MODEL-MODEL PEMBELAJARAN.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
Advertisements

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Assalamu'alaikum....
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Workshop Wakasek Kurikulum
INOVASI DAN METODE PEMBELAJARAN

MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
DR. SOMAKIM, M.Pd. DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNSRI
Quantum Teaching and Learning (QTL)
SIMULASI MENGAJAR.
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING )
Format Penilaian Peerteaching
Keterampilan Dasar Mengajar
PANDUAN PENGEMBANGAN RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran Kontekstual
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (UNTUK IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Bersyukur.
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ( CTL )
KURIKULUM Aminuddin Najib SMA Negeri 2 Sleman,
PANDUAN TUGAS PEER TEACHING
MERANCANG PEMBELAJARAN IPA DI SD PERTEMUAN 13
1.3a Pendekatan saintifik. 1.3a Pendekatan saintifik.
Model discovery learning
Tutorial Matakuliah PDGK 4405 Materi dan Pembelajaran IPS SD
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
RENCANA PEMBELAJARAN SD Dr. RATNAWATI SUSANTO., M.M., M.Pd
Penerapan model pembelajaran
PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
MULTIPLE INTELEGENSI (KECERDASAN MAJEMUK)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
6/11/2018 Orientasi Pengajaran Mikro Dwi Anggraeni Siwi/
Workshop Pembuatan RPP
PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM.
PANDUAN PENYUSUNAN RPP
TUNTUTAN PROFESIONALISME
Keterampilan Dasar Mengajar
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
MODEL PEMBELAJARAN “Model Pembelajaran” adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang terorganisir secara sistemik dalam mengorganisasikan.
PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL
PROSES PEMBELAJARAN Implementasi Kurikulum
Pengembangan RPP.
Keterampilan Dasar Mengajar
Model problem based learning
Kecerdasan jamak Multiple Intelligent.
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN KEJURUAN
INSPIRASI PEMBELAJARAN MELALUI TAYANGAN VIDEO
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL
PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
Pembelajaran Kontekstual
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
PENGEMBANGAN SILABUS dan RPP dalam Implementasi KTSP
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA SECARA TERPADU
Model Pembelajaran” adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang terorganisir secara sistemik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar.
Transcript presentasi:

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

SISTEM PBM   Siswa Lulusan PBM Lingkungan Kurikulum Alat Bantu Belajar Buku Pendidik Siswa Lulusan PBM   Lingkungan

PROSES PEMBELAJARAN Peserta didik Peserta didik Dengan Kecerdasan Visual- Spatial Logis- Matematis Musikal Linguistik Peserta didik Peserta didik Dengan Kecerdasan Majemuk Pembelajaran Naturalis Intrapribadi menerapkan variasi model pembelajaran Antarpribadi (Sosial) Kinestetis- Jasmani Variasi metode dan strategi pembelajaran

Kita belajar: 10 % dari apa yang kita baca 20 % dari apa yang kita dengar 30 % dari apa yang kita lihat 50 % dari apa yang kita lihat dan dengar 70 % dari apa yang kita katakan 90 % dari apa yang kita katakan dan lakukan Apa yang terjadi jika guru banyak berceramah dalam mengajar? Apa implikasi data di atas terhadap persiapan pembelajaran?

KERUCUT PENGALAMAN Yang Diingat Tingkat Keterlibatan 10% 20% Verbal Baca 20% Verbal Dengarkan 30% Lihat Gambar/ Diagram Lihat Video/Film Visual Lihat Demonstrasi 50% Terlibat dalam Diskusi 70% Menyajikan/Presentasi Terlibat 90% Bermain Peran Berbuat Melakukan Simulasi Mengerjakan Hal yang Nyata “Succesful Learning Comes from doing” (Wyatt $ Looper, 1999)

PROSES PEMBELAJARAN inspiratif menyenangkan Proses interaktif menantang memotivasi peserta didik berpartisipasi aktif memberikan ruang bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian (bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta )

PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN KEGIATAN PENDAHULUAN PENUTUP KEGIATAN INTI menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari menjelaskan tujuan pembelajaran

