TBT. BUAH-BUAHAN Dalam ilmu botani,definisi buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan modifikasi lanjut bakal buah ( ovarium), Pengertian buah dalam kuliah ini adalah tanaman yang buahnya dapat dikonsumsi secara langsung dan atau melalui proses pengolahan mempunyai rasa menarik yang pada umumnya dikenal masyarakat sebagai buah - buahan dan berfungsi sebagai makanan selingan yang memberi efek menyenangkan, menyehatkan, dan hidangan pencuci mulut.
Berdasarkan habitat tumbuhnya : Berdasarkan umur : Buah umur pendek (semusim) hanya mengalami satu musim panen (pisang, nanas, melon, pepaya, dan semangka) Buah umur panjang (tahunan) dapat berkali – kali dipanen (anggur, apel, jambu biji ,jambu air, kelengkeng, mangga, manggis, jeruk, rambutan, dan buah merah). Berdasarkan habitat tumbuhnya : 1. Tanaman hawa panas (tropis) alpukat, belimbing, duku, durian, kedondong, mangga, manggis, mangga, nangka, nanas, pisang, rambutan, buah merah, dan srikaya. 2. Tanaman hawa dingin /temperate/subtropis. Seperti bapel, anggur, dan pear.
Klasifikasi oleh Verheij (1986) dengan mengelompokkan pohon buah-buahan berdasarkan keragaan (habitus) dan irama pertumbuhan dan pembungaannya. Pohon buah-buahan tropika dikelompokkan menjadi: A. Pohon buah tidak bercabang (single stemmed species) 1. Tumbuh dan berbuah terus setelah dewasa, bunga di ketiak daun Pertumbuhan tunas dan perkembangan bunga terjadi bersamaan: pepaya, 2. Tumbuh vegetatif diakhiri bunga, bunga muncul pada akhir pertumbuhan batang: nenas, pisang, aren
B. Pohon buah bercabang (branched species) Perkembangan bunga terjadi bersamaan dengan pertumbuhan Tumbuh dan berbuah terus tak mengenal musim: markisa, lamtoro, talok (arben) 2. Perkembangan bunga terpisah dari pertumbuhan Ada perbedaan tempat bagian vegetatif dan reproduktif a. Tempat tunas vegetatif dan reproduktif berbeda tempat, CAULIFLOROUS: durian, nangka, kakao, nam-nam b. Tempat tunas vegetatif dan reproduktif terdapat pada satu tempat, calon tunas vegetatif dapat dibedakan dengan bakal tunas bunga, SHOOT DIMORPHISM: kopi, jeruk, apel, anggur c. Tipe campuran, bunga di batang, cabang, ketiak daun, ujung ranting: belimbing, jambu air, jambu bol
3. Ada perbedaan irama pertumbuhan atau waktu pertumbuhan antara tunas vegetatif dan tunas reproduktif a. Waktu serempak, pembungaan serentak dalam satu pohon (synchronous): mangga, rambutan, alpukat b. Tidak serempak, tidak bermusim, pada satu pohon terdapat pertumbuhan vegetatif, kuncup bunga, bunga mekar (asynchronous): sawo, sirsak c. Pembungaan dipengaruhi musim sehingga dapat diatur pembungaannya melalui pemangkasan dan pengairan
PROSPEK Tingkat konsumsi buah kita (Indonesia) baru sekitar 40 kg per kapita per tahun, sementara standar minimal FAO 60 kg per kapita per tahun, maka peluang pasar itu masih sangat longgar/besar. Impor buah kita yang pada tahun terakhir mencapai 230.000 ton per tahun Dalam bentuk satuan hektar tanaman buah tahunan dengan hasil per hektar 50 ton, maka sebenarnya angka impor itu bisa kita tutup dengan pembukaan kebun buah tanaman tahunan seluas 4.600 hektar.
Kalau versi FAO yang kita jadikan patokan, kita masih berpeluang untuk membuka kebun buah-buahan seluas 80.000 ha. Untuk menutup kekurangan yang selama ini diimpor Investasi yang diperlukan untuk membuka kebun buah Rp 230.000.000.000,- (duaratus tigapuluh milyar rupiah), dan Rp 4.000.000.000.000,- (empat trilyun rupiah) untuk menyesuaikan tingkat konsumsi buah nasional standar FAO.
