Mata Kuliah Painting DKV Universitas Multimedia Oleh : Tomy Faisal Alim
Painting Persiapan dan perlengkapan alat dan bahan melukis, termasuk alat kebersihan
Principles Painting Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Suatu pengembangan yang lebih utuh dari menggambar. Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisanbisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan medium lainnya yang memungkinkan dapat dilukis. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan
Sketsa Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Sketsa adalah lukisan cepat (hanya garis-garis besarnya); gambar rancangan; rengrengan; denah; bagan. Sketsa dapat dibuat secara imajiner maupun langsung di depan obyek (on the spot) Sketsa bisa juga merupakan rangkaian dari proses melukis yang dapat dilakukan secara spontan. Dapat dibuat dengan berbagai macam media dan alat gambar lainnya. Dalam terminologi seni lukis, sketsa dapat dikategorikan sebagai rancanagan gambar yang sifatnya sementara namun dapat pula menjadi sebuah karya yang utuh layaknya lukisan dengan segala sematan garis-garis emosi dan ekspresi. Tehnik sketsa dapat dilakukan secara bebas, baik tradisional maupun digital, sesuai dengan kebutuhan. Bisa hanya dengan goresan garis hitam putih namun dapat pula dilakukan dengan warna. Bisa secara realis atau hanya esensi garis dari suatu obyek.
Studi Bentuk Gambar bentuk : biasa juga disebut sebagai lukisan studi bentuk atau lukisan still life yang kerap dilakukan sebagai proses latihan melukis yang mengambil obyek alam benda. Dalam proses ini sangat diperhatikan adalah bentuk pelukisan yang dibuat secara realis, dengan berbagai penekanan karakterristik benda yang bersangkutan. Pada tahap ini, gambar diupayakan memiliki kesamaan bentuk dan warna, walau dapat juga dibuat secara impresionistik atau hanya kesan-kesan yang dibentuk dari karakter benda yang muncul karena efek cahaya. Maka pada gambar bentuk yang harus diperhatikan adalah sisi pantulan cahaya, sehingga dsebuah gambar dapat dengan maksimal memberi kesan berdimensi dan memiliki ruang. Hal penting yang harus diperhatikan adalah komposisi dari benda-benda yang akan dilukis. Termasuk efek dari bayangan benda sehingga lukisan menyerupai karya sesungguhnya.
Teknik Impresionistik Impresionisme adalah suatu gerakan seni dari abad 19 yang dimulai dari Paris pada tahun 1860an. Nama ini awalnya dikutip dari lukisan Claude Monet, “Impression, Sunrise” ("Impression, soleil levant"). Karakteristik utama lukisan impresionisme adalah kuatnya goresan kuas, warna-warna cerah (bahkan banyak sekali pelukis impresionis yang mengharamkan warna hitam karena dianggap bukan bagian dari cahaya), komposisi terbuka, penekanan pada kualitas pencahayaan, subjek-subjek lukisan yang tidak terlalu menonjol, dan sudut pandang yang tidak biasa. Pengaruh impresionisme dalam seni rupa juga merambah ke bidang musik dan sastra.
Teknik Pointilis Pointilisme adalah teknik lukisan di mana tersusun/terbentuk dari titik kecil, titik-titik yang berbeda dari warna diterapkan dalam pola untuk membentuk sebuah gambar. Georges Seurat mengembangkan teknik ini pada tahun 1886, bercabang dari Impresionisme . Para Pointillism Istilah ini pertama kali diciptakan oleh kritikus seni di akhir
Ragam Hiasan Tradisi Nusantara Bagaimana menggabungkan nilai-nilai ornamentik tradisi ke dalam seni lukis modern. Ragam hias adalah bentuk dasar hiasan yang biasanya akan menjadi pola yang diulang-ulang dalam suatu karya kerajinan atau senii. Karya ini dapat berupa tenun, tulisan pada kain Seperti batik, songket, ukiran atau pahatan pada kayu/batu. Ragam hias dapat distilisasi (stilir) sehingga bentuknya bervariasi. Ragam hias ini muncul dalam bentuk-bentuk dasar yang sama namun dengan variasi yang khas untuk setiap daerah. Dalam karya kerajinan atau seni Nusantara tradisional, sering kali terdapat makna spiritual yang dituangkan dalam stilisasi ragam hias. Terdapat ragam hias asli Nusantara, yang biasanya merupakan stilisasi dari bentuk alam atau makhluk hidup (termasuk manusia), dan ada pula ragam hias adaptasi pengaruh budaya luar, seperti dari Tiongkok, India, Persia, serta Barat.
