Lingkungan abiotik By: kelompok 3
Pengertian Lingkungan Abiotik Lingkungan Abiotik adalah lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain (Kusuma, 2009).
Pengaruh Lingkugan Suhu Terhadap Tanaman Suhu mencakup dua aspek yaitu derajat dan insolasi. Insolasi menunjukan energi panas dari matahari dengan satuan gram/kalori /cm2/jam. Dimana 1 gram kalori digunakan untuk menaikan suhu satu gram air sebesar 1° C. Suhu mempengaruhi beberpa proses fisiologis penting yaitu : Buka dan menututupnya stomata Transpirasi Penyerapan air dan nutrisi (unsur hara) Fotosintesis Respirasi Kinerja enzim Cita rasa tanaman Pembentukan primordia bunga
Pengaruh Suhu Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Pengaruh suhu terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman dapat dibedakan sebagai berikut : Batas Suhu Yang Menguntungkan Tanaman. Batas Suhu Yang Tidak Menguntungkan: a. Suhu Diatas Maksimum yang berpengaruh terhadap : b. Suhu Dibawah Minimum perlambatan pertumbuhan dan perkembangan serta menghambat pembungaan tanaman.
Pengaruh Lingkungan Cahaya Matahari Terhadap Tanaman Cahaya mempunyai pengaruh penting terhadap tanaman yaitu proses fotosintesis dan pembungan. Cahaya merupakan salah satu kunci penentu dalam proses metabolisme dan fotosintesis tanaman. Fotoperiodisitas yaitu panjangnya penyinaran matahari pada siang hari. Biasanya dari daerah tropik semakin ke kutub panjang penyinaran matahari semakin panjang. Dalam hal ini kita mengenal tanaman hari panjang, dan tanaman hari pendek. Tanaman hari panjang : Tanaman yang baik hidupnya pada suatu daerah maupun untuk ke fase generatif memerlukan panjang hari penyinaran lebih dari 12 jam. contohnya kembang sepatu, bit gula, selada, dan tembakau. Tanaman hari pendek : Tanaman yang baik hidupnya pada suatu daerah maupun untuk ke fase generatif memerlukan panjang hari penyinaran kurang dari 12 jam. contohnya krisan, jagung, kedelai, anggrek, dan bunga matahari.
Pentingnya Cahaya Terhadap Tanaman Cahaya dalam hubungannya dengan proses pertumbuhan tanaman dapat mempunyai beberapa macam kegunaan antara lain : Fotosintesis. Cahaya dalam hubungannya dengan klasifikasi tanaman. Sejumlah peristiwa yang terjadi dalam tubuh tanaman. Misalnya, sinte- sis khlorofil, kelaku-an stomata dan sebagainya. Transpirasi. Dan lain-lain. Tanaman-tanaman dapat dibagi sesuai dengan kebutuhan cahaya di dalam proses hidupnya menjadi : 1. Heliophytes Tanaman yang termasuk Heliophytes adalah tanaman-tanaman yang dapat hidup baik pada keadaan yang penuh dengan sinar matahari. 2. Sciophytes Adalah tanaman-tanaman yang dapat hidup baik pada intensitas cahaya yang lebih rendah. 3. Fakultatif Sciophytes Adalah tanaman yang dapat hidup baik, baik pada keadaan penuh sinar matahari maupun pada keadaan teduh. 4. Obligativ sciophytes Adalah tanaman-tanaman yang dapat hidup baik tanpa sinar matahari yang intensif.
Peranan Cahaya Dalam Perkecambahan Biji Cahaya memegang peranan yang sangat penting dalam perkecambahan biji dari beberapa tanaman. Peranan cahaya dalam merangsang atau menghambat perkecambahan biji dari beberapa tanaman ini telah diketahui sejak pertengahan abad ke-19. Pengaruh cahaya terhadap perkecambahan dibedakan menjadi : 1. Tanaman yang perkecambahannya membutuhkan cahaya. Contoh : Latuca sativa (selada kelapa) Nicotiana tabacum (tembakau) 2. Tanaman yang berkecambahan baik pada keadaan yang becahaya (intensitas lebih tinggi, perkecambahan lebih baik). Contoh : Daucus carota (wortel) Ficus elastica (karet kebo) Rumput-rumputan 3. Tanaman yang perkecambahannya dihambat dengan adanya cahaya. Contoh : Liliaceae (keluarga bunga lily) Nigella spp. (jinten hitam) 4. Tanaman yang perkecambahannya sangat berkurang bila kena cahaya. Contoh : Licopersicum esculentum (tomat) Bromus spp.
