JURNAL PENYESUAIAN Catur Iswahyudi Manajemen Informatika (D3) Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
MATERI Jurnal Penyesuaian Dasar Pembukuan Contoh Soal
Mengapa perlu penyesuaian Jumlah angka pada setiap rekening yang terdapat di Neraca Saldo, terkadang tidak semuanya menunjukkan jumlah yang seharusnya. Penyesuaian angka-angka tersebut dapat dilakukan dengan terlebih dahulu menyusun jurnal penyesuaian berdasarkan data yang disediakan. Tahapan berikutnya adalah penyesuaian dengan bantuan daftar yang disebut Neraca Lajur (worksheet).
Jurnal Penyesuaian Jurnal penyesuaian adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menempatkan pendapatan pada periode dimana pendapatan tersebut dihasilkan dan beban pada periode dimana beban itu terjadi Jurnal yang dibuat setelah dilakukan penyesuaian neraca saldo setelah penutupan kembali Jurnal yang dibuat karena adanya ketidaksesuaian antara akun–akun (perkiraan–perkiraan) pada neraca saldo dan keadaan yang sebenarnya Bersifat opsional, boleh dilakukan boleh tidak
Jurnal Penyesuaian Neraca saldo harus disesuaikan dahulu, karena alasan berikut : Adanya rekening campuran (Mixed Account) yaitu Rekening yang sebagian merupakan harta dan sebagian lagi merupakan rekening biaya. Adanya kesalahan yang masih harus dikoreksi
Tujuan Jurnal Penyesuaian Agar pencatatan transaksi dilakukan secara konsisten Untuk menyakinkan kewajaran penyajian harta, kewajiban, dan modal. Menjaga konsistensi dengan buku pedoman akuntansi berkaitan dengan pos-pos transitoris Menghindari kesalahan atau kerepotan berkaitan dengan pos-pos antisipasi
Jurnal Penyesuaian Jurnal Penyesuaian disusun berdasarkan data dari neraca saldo dan data penyesuaian akhir periode Dilakukan pada hari pertama pada periode berikutnya. Contoh Perusahaan melakukan penutupan buku dan penyusunan laporan keuangan periode 31 Desember 2009 maka jurnal penyesuaian kembali dibuat pada tanggal 1 Januari 2010.
Akun yang perlu penyesuaian Biaya-biaya yang masih harus dibayar Pendapatan yang masih harus diterima Biaya-biaya yang dibayar lebih dahulu Pendapatan yang diterima lebih dahulu Penyusutan bangunan, mesin-mesin, dll Pemakaian perlengkapan (office supplies dan store supplies) Kemungkinan piutang tidak dapat tertagih Persediaan Barang dagangan
Akun yang perlu penyesuaian Perlengkapan (Supplies) Beban dibayar di muka (Prepaid Expense) Pendapatan diterima di muka (Deferred Income) Pendapatan yang masih harus diterima (Accrued Income) Beban yang masih harus di bayar (Accrued Expense) Penyusutan aktiva tetap (Depreciation) Penyediaan barang dagang (Merchandise inventory)
Akun yang perlu penyesuaian Beban dibayar di muka (Prepaid Expense) Dicatat sebagai harta Dicatat sebagai beban Pendapatan diterima di muka (Deferred Income) Dicatat sebagai utang Dicatat sebagai pendapatan
Dasar Pencatatan Akuntansi Pelaporan Pendapatan dan Beban Accrual Basis (Dasar Waktu) Cash Basis (Dasar Tunai)
Accrual Basis Pendapatan dicatat ketika jasa diberikan Biaya dicatat ketika terjadi
Accrual Basis Akuntansi mengakui pengaruh transaksi pada saat transaksi tersebut terjadi Pendapatan dilaporkan pada saat perolehan Beban dilaporkan pada saat timbul Pendapatan dan Beban sangat sesuai untuk ditandingkan dalam menentukan laba Memerlukan jurnal penyesuaian pada akhir periode akuntansi Menghasilkan informasi yang lebih lengkap Digunakan di Indonesia
Accrual Basis Bila terjadi transaksi pemberian jasa, penjualan barang atau pengeluaran biaya, maka transaksi tersebut akan dicatat dalam pembukuan sebagai pendapatan, atau biaya tanpa memandang apakah kas sudah diterima atau dikeluarkan.
