TOPIK PERKULIAHAN NOTOPIK 1.Ilmu Pembangunan Wilayah 5. Analisis Shift Share 2Konsep dan Pengertian Wilayah 6. Strategi Pertumbuhan 3Teori Lokasi 7. LQ, Koefisien Lokalisasi, & Spesialisasi 4Analisis Disparitas8. Rentabilitas
ILMU PEMBANGUNAN WILAYAH ILMU PW DIKEMBANGKAN AWAL DASAWARSA 1950-AN, BERKEMBANG PESAT PADA TH 70-AN, MUNCUL AKIBAT KETIDAKPUASAN PAKAR ILMU SOSEK THD RENDAHNYA TKT PERHATIAN DAN ANALISIS EKONOMI BERDIMENSI SPASIAL - DITOPANG OLEH 4 PILAR (TETRAPLOID DICIPLINE). ILMU INI BERAKAR DARI PEMIKIRAN VON THUNEN DAN WEBER DIKEMBANGKAN OLEH CHRISTALLER, GALPIN, LOSCH, PATRICK GEDDES, DLL ILMU PEMBANGUNAN WILAYAH LEBIH MENDEKATI ILMU EKONOMI, PERBEDAAANNYA TERLETAK PADA PERLAKUAN THD DIMENSI SPASIAL
KAITAN ILMU PEMB. WIL DGN ILMU LAINNYA GEOGRAFIEKONOMI TEORI LOKASI PERENCANAAN KOTA IPW PPW YANG IDEALPPW YANG ADA SEKARANG (Misra, 1977)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH Menurut Nasution (1985) INTEGRASI BERBAGAI PENDEKATAN KE DALAM PPW IPW ANALISIS SOSIAL KULTURAL ANALISIS LOKASI ANALISIS SUMBER DAYA ALAM ANALISIS EKONOMI WILAYAH
ALASAN-ALASAN: SDA DAN SDM MENYEBAR TIDAK MERATA, MEMPUNYAI SIFAT SPESIFIK YAITU MEMPUNYAI LOKASI YANG TETAP ANALISIS SDA SBG PILAR I PERBEDAAN ASPEK YG BERSIFAT ALAMIAH & BUATAN MANUSIA, MEMBERIKAN PERBEDAAN PELUANG BAGI KEGIATAN WILAYAH UTK TUMBUH DAN BERKEMBANG, SHG TERCIPTA KEGIATAN SOSEK PENDUDUK DAN SARANA PELAYANAN BERKELOMPOK PADA BAGIAN2 TERTENTU SUATU WILAYAH ANALISIS LOKASI SBG PILAR II
PEMUSATAN, PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN WIL SANGAT KUAT DIPENGARUHI OLEH MOTIVASI EKONOMI EKONOMI WILAYAH SBG PILAR III KUALITAS, KUANTITAS DAN PERKEMBANGAN WILAYAH TIDAK HANYA DITENTUKAN OLEH PENYEBARAN DAN POTENSIALITAS SDA DAN SDM SAJA, TETAPI SANGAT DIPENGARUHI OLEH KARAKTERISTIK SOSIOKULTURAL SUATU WILAYAH ANALISIS SOSIO-KULTURAL SBG PILAR IV
EKONOMI WILAYAH LEBIH FOKUS KE ANALISIS WILAYAH YANG BERKAITAN DGN PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN SUATU WILAYAH ILMU PEMB WILAYAH DIPERLUKAN INDONESIA KARENA: 1.INDONESIA NEGARA KEPULAUAN ( BUAH). PEMBANGUNAN TERKONSENTRASI DI KBI SDGKAN KTI RELATIF TERBELAKANG. ISSU ‘OUTER ISLAND’ 2.LETAK GEOGRAFIS : PERBEDAAN FAKTOR GEOLOGIS DAN EKOLOGIS SDA BAWAAN BERBEDA KUANTITAS DAN KUALITASNYA 3.KERAGAMAN KULTURAL SUKU BANGSA, NORMA DAN TATA NILAI PERLU ADANYA INTEGRASI KULTURAL 4.SIFAT PEMBANGUNAN POLITIK DI INDONESIA RENTAN THD MUNCULNYA BERBAGAI PEMBERONTAKAN, SHG PERLU INTEREST DAN PERHATIAN PEMERINTAH THD WILAYAH
PERANAN ILMU PEMBANGUNAN WILAYAH PADA SETIAP TINGKAT WILAYAH NOTKT WILAYAHPERANAN IPWFOKUS 1DUNIASTUDI MULTIDIMENSIONAL UTK KERJASAMA/KOORDINASI REGIONAL., DLL STUDI TTG PERTUMB. EKONOMI, ALIRAN SD, KUALITAS LINGKUNGAN. PENGEMBANGAN SD, PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DLL, KERJASAMA INTERNASIONAL 2NASIONAL/MAKROANALISIS STRUKTUR WILAYAH DAN PERENCANAAN ANTAR WIL,DLL PERENC. ANTAR WILAYAH, PEMOGRAMAN UTK MEMPERSEMPIT KESENJANGAN ANTAR WILAYAH 3SUBNASIONAL/ MESO (PROP/KAB/KOTA) STUDI WIL, PERENC WIL DLM KERNGKA PEMB WIL DAN PEMB. NASIONAL UTK MENGEMBANGKAN SUMBERDAYA DARI SETIAP WIL AGAR KUALITAS HIDUP MASY MENINGKAT 4LOKAL/MIKRO (KEC/DESA) STUDI KEMASYARAKATAN,DLLPARTISIPASI MASYARAKAT, PENGEMB SOSIAL, PENGEMBANGAN SD DAN KELEMBAGAAN LOKAL
KELEMAHAN DALAM ILMU PERENCANAAN PEMB. WILAYAH: KELEMAHAN INSTITUSIONAL: LEMAHNYA TKT KETERPADUAN WILAYAH KURANGYA KETERPADUAN WILAYAH DGN SEKTOR, SHG PERENCANAAN WILAYAH VS PERENC. SEKTOR KURANGNYA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM RENCANA PEMBANGUNAN KELEMAHAN TEKNIS: RENCANA PEMBANGUNAN WIL KURANG FLEXIBLE - KOMPOSISI PRIORITAS PENDEKATAN - PROBLEM SOLVING DAN TUJUAN - RASIONALITAS : - SPASIAL - WAKTU RENDAHNYA SISTEM INFORMASI WILAYAH (GIS/SIG) BELUM JELASNYA PENETAPAN BATASAN WILAYAH: - NASIONAL TOP DOWN APPROACH - LOKAL BOTTOM UP APPROACH