KEBAKTIAN SEKOLAH MINGGU 18 JANUARI 2015 TUHAN YESUS TAHAN GODAAN LUKAS 3 : 21-22 KELAS KECIL A,B,PRATAMA DAN MADYA
Kisah pencobaan seperti ini sudah tidak asing lagi bagi orang Israel Kisah pencobaan seperti ini sudah tidak asing lagi bagi orang Israel.Musa yang berpuasa 40 hari diats gunung (Keluaran 34 :28),Elia yang berjalan kegunung Allah selama 40 hari 40 malam (1 Raja-Raja 19 : 8),bangsa Israel sendiri berjalan dipadang gurun selama 40 mtahun sebelum memasuki tanah perjanjian (Ulangan 8:2).Tuhan Yesus berpuasa selama 40 hari,tidak makan dan tidak minum.Padang gurun menjadi tempat Yesus untuk berdoa dan berpuasa dalam mempersiapkan diri-Nya sebelum memulai misi Allah didunia ini. Iblis mencobai Tuhan Yesus sebanyak 3 kali ketika Ia berada dalam kondisi lapar dan lemah.Pencobaan pertama mengubah batu menjadi roti(ayat 3).Pencobaan kedua menyembah iblis ( ayat 5-7).Pencobaan ketiga,menjatuhkan diri dari bubungan Bait Allah (ayat 9). Pencobaan pertama,iblis memahami kondisi Yesus yang lapar,sehingga Tuhan Yesus dicobai untuk mengubah batu menjadi roti.
Dalam pencobaan pertama ini Yesus ditantang bukan hanya untuk memuaskan rasa laparnya,namun terutamam untuk mempertontonkan kekuatan diri-Nya sebagai Anak Allah.Bagi Yesus memperlihatkan kekuatannya sebagai anak Allah bukan sesuatu yang perlu dilakukan diluar kehendak Allah,apalagi demi untuk mengabulkan permohonan iblis.Karena itu dengan tegas Yesus berkata “manusia hidup bukan dari roti saja “.Tuhan Yesus tidak mau menggunakan kedudukan-Nya sebagai Anak Allah untuk kepentingan sendiri.Bukan soal makanan yang dipandang penting bagi Tuhan Yesus saat itu,tetapi Tuhan Yesus menghayati pentingnya hidup dalam kehendak Allah. Pencobaan kedua,Tuhan Yesus dicobai dengan segala kemuliaan kerajaan dunia,bahwa jika Tuhan Yesus mau menyembah iblis,maka iblis akan memberikan semua kuasa,kemuliaan menjadi milik Yesus.Bukankah jika Tuhan Yesus mendapatkan kuasa atas kerajaan-kerjaan dunia,maka semua kerjaan itu dibawah kendali Tuhan Yesus,dan dapat menghadirkan perdamaian? Ng buakn
Bukankah itu tampaknya baik Bukankah itu tampaknya baik?Tetapi Tuhan Yesus tidak berpikir demikian,sebab bukan kerajaan duniawi yang Tuhan Yesus ingin hadirkan,tetapi Kerajaan Allah dimana Allah sang Penguasanya.Tuhan Yesus tidak mau memperoleh semuanya dengan cara yang instan.Maka Yesus menolak dengan berkata,engkau harus menyembah Tuhan Allahmu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti. Pencobaan yang ketiga Tuhan Yesusu diminta menjatuhkan diri agar malaikat segera menatang-Ny.Bukankah hal itu dapat menunjukkan kehebatan Tuhan Yesus yang dilihat oleh banyak orang.Bukankah itu juga tampaknya baik untuk menggalang pengikut-Nya dengan mudah?Namun Tuhan Yesus tidak mau menonjolkan kehebatan diri-Nya sebagai Anak Allah,tetapi Ia mau menempuh jalan yang sulit melalui penderitaan panjang menuju salib.Karena itu Ia menjawab “Jangan engkau mencobai Tuhan Allahmu”.