Pelaksanaan Proses Pembelajaran lanjutan… KEGIATAN INTI melibatkan peserta mencari informasi Elaborasi Eksplorasi menggunakan beragam pendekatan pembelajaran terjadinya interaksi antar peserta didik/Guru/Lingkungan membiasakan peserta didik dalam membaca dan menulis memfasilitasi memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertuluis; memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut Konfirmasi

memfasilitasi peserta didik melakukan KEGIATAN INTI Elaborasi lanjutan... memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar Elaborasi Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi , baik lisan maupun tulisan, secara individu atau kelompok; memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan

Konfirmasi memberikan umpan balik positif memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi membantu menyelesaikan masalah memfasilitasi memperoleh pengalaman yang bermakna berfungsi sebagai nara dan fasilitator memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi; memberi informasi untuk bereksplorasi lebih lanjut; memberi motivasi kepada peserta untuk bereksplorasi lebih lanjut.

Pelaksanaan Proses Pembelajaran lanjutan… bersama mebuat rangkuman/kesimpulan pelajaran melakukan penilaian dan/atau refleksi PENUTUP memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil merencanakan kegiatan tindak lanjut meyampaikan pembelajaran berikutnya

Multiple Intelligence Konsep Multiple Intelligence Dari Gardner bagi pendidik

Konsep Kecerdasan Kapasitas untuk: 1. memecahkan masalah (Howard Gardner) Kapasitas untuk: 1. memecahkan masalah 2. menciptakan produk di lingkungan yang kondusif dan alami

Konsep Kecerdasan Potensi biopsikologi untuk memproses informasi, (Howard Gardner) Potensi biopsikologi untuk memproses informasi, yang bisa diaktifkan dalam setting kultural untuk memecahkan masalah atau menciptakan produk yang bernilai dalam kebudayaan tersebut (reframing intelligence, 1999)

8 Kecerdasan Majemuk Dalam buku Multiple Intelligence (Howard Gardner) Logis- Matematis Visual- Spatial Linguistik 8 Kecerdasan Majemuk (Howard Gardner) Naturalis Musikal Kinestetis- Jasmani Intrapribadi Antarpribadi (Sosial) Dalam buku Multiple Intelligence

kemampuan menggunakan Kecerdasan Linguistik kemampuan menggunakan kata secara efektif, lisan maupun tulisan

kemampuan mengolah angka Kecerdasan Logikal-Matematis kemampuan mengolah angka dan/atau menggunakan logika atau akal sehat

Visual-Spasial Kecerdasan kemampuan memvisualisasi gambar di dalam kepala atau menciptakannya dalam bentuk dua/tiga dimensi

Kecerdasan Kinestetik-Jasmani kemampuan mengolah tubuh dan tangan

Musikal Kecerdasan kemampuan menyanyikan lagu, mengingat melodi musik, kepekaan irama atau sekedar menikmati musik

memahami dan bekerjasama Kecerdasan Antarpribadi kemampuan untuk memahami dan bekerjasama dengan orang lain

kekuatan dan kelemahanya Kecerdasan Intrapribadi kemampuan untuk memahami diri sendiri, untuk mengenali kekuatan dan kelemahanya

bentuk-bentuk alam di sekitarnya Kecerdasan Naturalis kemampuan mengenali bentuk-bentuk alam di sekitarnya

Kecerdasan Eksistensial kemampuan memahami keberadaan manusia yang unik dan memiliki pilihan untuk menentukan dirinya, mencakup juga pemahaman akan berbagai kemungkinan yang dapat terjadi di alam semesta

bentuk-bentuk alam di sekitarnya Kecerdasan Spiritual kemampuan mengenali bentuk-bentuk alam di sekitarnya

Beberapa poin penting dalam teori Kecerdasan Majemuk setiap orang memiliki ke 8 kecerdasan umumnya orang dapat mengembangkan setiap kecerdasan sampai tingkat tertentu berbagai kecerdasan umumnya bekerjasama dengan cara yang kompleks ada banyak cara menjadi cerdas dalam setiap kategori

