MENINGKATKAN KEMAMPUAN VOCABULARY MENGGUNAKAN MEDIA WORD WALL SISWA KELAS VII SMPN 1 CILAMAYA KULON
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran. Bahasa inggris memegang kunci sebagai bahasa internasional. Bahasa inggris adalah alat komunikasi antar orang- orang di dunia untuk perdagangan, social-budaya, ilmu pengetahuan dan tujuan teknologi.
Identifikasi Masalah Apakah dengan menggunakan media Daftar Kata (wordwall) bisa meningkatkan kemampuan vocabulary? Adakah perbedaan yang signifikan menggunakan media Daftar Kata (wordwall) dengan media- media yang lainnya dalam meningkatnya kemampuan vocabulary siswa? Adakah kesulitan dalam menerapkan media pembelajaran Daftar Kata (wordwall)dalam berlangsungnya proses pembelajaran? Apakah dengan media Daftar Kata (wordwall) bisa membuat siswa lebih tertarik untuk mempelajari vocabulary? Bagaimana peningkatan kemampuan vocabulary siswa setelah di terapkan media Daftar Kata (wordwall)?
Pembatasan dan Perumusan Masalah Pembatasan Masalah Agar dalam pembahasan masalah tidak meluas dan hasil yang dicapai lebih akurat, peneliti membatasi masalah sebagai berikut. Penggunaan media Daftar Kata (wordwall) akan meningkatkan kemampuan vocabulary siswa. Perumusan Masalah Dari pembatasan masalah tersebut maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: Apakah penggunaan media Daftar Kata (wordwall) akan meningkatkan kemampuan vocabulary siswa? Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui peningkatan dalam kemampuan vocabulary siswa dengan menggunakan media Daftar Kata (wordwall)
Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Manfaat Praktis - Bagi Siswa - Bagi Guru - Bagi peneliti
Penelitian ini dilakukan dalam 3 siklus. Penjelasan Istilah Vocabulary Media Wordwall Kerangka Berpikir Penelitian ini dilakukan dalam 3 siklus. 1. Siklus Pertama Yaitu mencari materi, merancang RPP. Pre-test, kegiatan ini boleh ada boleh tidak. Memberi tindakan atau perlakuan, kemudian mengadakan pengujian. 2. Siklus Kedua. Yaitu Menganalisa hasil, refleksi dan memberikan tindakan. 3. Siklus Ketiga menganalisa hasil dan refleksi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pembelajaran Bahasa Inggris Belajar adalah proses perubahan tingkah laku. Menurut Brown (2007: 8), pembelajaran adalah penguasaan atau pemerolehan pengetahuan tentang suatu subjek atau sebuah keterampilan dengan belajar, pengalaman, atau instruksi. Dalam makna pembelajaran mengandung dua istilah yang tidak dapat dipisahkan yaitu mengajar dan belajar. Kemampuan Vocabulary Menurut Juhendi (2011: 4) dalam penelitiannya mengatakan bahwa “vocabulary is a vital aspect in language, because it appears in every skill of language including listening, speaking, reading and writing skills. Dari pernyataan tersebut mengatakan Kosakata adalah aspek utama dalam bahasa inggris, karena kosa kata ada dalam setiap kemampuan dalam bahasa inggris termasuk kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.
Cara Mempelajari Vocabulary Menurut Lado (1979: 121-126) dalam Mardika mengatakan bahwa ada beberapa langkah yang dapat diterapkan dalam pembelajaran kosakata yaitu: (1) mendengarkan kata, (2) mengucapkan kata, (3) memahami makna, (4) membuat ilustrasi dalam bentuk kalimat, (5) melakukan latihan mengekspresikan makna, (6) mengucapkan kata tersebut dengan suara keras, dan (7) menulis kata-kata tersebut. Kesulitan dalam Mempelajari Vocabulary Dalam mempelajari vocabulary siswa sering menemukan beberapa kesulitan, menurut Thornburry (2002:27) kesulitan itu terjadi karena beberapa faktor: pronounciation, spelling, length and complexity, rammar, meaning, dan range, connotation and idiomaticity Pengajaran Vocabulary Nation (2001: 107-108) dalam mardika menyebutkan tiga prosedur mengajar kosakata, yaitu: recycled words, the second-hand cloze, dan the vocabulary interview. Dalam recycled words, prosedur mengajar kosakata bergerak dari receptive use ke productive use yang berfokus pada belajar yang disengaja.