Accrual Basis Konsep dasar yang digunakan Periode Akuntansi (The Accounting Period) Prinsip Pendapatan (Revenue Principle) Prinsip penandingan (Matching Principle)
Konsep Time Period Mengharuskan informasi akuntansi dilaporkan pada interval waktu yang biasa Rekening (akun) diperbarui di akhir setiap periode akuntansi
Accounting Period Bisnis menyiapkan laporan keuangan untuk periode tertentu untuk evaluasi kinerja Periode akuntansi = satu tahun Calendar year (1 January – 31 December) Fiscal year akhir periode merupakan titik terendah aktivitas bisnis dalam tahun tersebut Interim periods Laporan keuangan kurang dari satu tahun
Accounting Period Praktek Akuntansi mengadopsi suatu periode waktu artifisial untuk melakukan evaluasi kinerja Konsep ini menyatakan bahwa informasi akuntansi perlu disajikan secara periodik, sesuai asumsi Periodicity Interaksi dengan prinsip pengakuan pendapatan dan matching principle Mengharuskan dilakukan pengukuran pendapatan secara akurat pada setiap periode
Revenue Principle Bilamana Pendapatan diakui? Kapan mencatat pendapatan (revenue) ? Pada saat dibayarkan Berapa jumlah pendapatan yang harus dicatat? Sebesar nilai barang atau jasa yang diberikan kepada pelanggan Bilamana Pendapatan diakui? Pada saat kepemindahan kepemilikan transfer of title. Pengakuan pendapatan dan penerimaan kas tidak harus terjadi pada saat uang sama.
Matching Principle Prinsip menandingkan antara Beban dan Pendapatan Matching principle adalah pencatatan Beban. Beban adalah berkurangnya harta dan atau timbulnya kewajiban dalam proses perolehan Pendapatan. Beban diakui ketika manfaat atas beban tersebut diterima.
Cash Basis
Cash Basis Pencatatan akuntansi dilakukan apabila telah terjadi penerimaan atau pengeluaran kas. Pendapatan/Revenue dilaporkan ketika kas diterima Beban/Expense dilaporkan ketika kas dibayarkan Pendapatan dan Beban Tidak senantiasa ditandingkan
Contoh Pada Januari 2002, perusahaan asuransi “Prensa” menjual polis asuransi kesehatan 3 tahun kepada klien. Dalam kontak disebutkan, klien harus membayar $150,000 in advance. Biaya tahunan sebesar $20,000. What is the income or loss?
Solusi
Solusi
Transaksi Implisit Sebagaian besar transaksi dicatat pada saat kejadian. Namun beberapa transaksi diakui pada akhir periode akuntansi. Transaksi ini dikenal sebagai transaksi yang bersifat implisit Adalah peristiwa yang terjadi seiring dengan berjalannya waktu serta ada bukti pendukung bahwa transaksi tersebut telah terjadi. Pengakuan dilakukan dengan melakukan jurnal penyesuaian pada akhir periode akuntansi Contoh: Depresiasi
Transaksi Eksplisit Transaksi yang bersifat eksplisit, penerimaan dan pengeluaran kas, pembelian secara kredit, penjualan secara kredit, secara keseluruhan hampir merupakan jurnal transaksi rutin harian Setiap pencatatan transaksi didukung oleh dokumen sumber
Proses Jurnal Penyesuaian Setiap jurnal penyesuaian akan mempengaruhi setidaknya satu perkiraan rugi laba (beban atau pendapatan) dan satu perkiraan neraca (harta atau kewajiban). Dipersiapkan pada akhir periode akuntansi Penetapan: Pendapatan pada periode ketika dibayarkan Biaya pada periode ketika terjadi Mempengaruhi akun asset and liability Diperlukan untuk mengukur : Net Income Assets & Liabilities
Aturan Jurnal Penyesuaian
Kas Uang kas perusahaan pada umumnya disimpan di bank. Pengambilan sewaktu-waktu dapat dilakukan dengan menggunakan cek. Pada akhir periode tertentu, bank akan melaporkan kepada perusahaan saldo terakhir. Biasanya akan terjadi perbedaan saldo antara catatan perusahaan dengan laporan bank. Perbedaan tersebut, bisa terjadi karena terdapat transaksi yang belum dicatat salah satu pihak tetapi sudah dicatat pihak yang lain.
Kas Transaksi yang telah dicatat oleh bank namun belum dicatat perusahaan; pembebanan biaya administrasi bank pemberian pendapatan bunga oleh bank penagihan piutang oleh bank pelunasan utang perusahaan oleh bank Transaksi yang telah dicatat oleh perusahaan, namun belum dicatat bank; Setoran ke bank yang masih dalam perjalanan. Cek dalam peredaran Kesalahan pencatatan oleh perusahaan
Kas -- Jurnal
Piutang Penyebab; Piutang yang harus dihapus, Kesalahan pencatatan, Kelupaan pencatatan.
