Tantangan Pengembangan IPTEK, kasus industri transportasi udara Diskusi FGD ITB Agung Nugroho PT. Regio Aviasi Industri
Intro Indonesia sebaga negara kepulauan yang besar, ketergantungan terhadap transportasi udara sangan tinggi Indonesia negara terbesar pengguna transportasi udara ke 12 didunia, dengan pertumbuhan tertinggi. Ketergantungan merupakan peluang untuk diisi oleh karya bangsa indonesia sendiri.
Ekosistem Transportasi udara Transportasi udara berkembang menjadi klaster industri yang saling terkait, yang membutuhkan kerjsama stake holder bangsa: pemerintah, swasta, pendidikan. strategi kebijakan angkutan udara navigasi udara industfi manufaktur jasa perawatan kebandaraan pendidikan jasa keuangan
Kondisi saat ini Sifat ekosistem: padat (modal, teknologi, proses,standard, risiko, karya) namun mempunyai multiplier effect sangat tinggi. Peluang tumbuh tinggi, tidak disertai kebijakan dan strategi yang memadai, pengaruh globalisasi (open sky)memberikan peluang dan ancaman. Competitiveness terancam.
Langkah yang diperlukan Menyusun strategi jangka penjang, menengah dan pendek, menyusun kebijakan terintegrasi yang kondusif bagi tumbuhnya industri, dengan tujuan dasar, memberikan lapangan pekerjaan bagi bangsa indonesia, menguasai critical knowledge dan skill, menjaga competitiveness, mengisi kebutuhan dalam negeri sebagai batu pijakan bersaing di LN. Melaksanakan dengan quality assurance yang benar.
Program R80, membangun sinergi bangsa Program ini bertujuan utuk mengembalikan kemampuan industri melalui kegiatan b2b yang feasible. Wahana pengembangan pesawat 80-90 penumpang turboprop antara swasta dengan ptdi. Entry to market 2019. Memberdayakan infrastructure industri, a.l.itb,puspiptek,lapan dan dkuppu kemhub.