8 (DELAPAN) CARA BELAJAR Sumber: Sekolah para juara/Thomas Armstrong(2002) Cara berpikir kegemaran kebutuhan Melalui kata-kata Membaca, menulis, bercerita, bermain permainan kata Buku, alat rekaman, alat tulis, kertas, buku harian, dialog, diskusi, debat, cerita Melalui penalaran Berkesperimen, tanya-jawab, memcahkan teka-teki logis, berhitung Bahan untuk eksperimen, materi sains, kegiatan manipulatif, kunjungan ke planetarium & museum pengetahuan Linguistik Logikal- Matematis

Cara berpikir kegemaran kebutuhan Visual- Spasial Kinestetik Jasmani Melalui kesan dan gambar Mendesain, menggambar, membayangkan, mencorat- coret Seni, LEGO, video, film, slide, game, imajinasi, labirin, teka- teki, buku dengan banyak ilustrasi, kunjungan ke museum seni Melalui sensasi somatis Menari, berlari, melompat, membuat bangunan, meraba, menggerakan isyarat tangan Bermain drama, bergerak, benda rakitan, olahraga/ permainan fisik, pengalaman yang berhubungan dengan indera peraba, belajar dengan cara terlibat langsung Visual- Spasial Kinestetik Jasmani

Cara berpikir kegemaran kebutuhan Musikal Antarpribadi Melalui irama dan melodi Bernyanyi, bersiul, bersenandung, mengetuk- ngetukkan tangan dan kaki, mendengarkan Waktu bernyanyi bersama, kunjungan ke konser musik, musik di sekolah dan di rumah, alat musik Dengan melemparkan gagasan pada orang lain Memimpin, mengorganisasi, menghubungkan, menebarkan pengaruh, menjadi mediator, berpesta Teman-teman, permainan kelompok, pertemuan sosial, perlombaan atau peristiwa sosial, perkumpulan, konseling atau magang Musikal Antarpribadi

Cara berpikir kegemaran kebutuhan Intrapribadi Naturalis Berhubungan dengan kebutuhan, perasaan, cita- citanya Menyusun tujuan, bermeditasi, melamun, merencanakan, merenung Tempat rahasia, waktu menyendiri, proyek yang direncanakan sendiri, pilihan Melalui alam dan pemandangan alam Bermain dengan binatang piaraan, berkebun, meneliti alam, memelihar binatang, peduli pada lingkungan Akses ke alam, kesempatan untuk berinteraksi dengan binatang, peralatan untuk meneliti alam (mis. Kaca pembesar, teropong) Intrapribadi Naturalis

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Model Project Work Quantum Teaching and Learning (QTL) Contextual Teaching and Learning (CTL) PBL (Problem Based Learning) Inquiry Training Bermain Peran (Role Playing)

Model Project Work

Project work adalah model pembelajaran yang mengarahkan peserta didik pada prosedur kerja yang sistematis dan standar untuk membuat atau menyelesaikan suatu produk (barang atau jasa), melalui proses produksi/ pekerjaan yang sesungguhnya.

Perencanaan Pembelajaran Project Work Inventarisasi Standar Kompetensi Jenis Produk (Barang/Jasa) Sesuai Pembelajaran Inventarisasi Jenis Pekerjaan Bukti Hasil Belajar Inventarisasi Jenis Produk (Barang/Jasa) Evaluasi

Inventarisasi Standar Kompetensi Standar Kompetensi yang ada pada Kurikulum/Silabus SK1 …………………………………………………………… SK2 ………………………………………………………….... SK3 …………………………………………………………… Dst …………………………………………………………… Inventarisasi Jenis Pekerjaan Jenis Pekerjaan (job) yang ada di masyarakat( DuDi) P.1 ……………………………………………………………….. P.2 ...…………………………………………………………….. P.3 ……………………………………………………………….. Dst. ………………………………………………………………….