Naif Suatu gaya lukisan yang bersifat mimesis dari karakteristik yang bersifat Sifat polos, lugu, atau kekanak-kanakan
Abstrak & Abstrak Ekspresionisme Seni abstrak adalah salah satu jenis kesenian kontemporer yang tidak menggambarkan obyek dalam dunia asli, tetapi menggunakan warna dan bentuk dalam cara non-representasional.[1] Pada awal abad ke-20, istilah ini lebih digunakan untuk mendeskripsikan seni seperi kubisme dan seni futuristik. Tokohnya J. Pollock Seni rupa yang tidak menampilkan objek seperti yang ada dalam dunia asli Ekspresionisme abstrak adalah gerakan seni pasca Perang Dunia II di Amerika Serikat. Tokohnya Wassily Kandinsky
Lukisan Teknik Tekstur Suatu teknik yang terispirasi oleh berbagai bahan dan teknik yang cenderung memiliki permukaan yang tinggi dan bertekstur. Baik semu maupun tinggi
Multimedia Seni rupa adalah di antara ranah seni yang kian cepat mengusung reformasi dari tatanan seni konvensional. Suatu bukti yang banyak tampil dalam peredaran seni rupa dunia adalah maraknya misi seni kontemporer. Seperti pameran lukisan, patung, video art, fotografi, instalasi, art object dan kolaborasi seni lainnya yang memiliki semangat asimilasi seni multimedia. Semua ini dipengaruhi atas semangat membangun kodifikasi estetika terkini yang menjadi arus utama seni kontemporer. Fenomena seni rupa kontemporer dan pesatnya pola budaya urban telah memberikan paradigma baru terhadap tumbuh kembangnya dunia seni rupa. Perkembangannya bahkan ramai dirayakan di berbagai acara seni dunia. Seperti Art Fair, Art Forum, Art Expo dan perhelatan internasional lainnya yang berpenampilan Art Now. Keterbukaan seni membuka peluang terhadap cipta seni dan desain yang dapat tampil multi fungsi. Karya seni tidak cukup dengan sekedar menghasilkan seni yang ekslusif, tetapi bagaimana mampu mendaur ulang obyek lainnya menjadi sebuah karya yang memiliki nilai estetika, nyaman dan artistik serta belakangan bagaimana memberikan goal yang fungsional dari hanya sekedar sebagai makna-makna intuitif saja. Sebut saja istilah photography fine art, atau kata lain fotografi seni, selalu saja ada diskursus seputar analisa akan batasan-batasan artistik dan estetikanya. Maka yang lahir adalah pos-pos seni modern yang kerap disebut sebagai seni kontemporer. Dengan segala peluang untuk menghapus dikotomi antara fine art dengan applied art atau istilah lain seni murni dengan non murni. Hal utama pada seni multimedia adalah bagaimana memproyeksikan sekaligus memberdayakan karya dengan deskripsi yang multi talenta. Seperti pemahaman pada seni visual yang mampu merujuk pada displin ilmu seni yang beraneka ragam. Seperti halnya pergaulan seni rupa dengan seni pertunjukan, pertemuan fotografi dengan fontografi, desain grafis dengan videografi, fesyen dan animasi serta masih banyak lagi yang dapat dikawinkan antar displin ilmu lainnya.