METODE ILMIAH 1 priya prasetya darmabrata

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
FILSAFAT IPTEK BAB 9 LOGIKA
Advertisements

PERTEMUAN: 1 I. PENULISAN KARYA ILMIAH
PENULISAN LAPORAN PENELITIAN Oleh MUH. YUNANTO, SE., MM.
Membuat Proposal SKRIPSI
METODE PENULISAN ILMIAH
METODE ILMIAH 2.
STRUKTUR PENULISAN PROPOSAL
LOGIKA Sumber : Filsafat ilmu sebuah pengantar populer
KARANGAN ILMIAH Marlina, M.Pd..
Penelitian Ilmiah Motivasi dan tujuan penelitian
Sumber: Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan Skripsi
Materi 14 Penelitian Ilmiah dan Non Ilmiah
Selamat datang di mata pelajaran Ipa smk jilid 1a tahun pelajaran 2012/2013 Click !
MK: METODE ILMIAH DOSEN: SUTRISNO HADI PURNOMO.
LAPORAN PENELITIAN.
RUMUSAN MASALAH & LANDASAN TEORI
TEORI Teori merupakan sekumpulan pemikiran atau konsep, definisi atau usulan yang saling berkaitan untuk menjelaskan suatu fenomena tertentu dengan cara.
PENELITIAN KUANTITATIF
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD)
METODE ILMIAH DEWI HASTUTI, S.Pt., M.P.
BERFIKIR dan SIKAP ILMIAH
METODOLOGI PENELITIAN dan PENERAPANNYA
PROPOSAL PENELITIAN/SKRIPSI
Bahasa Indonesia.
Kerangka Penelitian Merupakan langkah/kegiatan sistematis yang saling mendukung yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian Sangat ditentukan.
Mengembangkan Pengetahuan
PENGETAHUAN Knowledge
4 BAB II: KAJIAN PUSTAKA.
PROPOSAL PENELITIAN ILMIAH
PARADIGMA ILMU PENGETAHUAN
Kiat menyusun usul penelitian
Bab 6 Rangkuman PERKULIAHAN Metode Penelitian Sebagai bagian dari MK Bahasa Indonesia dan Metode Penelitian suhardjono 11/22/2017.
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENGKAJIAN PUSTAKA DALAM PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN
PENELITIAN ILMIAH DAN NON ILMIAH
Metode Ilmiah Fery Mendrofa mata kuliah riset fery mendrofa.
Disampaikan Oleh ERWIN SETYO KRISWANTO
LANGKAH-LANGKAH METODE ILMIAH :
MENGAPA PENELITIAN ITU PERLU ???
PSIKOLOGI EKSPERIMEN BIDANG LAIN PERSEPSI PSIKOLOGI BELAJAR KLINIS
PROPOSAL PENELITIAN Eni Mahawati, SKM, M.Kes Fak.Kesehatan UDINUS.
Metodologi dan Jenis Penelitian
PENGKAJIAN PUSTAKA DALAM PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN
Ilmu, Penelitian Ilmiah
METODOLOGI PENELITIAN HUKUM (KULIAH IV)
ALUR BERPIKIR METODE ILMIAH
FILSAFAT ILMU.
PENELITIAN SOSIAL BAB 4 OLEH: MAHARROMIYATI, S. Pd
Hubungan Etika dan Ilmu
Metode Penelitian Pertemuan 2
SIKAP ILMIAH RASA INGIN TAHU JUJUR TELITI OBJEKTIF TEKUN TERBUKA.
PERTEMUAN: 1 I. PENULISAN ILMIAH
MENGAPA PENELITIAN ITU PERLU ???
Dasar-Dasar dan Metode Ilmiah
Prosedur Penelitian Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah yang ditempuh dalam melakukan penelitian ilmiah. Langkah-langkah tersebut merupakan sitematika.
METODOLOGI PENELITIAN BISNIS
Filsafat Pendidikan dan Pembelajaran
MENENTUKAN MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN ILMIAH.
Kerja Ilmiah Kerja ilmiah yang dilandasi sikap ilmiah akan menghasilkan kebenaran ilmiah. Hasilnya dapat berupa fakta, konsep, prinsip, prosedur, teori,
Tinjauan Pustaka TINJAUAN TEORI yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. TINJAUAN DARI HASIL PENELITIAN LAIN yang berkaitan dengan masalah.
Metodologi.
Marulam MT Simarmata, M.Si
LOGIKA Sumber : Filsafat ilmu sebuah pengantar populer
LOGO METODE PENULISAN ILMIAH RR.. cara orang mencari jawaban pemecahan masalah Pengalaman Keahlian Penalaran deduktif Penalaran Induktif.
I. PENULISAN KARYA ILMIAH
Metode penelitian Penulisan Skripsi.
LOGIKA Sumber : Filsafat ilmu sebuah pengantar populer
KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN KERANGKA PEMIKIRAN
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN (Kesimpulan)
METODE RISET (Research Method)
Transcript presentasi:

