Rahayu Suci A Hastiningsih Muhammad Deni S Muhammad Nasrullah TEORI KUANTUM Rahayu Suci A Hastiningsih Muhammad Deni S Muhammad Nasrullah
Radiasi Benda hitam Setiap benda (padat, cair atau gas) yang suhunya diatas 0 K akan memeancarkan kalor radiasi Benda hitam sempurna adalah pemancar kalor radiasi paling baik. Energi yang dipancarkan oleh suatu permukaan benda dalam bentuk radiasi kalor per satuan waktu sebanding dengan luas permukaan dan sebanding dengan pangkat empat suhu mutlak permukaan itu.
Radiasi Benda hitam Joseph stefan dan Ludwig Boltzman menciptakan hukum P = daya/ laju energi (Watt) Q = energi kalor radiasi (Joule) ∆t = selang waktu (second) = tetapan Stefan-Boltzman = 5,67 x 10-8 A = luas permukaan benda (meter persegi) T = suhu (K)
Efek fotolistrik Efek fotolistrik adalah keluarnya elektron – elektron dari permukaan logam ketika logam tersebut dikenai seberkas cahaya. Efek fotolistrik pertama kali ditemukan oleh Hertz. Efek ini tidak dapat dijelaskan jika cahaya dipandang sebagai gelombang. Teori ini berhasil dijelaskan dengan baik oleh Einstein dan teori Planck.Jika berkas cahaya yang mengenai permukaan logam memiliki frekuensi f, maka energi tiap foton cahaya adalah hf :
Efek fotolistrik persamaan Planck yang digunakan untuk efek fotolistrik E =hf h = tetapan planck 6,626´ 10- 34 J.s persamaan efek fotolistrik Einstein. Energi cahaya = Energi ambang + Energi kinetik maksimum elektron (Einstein) E = W0 + Ekm hf = hf0 + Ekm Ekm = hf – hf0 W0 = energi ambang logam / fungsi kerja logam, f0 = frekuensi ambang logam, f = frekuensi cahaya yang digunakan, Ekm = energi kinetik maksimum elektron yang lepas dari logam dan bergerak ke pelat logam yang lain.
Hamburan Compton Hamburan Compton adalah suatu efek yang merupakan bagian interaksi sebuah penyinaran terhadap suatu materi. Bila suatu sinar jatuh pada permukaan suatu materi sebagian daripada energinya akan diberikan kepada materi tersebut, sedangkan sinar itu sendiri akan di sebarkan. Contohnya panjang gelombang foton sinar X setelah terhambur lebih besar dari panjang gelombang foton sinar X mula-mula. Jadi,
Hamburan Compton ∆ λ = λ’ – λ = λ’ = panjang gelombang foton sinar X setelah terhambur λ = panjang gelombang foton sinar X mula-mula h = tetapan planck 6,626´ 10- 34 J.s , m = massa elektron
Teori de Broglie Dualisme Gelombang – Partikel Cahaya memiliki sifat gelombang yang dapat diamati dalam peristiwa interferensi dan difraksi cahaya. Serta memiliki sifat partikel yang dapat diamati dalam peristiwa efek fotolistrik dan efek Compton. Sifat gelombang dinyatakan oleh λ (panjang gelombang) dan sifat partikel dinyatakan oleh p (besaran momentum). Hubungan anatara p dan λ sebuah foton sesuai dengan persamaan :
Teori de Broglie Dualisme Gelombang – Partikel λ = h/p Menurut de Broglie, partikel yang bergerak dengan kecepatan v, mempunyai panjang gelombang de Broglie sebesar: λ = h/mv λ = panjang gelombang m = massa partikel v = kecepatan h = tetapan Planck 6,626´ 10- 34 J.s
Werner Heisenberg Prinsip ketidakpastian Werner Heisenberg: "Tidak ada cara yang dapat dilakukan untuk mengukur posisi sebuah elektron dan momentumnya secara akurat pada saat yang bersamaan”. Berdasarkan prinsip ini, posisi elektron hanya bisa ditentukan secara statistik melalui probabilitas.Prinsip ini menghancurkan premis mengenai determinisme.
Werner Heisenberg Prinsip ketidakpastian Heisenberg menjelaskan bahwa hasil kali antara ketidakpastian posisi x dan ketidakpastian momentum p akan bernilai sekitar konstanta Planck: ∆x . ∆ p = h h = tetapan planck 6,626´ 10- 34 J.s ,
THE END