GPIB Immanuel Bekasi, 22 APRIL 2013 PDT. ALEX LETLORA. KITAB KEJADIAN (I) GPIB Immanuel Bekasi, 22 APRIL 2013 PDT. ALEX LETLORA.
PENDAHULUAN Hampir seluruh Perjanjian Lama aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani, dan tanpa kecuali kitab Kejadian. Judul Kejadian dalam bahasa asli Ibrani adalah bereshit, yang berarti “pada mulanya” (lihat 1:1a). Ini adalah judul yang tepat, untuk kitab tentang permulaan. Namun dalam Alkitab bahasa Inggris kita tidak mengikuti judul Ibrani; kita mengikuti judul bahasa Yunani.
Perjanjian Lama Bahasa Ibrani akhirnya diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani (kira-kira 250 tahun sebelum waktu Kristus). Penerjemah-penerjemah Yunani memberikan judul mereka sendiri, “Kejadian” kepada kitab pertama dari teks Perjanjian Lama. Kata Yunani geneseos artinya “asal, sumber, keturunan, atau permulaan.” Geneseos adalah suatu terjemahan dari kata Ibrani toledot (“keturunan,” 2:4). Judul ini juga tepat karena Kejadian sesungguhnya sebuah sejarah tentang asal-usul, keturunan.
Isi Alkitab tidak akan berarti banyak tanpa Kitab Kejadian. Kitab ini menjawab pertanyaan-pertanyaan "penting" seperti mengapa kita berada di sini dari mana kita datang. Kejadian berbicara tentang awal mula dunia, manusia, masyarakat, keluarga, bangsa-bangsa, dosa dan keselamatan. Khususnya, Kejadian bercerita tentang lahirnya bangsa Yahudi.
GAYA PENULISAN KITAB KEJADIAN Kitab Kejadian mengajarkan kebenaran dengan menceritakan kisah-kisah, bukan dengan memberikan pelajaran dalam bentuk yang lebih formal. Kisah-kisah yang diceritakan bersifat sangat manusiawi. Tidak ada upaya untuk menutup-nutupi fakta, bahkan pahlawan-pahlawan besar sekalipun digambarkan apa adanya. Semua kisah diceritakan dengan penuh keagungan dan dengan gaya yang mengharukan. Dinilai dari standar apa pun, disimpulkan bahwa Kitab Kejadian ditulis dengan cemerlang.
Meskipun Kejadian tidak secara langsung menyebutkan penulisnya; Yesus dan penulis-penulis Firman Tuhan sangat percaya bahwa Musa adalah penulis Pentateukh (lima kitab pertama dari Alkitab, juga disebut “hukum Taurat” ; lihat Kel. 17:14; Ul. 31:24; 1 Raja-raja 2:3; Ezra 6:18; Neh 13:1; Dan 9:11-13; Mal. 4:4; Mrk. 12:26; Lukas 16:29; Yohanes 1:17; 5:44-47; 7:19, 23; Kisah Para Rasul 26:22; Rm. 10:5; 2 Kor 3:15, dll.). mengingatkan kita bahwa Musa dididik dalam Injil Lukas “hikmat orang Mesir” (Kisah Para Rasul 7:22). Dalam kedaulatan Allah, Musa telah disiapkan untuk menggabungkan dan mengerti semua catatan-catatan, naskah-naskah, dan narasi lisan yang tersedia dengan mana ia menuliskan Pentateukh. Tak ada orang yang lebih siap atau cakap untuk tugas menulis sejarah Israel yang sangat luas.
Kitab Kejadian terbagi atas 2 bagian besar, yakni: Bagian pertama pasal 1 – 11 bercerita tentang umat manusia dari awalnya sampai tampilnya moyang Israel yakni Abraham. b. Bagian kedua pasal 12 – 50 Bercerita mengani nenek moyang Israel, Abraham, Ishak dan Yakub sampai mereka pindah dan menetap di Mesir.
Pertanyaan yang mencari jawaban Umat Israel memahami bahwa mereka adalah umat yang hidup dalam hubungan yang khusus dengan Allah. Allah adalah Allah yang telah memilih umat dan Ia peduli dengan keberadaan umat. Hal ini menandaskan bahwa kitab Kejadian bukanlah kitab sejarah tetapi kitab ‘sejarah iman’. Kalau keadaan nyata penuh dengan sengsara dan kemalangan, hal itu bukan karena Allah tetapi dosa pemberontakan manusia.
