(4) Bab II. Logika Proposisi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
GEOMETRI BIDANG Sumarno A
Advertisements

PENARIKAN KESIMPULAN/ INFERENSI
Kuliah matematika diskrit Program Studi Teknik Elektro
LOGIKA INFORMATIKA VALIDITAS PEMBUKTIAN.
MATEMATIKA DISKRIT PERTEMUAN 2.
Bab 1 Logika Matematika Matematika Diskrit.
METODE INFERENSI.
Kuliah matematika diskrit Program Studi Teknik Elektro
LOGIKA INFORMATIKA.
LOGIKA LOGIKA LOGIKA.
[SAP 9] SILOGISME HIPOTETIS
1.2. Logika Predikat Pada pembahasan pasal sebelumnya kita telah
1.7 Proposisi Bersyarat (implikasi)
7. Inverensi Logika 7.1. Validitas suatu argumen
TOPIK 1 LOGIKA.
Algoritma dan Pemrograman 2C
Kuliah matematika diskrit Program Studi Teknik Elektro
INFERENSI.
DASAR – DASAR LOGIKA INFORMATIKA
Proposisi. Pengantar  Pokok bahasan logika, atau objek dari logika adalah pernyataan-pernyataan atau kalimat yang memiliki arti tertentu dan memiliki.
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP YPM BANGKO 2014
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
PENALARAN disebut juga ARGUMEN
1.2. Logika Predikat Pada pembahasan pasal sebelumnya kita telah
Matematika Komputasi Inferensi Logika
Dasar Logika.
Core Jurusan Teknik Informatika Kode MK/SKS : TIF /2
Penarikan Kesimpulan Ekivalensi Ekspresi Logika
PERTEMUAN 3 LOGIKA.
VALIDITAS PEMBUKTIAN TATAP MUKA 6 Prodi PGSD FKIP UPM.
BAB 1. LOGIKA MATEMATIK 1.1 PROPOSISI Definisi: [Proposisi]
Oleh : Siardizal, S.Pd., M.Kom
PEMBUKTIAN Secara umum pembuktian dapat ditulis sebagai :
Inferensi Penarikan kesimpulan dari beberapa proposisi Kaidah :
Pertemuan ke 1.
Inferensi Penarikan kesimpulan dari beberapa proposisi Kaidah :
LOGIKA MATEMATIKA.
LOGIKA Logika mempelajari hubungan antar pernyataan-pernyataan yang berupa kalimat-kalimat atau rumus-rumus, sehingga dapat menentukan apakah suatu pernyataan.
Matematika Diskrit Logika.
Matematika Diskrit Bab 1-logika.
Logika (logic).
Logical Connectives – Penghubung Logika / Operator Logika
BAB 2 LOGIKA
Sabtu, 27 Januari 2018 Kalimat Matematika Oleh : Choirudin, M.Pd.
Proposisi.
LOGIKA MATEMATIKA.
PROPOSITION AND NOT PROPOSITION
LOGIKA MATEMATIKA.
F. Metode Inferensi Teknik untuk mendapatkan konklusi yang valid berdasarkan premise yang ada tanpa menggunakan Tabel Kebenaran Ada beberapa Metode antara.
TOPIK 1 LOGIKA.
PENARIKAN KESIMPULAN/ INFERENSI
Grace Lusiana Beeh, S. Kom.
Pembuktian Langsung Dan Skema Penarikan Kesimpulan
Matakuliah Pengantar Matematika
Matematika Diskrit TIF (4 sks) 3/9/2016.
Logika (logic).
Aljabar Logika. 1. Kalimat Deklarasi. 2. Penghubung Kalimat. 3
Semantik II Oleh : Dani Suandi, M.Si. KELOMPOK I.
SPB 1.6 VALIDITAS PEMBUKTIAN SPB 1.7 PEMBUKTIAN TIDAK LANGSUNG
VALIDITAS PEMBUKTIAN – Bagian I
Adalah cabang dari matematika yang mengkaji objek-objek diskrit.
INFERENSI LOGIKA.
Matematika Diskrit TIF (4 sks).
M. A. INEKE PAKERENG, S.Kom., M.Kom.
TOPIK 1 LOGIKA.
1. 2 Suatu pernyataan akan memiliki bentuk susunan minimal terdiri dari subjek diikuti predikat, baru kemudian dapat diikuti objeknya. Setiap kalimat.
LOGIKA MATEMATIKA.
INFERENSI LOGIKA.
BAB I DASAR-DASAR LOGIKA
PENARIKAN KESIMPULAN.
Transcript presentasi:

(4) Bab II. Logika Proposisi Validitas Inferensi Logika

Argumen, hipotesa dan kesimpulan Argumen adalah rangkaian kalimat, dimana semua kalimat (kecuali kalimat terakhir) adalah hipotesa dan kalimat terkhir disebut kesimpulan.