METODE ILMIAH 1 priya prasetya darmabrata

PENDAHULUAN 1. Pengguna ilmu pengetahuan Materi : Dasar kemampuan Ilmuwan dalam berkomunikasi secara ilmiah Dasar Pemikiran : 1. Pengguna ilmu pengetahuan 2. Penemu ilmu pengetahuan BAGAIMANA ?? 1. Memperoleh dan menggunakan ilmu pengetahuan 2. Mengkomunikasikan buah pikiran, ide, maupun hasil penelitiannya MAHASISWA & SARJANA

METODE ILMIAH Suatu cara dalam memperoleh pengetahuan dengan langkah-langkah yang sistematik. Suatu pengetahuan tentang penyusunan gagasan, tindakan atau tata-kerja secara beraturan/ sistematik. Cara berpikir untuk memperoleh pengetahuan yang benar. Metode ilmiah mempunyai peranan penting : 1. Pada proses penemuan pengetahuan 2. Dalam mengkomunikasikan penemuan ilmiah tsb kpd masyarakat ilmuwan

Metode dan Metodologi Metode : Suatu prosedure atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah sistematik (Peter R Senn ). Cara bertindak yang pasti dan terarah untuk mencapai tujuan tertentu (Tejoyuwono N). Metodologi : Suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan dalam metode tsb.  Pembahasan mengenai bagaimana mendapatkan pengetahuan Suatu pengetahuan tentang penyusunan gagasan, tindakan, atau tata kerja secara beraturan/sistemaik

PENGETAHUAN Segenap apa yang diketahui tentang suatu obyek tertentu. Sumber pengetahuan : Usaha Manusia : 1. Penalaran 2. Non Penalaran : Perasaan & Intuisi Bukan Usaha Manusia : Wahyu

PENALARAN Nalar : kemampuan atau bakat memahami dan menarik kesimpulan Penalaran : perbuatan seseorang dlm mendapatkan kesimpulan dgn jalan berpikir menurut suatu alur kerangka berpikir ttt, d.k.l merupakan suatu proses berpikir dgn pola ttt utk memperoleh pengetahuan yg benar Ciri-ciri penalaran : Pola tertentu logika Bersifat analitik dlm proses berpikirnya

Penalaran ilmiah berpikir dg. pola ttt yg disebutlogika Logika terdiri dari : Logika Induktif : cara berpikir dimana ditarik suatu kesimpulan yg bersifat umum dr berbagai kasus yg bersifat individual/khusus Logika Deduktif : cara berpikir dr pernyataan yg bersifat umum ditarik kesimpulan yg bersifat khusus Logika Deduktif Pola berpikir “SILOGISMUS” (3 premis) : - premis mayor semua makhluk mpy mata - premis minor Si polan adl seorang makhluk - kesimpulan Si polan mpy mata

: pengetahuan yg benar diturunkan : pengetahuan yg benar diperoleh Dari hal-hal di atas dapat dipahami bahwa : Berpikir Pengetahuan kebenarannya 2 cara rasio fakta/pengalaman paham rasionalisme x paham empirisme : pengetahuan yg benar diturunkan : pengetahuan yg benar diperoleh dari pikiran, bukan dari pengalaman lewat pengalaman (metode deduktif) (metode induktif) METODE ILMIAH (metode deduktif + metode induktif)

1. Rasionalisme logika deduktif Sumber pengetahuan 1. Rasionalisme logika deduktif 2. Empirisme logika induktif ilmiah 3. Metode keilmuan deduktif&induktif 4. Perasaan 5. Intuisi non ilmiah 6. Wahyu (26-28) Dikumpulkan, disusun scr sistematik & konsisten ILMU (kumpulan pengetahuan) - teori, hukum, prinsip (26-28)

BERPIKIR ILMIAH (kapan..???) BERPIKIR Ritchie Calder : berpikir  pengetahuan (kapan..???) BERPIKIR Ritchie Calder : Dimulai pada saat mengamati sesuatu (ada obyek) ?????? Mempunyai perhatian (thd obyek tsb) John Dewey : Perhatian = Masalah atau kesukaran yg dirasakan bila kita menemukan sesuatu dlm pengalaman kita yg menimbulkan pertanyaan Karena ada masalah maka proses kegiatan berpikir dimulai

BERPIKIR PENGETAHUAN Metode Ilmiah Apakah Berpikir ??? Diff : Perkembangan dlm ide dan konsep Berpikir sungguh-sungguh berpikir yg berdisiplin ide dan konsep diarahkan pada suatu tujuan tertentu PENGETAHUAN Berpikir ilmiah : cara berpikir yg didisiplinkan dan diarahkan pada pengetahuan yg benar

Obyek yg ingin tertentu apakah masih perlu Bagaimana berpikir membantu dalam mengetahui sesuatu/membuahkan suatu pengetahuan ? (ingat : mulai berpikirmengamati perhatian pada suatu obyek ) Obyek yg ingin tertentu apakah masih perlu diketahui (given) pemikiran ?? tak tertentu dptkah berpikir (non given) mendekatkannya?