Semua hal yang tampaknya baik adalah hal yang menggoda dan ditawarkan iblis.Tuhan Yesus tidak tergiur oleh tawaran itu karena Ia tahu pasti kehendak Allah Bapa-Nya.Yesus mengatasi cobaan itu dengan bergantung dan mengandalkan firman Allah.Yesus sebanyak 3 kali mengutip kitan Ulangan 8:3,6;13,6:16-17 dengan ungkapan “ada firman” atau “ada tertulis”.Tuhan Yesus dimampukan menghadapi cobaan itu sebagai bentuk penghayatan akan sisi kemannusiaan diri-Nya.Meskipun Ia sebagai manusia,dapat menghadapi pencobaan itu berdasarkan firman Allah.Tuhan Yesus berhasil mengatasi cobaan dalam kepercayaan dan kebergantungan kepada Allah.Setelah kekalahan yang telak,iblis akhhirnya mengundurkan diri. Tuhan Yesus adalah sosok yang dipersiapkan untuk menjalani misi pelayanan dari Bapa-Nya.Akan tetapi,sekaligus juga memperlihatkan bahwa Tuhan Yesus juga menjadi pelaku
Tuhan Yesus adalah sosok yang dipersiapkan untuk menjalani misi pelayanan dari Bapa-Nya.Akan tetapi,sekaligus juga memperlihatkan bahwa Tuhan Yesus juga menjadi pelaku “kehendak Allah”tidak berarti bebas dari pencobaan.Tuhan Yesus mengatasi semuanya itu dengan percaya akan pemeliharaan Allah kepada-Nya. ***
KELAS TUNAS REMAJA TEMA : AH,GAMPANG ! MATIUS 25 : 1-13 PEMBICARA : KAK MARKUS
Menjalankan tugas dan kewajiban sekadarnya tidaklah cukup untuk mendapatkan hasil yang baik.Tugas dan kewajiban yang dijalani sembarangan bisa berakibat buruk bagi kita. Perumpamaan gadis bujaksana dan gadis bodoh merupakan cerita yang menggambarkan pentingnya kita melakukan tugas dan kewajiban secara sungguh-sungguh dan sebaik-baiknya,meskipun tugas itu merupakan tugas yang mudah untuk dikerjakan.Siapakah gadis-gadis yang digambarkan disini? Kita tidak mengetahuinya dengan pasti.Ada kemungkinan bahwa gadis-gadis ini adalah hamba mempelai laki-laki (panggilan “Tuan” pada ayat 11). Alkitab seringkali memuat perbandingan dua hal yang kontras.Dalam bacaan hari ini,alkitab memuat perbandingan antara gadis-gadis bijaksana dan gadis-gadis bodoh.Kata bijaksana dan bodoh pada bacaan sama sekali tidak ada hubungannya dengan tingkat intelegensia seseorang.
Firman Tuhan sesungguhnya tidak pernah menghina mereka yang kurang didalam kecerdasan dan juga tidak terlalu mengagungkan mereka yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata.Lalu apa yang dimaksud bodoh dan bijaksana disini?Dalam pengertian yang lebih khusus,bodoh berarti tidak mempersiapkan diri dengan baik,sementara bijaksana berarti melakukan tugas dengan sebaik mungkin. Perumpamaan ini secara keseluruhan menceritakan bahwa hasil yang buruk akan diperoleh bagi mereka yang hanya tidak mempersiapkan diri dan melakukan tugasnya dengan baik.Mereka tidak berlaku jahat seperti melalaikan tugas,mereka hanya tidak siap saja dan hanya terlambat. Dalam perumpamaan ini kita melihat bahwa tidak ada perbedaan yang mencolok antara gadis-gadis bijaksana dan gadis-gadis bodoh.Mereka sama-sama hamba dan melakukan tugas yang sama dan mengalami hal yang sama.