Piutang -- Jurnal
Beban dibayar di muka Pembayaran dimuka atas biaya-biaya Dicatat sebagai Aktiva Jurnal Penyesuaian mencatat sejumlah uang yang digunakan sebagai biaya
Contoh – Pendekatan Harta Dibayar iklan untuk 10 kali penerbitan sebesar Rp 90.000 pada tanggal 12 Januari. Iklan yang telah menjadi beban bulan ini adalah 2 kali. Sehingga, beban iklan untuk bulan ini adalah (2 kali) = 2/10 x Rp 90.000 = Rp 18.000
Contoh – Pendekatan Beban Dibayar iklan untuk 10 kali penerbitan sebesar Rp 90.000 pada tanggal 12 Januari. Iklan yang telah menjadi beban bulan ini adalah 2 kali. Sehingga, iklan yang belum adalah 8 kali. Iklan dibayar di muka (8 kali) = 8/10 x Rp 90.000 = Rp 72.000
Perlengkapan Diketahui saldo perlengkapan salon pada Neraca Saldo Rp. 293.000. Penyesuaian; Perlengkapan yang tersisa pada 31 Januari adalah Rp 45.000. Sehingga, perlengkapan yang dipakai bulan ini atau Beban Perlengkapan = Rp 293.000 – Rp 45.000 = Rp 248.000.
Depresiasi (Penyusutan) Plant assets Adalah aset yang berwujud (tangible) dan berumur panjang yang digunakan dalam operasi bisnis Penyusutan Alokasi biaya plant asset untuk membiayai selama masa penggunaan aset Tanah tidak dikenai penyusutan
Penyusutan Aktiva Tetap Aktiva Tetap seperti Peralatan Kantor, Kendaraan, Gedung, Mesin, dan lain-lain disusutkan sebagai konsekuensi logis bahwa aktiva tetap tersebut telah digunakan untuk aktivitas perusahaan. Penyusutan aktiva tetap menggunakan akun kontra yaitu seperti akumulasi penyusutan peralatan kantor, akumulasi penyusutan kendaraan dan lain-lain. Besaran penyusutan bisa diperoleh dari % tertentu, metode tertentu (metode garis lurus, jumlah angka tahun), dan lain-lain.
Contoh Peralatan Salon penyusutannya ditetapkan 12% per tahun. Peralatan Salon saldonya adalah Rp 2.200.000. sehingga, Penyusutan peralatan salon bulan ini adalah (12% / 12) x Rp 2.200.000 Rp 22.000.
Akumulasi Penyusutan Contra asset Normal credit balance Selalu dipasangkan dengan akun yang terkait Merupakan jumlah dari seluruh penyusutan yang dicatat dalam plant asset Holds sum of all depreciation recorded on a plant asset Nilai buku : Biaya dikurangi akumulasi penyusutan
Accrued Expenses Merupakan beban yang masih harus dibayar Merupakan lawan / kebalikan dari biaya yang dibayar dimuka Beban yang masih harus dibayar merupakan sejumlah beban yang menurut waktunya harus diakui (ditanggung) sebagai beban pada periode akuntansi yang bersangkutan. Namun, karena alasan-alasan tertentu pembayaran beban tersebut belum dilakukan. Beban tersebut merupakan utang bagi perusahaan.
Accrued Expenses Contoh: Diketahui perusahaan belum membayar gaji sebesar Rp 90.000.
Pendapatan diterima dimuka Terkadang pelanggan memberikan pembayaran terlebih dahulu, padahal jasanya belum diberikan oleh perusahaan. Contoh: Sewa selama tiga bulan sebesar Rp 360.000 diterima pada tanggal 1 Januari. Pada tanggal 31 Januari, hanya Rp 120.000 yang dapat dibukukan sebagai pendapatan.
