ANGKA INDEKS Bab XI
Tujuan Belajar : Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : Menjelaskan pengertian angka indeks. Menyebutkan berbagai macam angka indeks. Menghitung berbagai macam angka indeks dan menginterpretasikannya. Menguji angka indeks dan mendeflasikan data berkala.
Pengertian Angka Indeks Angka Indeks atau sering disebut indeks saja, pada dasarnya merupakan suatu angka yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan untuk melakukan perbandingan antara kegiatan yang sama dalam waktu yang berbeda.
Tujuan pembuatan angka indeks : Untuk mengukur kuantitatif terjadinya perubahan dalam dua waktu yang berlainan. Untuk kepentingan pemantauan atau evaluasi.
Dalam angka indeks dikenal dua jenis periode, yaitu : Waktu Dasar Periode yang dipakai sebagai dasar dalam membandingkan kegiatan tersebut. Waktu dasar biasanya dinyatakan dalam angka indeks, sebesar 100. Waktu Berjalan / Bersangkutan Periode yang dipakai yang sedang berjalan atau periode yang diperbandingkan dalam kegiatan tersebut.
Perumusan tentang jenis data Dalam merumuskan macam data yang akan dibuat, angka indeks hendaknya sesuai dengan tujuan penggunaan angka indeks tersebut serta harus menggunakan ukuran yang sama.
Pemilihan Waktu Dasar Dalam pemilihan waktu dasar, ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian, yaitu : Waktu dasar hendaknya merupakan waktu yang mempunyai keadaan perekonomian relatif mantap atau stabil. Waktu dasar jangan terlalu jauh dari waktu-waktu yang dibandingkan, usahakan paling lama 10 tahun dan lebih baik kurang dari 5 tahun. Untuk keperluan tertentu, waktu dasar tidak perlu ditetapkan, sebab telah ditetapkan dari tujuan penggunaan angka indeks bersangkutan. Waktu dimana terjadinya peristiwa penting, misal jika suatu perusahaan dalam membuat indeks produksi atau hasil penjualan menggunakan waktu dasar pada saat direktur produksi yang baru diangkat. Waktu dimana tersedia data untuk keperluan timbangan.
Indeks Harga Relatif Sederhana dan Indeks Agregatif. Indeks Harga Relatif Sederhana ialah indeks yang terdiri dari satu macam barang saja, baik untuk indeks produksi maupun indeks harga. Indeks Agregatif merupakan indeks yang terdiri dari beberapa barang.
Rumus Indeks Harga Relatif Sederhana : I t,0 = indeks harga pada waktu t dengan waktu dasar 0 Pt = harga pada waktu t P0 = harga pada waktu 0 Rumus untuk menghitung indeks produksi sama seperti untuk menghitung indeks harga, hanya notasi p diganti dengan notasi q.
Contoh soal:
Indeks Harga Tidak Tertimbang Metode Angka Relatif: I t,0 = indeks harga pada waktu t dengan waktu dasar 0 Pt = harga pada waktu t P0 = harga pada waktu 0
Contoh Soal Harga Beberapa Hasil Pertanian Di Suatu Kota Dari Tahun 1990-1994 (Rp/Kg) Hasil Pertanian 1990 1991 1992 1993 1994 Kacang Kedelai 3.090 3.474 3.586 4.146 5.336 Kacang Hijau 3.575 4.262 4.898 5.809 6.232 Kentang 2.482 2.785 2.724 3.578 2.964 Jagung Kuning 1.169 1.319 1.737 1.831 1.919 Tentukan Indeks Harga Kentang dengan Metode Angka Relatif Tahun 1991 dan 1994 dengan Periode Dasar 1990!
Indeks Harga Tidak Tertimbang Metode Agregatif:
Kelemahan indeks harga agregatif tidak tertimbang ini ialah : Satuan atau unit harga barang sangat mempengaruhi indeks harga. Tidak memperhitungkan kepentingan relatif barang-barang yang tercakup dalam pembuatan indeks.