Kitab kejadian hendak memberi penegasan bahwa realitas bukanlah sebuah kebetulan yang dialami namun dalam realitas itu Allah sejak semula membimbing dan menguasai sejarah manusia dengan tujuan pokok kebahagiaan manusia. Kitab Kejadian hendak membina kehidupan umat bahwa sekalipun rencana Allah mengahdapi hadangan bertubi-tubi tetapi Ia tetap setia pada janji-Nya. Hal ini memberi kepercayaan kepada umat untuk tetap memiliki pengharapan dalam mengahdapi setiap peristiwa
Tempat peristiwa Kejadian dibagi dengan rapi ke dalam tiga wilayah geografis: (1) Daerah Subur Berbentuk Bulan Sabit, 1-11; (2) Israel, 12-36; dan (3) Mesir, 37-50. Tempat peristiwa sebelas pasal pertama berubah dengan cepat dan kurun waktunya lebih daripada 2000 tahun dan 1500 mil. Bagian tengah dari Kejadian kurun waktunya kira-kira 200 tahun dan berpindah dari Daerah Subur Berbentuk Bulan Sabit kepada tanah Kanaan. Tempat peristiwa terakhir dalam Kejadian ditemukan di Mesir dimana Tuhan memindahkan “tujuhpuluh jiwa.”
Tujuh ciri utama menandai Kejadian. (1) Kejadian adalah kitab pertama yang ditulis (mungkin kecuali Ayub), dan mencatat permulaan sejarah manusia, dosa, bangsa Ibrani, dan penebusan. (2) Sejarah dalam Kejadian meliputi jangka waktu yang lebih lama dari seluruh sisa Alkitab, dimulai dengan pasangan manusia pertama, berkembang hingga sejarah dunia pra-air bah, dan kemudian menyempit lagi pada sejarah bangsa Ibrani sebagai arus penebusan yang dirunut sepanjang sisa PL.
(3) Kejadian menyatakan bahwa alam semesta dan hidup di bumi ini adalah jelas karya Allah dan bukan suatu proses lepas dari alam. Lima puluh kali dalam pasal 1-2 (Kej 1:1--2:25) Allah menjadi subyek dari kata kerja yang menunjukkan apa yang dilakukan-Nya selaku Pencipta. (4) Kejadian mengisahkan berbagai peristiwa perdana -- pernikahan pertama, keluarga pertama, kelahiran pertama, dosa pertama, pembunuhan pertama, tokoh poligami pertama, alat-alat musik pertama, janji penebusan pertama, dan sebagainya.
(5) Perjanjian Allah dengan Abraham, yang dimulai dengan panggilannya (Kej 12:1-3), diresmikan dalam pasal 15 (Kej 15:1-21) dan disahkan dalam pasal 17 (Kej 17:1-27), merupakan inti dari seluruh Alkitab. (6) Hanya Kejadian menerangkan asal mula kedua belas suku Israel. (7) Kejadian menyatakan bagaimana keturunan Abraham akhirnya tinggal di Mesir (selama 430 tahun) dan demikian menyiapkan untuk keluaran, peristiwa penebusan yang utama dalam PL.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru Kejadian menyatakan sejarah nubuat penebusan dan seorang Penebus yang akan datang melalui benih wanita (Kej 3:15), melalui keturunan Set (Kej 4:25-26), melalui keturunan Sem (Kej 9:26-27), dan melalui keturunan Abraham (Kej 12:3). PB menerapkan Kej 12:3 langsung pada persediaan Allah untuk penebusan di dalam Yesus Kristus (Gal 3:16,29). Banyak tokoh dan peristiwa dari Kejadian disebut dalam PB berkaitan dengan iman dan kebenaran (mis. Rom 4:1; Ibr 11:1-22), penghakiman oleh Allah (mis. Luk 17:26-29,32; 2Pet 3:6; Yud 1:7,11), dan pribadi Kristus (mis. Mat 1:1; Yoh 8:58; Ibr 7:1).
..bersambung…bag – 2