DINAS KEHUTANAN SINKRONISASI PROGRAM KONSERVASI SDAir PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KEHUTANAN Jln. Menteri Supeno I / 2 Telp. (024) 8319140, Fax (024) 8319328 S E M A R A N G SINKRONISASI PROGRAM KONSERVASI SDAir DALAM MEMPERTAHANKAN SDAir Cilacap, 24 Juni 2013
Mengapa Perlu Sinkronisasi dalam Pengelolaan DAS (Konservasi SDAir) Daya dukung DAS sebagai suatu ekosistem semakin menurun (terutama dipicu oleh pemanfaatan SDA yang semakin besar => dampak dari pertambahan penduduk, perkembangan ekonomi , konflik kepentingan mengakibatkan Kerusakan lingkungan yang semakin luas => menyebabkan bencana alam yang terkait dengan AIR semakin meningkat Untuk mencegah laju kerusakan DAS yang semakin besar perlu SINKRONISASI PROGRAM DALAM PENGELOLAAN DAS
(Penampang Melintang) Pembagian Wilayah DAS (Penampang Melintang) Hulu Tengah Check Dam / Sabo Hilir Karakteristik : Fungsi sbg penyangga, resapan, reservoar alami, Pengendali daya dukung, Pemanfaatan terbatas, Penghasil jasa lingkungan Karakteristik : Wilayah peralihan, Fungsi lindung & budidaya, Kegiatan vegetatif dan civil teknis. Karakteristik : Wilayah pemanfaatan, Fokus keg perekonomian riil, Produktifitas terkait kondisi hulu
Pewilayahan Sub DAS pada DAS Serayu Luas (Ha) Sub DAS Beber 3.502,76 Sub DAS Begaluh 18.796,60 Sub DAS Gume-Piasa 6.002,98 Sub DAS Kejawen 10.027,78 Sub DAS Klawing 175.372,51 Sub DAS Logawa 30.123,85 Sub DAS Merawu 30.384,15 Sub DAS Preng 5.144,80 Sub DAS Putih 17.212,66 Sub DAS Sanggalosang 4.327,28 Sub DAS Sapi 23.577,99 Sub DAS Serayu Hilir 15.597,31 Sub DAS Serayu Tengah 5.361,29 Sub DAS Tulis 19.433,35 Total 364.865,31
Kondisi Penggunaan Lahan Eksisting DAS Serayu Luas Eksisting (Ha) Hutan negara 72,581.40 Hutan/kebun rakyat 90,631.45 Permukiman 15,313.65 Persawahan 84,887.54 Semak Belukar 28,332.90 Tegalan/Ladang 72,447.37 Tubuh Air 1,466.82 Jumlah (Ha) 365,661.14
DAS Bogowonto terdiri dari 12 Sub DAS : Pewilayahan SubDAS pada DAS Bogowonto DAS Bogowonto terdiri dari 12 Sub DAS : No Sub DAS Luas (ha) 1. Bogowonto Hulu 8.690,219 2. Kodil 20.438,135 3. Bogowonto Tengah 4.977,824 4. Gading 1.778,697 5. Mongo 2.656,484 6. Gesing 4.619,109 7. Keduren 6.485,309 8. Ngasinan 1.778,527 9. Semanggung 1.447,845 10. Dekso 984,755 11. Bagelen 1.104,184 12. Plamping 4.764,537 59.725,625
Kemiringan Lereng DAS Bogowonto DAS Bogowonto terdiri dari 5 kelas : No Kelas lereng Kemiringan (%) Luas (Ha) 1. I 0 - 8 11.772,208 2. II 8 – 15 5.112,189 3. III 15 - 25 13.238,955 4. IV 25 – 40 17.900,173 5. V 40 11.702,629 59.725,625
DAS Bogowonto terdiri dari 12 PL Penggunaan Lahan No Penggunaan Lahan Luas (ha) 1. Air Tawar 627.994 2. Belukar/Semak 3.242,267 3. Hutan Lindung 698.671 4. Hutan Produksi Terbatas 1.567,809 5. Hutan Produksi 2.449,086 6. Hutan/Kebun rakyat 28.036,576 7. Pasir Darat/Pantai 44,255 8. Pemukiman 7.677,413 9. Rawa 107,510 10. Rumput 318,424 11. Sawah 6.651,798 12. Sawah Tadah Hujan 4.977,846 13. Tegalan 3.323,121 59.725.625 DAS Bogowonto terdiri dari 12 PL
Permasalahan Pengelolaan DAS Permasalahan Sumber Daya Lahan Lahan kritis yang disebabkan karena pengelolaan lahan yang kurang memperhatikan aspek konservasi Ketidaksesuaian penggunaan lahan dengan peruntukannya Pola tanaman tanpa terassering sehingga mengakibatkan erosi dan terjadinya longsor
Masalah Sosial Ekonomi, Budaya, dan Kelembagaan Kualitas SDM masih rendah Mata pencaharian dominan petani Kepemilikan lahan yang sempit Perilaku konservasi masyarakat masih rendah Kelembagaan pengelolaan DAS dan tingkat koordinasi antar pihak masih lemah
KEBIJAKAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN Kebijakan dalam Sinkronisasi Pengelolaan DAS didasarkan pada 3 (tiga) prinsip dasar, yaitu : Upaya pemenuhan ketersediaan barang dan jasa untuk masyarakat. Terjaganya potensi dan pemanfaatan SDA secara berkelanjutan Pengelolaan DAS sebagai satu kesatuan ekosistem, satu rencana dan satu pengelolaan yang melibatkan semua pemangku kepentingan secara terkoordinasi, menyeluruh dan berkelanjutan serta adaptif
KEBIJAKAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN Secara garis besar dikelompokkan dalam 4 bagian utama Pengendalian Tata Air DAS Program Pengembangan Kondisi Lahan yang Produktif sesuai Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan DAS secara Berkelanjutan Program Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Program Pengembangan Kelembagaan DAS
Program Pengendalian Tata Air DAS PROGRAM DAN KEGIATAN Program Pengendalian Tata Air DAS Meningkatkan fungsi sarana dan prasarana konservasi sumber daya air untuk kelestarian air dan sumber air; Pengelolaan lahan kritis dengan bangunan sipil teknis sederhana, gully plug, rorak, pengaturan kontur; Rehabilitasi Hutan dan Lahan; Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam.
