INTERFERENTIAL CURRENT

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Bab 11 Arus Bolak-balik TEE 2203 Abdillah, S.Si, MIT
Advertisements

PENGKODEAN SINYAL.
KOMUNIKASI DATA KULIAH IV SINYAL TRANSMISI.
PENATALAKSAAN NYERI PERSALINAN NON FARMAKOLOGI
Media Transmisi Dan Metode Akses (WI-FI)
Jenis Teknik Modulasi: Modulasi Analog (AM dan FM)
KELOMPOK 4: KOMUNIKASI DATA (RADIO) 1P51
Arus Bolak-balik.
OBAT ANASTESIA Anastetik umum (1) Anastetik lokal I anastetik umum
MULTIPLEXING BAB 8 BUKU KOMUNIKASI DATA DAN KOMPUTER, WILLIAM STALLINGS, EDISI 8, PENERBIT SALEMBA INFOTEK Ahmad Fali Oklilas, Jurusan Sistem Komputer.
Elektromagnetik Blood Flowmeter
INTERFERENTIAL THERAPY
TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION
STRETCHING LENNY.
Psikologi faal penginderaan
Posterior Interosseous Neuropathy: Electrodiagnostic Evaluation
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
LATIHAN STABILISASI Wahyuddin
ARUS INTERFERENSI (INTERFERENTIAL CURRENT/ IFC)
Arus Diadinamis.
BIOFISIK DALAM FISIOTERAPI
“Sistem Sensorik” SENSASI & NYERI.
PRODUKSI ARUS LISTRIK PD ELEKTROTERAPI
Gelombang Elektromagnetik (Cahaya)
LINGKUNGAN FISIK DAN ANALISIS RESIKO
Soal No 1 (Osilasi) Sebuah pegas dengan beban 2 kg tergantung di langit-langit sehingga berosilasi dengan persamaan : a). Tentukan konstanta pegas [32.
Bebas Nyeri Kebutuhan Rasa Nyaman Tri Ws 2011.
Ultra-Reiz Current Wahyuddin, Sst.FT.
Massage pada olahraga.
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL
TeModulasi Tata Sumitra , S.Kom, M.Kom.
Filter Aktif Pada Beban Konverter 3 Fasa 6 Pulsa
ARUS INTERFERENSI (INTERFERENTIAL CURRENT/ IFC)
INTERFERENTIAL THERAPY
Selamat Siang...
MULTIPLEXING Ahmad Fali Oklilas, Jurusan Sistem Komputer fakultas ilmu komputer universitas sriwijaya.
KONSEP DASAR KENYAMANAN (NYERI)
Analisis Rangkaian Listrik
Filter Aktif Pada Beban Konverter 3 Fasa 6 Pulsa
JARINGAN OTOT Tdd : - sel-sel otot - Jaringan ikat
Pengukuran Nyeri.
HIGH VOLTAGE PULSED CURRENT
Mata Kuliah REKAYASA TRAFIK TELEKOMUNIKASI ( B a b 7 ) Dosen : Ir
Spektrum dan Domain Sinyal
SDC SEBAGAI SARANA DIAGNOSIS DALAM FISIOTERAPI
Mata Kuliah REKAYASA TRAFIK TELEKOMUNIKASI ( B a b 6 ) Dosen : Ir
ARUS FREKUENSI TINGGI (HIGH FREQ. CURRENT/HFC)
KULIAH -11 MEMULAI GAMBAR DENGAN COREL DRAW
ANATOMI & FISIOLOGI.
Bab 32 Arus Bolak-balik TEE 2207 Abdillah, S.Si, MIT
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
Cryotherapy.
Oleh : Anisa Larasati P PrOgram Studi DiplOma III Jurusan Fisioterapi
OPTICAL MODULATOR Faishol
SDC SEBAGAI SARANA DIAGNOSIS DALAM FISIOTERAPI
Bunyi Pertemuan 11.
APLIKASI STRENGTH-DURATION CURVE DALAM KLINIS ABDURRASYID,SSt. FT
PERSEPSI DAN KOMUNIKASI
MANAJEMEN NYERI NON FARMAKOLOGIS
Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS)
Kompetensi Dasar Mendeskripsikan spektrum gelombang elektromagnetik
MANAJEMEN NYERI TEKNIK TENS
MODULASI AMPLITUDO TIPE SHORT WAVE DI RADIO REPUBLIK ANALISIS RANGKAIAN LOW PASS FILTER PADA PEMANCAR for further detail, please visit
Faktor Resiko Kejadian Osteoporosis
PENYAKIT AKIBAT GETARAN
Bentuk dan Struktur Sinyal Termodulasi 2017.
TEORI RESEPSI NYERI PERTEMUAN 2 Dr. Widaningsih, S.Kp., M.Kep
Psychogenic pain dr. Soraya T.U, Mkes SpKj.
Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah nyeri Ahmad Zaini Arif. S.Kep., Ns.
Transcript presentasi:

INTERFERENTIAL CURRENT Wahyuddin, SSt Disampaikan pada mata kuliah Elektrofisika dan Sumber Fisis I Program Reguler Jurusan Fisioterapi Universitas Indonusa Esa Unggul Jakarta

Pendahuluan IFC  arus frek menengah (middle frecuency current) Penggabungan dua buah arus dengan frekuensi berbeda Fenomena yang terjadi secara simultan pada suatu media akibat superimposition satu arus terhadap arus lain Bentuk arus interferensi merupakan arus sinusoidal biphasic simetris. Dalam aplikasi klinis sering digunakan frekuensi 2000 dan 4000 Hz tergantung pada tujuan yang diinginkan.

Perbedaan arus menghasilkan amplitudo modulasi. Besarnya frekuensi amplitudo modulasi (AMF) ditentukan oleh selisih antara kedua arus  frekuensi treatmen. Modifikasi amplitudo modulasi dilakukan melalui pengaturan spektrum  pulsa arus dapat diatur sempit/lebar dan melonjak tajam/datar. Berkaitan dengan aplikasi pada kondisi yang diterapi. Perbedaan AMF akan membedakan sensasi yang dirasakan pasien

Interferential current sangat sering digunakan dalam aplikasi klinis. Kemampuan penetrasi lebih dalam  tidak adanya tahanan pada kulit, karena untuk menurunkan resisten jaringan frekuensi harus ditingkatkan. Aplikasi dengan intensitas tinggi tidak menyebabkan iritasi kulit di bawah elektrode sehingga lebih nyaman dirasakan pasien.

Efek fisiologis stimulasi afferent nerve fibers bermyelin tebal  menyebabkan pengurangan nyeri dan normalisasi keseimbangan neuro-vegetative berupa rileksasi dan peningkatan sirkulasi. Stimulasi afferent nerve fibers bermyelin tebal  menghambat atau memberikan efek blocking aktifitas afferent nerve fibers bermyelin tipis  persepsi nyeri berkurang atau dihilangkan.

Lullies H (Elektrophysiologische Voraussetzunen der Elektrodiagnostik und Therapie, Elektromedizinband)  “masking effect”. Melzack dan Wall  efek stimulasi afferent nerve fibers bermyelin tebal sebagai “gate control” theory yang intinya adalah stimulasi secara selektif afferent II dan II untuk inhibisi afferent IV (nocicencoric) di lamina V. Berkaitan dengan endorphine release theory  nyeri kronis terjadi hipoaktifitas system endorphine sehingga kebutuhan endorphine meningkat.

Pengurangan nyeri melalui stimulasi afferent nerve fibers bermyelin tebal akan menormalisasi keseimbangan neurovegetative yang akan mendumping symphathetic system sehingga terjadi rileksasi dan peningkatan sirkulasi yang menghasilkan pengurangan nyeri melalui stimulasi affrent II dan III. Stimulasi nerve fibers bermyelin pada jaringan otot dan kulit menyebabkan symphatetic reflex berkurang yang diikuti post-excitatory depression pada aktifitas symphatetic reflex