TOPIK PERKULIAHAN NOTOPIK 1.Ilmu Pembangunan Wilayah 5. Analisis Shift Share 2Konsep dan Pengertian Wilayah 6. Strategi Pertumbuhan 3Teori Lokasi 7. LQ,

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
REVITALISASI MUSRENBANGDA “LESSON LEARN” PROVINSI SUMATERA SELATAN
Advertisements

Aspek-aspek Desa Adat dan Lembaga Adat yang Harus diatur dan didanai Pemerintah, Pemda Provinsi, Pemda Kab/Kota, dan Pemdes Oleh Nata Irawan, SH, MSi.
MASALAH-MASALAH PEMBANGUNAN
4/6/2017 STRATEGI PENGUATAN KELEMBAGAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH   Oleh : Drs. H. LA ODE ALI HANAFI, M.Si. Kepala BAPEDALDA Provinsi Sulawesi Tenggara.
Benih Yang Tumbuh Lukito Edi Nugroho Magister Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada.
DIALOG MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN LEMBAGA MASYARAKAT PEDULI ANAK Jakarta, 31 Agustus 2010.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
KONSEP DASAR COMMUNITY DEVELOPMENT
Perspektif Kependudukan dalam Pembangunan
KEBIJAKAN STRATEGI PERKOTAAN NASIONAL
PERENCANAAN WILAYAH REGIONAL PLANNING
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
PENGEMBANGAN KLASTER USAHA DI JAWA TENGAH
Dilema pendekatan thd perancangan kota
MARSEKAL PERTAMA TNI(P)
Perkembangan Ekonomi Wilayah
Prof. Dr. Ir. Dietriech G. Bengen, DEA
Pendekatan Pembangunan Wilayah
Model Analisis Location Quotient (LQ)
Konsep Pengembangan Wilayah
MASALAH PEMBANGUNAN MANUSIA: KEPENDUDUKAN
MASALAH PEMBANGUNAN MANUSIA: KEPENDUDUKAN
KAJIAN ANALISIS DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 PT. Secon Dwitunggal Putra.
Pertemuan II: Ekonomi Regional Konsep Region
Tingkatan Partisipasi
PENATAAN RUANG VISI: Tercapainya pengaturan pemanfa-tan ruang yg berkualitas untuk mewujudkan keterpaduan penggunaan sumberdaya dlm kerangka Pemb Nasional.
USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
Metode Pengembangan Partisipatif
KAJIAN ANALISIS DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 PT. Secon Dwitunggal Putra.
BAB IX INTEGRASI NASIONAL
MEKANISME PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PROSPEK DAN POTENSI UKM.
URBANISASI.
Sumenep, 9 Agustus 1975 Bumi Asri Blok L-3 (0341) /
Hukum Kelembagaan Ekonomi Publik
Teori lokasi dan Pusat Pertumbuhan
Bahan tayang 3-4 Mei.
Pusat Pertumbuhan.
Perubahan Sosial Modrenisasi.
Dinamika Pembangunan Desa
ANALISIS POTENSI EKONOMI DAERAH
Drs. Ec. Fatchurrochim Ghany, MT
Sumenep, 9 Agustus 1975 Bumi Asri Blok L-3 (0341) /
Pertemuan II: Ekonomi Regional Konsep Region
Materi Mata Dasar-Dasar Perencanaan dan Pengembangan Wilayah
Sumenep, 9 Agustus 1975 Bumi Asri Blok L-3 (0341) /
GEOPOLITIK INDONESIA Handrisal.
Hukum Kelembagaan Ekonomi Publik
Sumenep, 9 Agustus 1975 Bumi Asri Blok L-3 (0341) /
AKBP PUNGKY BHUANA SANTOSA,S.IK, SH, M.SI
Strategi Pembangunan Nasional untuk Menjadi Negara Maju
Konsep Pembangunan Berbasis Masyarakat
Hukum Kelembagaan Ekonomi Publik
DISKRIPSI PEREKONOMIAN INDONESIA
Sumenep, 9 Agustus 1975 Bumi Asri Blok L-3 (0341) /
TEORI PERENCANAAN 22/09/2018.
Sumenep, 9 Agustus 1975 Bumi Asri Blok L-3 (0341) /
Teori lokasi dan Pusat Pertumbuhan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) PpMM 2016
ANALISIS SHIFT - SHARE UNTUK MENGETAHUI PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI SUATU DAERAH DIBANDINGKAN DENGAN WILAYAH YANG BERADA DI ATASNYA. PADA HAKEKATNYA ANALISIS.
Pengertian (1) Struktur Ruang Tata Ruang Pola Ruang
Sumenep, 9 Agustus 1975 Bumi Asri Blok L-3 (0341) /
Sumenep, 9 Agustus 1975 Bumi Asri Blok L-3 (0341) /
Sumenep, 9 Agustus 1975 Bumi Asri Blok L-3 (0341) /
Pertemuan 10 Pembangunan Ekonomi Daerah
PENGERTIAN DAN PENERAPAN PERENCANAAN WILAYAH
Teori Lokasi Gabrielle Filia Lianto XII IPS. 1. Teori Lokasi Pertanian  Teori ini merupakan teori lokasi yang muncul dalam konteks struktur ruang yang.
PERENCANAAN WILAYAH. PENGERTIAN WILAYAH: unit geografis dengan batasan-batasan yang spesifik (tertentu) dimana komponennya memiliki arti dalam pendiskripsian.
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR TERPADU
MODEL IMPLEMENTASI MODEL IMPLEMENTASI VAN METER & VAN HORN 10/25/20191 Komunikasi antar organisasi dan kgt pelaksanaan Standar dan sasaran kebijakan Karakteristik.
Transcript presentasi:

TOPIK PERKULIAHAN NOTOPIK 1.Ilmu Pembangunan Wilayah 5. Analisis Shift Share 2Konsep dan Pengertian Wilayah 6. Strategi Pertumbuhan 3Teori Lokasi 7. LQ, Koefisien Lokalisasi, & Spesialisasi 4Analisis Disparitas8. Rentabilitas

ILMU PEMBANGUNAN WILAYAH ILMU PW  DIKEMBANGKAN AWAL DASAWARSA 1950-AN, BERKEMBANG PESAT PADA TH 70-AN, MUNCUL AKIBAT KETIDAKPUASAN PAKAR ILMU SOSEK THD RENDAHNYA TKT PERHATIAN DAN ANALISIS EKONOMI BERDIMENSI SPASIAL - DITOPANG OLEH 4 PILAR (TETRAPLOID DICIPLINE). ILMU INI BERAKAR DARI PEMIKIRAN VON THUNEN DAN WEBER  DIKEMBANGKAN OLEH CHRISTALLER, GALPIN, LOSCH, PATRICK GEDDES, DLL ILMU PEMBANGUNAN WILAYAH  LEBIH MENDEKATI ILMU EKONOMI, PERBEDAAANNYA TERLETAK PADA PERLAKUAN THD DIMENSI SPASIAL

KAITAN ILMU PEMB. WIL DGN ILMU LAINNYA GEOGRAFIEKONOMI TEORI LOKASI PERENCANAAN KOTA IPW PPW YANG IDEALPPW YANG ADA SEKARANG (Misra, 1977)

PERENCANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH Menurut Nasution (1985) INTEGRASI BERBAGAI PENDEKATAN KE DALAM PPW IPW ANALISIS SOSIAL KULTURAL ANALISIS LOKASI ANALISIS SUMBER DAYA ALAM ANALISIS EKONOMI WILAYAH

ALASAN-ALASAN: SDA DAN SDM  MENYEBAR TIDAK MERATA, MEMPUNYAI SIFAT SPESIFIK YAITU MEMPUNYAI LOKASI YANG TETAP  ANALISIS SDA SBG PILAR I PERBEDAAN ASPEK YG BERSIFAT ALAMIAH & BUATAN MANUSIA, MEMBERIKAN PERBEDAAN PELUANG BAGI KEGIATAN WILAYAH UTK TUMBUH DAN BERKEMBANG, SHG TERCIPTA KEGIATAN SOSEK PENDUDUK DAN SARANA PELAYANAN BERKELOMPOK PADA BAGIAN2 TERTENTU SUATU WILAYAH  ANALISIS LOKASI SBG PILAR II