Pr = Produk Tabel 1 Daftar Nama Produk setiap Bidang/jenis Pekerjaan No Bidang/Jenis Pekerjaan Nama Produk (barang/Jasa) Pr1 Pr2 Pr3 Pr4 Pr5 Pr = Produk

Kode Standar Kompetensi Tabel 2. Analisis standar Kompetensi Terhadap Jenis Produk Standar Kompetensi Produk Kode Standar Kompetensi SK1 SK2 SK3 SK4 SK5 SK6 SK7 SKn Pr1 √ Pr2 Pr3 Prn Pr = Produk SK = Standar Kompetensi

Penetapan Bukti Belajar/Evidence of Learning No Kompetensi/ Sub Kompetensi Indikator Aspek (P/K/S) Bukti Belajar 1 2 3 4 5

Pelaksanaan Model Pembelajaran Pendekatan Project Work Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai menyampaikan strategi pembelajaran dengan pendekatan project work menyampaikan alternatif judul/nama produk/jasa yang dapat dipilih peserta. menyampaikan ruang lingkup standar kompetensi yang akan dipelajari oleh peserta didik dalam setiap judul/nama produk/jasa Menyusun dan menetapkan pedoman penilaian kompetensi sesuai dengan judul project work memfasilitasi bimbingan kepada peserta didik dengan memanfaatkan lembar bimbingan.

memilih salah satu judul/nama produk/jasa Peserta didik memilih salah satu judul/nama produk/jasa menyusun proposal/rencana dengan lay out sebagi berikut: LATAR BELAKANG KEUNGGULAN DAN FUNGSI PRODUK/JASA. SKETSA/GAMBAR KERJA (jika diperlukan) BAHAN FASILITAS/PERALATAN. PROSES PRODUKSI (SISTEMATIKA KERJA) RENCANA ANGGARAN BIAYA SASARAN PASAR/PENGGUNA JADWAL PELAKSANAN

melakukan proses belajar sesuai dengan proses produksi (sistematika kerja) yang telah direncanakan. Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan rambu-rambu yang telah ditetapkan dalam proposal, dengan bimbingan dan pengawasan. Proses ini menekankan pada pencapaian standar kompetensi yang dibuktikan dengan bukti belajar (learning evidence) dan diorganisir dalam portofolio sebagai bahan verifikasi. mengorganisasikan bukti belajar (evidence) sebagai portfolio, melaksanakan kegiatan kulminasi, menyusun laporan sesuai dengan pengalaman belajar yang diperoleh.

Penilaian Hasil Belajar Dengan Model Project Work Penilaian Standar Kompetensi Mencakup Aspek : pengetahuan, keterampilan, sikap, kesesuaian produk/jasa, dan kesesuaian waktu

Pelaksanaan Penilaian terintegrasi pada komponen: penyusunan proposal, pelaksanaan proses produksi, laporan, kegiatan, dan kulminasi

Quantum Teaching and Learning (QTL)

Quantum Teaching and Learning (QTL) Merupakan salah satu model pembelajaran yang digunakan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi peserta didik.

Filosofi Pendekatan Pembelajaran Quantum (TANDUR) = Tumbuhkan, tumbuhkan minat dengan menunjukkan “Apakah manfaatnya bagiku, dan bagi kehidupanku” A = Alami, ciptakan dan datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua peserta didik N = Namai, sediakan kata-kata kunci, konsep, model, rumus, strategi, sebagai sebuah masukan D = Demonstrasikan, sediakan waktu dan kesempatan bagi peserta didik untuk menunjukkan bahwa mereka tahu U = Ulangi, tunjukkan pada peserta didik cara mengulangi materi dan tegaskan bahwa “ Aku tahu bahwa aku memang tahu ini” R = Rayakan, untuk mengakui hasil belajar peserta didik, baik dalam bentuk penyelesaian, partisipasi, perolehan keterampilan ataupun ilmu pengetahuan lainnya, maka akuilah dan rayakan

Suasana Yang Memberdayakan, bagaimana caranya ? Bangun Ikatan Emosional . Jalinlah Rasa Simpati & Saling Pengertian Ciptakan Keriangan & Ketakjuban Pengambilan Resiko Rasa Saling Memiliki Keteladanan

Landasan Yang Kukuh dalam pembelajaran Tujuan Yakinkan Kemampuan Peserta didik Dalam Belajar, dan Kemampuan Anda dalam Mengajar Jagalah Agar Komunitas Kelas Tepat Berjalan