PROGRAM DAN KEGIATAN 2. Program Pengembangan Kondisi Lahan sesuai Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan DAS secara Berkelanjutan Kegiatan : Pengelolaan DAS berbasis penataan ruang, yang sinergis antar sektor, antar daerah dan antar pemangku kepentingan (pemerintah, masyarakat dan swasta) Mengembangkan perencanaan wilayah strategis dan cepat tumbuh Pengembangan komoditas pertanian dalam arti luas, penataan fisik lahan dan lingkungan sosial masyarakat.
3. Program Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat PROGRAM DAN KEGIATAN 3. Program Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Pemberdayaan ekonomi masyarakat pada kawasan lindung DAS Peningkatan produksi hasil hutan non kayu pada kawasan lindung Fasilitasi dan sosialisasi pengembangan Penyuluhan dalam paket teknologi konservasi tanah dan air
Lanjutan 4) Pengembangan kualitas SDM, membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam penanganan dan kontrol sosial terhadap pengelolaan lingkungan 5) Peningkatan dukungan swadaya masyarakat terhadap pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup 6) Peningkatan pengelolaan sumber daya hutan yang berkelanjutan dengan melibatkan partisipasi masyarakat
4. Program Pengembangan Kelembagaan PROGRAM DAN KEGIATAN 4. Program Pengembangan Kelembagaan Koordinasi lintas sektor dan dengan lembaga non formal lainnya Penguatan kelembagaan ekonomi masyarakat pedesaan, perkotaan dalam basis sistem agrobisnis Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Membangun kerjasama keterpaduan dengan stakeholders untuk menangani sumber penyebab permasalahan lingkungan
ANALISIS PERAN DAN KELEMBAGAAN Partisipatif Aktif Para Pihak Stakeholder primer : Urusan Pengelolaan SDAir : Dinas/Instansi PSDA, BBWS Urusan Penataan Ruang dan Perencanaan Pembangunan : Bappeda dan Instansi Tata Ruang Urusan Lingkungan Hidup : Instansi Lingkungan Hidup. Urusan Kehutanan : Dinas/Instansi Kehutanan, Perum Perhutani, BP DAS. Urusan Penyuluhan : Bakorluh/Bapeluh
ANALISIS PERAN DAN KELEMBAGAAN Stakeholder Sekunder : Urusan Pertanian: Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan Urusan Koperasi dan UKM: Dindakop dan UMKM Urusan pemberdayaan: Bapermades Pihak Informal dalam Sinkronisasi Program Pengelolaan DAS Perguruan Tinggi / Lembaga Penelitian Kelompok Tani Media massa Ormas/LSM/Lembaga Donor
KEGIATAN NYATA DALAM MENDORONG SINKRONISASI PROGRAM PENGELOLAAN DAS
PENYEDIAAN BIBIT TANAMAN KEHUTANAN YANG BERKUALITAS DALAM JUMLAH MEMADAI DAN MUDAH DIPEROLEH MASYARAKAT
2. PENGELOLAAN KAWASAN HUTAN DENGAN SISTEM PHBM
3. MENINGKATKAN TUTUPAN LAHAN MELALUI PERLUASAN HUTAN RAKYAT PADA KAWASAN LINDUNG
4. PENGEMBANGAN HUTAN RAKYAT KEMITRAAN (Kelompok Pengelola HR dengan Industri pengolah kayu)
5. PENGEMBANGAN HUTAN RAKYAT POLA AGROFORESTRY (Multi Strata Tajuk)
6. PENGEMBANGAN KOMODITAS TANAMAN HHBK
7. PENGELOLAAN HUTAN DENGAN SERTIFIKASI PENGELOLAAN HUTAN LESTARI
8. IMPLEMENTASI IMBAL JASA LINGKUNGAN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA HUTAN ANTARA HULU DAN HILIR DAS
TERIMA KASIH