dr. Nicko Perdana Hardiansyah

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Obesitas Saat Hamil? Oh No Untuk wanita yang berencana hamil sebaiknya mengatur berat badannya supaya tidak berlebihan. Akan lebih bagus lagi jika berat.
Advertisements

PERDARAHAN DAN SYOK Perdarahan : Perdarahan Nadi Perdarahan Balik
FIRST AID “Pertolongan Pertama Selamatkan Jiwa” Anchi PP KSR Dasar
PM GOES TO KALTIM BEM Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman 2011/2012 SMPN 2 MALINAU.
DALAM PERTOLONGAN PERTAMA
PERAWATAN LUKA OPERASI
RESPON TUBUH TERHADAP CEDERA
TRAUMA KIMIA PADA MATA Dr. ANDRINI ARIESTI SpM
LUKA BAKAR.
Dekubitus.
RESIKO HIGIENE TERKAIT KERACUNAN MAKANAN. Bahan makanan adalah hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin.
WOUND MANAGEMENT Ira Handriani.
Lanjutan Presentasi dr. Nuhonni
PENCEGAHAN DAN PENGELOLAAN DEKUBITUS PADA PASIEN PALLIATIF
Dekubitus.
“(SISTEM PERTAHANAN TUBUH)”
KHEMOPORT/PORT-A-CATH
MANAGEMENT OPEN FRAKTUR
Ketrampilan Klinik Dasar (KKD)
Manfaat Air bagi Tubuh Kita
BIOLOGI DASAR MANUSIA IMUNOLOGI DAN SISTEM ORGAN LIMFATIK
TRAUMA GENITALIA.
LUKA & PERDARAHAN YULIATI, SKp.,MM.,M.Kep.
Penatalaksanaan Luka Akut
Pengkajian Luka.
TUJUAN PEMBERIAN PERTOLONGAN
POLA HIDUP SEHAT DENGAN MEMPERHATIKAN VITAMIN YANG ADA DALAM TUBUH
Oleh: RATNA INDRIYANI, S.ST
PERAWATAN LUKA PADA BEDAH KEBIDANAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN PENDARAHAN DILUAR HAID
KONSEP PEMBALUTAN & PEMBIDAIAN Rudiyanto PSMK FK UB.
UNIVERSAL PRECAUTION Sutanta,S.Kep., Ns., M.Kes.
Anatomi telinga DEFINISI Serumen adalah hasil produksi kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa, epitel kulit yang terlepas dan partikel debu. Pada sepertiga.
Luka dan Perawatan luka
Vulnus Laceratum & Vulnus Exoriasi
TRAUMA 2.
OLEH : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns STIKES KARYA HUSADA SEMARANG 2008
Hand Hygiene.
Disusun oleh: NOPIA NUR HAYATI
Keamanan& Kenyamanan Lingkungan
MANAJEMEN NYERI TEKNIK MASSAGE
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN
FISIOLOGI PENYEMBUHAN LUKA
KELOMPOK 4 : NADILA RIANA PUTRI .S K PUTRI YANTI K TRIA HARYUNI .D K
LUKA (VULNUS). JENIS-JENIS LUKA DAN KATEGORI LUKA 1. Kontusi. 2. Luka Serut.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR
FT CARDIPULMONAR JENNIFER DHEA FISIOTERAPI 2014.
Ns. Dedi Fatrida, S.Kep. M.Kep LUKA DAN FRAKTUR. 9/22/ Gangguan kesinambungan jaringan tubuh / diskontinuitas jaringan  Kulit, subkutis (bawah.
LUKA BAKAR Luka bakar adalah : semua cidera yang terjadi
TRAUMA ABDOMEN.
PEMPROSESAN ALAT.
BREAST RECONSTRUCTIONS POST MASTECTOMY
CEDERA JARINGAN LUNAK Yang termasuk dalam kelompok jaringan lunak antara lain kulit, jaringan lemak, pembuluh darah, jaringan ikat, membran, kelenjar,
CEDERA SISTEM OTOT RANGKA
KONSEP LUKA Esti Widiani.
PKMRS RSUD dr. ADJIDARMO KAB. LEBAK
PERDARAHAN DAN SYOK Perdarahan : Perdarahan Nadi ( Arteri )
LUKA BAKAR ( COMBUSTIO )
-FIRST AID- PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN dr. Margaretha.
LEMBAR BALIK PERAWATAN LUKA Disusun Oleh: Yana julviana STIKES KharismaKarawang 2018.
Ns. Sony Wahyu Tri C, M.Kep (CWCS). A Wound is An injury to the integument or underlying structures that may or may not result in a loss of skin integrity.
Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
PERAWATAN LUKA (Ketrampilan Dasar Kebidanan). DEFINISI LUKA Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan oleh trauma benda.
Transcript presentasi:

dr. Nicko Perdana Hardiansyah DEBRIDEMENT dr. Nicko Perdana Hardiansyah

Definisi Usaha menghilangkan jaringan nekrotik/nonvital dan jaringan yang terkontaminasi Jaringan nekrotik menghalangi penyembuhan luka infeksi sistemik amputasi kematian

Terjadi perbaikan sirkulasi  suplai oksigen dan nutrisi ke situs luka Mempertahankan secara maksimal struktur anatomi yang penting saraf pembuluh darah otot tendon tulang

Tujuan Ekstensi luka  identifikasi daerah cedera Deteksi dan membuang benda asing  terutama benda organik Deteksi dan membuang jaringan non viabel Mengurangi kontaminasi bakteri Membuat luka yang dapat mentoleransi kontaminasi bakteri  sembuh tanpa infeksi

Jenis debridement

Chemical Bekerja secara proteolitik, fibrinolitik dan kolagenase  tergantung dari target jaringan yang akan dihancurkan Misalnya kolagenase (santyl) hasil fermentasi dari Clostridium histolyticum  mencerna kolagen dalam jaringan nekrotik Papain (Panafil, Accuzyme)  penghancur protein tetapi tidak berbahaya bagi jaringan normal

Mechanical Prinsip kerjanya adalah wet-to-dry dressing Luka ditutup dengan kassa yang telah dibasahi normal saline, setelah kering jaringan nekrotik akan melekat ke kassa sehingga saat ganti verban, jaringan nekrotik ikut terbuang Tindakan ini dilakukan berulang kali (2-6 kali per hari) Prosedur ini membuat tidak nyaman bagi penderita saat mengganti balutan, merusak jaringan granulasi baru, merusak epitel yang masih fragile

Biological Merupakan upaya debridement secara biologis menggunakan larva Maggot Debridement Therapy (MDT) Larvae of Calliphoid flies of the species Phanecia sericata (formerly known as Lucilia sericata) Prosedur ini dapat membersihkan jaringan nekrotik dan infeksi tanpa rasa nyeri sekaligus desinfeksi dan stimulasi penyembuhan luka

Surgical Debridement Tindakan menggunakan skalpel, gunting, kuret, atau instrumen lain disertai irigasi untuk membuang jaringan nekrotik Tujuan  eksisi luka sampai jaringan normal, lunak, dan tervaskularisasi

PRINSIP DAN TEKNIK

Tourniquet Mengurangi perdarahan Resiko  menambah iskemia jaringan pada bagian yang telah cedera serta mempersulit penilaian vitalitas jaringan Alternatif  mengembangkan tourniket selama 10-20 menit  lepaskan  melihat hasil pengisian pada kapiler (capiler flush) untuk menilai viabilitas jaringan lunak Penggunaan tourniket dalam debridement  sangat terbatas dan sebagian besar tindakan dilakukan tanpa tourniket

Eksisi luka Eksisi dilakukan hingga mencapai tepian kulit yang sehat Perlu diingat bahwa untuk membersihkan kontaminasi diperlukan paparan (exposure) yang adekuat Usaha membersihkan debris dengan mengorek (poking) luka yang kecil dapat berbahaya. Perluasan luka asli harus dilakukan dengan penuh perencanaan  menghidari adanya sayatan yang tidak berguna yang akan mengganggu tatalaksana selanjutnya

