PEMAHAMAN JURNAL Judul : PEMANFAATAN ABU MERANG DALAM MENURUNKAN KESADAHAN AIR SUMUR GALI Penulis : Rasman ( Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Makassar) Sumber : ISJD Lingkungan
Waktu kontak 2 jam dan 4 jam Kerangka Konsep : Air sadah Waktu kontak 2 jam dan 4 jam 10 Gram 20 Gram 30 gramm Di saring Penurunan Memenuhi syarat Tidak memenuhi syarat
Tempat penelitian : Bengkel kerja Politeknik Kesehatan Makassar Jurusan Kesehatan Lingkungan Waktu penelitian : Juni – Agustus 2007 Lokasi penelitian : Desa Muntea Bontolojong kecamatan Uluere kabupaten Bantaeng. Screamed By : Dwi Anggrayana N FTI 19 Univ. Mercu Buana Jakarta
Air merupakan Sumber Daya Alam yang dperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan untuk semua makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu sumber daya air harus dilindungi agar tetap di manfaatkan dengan baik oleh manusia. Pada dasarnya bila kita bandingkan antara air tanah, air permukaan dan air angkasa. Maka kualitas air tanah lebih baik dari kedua sumber lainnya. Hal ini disebabkan karena tercemarnya air tanah lebih kecil dibandingkan kedua sumber tersebut. Namun kemungkinan tercemarnya air tanah tetap ada, yaitu dengan adanya mineral, bakteri, dan benda-benda lainnya.
Kehadiran kesadahan dalam air dalam jumlah yang tidak memenuhi syarat dapat menyebabkan kerugian baik dari segi ekonomi maupun dari segi kesehatan. Dari segi ekonomi dapat mengurangi efektivitas kerja sabun, menyebabkan lapisan kerak pada peralatan dapur yang terbuat dari logam dan sayur-sayuran menjadi keras apabila dicuci dengan air sadah, sedangkan dari segi kesehatan dapat menyebabkan penyumbatan pada ginjal, kencing batu, dan juga dapat memperlambat proses pertumbuhan tulang pada anak. Kesadahan maksimal yang diperbolehkan untuk air bersih dan air minum adalah 500 Mg/L menurut PERMENKES RI No.416 tahun 1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah efektivitas pemanfaatan abu arang dapat menurunkan kesadahan air sumur gali, untuk mengetahui variasi dosis abu merang dalam menurunkan kesadahan air sumur gali, untuk mengetahui berapa besar konsentrasi penurunan kesadahan air baku sebelum dan sesudah pemberian merang dalam menentukan variasi dosis waktu kontak.
Kadar kesadahan air baku/ air sumur galian berdasarkan uji kelayakan yang dilakukan di Laboratorium Politeknik Kesehatan Makassar Jurusan kesehatan lingkungan adalah 669,53 mg/L . Dari hasil tersebut, kesadahan air sumur gali masih melebihi standar yang dipersyaratkan maka perlu dilakukan pengolahan untuk menurunkan kesadahan. Cara pengelolaan yang paling sederhana, mudah, dan murah terutama untuk masyarakat pedesaan yaitu dengan pemberian abu merang, sedangkan bahan kontamin pengotorannya dapat dikombinasikan dengan seringan pasir sederhana. Dilakukanlah penelitian dengan variable dosis 10 gr, 20 gr, dan 30 gr dalam 5 L air baku serta kontak 2 jam dan 4 jam, lalu disaring, diperoleh penurunan sebesar 72,63% - 93,28%.
Dari studi eksperimen ini, diperoleh kesimpulan yaitu : 1. Tingkat kesadahan air baku/ air sumur gali dapat diturunkan dengan pemanfaatan abu merang dengan penyaringan pasir sederhana. 2. Setelah penambahan abu merang dengan penyaringan pasir dosis 10 gr, 20gr,30gr dan 5 liter air baku dengan waktu kontak 2 jam dan 4 jam yang konsentrsi penurunannya adalah dengan dosis 10 gr dengan waktu kontak 2 jam. 3. Abu merang dengan variasi dosis 10 gr, 20gr, dan 30gr dalam waktu kontak 2 jam dan 4 jam dapat menurunkan air baku/ air sumur gali.