Contoh Soal Jenis Barang Satuan Harga 1976 1977 1978 Beras Kg 134,15 1976 1977 1978 Beras Kg 134,15 139,87 149,67 Ikan Asin 320,41 356,57 382,38 Minyak Kelapa Botol 180,39 234,26 269,76 Gula Pasir 190,79 203,54 225,75 Garam Bata 29,29 26,98 26,7 Minyak Tanah Liter 27,21 28,59 29,9 Sabun Cuci Batang 62,68 71,12 75,12 Tekstil Meter 244,25 259,1 268,65 Batik Lembar 2.023,98 2.173,26 2.255,55 Jumlah 3.213,15 3.493,29 3.683,48
Cont. Contoh Soal...... Tentukan Indeks Harga Dengan metode Agregat Untuk Tahun 1978 dengan periode dasar 1976! Penyelesaian Gunakan Rumus:
Indeks Harga Tak Tertimbang Metode Rata-Rata Relatif Dimana, n adalah banyaknya jenis barang.
Contoh Soal Carilah Indeks Angka Relatif Tahun 1978 Dari 9 Bahan Pokok Dengan Periode Dasar 1976! Jenis Barang Satuan Harga 1976 1977 1978 Beras Kg 134,15 139,87 149,67 Ikan Asin 320,41 356,57 382,38 Minyak Kelapa Botol 180,39 234,26 269,76 Gula Pasir 190,79 203,54 225,75 Garam Bata 29,29 26,98 26,7 Minyak Tanah Liter 27,21 28,59 29,9 Sabun Cuci Batang 62,68 71,12 75,12 Tekstil Meter 244,25 259,1 268,65 Batik Lembar 2.023,98 2.173,26 2.255,55 Jumlah 3.213,15 3.493,29 3.683,48
Penyelesaian..... Jenis Barang Satuan Indeks Angka Relatif Beras Kg Beras Kg Ikan Asin Minyak Kelapa Botol Gula Pasir Garam Bata Minyak Tanah Liter Sabun Cuci Batang Tekstil Meter Batik Lembar Jumlah
Penyelesaian.... Atau
Rumus-rumus Angka Indeks Tertimbang Rumus Laspeyres Indeks Harga Agregatif Tertimbang L= Laspeyres pt= harga waktu t p0= harga waktu 0 qt = Kuantitas/ produksi waktu 0 q0= Kuantitas/ produksi waktu 0
Contoh Soal Andaikan terdapat data seperti dibawah ini TABEL HARGA PERDAGANGAN BESAR BEBERAPA HASIL PERTANIAN, 1993 – 1995 (Rp/Kuintal) Jenis Barang 1993 1994 1995 Kacang Tanah 86.327 100.242 118.622 Ketela Rambat 9.088 11.055 6.976 Kentang 35.805 30.142 29.402
Lanjutan Contoh Soal Misalkan Kuantitas penjualan di tahun 1993 untuk ketiga hasil pertanian tersebut berturut-turut adlaah 65 kuintal, 45 kuintal, dan 74 kuintal, tentukan indeks Laspeyres dengan menggunakan tahun dasar 1993, untuk tahun 1995!
Rumus Paasche Indeks Harga Agregatif Tertimbang P= Paasche pt= harga waktu t p0= harga waktu 0 qt = Kuantitas/ produksi waktu 0
Metode Drobisch Indeks Harga Agregatif Tertimbang
Metode Fischer Indeks Harga Agregatif Tertimbang
Metode Marshal-Edgeworth Indeks Harga Agregatif Tertimbang
INDEKS KUANTITAS PERTEMUAN 24
A. Indeks Kuantitas Tidak Tertimbang
B. Indeks Kuantitas Tidak Tertimbang 1) Metode Laspeyres 2) Metode Paasche
B. Indeks Kuantitas Tidak Tertimbang
B. Indeks Kuantitas Tidak Tertimbang