KEDISIPLINAN, KONFLIK, KEPUASAN KERJA, STRESS & FRUSTASI DALAM PERKERJAAN Pertemuan 9 Mustikawati, SE., MSi
Mengapa Disiplin Penting? Disiplin menunjukkan besarnya rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas/pekerjaan. Semakin baik disiplin semakin tinggi prestasi kerja. Sebaliknya tanpa disiplin karyawan, organisasi perusahaan sulit mencapai hasil yang optimal.
Kedisiplinan-Kesadaran-Kesediaan Kedisiplinan adalah kesadaran & kesediaan sesorang menaati semua peraturan perusahaan & norma-norma sosial yang berlaku. Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan & sadar akan tugas dan tanggung jawab. Kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan, baik yang tertulis maupun tidak.
Perlunya Peraturan & Hukuman dalam Kedisiplinan Peraturan sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan bagi karyawan dalam menciptakan tata tertib yang baik di perusahaan. Dengan tata tertib yang baik, semangat kerja, moral kerja, efisiensi, dan efektivitas kerja karayawan akan meningkat. Hukuman diperlukan untuk meningkatkan kedisiplinan & mendidik karyawan supaya menaati semua peraturan perusahaan. Pemberian hukuman harus adil dan tegas terhadap terhadap semua karyawan.
Indikator Kedisiplinan Tujuan & Kemampuan Tujuan harus jelas, cukup menantang serta sesuai dengan kemampuan karyawan. Sesuai dgasas the right man in the right place and the right man in the right job Teladan Pimpinan Pimpinan menjadi panutan, harus menjadi contoh yang baik, disiplin, jujur, adil, serta sesuai kata dengan perbuatan. Balas Jasa Kedisiplinan karyawan tidak mungkin baik bila balas jasa kurang memuaskan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya beserta keluarga. Keadilan Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam pemberian balas jasa (pengakuan) atau hukuman akan merangsang terciptanya kedisiplinan pegawai yang baik. Pengawasan Melekat Atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral sikap, gairah kerja, dan prestasi kerja bawahannya
6. Sanksi hukuman dengan adanya sanksi yg berat karyawan takut melanggar aturan perusahaan. 7. Ketegasan Ketegasan pimpinan menegur dan menghukum setiap karyawan yang indispliner akan mewujudkan kedisiplinan yang baik pada perusahaan tersebut. 8. Hubungan kemanusiaan hubungan baik yg harmonis antar perseorangan, antar pribadi dalam grup/tim serta hubungan antar departemen, akan menciptakan kedisplinan yang baik pd perusahaan
Penndisiplinan mempunyai karakteristik: Dimulai dengan peringatan segera Konsisten Tidak bersifat personal (impersonal)
Tipe disiplin Disiplin preventif, mencegah karyawan melakukan pelanggaran standar dan aturan Disiplin korektif, sasarannya adalah Untuk memperbaiki disiplin Untuk menghalangi karyawan lain melakukan tindakan serupa Untuk menjaga standar dan aturan tetap konsisten dan efektif Disiplin progresif, memberikan hukuman yang semakin berat terhadap kesalahan yang berulang
Indikator Kedisiplinan Sanksi Hukum Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan karyawan. Ketegasan Pimpinan harus tegas dan berani bertindak untuk menghukum karyawan yang tidak berdisiplin. Hubungan Kemanusiaan Hubungan kemanusiaan yang harmonis dapat memotivasi kedisiplinan yang baik.
PERSAINGAN & KONFLIK PERSAINGAN Persaingan adalah kegiatan yang berdasarkan atas sikap rasional dan emosional dalam mencapai prestasi kerja yang terbaik. Persaingan dimotivasi oleh ambisi untuk memperoleh pengakuan, penghargaan, dan status sosial yang terbaik. KONFLIK Konflik adalah persaingan yang kurang sehat berdasarkan ambisi dan sikap emosional dalam memperoleh kemenangan. Konflik akan menimbulkan ketegangan, konfrontasi, perkelahian, dan frustasi jika tidak dapat diselesaikan.