Media Word Wall Pengertian Media Gerlach & Ely (1971) dalam Arsyad (2007: 3) mengatakan bahwa Media berasal dari bahasa latin medius yang asecara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Secara garis besar media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Pengertian Word Wall “A word wall is a systematically organized collection of words displayed in large letters on a wall or other large display place in the classroom”. Dalam pernyataan tersebut Sebuah daftar kata adalah kumpulan terorganisir secara sistematis dari kata-kata yang ditampilkan dalam huruf besar di dinding atau tempat layar besar lainnya di kelas.
Strategi Penggunaan Word Wall Penggunaan media ini dimaksudkan untuk mencari makna kata-kata tertentu melalui proses pembelajaran yang interaktif dan komunikatif. Ada beberapa contoh yang akan di lakukan dalam mencari makna kata tersebut. Contoh : Theme : Natural Disaster, Wordwalls : Flood, landslides, destroy, Earthquake, shake, Strategy : Quick Definitions: § Berikan suatu definisi pada sebuah kata, § Siswa menuliskan dan memilih kata sesuai dengan definisi yang diberikan oleh guru, § Ulangi kembali sambil memberikan semangat pada siswa, § Cek jawaban siswa. Pembuatan Word wall Pada pembuatan media ini penulis membuat kata-kata kunci dalam tema-tema tertentu sesuai dengan kurikulum dan menuliskannya dengan hurup yang besar di atas secarik karton dengan ukuran yang sedapat mungkin dapat dilihat dengan jelas oleh seluruh siswa dalam kelas. Kata-kata kunci ini dapat berupa Adjectives, nouns, verb, atau adverb yang disesuaikan dengan tema yang akan dipelajari.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan Penelitian Pendekatan yang peneliti gunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah kualitatif, hal tersebut sangat mendukung terhadap masalah yang akan diteliti secara mendalam di dalam pengamatannya. Metode Penelitian Metode yang digunakan oleh peneliti adalah Action Research, atau Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Kemmis & Taggart (1988: 5-6) dalam syamsudin (2011: 191-192) menyatakan bahwa penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif diri yang secara kolektif dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik pendidikan dan sosial mereka, serta pemahaman mereka mengenai praktik ini dan terhadap situasi tempat dilakukan praktik- praktik ini.
Desain Penelitian Pelaksana penelitian ini menggunakan desain penelitian berupa beberapa siklus yang memiliki 4 komponen yang dilakukan secara berulang. Desain penelitian ini mengadaptasi model penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart pada tahun 1988, penelitian tindakan kelas ini mengandung empat komponen, yaitu : Rencana (Planniing), Tindakan (Action), Pengamatan (Observation), dan Refleksi (Reflection).
Subjek Penelitian Penelitian ini menggunakan purposive sampling yang melibatkan Kepala Sekolah, guru-guru Bahasa Inggris, guru-guru Bimbingan dan Konseling (BK), siswa-siswa kelas VII SMP Negeri 1 Cilamaya Kulon, pada tahun ajaran 2013- 2014 dan peneliti sendiri. Dengan mengambil siswa kelas VII sebagai subyek diharapkan dalam kegiatan proses belajar siswa dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa inggris. Instrumen Penelitian Instrumen yang diperlukan dalam pengumpulan data adalah pedoman observasi, pedoman wawancara, perangkat tes, kamera foto, kertas dan alat tulis, serta alat perekam suara. Untuk menyusun rancangan studi, draf hasil penelitian, dan laporan penelitian dibutuhkan seperangkat komputer atau laptop.
Teknik Pengumpulan Data Dalam melakukan penelitian data, penelitian ini akan menggunakan 3 teknik yaitu tes, observasi,dan wawancara. Tes Observasi Wawancara Teknik Analisis Data Analisis nilai tes Analisis nilai observasi Analisis wawancara
TERIMAKASIH