Menteri Pertanian, Ir. Suswono, MMA menilai buah-buahan tropika Indonesia masih menyimpan potensi yang besar, baik di dalam negeri maupun mancanegara. Meningkatnya volume produksi dan ekspor buah-buahan dari tahun ke tahun membuktikan bahwa buah-buahan Indonesia memiliki daya saing yang tinggi, tidakkalah dengan produk buah impor Pada tahun 2010, Produk Domestik Bruto(PDB) atas dasar harga yang berlaku dari subsektor hortikultura diproyeksikan mencapai Rp 88,851 triliun, Kontribusi dari produk buah-buahan sebesar Rp 46,721 triliun atau sekitar 52,6% dari total PDB subsektor hortikultura.
Menurut Dirjen Hortikultura, Dr. Ahmad Dimyati,MS Menurut Dirjen Hortikultura, Dr. Ahmad Dimyati,MS., produksi buah-buahan dunia mencapai sekitar 650 juta ton. Permintaanpasar internasional terhadap produk buah-buah tropika pada tahun 2010 diperkirakanmeningkat sebesar 87% atau 3,8 juta ton. Pasar Amerika Serikat dan Uni Eropa mampu menyerap 70% dari impor buah tropika secara global. Pasar internasional lainnya antara lain Jepang, Hongkong, Rusia dan
Pada tahun 2010 Kementerian Pertanian menargetkan produksi buah-buahan Indonesia mencapai 18.853.058 ton. Jumlah tersebut berasal dari : produksi buah pohon dan perdu sebanyak 9.549.879 ton, produksi buah semusim dan merambat sebanyak 814.400 ton, dan produksi buah jernis terna (herba tahunan) sebanyak 8.488.779ton. Pada tahun yang sama diproyeksikan produktivitas buah-buahan Indonesiamampu mencapai rata-rata 23,20 ton per hektare
Kalau tiap hektar kebun buah harus ditangani oleh dua tenaga kasar saja, maka tenaga kerja yang bisa diserap sudah mencapai 9.200 orang (untuk menanggulangi impor) dan 160.000 orang untuk memenuhi standar FAO. Budidaya tanaman buah juga akan melibatkan perdagangan, transportasi, dll. Hingga meningkatkan kegiatan ekonomi sangat besar.
Hasil beberapa jenis pohon buah pada tingkat produksi sedang setahun Durian 100 buah Melinjo 25 000 buah Rambutan 200 ikat Apokad 200 buah Jeruk Besar 200 buah Duku 1 000 buah Petai 500 papan Jeruk Siem 300 buah Jeruk Nipis 400 buah Jeruk Limau 1 000 buah Nenas 100 rumpun 144 buah Pepaya 26 buah Pisang 1 tandan
Buah-buahan sebagai sumber vitamni C dan vitamin A yang utama. Selain kedua vitamin utama tersebut masih banyak zat gizi lain yang bermanfaat bagi kesehatan manusia yang terkandung di dalam buah. Beberapa jenis buah seprti mangga dan pepaya merupakan buah yang banyak mengandung vitamin A. Selaim kandungan vitaminnya yang tinggi, beberapa jenis buah seperti apokad dan pisang memilki kandungan kalori yang cukup tinggi.
KARAKTERISTIK TANAMAN BUAH-BUAHAN Buah-buahan tropis di Indonesia : - Semusim atau dua musim (Annual/biannual) - Tahunan (pirennial)---- lebih dominan tergantung musim/kondisi iklim berbuah pada musim hujan setelah kemarau panjang. Pada musim kemarau jarang berbuah lebat. Sehingga ada istilah panen buah raya (harga turun), panen buah kecil/susulan dan tanpa panen buah (paceklik) harga mahal
Arah pengembangan Budidaya buah diluar musim (off season) Arah pengembangan Budidaya buah diluar musim (off season)? Belum banyak berhasil Untuk buah non musim (belimbing, jambu air/biji, jeruk dan sejenisnya) tak jadi masalah. Ada buah musiman varietas tertentu yang jadi non musim (ada hub dengan spesifik lokasi).
Di Indonesia banyak buah-buahan baik buah tropis maupun sub-tropis. Buah sub-tropis suhu < 21 oC (apel, Kiwi, pir, markisa dll.). Buah-buahan tropis menghendaki suhu tinggi lebih dari 25oC.
