Dr. Sri Lanawati MAGISTER PENDIDIKAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN Tugas diskusi KASUS Dr. Sri Lanawati MAGISTER PENDIDIKAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
Melissa (21), remaja Inggeris, adalah mantan mahasiswa Oxford College Melissa (21), remaja Inggeris, adalah mantan mahasiswa Oxford College. Bekerja sebagai penari striptease. Setiap malam ia menjalani hidupnya dengan menanggalkan pakaian di hadapan orang2 tak dikenalnya sambil meliuk-liukkan tubuhnya. Ia mengatakan: ‘saya senang menjadi penari striptease, rasanya nikmat bisa diperhatikan banyak orang. Saya seperti dewi seks yg begitu memikat. Saya tahu, saya penari striptease yg fantastik.’
Profesi Melissa membuat ibunya sangat kecewa dan sedih Profesi Melissa membuat ibunya sangat kecewa dan sedih. Sebagai anak dari keluarga kelas menengah, ia diharapkan meniti karier yg baik. maka sejak kecil ia digembleng pendidikannya. Ia memang anak cerdas. Sejak 18 bulan sudah bisa membaca dan menulis. Ia dimasukkan sekolah khusus wanita. Ibunya sangat berambisi memberikan pendidikan yg paling baik. maka sejak 10 th, ia dididik di rumah oleh ibunya. Sejak itulah dunia Melisa hanya belajar dan belajar.
“saya bagaikan otak berjalan, nilai A merupakan satu-satunya yg saya miliki. Saya tidak bersosialisasi, melakukan olah raga, atau hal2 normal lainnya. Yg saya pikirkan hanya bagaimana menjadi orang pintar secara akademis.” ungkapnya. Pada usia 12 tahun, gadis ber IQ 178 ini bergabung dengan Mensa, asosiasi orang2 cerdas dari seluruh dunia.
Pada usia 17 tahun Melissa mendapat kesempatan belajar di Oxford College. Gejala stress yg berlebihan mulai tampak. Dia menderita anorexia. Oxford ternyata merupakan sebuah kejutan baginya. Dia merasakan bukan lagi bintang intelektual di antara teman2 sebaya yang sama2 cemerlang.
‘saya merasa, orang lain lebih cantik, lebih pintar, dan lebih langsing dibandingkan dengan saya. Saya tidak bisa bersaing lagi dengan mereka secara akademis. Sementara itu, setiap orang berharap saya bisa berhasil di sekolah. Ibu saya tak lagi nonton demi saya. Nenek saya berhenti bekerja untuk merawat saya. Saya menjadi tumpukan harapan banyak orang, sehingga saya harus mengerahkan segala kemampuan untuk mereka.’
Keterbatasan uang membuatnya menerima pekerjaan sebagai penari di Windmill Club di London. Akhirnya dia menjadi penari striptease penuh. ‘ketika mereka bertepuk tangan dan bersorak sorai, saya merasa hebat.’ Melissa tidak berminat melanjutkan sekolah lagi. ‘saya tidak mau jadi korban Oxford lagi. Saya lebih senang menjadi penari streptease yg bahagia daripada menjadi mahasiswi yg sengsara.’ katanya.
Uraian masalah (describe) Mahasiswa yg cemerlang namun menjadi penari striptease. Mengalami kejenuhan dalam belajar. Tidak bahagia dalam belajar. Tidak ada kegiatan fisik/ sosial lainnya. Belajar hanya untuk harapan lingkungan./ external motivation. Merasa kalah bersaing. Perfectionism.
Menjelaskan penyebab Masalah (explain) Ketidak seimbangan perkembangan. Perkembangan fisik, kognisi, emosional, sosial. (Teori perkembangan) EI tdk berkembang. Hanya belahan otak kiri yg dikembangkan. (Teori EI) Kebutuhan dasar tidak terpenuhi. Rasa aman, rasa dicintai secara murni/ tidak bersyarat, rasa bahagia, rasa dihargai, rasa dibutuhkan…(Teori motivasi)
Mengubah perilaku (predict & control) Teori Bandura ? Teori Conditioning? Teori Motivasi ? Terapi kognitif behavior?