PM GOES TO KALTIM BEM Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman 2011/2012 SMPN 2 MALINAU
Luka, Rawat Luka & Fraktur, Bidai
LUKA Kerusakan jaringan tubuh, kulit, mukosa serta jaringan dibawahnya.
Penggolongan Luka Luka robek Luka memar Luka lecet Luka tusuk Luka iris Luka avulsi/ amputatum Luka bakar Luka tembak
Kerusakan pada epidermis Luka lecet
Robeknya kulit serta jaringan di bawahnya Trauma tajam dan tumpul Robekan pembuluh darah besar perdarahan hebat Luka robek
Dalam luka lebih besar dari lebar dan panjang luka Trauma tajam, paku,jarum, piercing Luka tusuk
Karena trauma panas, kimia, listrik Matahari, api, air panas, uap panas, bahan kimia. Derajat berdasarkan klinis/ kedalaman Luka bakar
Eritema, swollen Derajat 1
Bulla : Gelembung berisi cairan jernih Derajat 2
Jaringan dibawah kulit Saraf, otot, tulang Rasa nyeri hilang Derajat 3
Jauhkan dari sumber api Matikan api Derajat 1,2 siram air mengalir Bulla jangan dipecah Derajat 3 pertolongan ke RS tatalaksana
RAWAT LUKA Bahan : Normal salin/ NaCl 0,9%/ air garam/ cairan PZ untuk mencuci luka Alkohol 70% menghapus lemak kulit, menonaktifkan kuman tertentu. Sangat iritatif dan menimbulkan rasa pedih pada kulit yang luka. Povidone iodine 10% / betadine desinfektan yang baik
Tahapan Rawat Luka 1. Menghentikan perdarahan 2. Mencuci dengan cairan mengalir 3. Menghilangkan kuman/ mencuci hama/ desinfeksi 4. Menutup luka 5. Membalut luka Prinsip utama: BALUT TEKAN
1. Menghentikan perdarahan Hendaknya penolong menggunakan pelindung (sarung tangan) untuk menghindari kontak dengan darah penderita cegah penularan penyakit Hindari bahan yang mudah hancur/ susah dilepas (tisu, kapas). Dengan menekan/ melilitkan erat pada luka. Bila bahan sudah basah dengan darah, ganti yang baru Mengendalikan perdarahan dengan alat yang bersih (kasa, kain, baju, sapu tangan)
2. Mencuci dengan cairan mengalir Pencucian awal dapat menggunakan air bersih biasa, namun utamanya menggunakan cairan PZ. Caranya : - Luka dicuci hingga bersih - Aliran cairan PZ harus menjauhi area luka agar kotoran tidak kembali ke area luka Caranya : - Luka dicuci hingga bersih - Aliran cairan PZ harus menjauhi area luka agar kotoran tidak kembali ke area luka
3. Menghilangkan kuman/ mencuci hama/ desinfeksi Desinfeksi pada kulit yang luka menggunakan povidone iodine 10%/ betadine dengan kasa steril dengan bantuan klem/ pinset berujung steril. Kasa + betadine dilumurkan ke area luka lalu diseret memutar keluar. Gerakan ini dilakukan berulang-ulang hingga cukup, setiap gerakan kasa steril harus baru.
4. Menutup luka Bahan yang kontak langsung dengan luka bersifat steril. Dapat menggunakan kasa, tidak dengan bahan yang mudah hancur/ lengket. Bahan penutup mudah dilepas kembali.Bahan penutup ditempelkan tidak terlalu ketat/ longgar.
5. Membalut luka Prinsip dari pembalutan : rapat tapi jangan terlalu erat, rapi. Alat : pembalut segitiga (mitella) kasa gulung plester
Patah tulang Definisi Fraktur
Tanda tidak pasti: – Berkurangnya pergerakan – Nyeri – bengkak Tanda pasti – Deformitas – Krepitasi – radiologis Tanda fraktur
CLOSE FRACTURE
Open fracture
Pertolongan pertama Mencegah pergerakan Membatasi pembengkakan Mengurangi nyeri dan perdarahan Membatasi kerusakan jaringan sekitar Bidai / splinting
Pada bagian yang cedera Dilakukan pada kecurigaan fraktur. Melewati 2 sendi (prinsip) Bahan yang keras, tidak elastis, pipih Mudah diperoleh BIDAI
Bidai ekstrimitas atas
Ekstrimitas bawah
Kecurigaan fraktur cervical Neck collar
TERIMA KASIH ^.^