Eksisi yang paling aman adalah mengikuti garis untuk fasiotomi karena sayatan ini menghindari arteri perforator yang mungkin berguna untuk mengambil flap kulit bila dibutuhkan Selain itu kadang diperlukan insisi tambahan di luar perluasan dari luka yang ada

Jaringan non vital Jaringan mati atau non vital merupakan medium yang baik untuk pertumbuhan bakteri oleh karena itu semua jaringan yang meragukan sebaiknya dibuang Pendekatan bertahap dan sistematis diperlukan terutama bila menghadapi luka yang besar dan kompleks agar tidak terjadi debridement yang tidak adekuat

Jaringan nekrotik Kulit dan lemak subkutis  ekstensi hingga ke jaringan sehat Fasia  indikasi eksisi: non viabel, rusak, terkontaminasi Otot  hati-hati dalam eksisi, 10% massa otot sisa dapat berfungsi baik apabila terhubung dengan tendon

Tendon Pertahankan  bukan tempat yang baik untuk pertumbuhan bakteri Eksisi hanya bila terjadi kerusakan parah Cuci dengan cairan dengan jumlah banyak Tulang Vaskularisasi terbatas  sulit menilai vitalitas Usahakan pertahankan periosteum  jaringan rentan mati Sendi Pastikan sendi bebas dari infeksi dan kotoran Dapat dilakukan insisi luas, alternatif  atroskopi

Tulang merupakan jaringan dengan vaskularisasi yang terbatas sehingga mempersulit penilaian vitalitasnya Fragmen-fragment tulang  komponen yang sulit untuk dinilai. Umumnya fragmen kortikal berukuran kecil yang tidak menempel pada jaringan lunak dapat disingkirkan

Bila fragment tulang masih menempel pada jaringan lunak dan masih berdarah maka segmen tersebut dapat dipertahankan Ujung fraktur pada tulang harus dikeluarkan dari luka untuk dilakukan debridement and irigasi Untuk menyingkirkan hematoma dan benda asing debridement dapat dilakukan dengan menggunakan kuret dan irigasi

Secara umum, debridement pada komponen tulang dapat dilakukan dengan konservatif Bila terjadi infeksi atau kemungkinan terjadinya infeksi maka dilakukan redibridement segera secara agresif  menyingkirkan semua komponen tulang yang tidak vital Lebih mudah untuk menangani rekonstruksi akibat hilangnya segmen tulang daripada melakukan tatalaksana pada osteomielitis klinis.

Pada patah tulang terbuka yang terinfeksi, kesalahan yang umum dilakukan adalah keterlambatan eksisi segmen tulang yang tidak vital. Sama seperti pada tendon, maka tulang yang tidak memiliki periosteum dan tidak tertutup jaringan lunak akan mati Oleh karena itu, bila tulang tidak dapat tertutup oleh jaringan lunak sangat penting untuk mempertahankan periosteum.

Pembuluh darah Pembuluh darah kecil Pembuluh darah besar Ligasi koagulasi Pembuluh darah besar biasanya telah diketahui sebelum operasi perencanan tentang tindakan operasi telah diputuskan sebelumnya Penting untuk kelangsungan hidup jaringan yang diperdarahi

Pencucian luka Irigasi tekanan tinggi Irigasi tekanan rendah Dasar: tekanan tinggi dapat menghambat penempelan bakteri pada permukaan luka secara mekanik Irigasi tekanan rendah Dasar: Efek samping tekanan tinggi terlalu besar Kemungkinan rusaknya jaringan lunak lebih rendah

Penutupan luka Modern dressing Luka kecil yang sedikit terkontaminasi dapat langsung dijahit kembali dengan syarat luka dapat ditutup primer Dapat diberikan antibiotik topikal Penggunaan alat bantu vacuum dressing Penutupan segera dari luka  menurunkan insidens infeksi Modern dressing

TERIMA KASIH