Lingkungan Yang Mendukung Beberapa gagasan/ide untuk menciptakan lingkungan yang mendukung Poster Ikon, poster afirmatif tujuan pembelajaran Pengaturan bangku memudahkan interaksi Tumbuhan, aroma & unsur organik lainnya memperkaya kesegaran ruangan kelas Musik menata suasana hati meningkatkan hasil belajar

Contextual Teaching and Learning (CTL)

PENGERTIAN CTL Pembelajaran/pengajaran kontekstual merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural), sehingga siswa memiliki pengetahuan/keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan/konteks ke permasalahan/-konteks lainnya.

Contextual Teaching and Learning (CTL) keterlibatan penuh pembelajar, adanya kerjasama murni, adanya variasi dan keragaman dalam metode belajar, adanya motivasi internal, adanya kegembiraan dan kesenangan dalam belajar, integrasi belejar yang lebih menyeluruh kesegenap kehidupan organisasi

Pembelajaran menjadi bermakna bagi peserta Belajar adalah kegiatan aktif, Belajar bukanlah suatu proses mengumpulkan sesuatu Peserta didik mempunyai cara untuk mengerti sendiri

jika ditinjau dari sudut guru sebagai pengajar Mengajar bukanlah memindahkan pengetahuan dari guru kepeserta didik Mengajar berarti berpartisipasi dengan peserta didik dalam membentuk pengetahuan, membuat makna, mempertanyakan kejelasan, bersikap kritis, mengadakan justifikasi. Guru berperan sebagai mediator dan fasilitator

Komponen Apa yang perlu diberikan dalam CTL ? INQUIRY (merumuskan masalah) QUESTIONING ( bertanya) KONSTRUKTIVISME LEARNING COMMUNITY (masyarakat belajar) AUTHENTIC ASSESSMENT (penilaian yang sebenarnya) MODELING (permodelan) REFLECTION (refleksi)

Pembelajaran yang didasari oleh dorongan penyelesaian masalah Problem-Based Learning Pembelajaran yang didasari oleh dorongan penyelesaian masalah

Definisi PBL Belajar merupakan pemahaman dari proses kerja sebagai bagian dari pemahaman atau pemecahan masalah

Definisi PBL PBL adalah pembelajaran yang didasari oleh dorongan penyelesaian masalah “…the learning which result from the process of working towards the understanding of, or resolution of, a problem.” (Barrows & Tamblyn, 1980)

Prinsip Dasar Pembelajaran berangkat dari adanya masalah (soal, pertanyaan, dsb) yang perlu diselesaikan Masalah yang dihadapi akan merangsang siswa untuk mencari solusinya; siswa mencari/membentuk pengetahuan baru untuk menyelesaikan masalah.

Tujuan PBL Mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses belajar Menilai sejauh mana pemahaman siswa tentang materi yang dipelajari

Kompetensi yang dikembangkan Beradaptasi dan berpartisipasi dlm perubahan Mengenali dan memahami masalah dan mampu membuat keputusan yg beralasan dlm situasi baru Menalar secara kritis dan kreatif Mengadopsi pendekatan yg lebih universal atau menyeluruh.

Kompetensi yang dikembangkan Mempraktekkan empati dan menghargai sudut pandang orang lain Berkolaborasi secara produktif dalam kelompok Menemukenali kekuatan dan kelemahan diri sendiri serta menemukan cara utk mengatasi kelemahan diri; self-directed learning.

Contoh Pelaksanaan PBL Proses Sasaran Hasil Tutor memulai sesi dgn pre-sentasi masalah Siswa dirangsang utk dpt mengidentifikasi masalah konkret Pembelajaran ttg konteks masalah & ruang lingkup materi Siswa mencari dan menyusun kerangka berpikir utk menyelesai- kan masalah Siswa aktif menggali bbg sumber utk memperoleh info yg dibutuhkan Belajar scr kumulatif dan mengaitkan bbg pengetahuan

