hatimatunnisani, S. Si
HIMPUNAN.
HIMPUNAN Dasar dasar Matematika aderismanto01.wordpress.com.
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 2: Himpunan dan Sistem Bilangan
DIAGRAM VENN Diagram Venn adalah penggambaran secara visual untuk melihat beberapa himpunan. Diagram venn ini pertama kali ditemukan oleh ahli matematika.
PENGERTIAN HIMPUNAN Himpunan merupakan kumpulan objek-objek (benda). Objek-objek yang dimaksud di sini adalah elemen atau anggota himpunan tersebut CARA.
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 2: Himpunan dan Sistem Bilangan
PENDAHULUAN : ALJABAR ABSTRAK
Logika Matematika Teori Himpunan
HIMPUNAN Materi Kelas VII Kurikulum 2013
Matematika Diskrit Himpunan Sri Nurhayati.
Kelas 7 SMP Marsudirini Surakarta
Logika Matematika Teori Himpunan
Dasar Dasar Matematika
PENGERTIAN HIMPUNAN Himpunan merupakan kumpulan objek-objek (benda). Objek-objek yang dimaksud di sini adalah elemen atau anggota himpunan tersebut CARA.
HIMPUNAN MATEMATIKA EKONOMI Pengertian Himpunan Penyajian Himpunan Himpunan Universal dan Himpunan Kosong Operasi Himpunan Kaidah Matematika dalam Operasi.
HIMPUNAN MATEMATIKA DISKRIT.
MATEMATIKA EKONOMI & BISNIS. Konsep Himpunan  Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda.  Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur,
Transcript presentasi:

Materi Ke_2 (dua) Himpunan 12-10-2013

OPERASI HIMPUNAN Gabungan (union), notasi U : Gabungan dari himpunan A dan himpunan B merupakan suatu himpunan yang anggota-anggotanya adalah anggota himpunan A atau himpunan B atau keduanya. Dituliskan dengan notasi : A  B = {x: x  A dan atau x B } Irisan (intersection), notasi  : Irisan dari himpunan A dan himpunan B adalah suatu himpunan yang anggota-anggotanya merupakan anggota himpunan A tetapi juga merupakan anggota himpunan B. Irisan dari himpunan A dan B dituliskan dengan notasi : A  B = {x: x € A dan x € B }

Selisih Himpunan (Set Difference), notasi (-) : Selisih antara himpunan A dan himpunan B adalah yang anggota-anggotanya merupakan anggota himpunan A tetapi bukan anggota himpunan B : A – B= A/B={x: x  A tapi x  B } Pelengkap (Complement) : Komplemen dari himpunan A adalah himpunan yang anggotanya merupakan selisih antara himpunan semesta U dan himpunan A. Komplemen dari himpunan A ditulis A’ atau Ā (subhimpunan/sub-set yang lain dari A) A’ = {x: x  U tapi x  A} = U-A Contoh : B = {x; x adalah bilangan gasal} D = {y; y adalah bilangan bulat} B  D =D B  D = B

KAIDAH MATEMATIKA DALAM OPERASI HIMPUNAN KAIDAH IDEMPOTEN A  A = A A  A = A KAIDAH ASOSIATIF (AB)C = A(BC) (AB)C = A(BC) KAIDAH KOMUTATIF AB = BA A  B = B  A KAIDAH DISTRIBUTIF A(BC) = (AB)  (AC) A (BC) = (AB)  (AC) KAIDAH IDENTITAS A   = A A   =  A  S = S A  S = A

SISTEM BILANGAN

SISTEM BILANGAN Bilangan nyata = seluruh bilangan yg ada, kecuali bilangan khayal / imajiner (√-1 = i ) Bilangan bulat positif: Bilangan asli : tidak termasuk nol A = {1,2,3, …} Bilangan cacah: termasuk 0 (nol) B = {0,1,2,3,…} Bilangan prima: besarnya ≠ 1, dan hanya “habis” dibagi (hasil baginya bilangan bulat) dengan dirinya sendiri P ={2, 3, 5, 7, 11, ….}

Cakupan Himpunan dan Persamaan Himpunan Cakupan Himpunan (set inclusion) A  A : adalah cakupan himpunan (set inclusion) yaitu bayangan dirinya (reflexive) A  B dan B  A : tiaklah berlaku serentak atau simultan, jadi cakupan himpunan (set inclusion) adalah tidak simetris (antisymetric) A  B, B  C, : maka A  C, ini berarti cakupan himpunan (set inclusion) adalah transitif (transitive)

Persamaan Himpunan (set equivalence) A = A : adalah persamaan himpunan (set equivalence) yang merupakan bayangan dirinya (reflexive) A = B maka B = A : yang berart persamaan himpunan (set equivalence) adalah simetris (symetric) A = B, B = C, : maka A = C, ini berarti persamaan himpunan (set equivalence) adalah transitif (transitive)

Hubungan antar himpunan selain dapat digambarkan dengan diagram venn (venn-euler) adalah menggunakan diagram garis. Contoh : B  A dan C  B A B C

Himpunan Hasil kali Cartesius Apabila ada dua himpunan X dan Y masing-masing x ε X dan y ε Y, maka dari dua himpunan tersebut dapat disusun himpunan yang beranggotakan pasangan yang berurut atau pasangan tersusun (ordered pairs) menjadi (x, y). Y c b a (a,c) (b,c) (c,c) a b c X

Sistem bilangan desimal : sistem bilangan dengan basis 10 ditulis dengan harga tempat yang dicacah dari letak tanda koma kekiri, untuk angka pecahan dimulai dari tanda koma ke kanan (tempat ke_n :10 n-1). Contoh = 15 ; 1 x 101 + 5 x 100 = 10 + 5 Coba : 1945,1708 = .... ? Sistem bilangan binar : sistem bilangan dengan basis 2 banyak digunakan alat komputer yang digunakan adalah 0 dan 1 Contoh : 101 = 1 x 22 + 0 x 21 + 1 x 20 = 4 + 0 + 1 = 5 Coba : 1001 = ...... ?

Persamaan ax2 + bx + c = 0 ; a ≠ 0 dan akar persamaan di peroleh dengan kaidah abc x1,2 = -b ± √b2 – 4ac 2a Bila diskriminan = D = b2 – 4ac < 0, supaya persamaan dapat diselesaikan, diciptakan bilangan imajiner : i = √-1 cari akar persamaan dari x2 + 6x + 13 = 0 ?

Kaidah untuk opersai penjumlahan (+) dan perkalian (x) NO Kaidah Operasi + Operasi x 1 Tutupan (a + b)  R (a x b)  R 2 Asosiatif (a + b) + c = a +(b + c) (a x b) x c = a x (b x c) 3 Komutatif (a + b) = (b + a) (a x b) = (b x a) 4 Identitas a + 0 = 0 + a = a a x 1 = 1 x a = a 5 Inversi (a+-a) = (-a+a) = 0 a x 1/a = a/a = 1 6 distributif a x (b +c) = axb + axc

Pertidaksamaan Sifat-sifat pertidaksamaan : 1. a > 0 hanya jika a positif a < 0 hanya jika a negatif a > 0 hanya jika –a < 0 a < 0 hanya jika -a > 0 2. Bila a < b dan b < c, maka a < c 3. Bila a < b, maka untuk setiap nilai c berlaku a+c < b+c 4. Bila a < b dan c < d, maka a+c < b+d 5. Bila a < b dan c positif, maka a(c) < b(c) 6. Bila a < b dan c negatif, maka a(c) > b(c) 7. Bila 0<a <b dan 0<c<d, maka a(c) < b(d)