Pendapatan diterima dimuka Pendapatan tersebut, terkadang langsung diakui sebagai pendapatan (pendekatan akrual/accrual bases). Penjelasan di atas adalah pendekatan kas (cash bases). Sehingga, Sewa diterima dimuka = Rp 360.000 – Rp 120.000 = Rp 240.000
Ringkasan
LATIHAN
PERSEDIAAN BARANG DAGANG Ikhtisar Rugi Laba Harga Pokok Penjualan Tanpa di Jurnal Contoh : Neraca Saldo, 31 Desember 1990 Persediaan Barang Dagang Rp. 11.250.000 (D) Pembelian Rp. 15.000.000 (D) Ongkos Angkut Pembelian Rp. 500.000 (D) Retur Pembelian Rp. 1.000.000 (K) Potongan Pembelian Rp. 750.000 (K) Data Penyesuaian 31 Desember 1990 Nilai Persediaan barang akhir sebesar Rp. 12.500.000
1. Penyesuaian Metode Ikhtisar Rugi/Laba 2. Penyesuaian Metode Harga Pokok Penjualan
PERSEDIAAN PERLENGKAPAN Mencatat Persediaan Perlengkapan Contoh : Neraca Saldo 31 Desember 1990 Perlengkapan Toko Rp. 1.250.000 (D) Perlengkapan Kantor Rp. 2.000.000 (D) Data Penyesuaian 31 Desember 1990 Nilai Perlengkapan Toko Pada akhir periode Rp. 750.000 Perlengkapan Kantor yang telah terpakai Rp. 1.300.000
Ayat Penyesuaian, 31 Desember 1990
PENYUSUTAN AKTIVA TETAP Contoh : Neraca Saldo 31 Desember 1990 Gedung Rp. 10.000.000 (D) Akumulasi Penyusutan Gedung Rp. 2.000.000 (K) Inventaris Rp. 6.000.000 (D) Data Penyesuaian 31 Desember 1990 Gedung disusutkan 10 % dari harga Beli Inventaris disusutkan sebesar Rp. 500.000 Ayat Penyesuaian 31 Desember 1990
BIAYA-BIAYA YG MASIH HARUS DIBAYAR Contoh : Neraca Saldo 31 Desember 1990 Biaya Gaji Rp. 400.000 (D) Pajak Penghasilan Rp. 150.000 (D) Data Penyesuaian 31 Desember 1990 Gaji yang terutang sebesar Rp. 20.000 Taksiran Pengahasilan Rp. 175.000 Ayat Penyesuaian 31 Desember 1990
PENDAPATAN YG MASIH HARUS DITERIMA Contoh : Neraca Saldo, 31 Desember 1990 Pendapatan Bunga Rp. 50.000 (K) Data Penyesuaian 31 Desember 1990 Bunga yang belum diterima sebesar Rp. 20.000 Ayat Penyesuaian 31 Desember 1990
BIAYA DIBAYAR DIMUKA Contoh : Neraca Saldo 31 Desember 1990 Asuransi dibayar dimuka Rp. 1.620.000 (D) Biaya Sewa Rp. 1.200.000 (D) Data Penyesuaian 31 Desember 1990 Asuransi yang telah dibayar untuk 3 tahun dimulai 1 Januari 1990 Kontrak Sewa selama 2 Tahun dimulai awal Juli 1990 Ayat Penyesuaian 31 Desember 1990
PENDAPATAN YG DITERIMA DIMUKA Contoh : Neraca Saldo 31 Desember 1990 Bunga diterima dimuka Rp. 1.200.000 (K) Pendapatan Sewa Rp. 4.800.000 (K) Data penyesuaian 31 Desember 1990 Bunga yang telah diterima untuk masa 1 tahun dimulai 1 Maret 1990 Sewa yang telah dicatat dimulai awal agustus 1990 Ayat Penyesuaian 31 Desember 1990
PENAKSIRAN PIUTANG TAK TERTAGIH Contoh : Neraca Saldo, 31 Desember 1990 Piutang Rp. 10.000.000 (D) Cadangan Pengahapusan Piutang Rp. 500.000 (K) Data Penyesuaian 31 Desember 1990 Kerugian Penghapusan Piutang tahun ini sebesar Rp. 200.000 Cadangan Penghapusan Piutang ditaksir 6 % dari Piutang
PENYESUAIAN SALDO KAS DENGAN REKENING KORAN Contoh : Neraca Saldo 31 Desember 1990 Kas Rp. 7.500.000 (D) Kas di Bank Rp. 10.250.000 (D) Data Penyesuaian 31 Desember 1990 Saldo R/K menunjukkan saldo kredit sebesar Rp. 10.500.000 selisih dengan saldo kas disebabkan Bank telah mendebet biaya administrasi sebesar Rp. 100.000 dan mengkredit jasa giro sebesar Rp. 350.000 kedua post ini belum tercatat oleh perusahaan . Ayat Penyesuaian 31 Desember 1990
SELESAI