Contoh Pelaksanaan PBL Proses Sasaran Hasil Siswa menguji pendekatan & soslusi masalah mereka Siswa melatih kemampuan logika dan analisis Meningkatkan perkembangan mental lebih kompleks Siswa mengeva-luasi & merevisi solusi mereka; memanfaatkan feed- back Membandingkan dgn klpk lain & menerima umpan balik Memperoleh tambahan pengetahuan ttg masalah

Contoh Pelaksanaan PBL Proses Sasaran Hasil Siswa menyusun ‘teori’ baru bdsrkan penga- laman penyele-saian masalah Siswa belajar melakukan abs-traksi dan gene-ralisasi brdasarkan pengalaman Mampu Mengin-tegrasi pengeta-huan yg diperoleh dari pengalaman Siswa menerap-kan ‘teori’ utk membahas masalah baru + evaluasi kritis Siswa menguji apakah pengeta-huan yg diper- olehnya berguna/ tidak. Mampu membuat solusi yg realistik dan tepat- guna.

Karakteristik Masalah PBL Masalah dapat berbentuk tugas melakukan sesuatu, pertanyaan atau hasil identifikasi dari keadaan yg ada di sekitar siswa. Masalah berupa tugas yg tidak memiliki struktur yg jelas sehingga merangsang siswa utk mencari informasi utuk memperjelasnya.

Karakteristik Masalah PBL Masalah harus cukup kompleks dan ambigu (taksa) sehingga siswa terdorong utk menggunakan strategi2 penyelesaian masalah, teknik & ketrampilan berpikir. Masalah harus bermakna dan ada hubungannya dgn kehidupan sehari-hari sehingga siswa termotivasi mengarahkan dirinya utk menyelesaikan masalah dan mengujinya scr praktis.

Karakteristik Kelompok Dibagi secara acak Jumlah berkisar antara 5-8 orang Heterogen (latar belakang dan kemampuan cukup beragam) Waktu kerja disesuaikan dgn jadwal belajar dan kesediaan anggota kelompok

Sumber Pembelajaran Bahan bacaan (baik yg disediakan secara langsung maupun yg ada di sekitar tempat belajar) Informasi dari narasumber (ada dijelaskan sekilas & ada yg berdasarkan pertanyaan siswa) Lingkungan dan hasil uji coba praktis Sumber-sumber lain yg dpt diakses siswa.

Aktivitas dalam PBL Diskusi kelompok Belajar mandiri (individual) Eksperimen kelompok Observasi gejala dan wawancara terhadap narasumber. Komparasi dengan hasil-hasil penyelesaian masalah yg sudah ada.

Alur PBL (Sesuai dengan Metode Ilmiah) Identifikasi masalah Pengumpulan bahan Penyusunan hipotesis Uji hipotesis Pemaparan hasil (solusi masalah) Evaluasi dan perbaikan Penyusunan teori Ujicoba penerapan teori & perbaikan

INQUIRY TRAINING

INQUIRY TRAINING Model pembelajaran yang diarahkan untuk membantu peserta didik mengembangkan keterampilan intelektual yang terkait dengan penalaran sehingga mampu merumuskan masalah, membangn konsepdan hipotesis serta menguji untuk mencari jawaban.

Langkah Pembelajaran Phase 1 ; Mengidentifikasi Masalah Phase 2 : Mengumpulkan informasi yang dilihat dan dialami terkait dengan masalah Phase 3 : mengelompokkan data Memisahkan variabel -variabel yangh relevan Membuat hipotesa tentang hubungan penyebab

Phase 4: mengorganisasikan dan memformulasikan suatu paparan Phase 5: menganalisis strategi inquiry dan mengembangkan model yang lebih efektif

Bermain Peran Tujuan model pembelajaran yang digunakan untuk Mengembangkan kemampuan analogi yang benar tentang situasi permasalahan

Langkah Pembelajaran Phase 1 ; memotivasi kelompok Phase 2 : memilih peran Phase 3 : menyiapkan peng mat Phase 4 : menyiapkan tahapan peran Phase 5 : pemeranan Phase 6 : diskusi dan Evaluasi Phase 7 : Pemeranan Ulang Phase 8 : diskusi dan Evaluasi Phase 9 : membagi pengalaman dan menarik generalisasi

Selesai… Terima kasih