PEMUSATAN, PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN WIL SANGAT KUAT DIPENGARUHI OLEH MOTIVASI EKONOMI  EKONOMI WILAYAH SBG PILAR III KUALITAS, KUANTITAS DAN PERKEMBANGAN WILAYAH TIDAK HANYA DITENTUKAN OLEH PENYEBARAN DAN POTENSIALITAS SDA DAN SDM SAJA, TETAPI SANGAT DIPENGARUHI OLEH KARAKTERISTIK SOSIOKULTURAL SUATU WILAYAH  ANALISIS SOSIO-KULTURAL SBG PILAR IV

EKONOMI WILAYAH LEBIH FOKUS KE ANALISIS WILAYAH YANG BERKAITAN DGN PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN SUATU WILAYAH ILMU PEMB WILAYAH DIPERLUKAN INDONESIA KARENA: 1.INDONESIA NEGARA KEPULAUAN ( BUAH). PEMBANGUNAN TERKONSENTRASI DI KBI SDGKAN KTI RELATIF TERBELAKANG.  ISSU ‘OUTER ISLAND’ 2.LETAK GEOGRAFIS : PERBEDAAN FAKTOR GEOLOGIS DAN EKOLOGIS  SDA BAWAAN BERBEDA KUANTITAS DAN KUALITASNYA 3.KERAGAMAN KULTURAL  SUKU BANGSA, NORMA DAN TATA NILAI  PERLU ADANYA INTEGRASI KULTURAL 4.SIFAT PEMBANGUNAN POLITIK DI INDONESIA  RENTAN THD MUNCULNYA BERBAGAI PEMBERONTAKAN, SHG PERLU INTEREST DAN PERHATIAN PEMERINTAH THD WILAYAH

PERANAN ILMU PEMBANGUNAN WILAYAH PADA SETIAP TINGKAT WILAYAH NOTKT WILAYAHPERANAN IPWFOKUS 1DUNIASTUDI MULTIDIMENSIONAL UTK KERJASAMA/KOORDINASI REGIONAL., DLL STUDI TTG PERTUMB. EKONOMI, ALIRAN SD, KUALITAS LINGKUNGAN. PENGEMBANGAN SD, PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DLL, KERJASAMA INTERNASIONAL 2NASIONAL/MAKROANALISIS STRUKTUR WILAYAH DAN PERENCANAAN ANTAR WIL,DLL PERENC. ANTAR WILAYAH, PEMOGRAMAN UTK MEMPERSEMPIT KESENJANGAN ANTAR WILAYAH 3SUBNASIONAL/ MESO (PROP/KAB/KOTA) STUDI WIL, PERENC WIL DLM KERNGKA PEMB WIL DAN PEMB. NASIONAL UTK MENGEMBANGKAN SUMBERDAYA DARI SETIAP WIL AGAR KUALITAS HIDUP MASY MENINGKAT 4LOKAL/MIKRO (KEC/DESA) STUDI KEMASYARAKATAN,DLLPARTISIPASI MASYARAKAT, PENGEMB SOSIAL, PENGEMBANGAN SD DAN KELEMBAGAAN LOKAL

KELEMAHAN DALAM ILMU PERENCANAAN PEMB. WILAYAH: KELEMAHAN INSTITUSIONAL:  LEMAHNYA TKT KETERPADUAN WILAYAH  KURANGYA KETERPADUAN WILAYAH DGN SEKTOR, SHG PERENCANAAN WILAYAH VS PERENC. SEKTOR  KURANGNYA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM RENCANA PEMBANGUNAN KELEMAHAN TEKNIS:  RENCANA PEMBANGUNAN WIL KURANG FLEXIBLE - KOMPOSISI PRIORITAS PENDEKATAN - PROBLEM SOLVING DAN TUJUAN - RASIONALITAS : - SPASIAL - WAKTU  RENDAHNYA SISTEM INFORMASI WILAYAH (GIS/SIG)  BELUM JELASNYA PENETAPAN BATASAN WILAYAH: - NASIONAL TOP DOWN APPROACH - LOKAL BOTTOM UP APPROACH