I. Obyek tertentu (given)/ ditetapkan : 1. Latar belakang 2. Dimensi 3. Bentuk 4. Intensitas cara berpikir ??  memperhatikan & menggambarkan obyek secara rinci II. Obyek tdk ditentukan (tdk ditetapkan) cara berpikir ?? PENALARAN (6) Penalaran : proses berpikir dlm menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan Ciri-ciri penalaran : 1. Pola berpikir LOGIKA 2. Sifat Analitik

Masalah Pemecahan masalah Berpikir pola penalaran deduktif Pengalaman/pengetahuan induktif “ ILMU “ Alur berpikir proses : “ LOGIKO–HIPOTETIKO- VERIFIKATIF “ 1. Perumusan Masalah 2. Penyusunan Kerangka Berpikir 3. Perumusan Hipotesis 4. Pengujian Hipotesis 5. Kesimpulan

Proses Berpikir Ilmiah Langkah-langkah yg mencerminkan tahap- tahap dalam kegiatan berpikir ilmiah Proses“LOGIKO-HIPOTETIKO-VERIFIKATIF“ Langkah-langkah : 1. Perumusan Masalah Penyusunan Kerangka Berpikir dalam Pengajuan Hipotesis Perumusan Hipotesis Pengujian Hipotesis 5. Penarikan Kesimpulan

Masalah : pertanyaan yang mengundang jawaban. 1. PERMASALAHAN Masalah : pertanyaan yang mengundang jawaban. WUJUD PERMASALAHAN “ DAS SEIN ” “ DAS SOLLEN “ keadaan sekarang keadaan yang diinginkan Kenyataan Harapan “ kesenjangan ” Masalah Bentuk : - perbedaan produksi - perbedaan pendapat - perbedaan teknologi,dll RUMUSAN MASALAH Pertanyaan mengenai obyek empirik yg jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor-faktor yg terkait di dalamnya.

Rumusan masalah * Dinyatakan dalam kalimat tanya * Padat dan jelas * Memberikan petunjuk pengumpulan data 2. PENYUSUNAN KERANGKA BERPIKIR Argumentasi yg menjelaskan hubungan yg mungkin tdpt antara berbagai faktor yg saling mengkait dan membentuk konstelasi permasalahan. Disusun secara rasional berdasarkan premis-premis ilmiah yg telah teruji kebenarannya dan memperhatikan faktor-faktor empirik yg relevan dgn permasalahan. “ KAJIAN PUSTAKA “

KAJIAN PUSTAKA Tujuan : memperoleh landasan teoritik menyusun kerangka berpikir utk memecahkan masalah Landasan teoritik : - Teori - Hukum - Hasil- hasil penelitian Manfaat : Meninjau apa yg telah dilakukan orang lain pada masa lalu. Mencegah duplikasi yg tidak perlu. Memberikan jalan tentang langkah mana yg harus ditempuh utk mendekati pemecahan masalah. Memberikan petunjuk mengenai data, model atau instrumen yg dpt berguna dlm memecahkan permasalahan.

TELAAH PUSTAKA Konsep Teori Argumentasi Kerangka pikir Hukum Pemecahan Masalah apa yang harus dilakukan ? “ MEMBACA “ Acuan Umum Acuan Khusus Buku teks - Jurnal Ensiklopedia - Buletin penelitian Monograph, dll - Tesis, desertasi - Kemutakhiran - Relevansi PENCATATAN Sistem Kartu (10x15 cm) Sistem Kuarto (21x28 cm)

Sistem Kartu (subject matter) J.L Brewbaker AGRICULTURAL GENETICS 1964 PHI (Prentice Hall Inc). New Delhi. pp. 102-104 Mutasi yang terjadi pada faktor keturunan mengakibatkan perubahan genotipe maupun phenotipe meliputi : 1. mutasi gen 2. mutasi genome 3. mutasi chromosoma 4. mutasi plasmon dan plastidon

Sistem Kartu (subject matter) : (format umum) Nama Pengarang *Judul Buku. Nama Penerbit. Tahun Terbit Edisi. Kota Penerbit. Halaman. *Judul Karangan. Nama Buletin/ majalah. No/Vol. Penerbit. Kota Penerbit. Halaman. Isi ……………………………………………………….. …………………………………………………………..