Musim hujan menimbulkan iklim basah (hujan rata2> 100mm/bulan) dan musim kemarau menimbulkan iklim kering (curah hujan rata2 60 mm/bulan): a) buah musiman (durian, rambutan, duku., b)non musim (pisang, belimbing dll). Curah hujan rata2 60-100 mm/bulan adalah daerah lembab. Indonesia bagian barat pada umumnya beriklim basah dan Indonesia bagian Timur beriklim kering (dari Lombok Timur hingga Sulawesi). Iklim/hujan ini akan menentukan sebaran jenis buah-buahan.
Penyebaran buah-buahan di Indonesia Mengikuti pola sebaran iklim : 1 Penyebaran buah-buahan di Indonesia Mengikuti pola sebaran iklim : 1. Curah hujan Sebagian wilayah Indonesia umumnya iklim basah. - buah-buahan hidup subur– terbentuk hutan tropis basah (tropical rain forest). Pengembangan nya mengikuti pola tersebut.
Di Indonesia dibagi 4 wilayah penyebaran buah-buahan : Dataran rendah 0-400 m dpl. (25 -35oC) beriklim basah : Durian, rambutan, manggis, duku, pisang, pepaya, nanas, cempedak, nangka, apokat, lengkeng, jeruk siam, jeruk keprok, jambu bol, duwet, jambu biji, sirsak, sirkaya, semangka, salak, sukun, belimbing, sawo, namnam, mundu, wuni. 2. Dataran rendah 0-400 m dpl. (25 -35oC) beriklim kering : Anggur, mangga, mete, srikaya, jeruk siam, jeruk besar.
2. Jenis tanah Kandungan hara pH Air tanah 3. Suhu udara/temperatur Ditentukan ketinggian tempat (elevasi): Dataran rendah: 0-400 m dpl. (25 -35oC. Dataran menengah 400-800 m dpl (21-25oC.) . Dataran tingg1 : 800-1200 m dpl.(18-21oC.) Dataran pegunungan > 1200 m dpl.(15-18oC.)
3. Dataran tingg1 : 800-3000 m dpl. (12-21oC 3. Dataran tingg1 : 800-3000 m dpl.(12-21oC.) beriklim basah : Apokat, leci, markisa, pisang dan kiwi. 4. Dataran tingg1 : 800-3000 m dpl.(12-21oC.) beriklim kering : Apel., pir, persik, jeruk keprok, jeruk manis.
Kualitas dan produksi buah-buahan ditentukan oleh: Selain ditentukan Kualitas dan produksi buah-buahan ditentukan oleh: Kondisi bibit (varietas), Kondisi lingkungan. Lokasi pengembangan harus sesuai agroklimat.peta agroklimat untuk setiap komuditas/varietas akan sangat membantu budidaya tanaman tersebut.pembagian wilayah persebaran tipe iklim bersifat kasar. Pembagian wilayah sebaiknya berdasarkan agroklimat yang lebih rinci dan sesuai kebutuhan masing2 tanaman/varietas . Ukan oleh
Pohon buah-buahan tropika dapat dikelompokkan menjadi: A. Pohon buah tidak bercabang (single stemmed species) 1. Tumbuh dan berbuah terus setelah dewasa, bunga di ketiak daun Pertumbuhan tunas dan perkembangan bunga terjadi bersamaan: pepaya, kelapa,sawit 2. Tumbuh vegetatif diakhiri bunga, bunga muncul pada akhir pertumbuhan batang: nenas, pisang, aren
B. Pohon buah bercabang (branched species) 1. Perkembangan bunga terjadi bersamaan dengan pertumbuhan Tumbuh dan berbuah terus tak mengenal musim: markisa, lamtoro, talok (arben) 2. Perkembangan bunga terpisah dari pertumbuhan Ada perbedaan tempat bagian vegetatif dan reproduktif a. Tempat tunas vegetatif dan reproduktif berbeda tempat, CAULIFLOROUS : durian, nangka, kakao, nam-nam
b. Tempat tunas vegetatif dan reproduktif terdapat pada satu tempat, calon tunas vegetatif dapat dibedakan dengan bakal tunas bunga, SHOOT DIMORPHISM : kopi, jeruk, apel, anggur c. Tipe campuran, bunga di batang, cabang, ketiak daun, ujung ranting : belimbing, jambu air, jambu bol
3. Ada perbedaan irama pertumbuhan atau waktu pertumbuhan antara tunas vegetatif dan tunas reproduktif a. Waktu serempak, pembungaan serentak dalam satu pohon (synchronous) : mangga, rambutan, alpukat b. Tidak serempak, tidak bermusim, pada satu pohon terdapat pertumbuhan vegetatif, kuncup bunga, bunga mekar (asynchronous) : sawo, sirsak c. Pembungaan dipengaruhi musim sehingga dapat diatur pembungaannya melalui pemangkasan dan pengairan : apel, jeruk, anggur