Penyebab Persaingan & Konflik? Tujuan Tujuan yang sama yang ingin dicapai akan merangsang timbulnya persaingan dan konflik diantara individu atau kelompok karyawan. Ego Manusia Ego manusia yg selalu ingin lebih berhasil dari manusia lainnya akan menimbulkan persaingan atau konflik. Kebutuhan Kebutuhan material dan non material yang terbatas akan menimbulkan persaingaan dan konflik. Perbedaan Pendapat Perbedaan pendapat akan menimbulkan persaingan atau konflik. Jika perbedaan pendapat tidak terselesaikan, akan timbul persaingan atau konflik yang kadang-kadang menyebabkan perpecahan. Salah Paham Salah paham dpt menyebabkan persaingan/konflik karyawan.
Perasaan Dirugikan Perasaan dirugikan karena perbuatan orang lain akan menimbulkan persaingan atau konflik. Setiap orang tidak dapat menerima kerugian dari perbuatan orang lain, sehingga harus dicegah agar tidak menimbulkan konflik. Perasaan Sensitif Perasaan sensitif atau mudah tersinggung akan menimbulkan konflik. Perilaku atau sikap seseorang dpt menyinggung perasaan orang dan menimbulkan konflik. Konflik terjadi karena harga dirinya tersinggung. Kebaikan Persaingan : a. Evaluasi diri/introspeksi diri demi kemajuan. b. Moral kerja atau prestasi kerja akan meningkat. c. Mengembangkan diri demi kemajuan karena dorongan persaingan. d. Memotivasi dinamika organisasi dan kreativitas karyawan. Keburukan Konflik : a. Kerjasama kurang serasi dan harmonis diantara karyawan. b. Merangsang sikap2 emosional karyawan c. Menimbulkan sikap apriori. d. Meningkatkan absen dan turn over karyawan e. Kerusakan produksi dan kecelakaan semakin meningkat.
Kesimpulan Persaingan sehat harus selalu diciptakan dan dibina agar dinamika organisas, kreativitas, introspeksi diri, pengembangan diri, moral kerja, dan produktivitas kerja karyawan meningkat sehingga tujuan perusahaan, karyawan dan masy. Tercapai Konflik harus dicegah dan diselesakikan sedini mungkin Persaingan kurang sehat menimbulkan konflik
Kepuasan Kerja, Stress, dan Frustasi Sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya; dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, prestasi kerja. Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yg dinikmati dlm pekerjaan dg memperoleh pujian, penempatan, perlakuan, peralatan, dan suasan lingkungan kerja yang baik. Kepuasan diluar pekerjaan adalah kepuasan kerja dalam bentuk penerimaan balas jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup. Stress Kerja Stress adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seseorang. Stress karyawan timbul akibat kepuasan kerja tdk terwujud dari pekerjaannya. Frustasi Frustasi adalah keadaan emosional, ketegangan pikiran dan perilaku yang tidak terkendali dari seseorang, bertindak aneh-aneh yang dapat membahayakan dirinya atau orang lain.
Bagaimana jika karyawan memiliki kepuasan kerja yg rendah..? Karyawan akan mengalami: Cepat lelah dan bosan Emosi tidak stabil Sering absen Melakukan kesibukan lain selain pekerjaan
Kepuasan kerja dan kedisiplinan Kepuasan kerja mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan, artinya jika kepuasan diperoleh dari pekerjaan maka kedisiplinan akan baik. Sebaliknya jika kepuasan kurang tercapai maka kedisiplinan karyawan rendah. Kepuasan kerja dan umur karyawan umur mempengaruhi kepuasan kerja, karyawan yg masih muda tuntutan kepuasannya tinggi, sedangkan karyawan tua tuntutan akan kepuasan rendah
Kepuasan kerja dan organisasi Semakin besar organisasi kepuasan kerja karyawan cenderung semakin turun Tantangan bagi dept. SDM untuk mempertahankan kepuasan kerja karyawan Kepuasan kerja dan kepemimpinan kepuasan kerja juga dipengaruhi sikap pimpinan dalam kepemimpinannya.