Mereka sama-sama mengantuk dan jatuh tertidur(ayat 5) Mereka sama-sama mengantuk dan jatuh tertidur(ayat 5).Sampai disin semua terlihat sama.Akan tetapi pada ayat 8 dan 9 muncul perbedaan diantara mereka.Ketika mempelai itu datang,mereka pun bangun semuanya,mereka semua membereskan pelita masing-masing.Ternyata gadis-gadis bodoh itu tidak siap untuk menyongsong mempelai laki-laki,pelita mereka hampir padam. Mereka lalu berharap agar gadis-gadis yang membawa persediaan minyak itu untuk membaginya kepada mereka,tetapi gadis-gadis bijaksana itu menolak untuk memberikannya.Apakah ini semacam keegoisan?Pelit?Tidak ada belas kasihan?Tidak punya jiwa pengorbanan?Hanya memikirkan keselamatan diri sendiri?Tidak!Sama sekali tidak begitu.Bagian bacaan ini menekankan bahwa setiap orang sebaiknya bertanggung jawab pada tugas yang diembannya dihadapan Tuhan.
Selalu mengambil tanggung jawab orang lain berpotensi menghancurkan kedewasaannya.Lagi pula,siapakah yang dapat memikul tanggungjawab semua orang diseluruh dunia?Kita bukan Juruselamat dan Mesias,bahkan Mesias sejati pun tidak melakukan hal tersebut (bertanggungjawab atas tanggungjawab orang lain). Cerita perumpamaan ini tidak berhenti disini.Gadis-gadis bodoh itu pergi untuk mempersiapkan minyak mereka yang kurang.Celakanya,pada saat itulah mempelai datang.Mereka pikir masih ada kesempatan dan masih ada waktu untuk berubah.Mereka pikir the last minute akan sanggup menyelesaikan persiapan untuk menyongsong tuannya. Mereka adalah orang-orang malas yang tidak mempersiapkan diri,yang begitu sombong dan terlalu yakin pada diri sendiri secara berlebihan.Mereka masih diberi kesempatan oleh tuannya untuk melakukan tugasnya pada menit-menit terakhir sebelum pesta dimulai.Konyol nya lagi,mereka berpikir bahwa selama ini
Mereka sudah mengenal tuannya itu,bekerja untuk tuannya itu,namun dalam kenyataannya,tuannya itu menyatakan tidak mengenal mereka semua. Kita mungkin tahu atau bahkan tidak tahu kapan pekerjaan kita dinilai.Justru lebih baik bagi kita untuk tidak mengetahuinya.Karena dengan tidak mengetahui saatnya,kita selalu berjaga-jaga,mempersiapkan diri untuk menghadapi penilaian itu.Berjaga-jaga berarti kita melakukan tugas kita dengan sebaik-baiknya dengan sepenuh kemampuan yang kita miliki.Ketika melakukan tugas dan tanggngjawab dengan baik,kita tidak perlu lagi kuatir menghadapi setiap penilaian yang datang kepada kita.Karena itu berjaga-jagalah,sebab kamu tidak tahu akan hari mau pun akan saatnya. ***
Data Ibadah Sekolah Minggu *Kelas Kecil A Waktu : 7.30-8.30 wita/9.00-10.00 wita Nats Pembimbing :Lukas 4 :1-13 MC & Pembicara : Ibu Dewi & Kak Cinthya Kolektor : Kak Cinthya Jumlah Kehadiran : L( 8 orang)/P (16 orang) *Kelas Kecil B Waktu : 7.00-8.30 wita Nats Hafalan : Lukas 4 :8 MC : Ibu Dewi Jumlah Kehadiran : L (8)/P(4) *Kelas Pratama Waktu : 7.30-8.30wita / 9.00-10.30 Nas Pembimbing &Hafalan : Lukas 4 :1-13 &Yakobus 4 : 7 Jumlah Kehadiran : L(12)/P(21)
*Waktu : 7.30-10.30 Nats Pembimbing : Lukas 4 :1-13 Pembicara : Kak Nyongky Jumlah Kehadiran : L (8) /P (15) *Kelas Tunas Remaja Waktu : 7.30-8.25 / 9.25-10.20 Pembicara : Kak Markus Jumlah Kehadiran : L (18) /P (2) ***