Selain Klasifikasi Verheij tersebut, secara umum klasifikasi buah tropika dapat dikelompokkan berdasarkan habitusnya menjadi: 1. Pohon: mangga, rambutan, durian 2. Non pohon: a. Terna (herba tahunan): pisang, nenas, pepaya b. Liana: anggur, markisa, kiwi (keterangan: liana adalah vines yang berkayu, sedangkan vines adalah tanaman yang menjalar atau merambat)
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN BUAH Bagian-bagian Tanaman : daun, batang dan akar. Semua bagian tersebut tersusun atas sel-sel hidup. Untuk mendukung proses hidup tanaman, sel-sel tersebut terbagi bagi tugasnya. Kelompok sel sejenis dengan bentuk dan fungsi yang sama disebut jaringan
Sel hidup menunjukkan kegiatan hidup : respirasi, bermetabolisme, tumbuh dan berkembang. Tanaman tumbuh : Ukuran yang bertambah : a) bertambah banyak b) bertambah besar. Pertambahan ukuran : bertambahnya bahan kering. Jadi pertumbuhan : pertambahan bahan kering
Bertambahnya bahan kering : merupakan bertambahnya protoplasma Bertambahnya bahan kering : merupakan bertambahnya protoplasma. Bertambahnya protoplasma : saat sel membelah dan sel membesar. Protoplasma : merupakan bahan hidup yang terdiri atas protein yang bahan bakunya adalah karbohidrat dan garam nitrogen. Garam nitrogen : diperoleh dari absorpsi tanaman dari larutan tanah dan Karbohidrat : berasal dari hasil fotosintesis.
Glukosa : Karbohidrat : senyawa organik Cm(H2O)n : a. glukosa, b. fruktosa dan c. saccharosa. Glukosa : Sebagai bahan pangan simpanan diubah menjadi pati yang sukar larut. Membentuk lignin dan selulosa Menjadi bahan awal (prekursor) dari lemak, asam amino, vitamin hingga hormon.
Untuk hidup diperlukan energi dari proses respirasi. Respirasi : proses oksidasi enzimatis dari karbohidrat. Respirasi proses kebalikan dari fotosintesis. Selain fotosintesis dan respirasi, absorbsi atau pengisapan air dan hara dari larutan tanah, translokasi atau pengangkutan larutan pangan ke seluruh tubuh tanaman, transpirasi atau penguapan air melalui jaringan hidup 4) sintesis atau proses pembentukan bahan-bahan hidup.
Diperoleh Hasil : Proses kehidupan berjalan lancar dan seimbang Diperoleh Hasil : Proses kehidupan berjalan lancar dan seimbang. Contoh : Respirasi lebih giat dibandingkan fotosintesis: maka Tanaman kehabisan gula. untuk memperoleh energi akan merubah pati, lemak dan bahkan protein ke gula dan direspirasikan. Sebaliknya bila respirasi tertekan, karena kurang O2 misalnya, tanaman juga akan kehabisan tenaga. Akibatnya tanaman tidak lagi mampu menyediakan bahan untuk ditransformasikan ke produk yang diinginkan penanam.
Fase Pertumbuhan dan Keseimbangannya fase vegetatif : pembentukan batang, daun dan akar yang intensif. fase reproduktif. fase pembentukan kuncup-kuncup bunga, bunga, buah, biji dan cadangan bahan makanan.
Pada fase vegetatif : proses-proses yang dominan adalah pembelahan dan pembesaran sel dari tahap awal diferensiasi. Pada saat itu dibutuhkan karbohidrat dan N yang banyak untuk pembangunan tubuh tanaman berupa pembuatan protoplasma baru. Pertumbuhan vegetatif yang lancar ditunjukkan oleh daun-daun yang lebar, tebal dan berwarna hijau tua dan batang yang kokoh.
Pada fase reproduktif, : Proses-proses yang dominan meliputi pembentukan hormon dan penimbunan makanan di dalam biji,buah, umbi dan batang dan terjadi pendewasaan selsel. Dalam hal ini juga diperlukan karbohidrat yang tinggi untuk ditimbun bukan untuk pembetukan protoplasma.