Faktor2 Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Balas jasa yang adil dan layak Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian Berat ringannya pekerjaan Suasana dan lingkungan pekerjaan Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan Sikap pimpinan dalam kepemimpinannya Sifat pekerjaan ; monoton atau tidak.
STRESS KARYAWAN FAKTOR PENYEBAB STRESS : On the job Beban kerja yang sulit dan berlebihan Tekanan dan sikap pimpinan yang kurang adil & wajar Waktu dan peralatan yang kurang memadai Konflik antara pribadi dg pimpinan atau kelompok kerja Balas jasa yang terlalu rendah Berbagai bentuk perubahan
FAKTOR PENYEBAB STRESS : Off the job: Kekuatiran finansial Masalah-masalah keluarga, masalah perkawinan (misal; perceraian), anak-anak Masalah-masalah fisik Perubahan-perubahan yang terjadi di tempat tingga
Ciri perilaku orang yang stress Nervous (gugup) Kekuatiran kronis Mudah marah Agresif Tidak dapat relaks (santai) Menunjukkan sikap yang tidak kooperatif
Ciri fisik orang yang stress Yang umum dialami: Ganguan pencernaan Hipertensi Insomnia
Penanganan Stress PENANGANAN INDIVIDUAL A. Perawatan medis B. Program-program kesejahteraan C. Program layanan kesehatan D. Program layanan konseling E. Meditasi F. Relaksasi G. Biofeedback
Penanganan Stress 2. PENANGANAN UNTUK ORGANISASI Mengubah struktur organisasi mende= Sentralisasi atau mengurangi level Hirarki. Mengubah sistem imbalan Mengubah distribusi sumber daya Mengubah kebijakan Mengembangkan sistem komunikasi yang lebih baik. Menggunakan pengambilan keputusan secara partisipatif. Melakukan re-desain jabatan/tugas.
KONSELING KONSELING adalah pembahasan suatu masalah dengan seorang karyawan, dengan tujuan untuk membantu karyawan tersebut agar dapat mengatasi/menyelesaikan masalah dengan baik. FUNGSI KONSELING a. Pemberian nasehat b. Penentraman hati c. Melakukan komunikasi d. Pengenduran ketegangan emosional e. Penjernihan pikiran f. reorientasi TIPE KONSELING a. Directive Counseling (counselor memegang kendali) b. Non Directive Counseling (counselor hanya mengarahkan & mendorong/sbg pendengar /terpusat pada karyawan) c. Cooperative Counseling (counselor & counselee bersama-sama memecahkan dan memutuskan persoalan karyawan.
FRUSTASI Frustasi menimbulkan perilaku yang aneh dari orang tersebut, misal marah-marah, membanting telepon, bahkan menyakiti dirinya. Hal ini menuntut pimpinan memiliki Penglihatan sosial (social perception) Kemampuan berpikir abstrak (ability in abstract minding) Keseimbangan emosional (emotional stability)
AUDIT PERSONALIA Hal ini perlu dilakukan karena karyawan merupakan aset utama dari perusahaan Audit Personalia adalah mengevaluasi kualitas, kuantitas, dan kegiatan-kegiatan personalia yang dilakukan dalam suatu organisasi. Pelaksanaan Audit hendaknya mencakup evaluasi fungsi-fungsi personalia, prosedur penggunaan personalia, dan dampak kegiatan mereka dalam mewujudkan tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Tujuan Audit Personalia Mengevaluasi kegiatan-kegiatan personalia Dengan maksud untuk mengetahui: Nilai efektifitas Mengenali aspek-aspek yang masih dapat diperbaiki Mempelajari aspek-aspek, dan Menunjukkan perbaikan serta membuat rekomendasi untuk pelaksanaan perbaikan
Quiz Bandingkan antara kedisiplinan dan tingkat stress pada negara seperti Amerika dan Jepang dengan Indonesia