Argumen dan Validitas Argumen valid : Jika semua hipotesa benar maka kesimpulan juga benar Argumen invalid : Jika semua hipotesa benar tetapi kesimpulan salah

Pengecekan Validitas Buatlah tabel kebenaran Buat batas kritis, yaitu baris dimana semua hipotesa benar Dalam batas kritis: Jika semua kesimpulan benar maka argumen valid Jika diantara baris kritis tsb ada baris dgn nilai kesimpulan salah maka argumen tsb invalid

Latihan 1 Tentukan apakah argumen dibawah ini valid?? A  (B  C) ¬C Hipotesa 1 Hipotesa 2 Kesimpulan

Jawab 1 T F 2 3 4 5 6 7 8 Baris ke A B C B  C A  (B  C) ¬ C A  B Baris kritis jika kedua hipotesa T Kesimpulan Hipotesa 1 Hipotesa 2 Baris ke A B C B  C A  (B  C) ¬ C A  B 1 T F 2 3 4 5 6 7 8 Valid

Latihan 2 Tentukan apakah argumen dibawah ini valid?? A  (B  ¬ C) B  (A  C)  A  C Hipotesa 1 Hipotesa 2 Kesimpulan

Jawab 1 T F 2 3 4 5 6 7 8 Baris ke A B C ¬ C B  ¬ C A  C Hipotesa 1 Hipotesa 2 Baris ke A B C ¬ C B  ¬ C A  C A  (B  ¬ C) B  (A  C) A  C 1 T F 2 3 4 5 6 7 8 Tidak Valid

Model Inferensi Modus Ponens Modus Tollens Penambahan Disjungtif Penyederhanaan Konjungtif Silogisme Disjungtif Silogisme Hipotesis

1. Modus Ponens Contoh 1: Jika bil. P habis dibagi 2, maka P bil.genap Antesenden Konsekuen Contoh 1: Jika bil. P habis dibagi 2, maka P bil.genap Bil. P habis dibagi 2 P adalah bil. Genap

1. Modus Ponens (lanjutan) Baris ke A B A  B 1 T 2 F 3 4 Contoh 2: A  B A  B Hipotesa 1 Hipotesa 2 Kesimpulan Valid

2. Modus Tollens Mirip modus ponens hanya hipotesa 2 adalah kontradiksi hipotesa 1. Contoh 2: A  B ¬ B  ¬ A Hipotesa 1 Hipotesa 2 kontradiksi hipotesa 1 Kesimpulan

2. Modus Tollens (lanjutan) Contoh: Jika Zeus seorang manusia maka ia dapat mati Zeus tidak dapat mati  Zeus bukan manusia

3. Penambahan Disjungtif Inferensi disjungtif didasarkan atas fakta bahwa suatu kalimat dapat digeneralisir dgn penghubung ‘’ Alasannya adalah : penghubung ‘’ bernilai T jika salah satu komponennya T A  A  B Hipotesa B  A  B Hipotesa Kesimpulan Kesimpulan

3. Penambahan Disjungtif Contoh : Lina adalah siswa SMU(Sekolah Menengah umum) Lina adalah siswa (SMU atau SMK)

4. Penyederhanaan Konjungtif Kebalikan disjungtif. Menggunakan penghubung ‘’ Kalimat tsb dapat diambil salah satunya secara khusus. Konjungtif  penyempitan Disjungtif  perluasan

4. Penyederhanaan Konjungtif Contoh Lina makan sate dan kerupuk Lina makan sate Lina makan kerupuk A  B  A Hipotesa Kesimpulan A  B  B Hipotesa Kesimpulan

5. Silogisme Disjungtif A  B ¬ A  B A  B ¬ B  A Contoh : Hipotesa 1 Hipotesa 1 Hipotesa 2 Hipotesa 2 Kesimpulan Kesimpulan Contoh : Buku logikaku ada di tasku atau tertinggal dirumah Buku logikaku tidak ada ditasku  Buku logikaku tertinggal dirumah

6. Silogisme Hipotesis A  B B  C  A  C Contoh Hipotesa 1 Hipotesa 2 Kesimpulan Contoh Jika bilangan A habis dibagi 27, maka bilangan A habis dibagi 3 Jika bilangan A habis dibagi 3, maka bilangan penyusun A habis dibagi 3 Jika bilangan A habis dibagi 27, maka bilangan penyusun A habis dibagi 3

Materi Minggu Depan Bab III Kuantifikasi: Konstanta, Peubah, kalimat terbuka Kuantor Ingkaran