3. PENYUSUNAN HIPOTESIS Hipotesis Hypo : kurang dari pendapat yg masih Thesis : pendapat kurang Definisi : Suatu kesimpulan dari penelaahan teoritik thd suatu permasalahan (rangkuman dari kesimpulan-kesimpulan teoritik yg diperoleh dari telaah pustaka). Suatu kesimpulan yg dpt dianggap sebagai jawaban paling tepat terhadap suatu permasalahan (kebenaran pd taraf teoritik yg kebenaran empiriknya perlu diuji kemudian). Jawaban sementara thd permasalahan yg kebenarannya masih harus diuji secara empirik. PERUMUSAN HIPOTESIS (tidak ada aturan umum) : Menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih. 2. Diungkapkan dlm kalimat pernyataan/deklaratif. 3. Dirumuskan secara singkat, jelas dan sederhana.

4. PENGUJIAN HIPOTESIS apa yg dilakukan? pengumpulan fakta-fakta yg relevan dgn hipotesis yg diajukan utk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yg mendukung hipotesis tsb atau tidak PENGUMPULAN DATA uji kebenaran secara empirik perhatikan hal-hal : Obyek pengamatan/variabel/peubah Jenis data : - sifat kuantitatif kualitatif - sumber primer sekunder - waktu “ cross section “ “ time series “

3. Cara pengumpulan data - seluruh universe (populasi) - sebagian dari populasi (sampel) Cara memperoleh data - observasi/pencatatan/ pengukuran - wawancara - daftar pertanyaan Instrumen - alat kehandalan/ reliabilitas kesahihan/ validitas kualitatif kuantitatif

penilaian dari hasil pengujian hipotesis, 5. PENARIKAN KESIMPULAN penilaian dari hasil pengujian hipotesis, apakah hipotesis yg diajukan diterima atau ditolak Diterima : fakta cukup mendukung hipotesis Ditolak : tidak terdapat fakta yg cukup mendukung hipotesis (29-30)

Berpikir PENGETAHUAN 1. Penalaran 2. “ Logiko – Hipotetiko – Verifikatif “ “ BENAR ” Cara : 1. Rasio 2. Fakta 3. Metoda Keilmuan Kebenaran suatu pernyataan harus didukung oleh fakta-fakta empirik “ TEORI KEBENARAN “ 1. Teori KOHERENSI 2. Teori KORESPONDENSI 3. Teori PRAGMATIS Ciri – ciri : 1. ONTOLOGI 2. EPISTOMOLOGI 3. AKSIOLOGI

Suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan tsb KRITERIA KEBENARAN Teori Koherensi : Suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan tsb bersifat konsisten atau koheren dgn pernyataan-pernyataan sebelumnya yg dianggap benar Teori Korespondensi : Suatu pernyataan dianggap benar jika materi pengetahuan yg dikandung pernyataan itu berkorespondensi (berhubungan) dgn obyek yg dituju oleh pernyataan itu Teori Pragmatis : Pernyataan dianggap benar jika pernyataan atau konsekuensi dr pernyataan itu mempunyai kegunaan praktis dlm kehidupan manusia

Ciri-ciri pengetahuan : 3 komponen : Ontologi Apa yang menjadi ruang lingkup ? (menetapkan batas yg menjadi pengkajian obyek tsb dan berada pd pengalaman manusia) Epismotologi Bagaimana cara menyusun pengetahuan yg benar? Aksiologi Untuk apa pengetahuan tsb disusun ? Penelaahan ilmiah diarahkan kpd usaha untuk mendptkan penjelasan mengenai berbagai gejala deskripsi mengenai hub faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya suatu gejala dan proses atau mekanisme terjadinya gejala tsb (10-25)

PENGETAHUAN ILMIAH ( ILMU ) Berpikir - penalaran tidak statis langkah2 Landasan - “L – H – V“ (dinamis) langkah yg lain Landasan koreksi langkah yg lain PENGETAHUAN - konsisten - benar scr empirik PENGETAHUAN ILMIAH (ILMU) Kumpulan pengetahuan sejenis yg disusun scr sistematik, konsisten, dan teruji kebenarannya. FUNGSI : - Menjelaskan - Meramalkan - Mengontrol

PERKEMBANGAN ILMU 1. Logika 2. Bahasa Sifat Ilmu : 1. Universal 2. Komunal 3. Disinterestedness 4. Skeptis PERKEMBANGAN ILMU 1. Logika 2. Bahasa SARANA 3. Matematika 4. Statistika ILMUWAN “Sikap Ilmiah”: 1. Kompeten 2. Obyektif pengetahuan ilmu 3. Jujur 4. Faktual 5. Terbuka 6. Konsisten (10)