Pengaruh Lingkungan Curah Hujan Terhadap Tanaman Hama seperti makhluk hidup lainnya perkembangannya dipengaruhi oleh faktor-faktor iklim baik langsung maupun tidak langsung. Temperatur, kelembaban udara relatif dan foroperiodisitas berpengaruh langsung terhadap siklus hidup, kepribadian, lama hidup, serta kemampuan diapause serangga. Sebagai contoh hama kutu kebul (Bemisia tabaci) mempunyai suhu optimum 32,5 ºC untuk pertumbuhan populasinya. Pengaruh tidak langsung adalah pengaruh faktor iklim terhadap vigor dan fisiologi tanaman inang, yang akhirnya mempengaruhi ketahanan tanaman terhadap hama. Temperatur berpengaruh terhadap sintesis senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, falvonoid yang berpengaruh terhadap ketahannannya terhadap hama. Pengaruh tidak langsungnya adalah kaitannya dengan musuh alami hama baik predator, parasitoid dan patogen.
Pengaruh Lingkungan Kelembapan Terhadap Tanaman Hubungan Kelembaban Dengan Tanaman Untuk tanaman kelembaban harus seimbang dengan suhu, karana apabila kelembaban tinggi maka proses-proses yang terjadi didalam tubuh tanaman akan terganggu. Hubungan Kelembaban dengan Hama dan Penyakit Kelembaban udara sangat berpengaruh terhadap penyakit dibidang pertanian. Kelembaban udara yang terlalu tinggi akan menyebabkan penyakit semakin berkembang,penyakit akan menyebar secara luas bila kelembaban udara lingkungan sesuai dengan kelembaban optimalnya. Sebagai contoh, penyakit akan menyebar dengan bantuan hujan, dengan hujan maka bakteri penyebab penyakit pada tanaman akan lebih mudah berpindah dari tanaman yang sudah terinfeksi ke tanaman yang sehat shingga tanaman yang sehat akan terjangkitai penyakit yang sama.
Terima kasih.....
1.Batas Suhu Yang Menguntungkan Tanaman. pada setiap jenis tanaman kebutuhan akan suhu optimum ini bervariasi seperti pada tanaman C3 membutuhkan suhu optimumnya antara 27° C sampai 28° C, sedangkan pada tanaman C4 suhu optimumnya adalah 30° C sampai 35° C. Berdasarkan hal ini tanaman hortikultura dikelompokkan sebagai berikut : I. Tanaman yang menghendaki batas suhu optimum yang rendah ( tanaman musim dingin), yaitu tanaman yang tumbuh baik pada suhu 45° F sampai 60° F. II. Tanaman yang menghendaki batas suhu optimum yang tinggi (musim panas), yaitu tanaman yang tumbuh baik pada suhu antara 60° F sampai 75° F. Contoh :
contoh-contoh tanamannya pada tabel berikut: Tanaman Musim Dingin (suhu Optimum = 45-60° F) Tanaman buah-buahan Tanaman sayuran Tanaman hias Apel, pear, cherry, plum, strawbery Asparagus, kubis, wortel, kentang dll Gramenium, petunia Tanaman Musim Dingin (suhu Optimum = 60-75° F) Apricot, grape, citrus Tomat, waluh, ketimun Rose, orchid
a. Suhu Diatas Maksimum yang berpengaruh terhadap : Respirasi yaitu terjadinya proses respirasi dan absobsi air yang tinggi sehingga terjadi proses-proses perombakan protein dan terhambatnya kinerja enzim (denaturasi). Terganggunya pembentukan sel generatif yang terjadi karena rusaknya pembelahan sel secara mitosis sehingga biji akan mandul atau kosong. Terjadinya translokasi yaitu terganggunya proses pengangkutan dan penyebarann assimilat (hasil fotosintesis) dari sumber fotosintesis ke bagian-bagian tanaman yang menggunakan atau menyimpan cadangan makanan seperti : buah, batang dan umbi. Terjadinya mutasi gen akibat adanaya suhu yang terlalu tinggi yang menyebabkan berubahnya susunan genetik tanaman atau adanya sinar gamma. Tanaman kekurangan unsur hara, karena suhu tinggi dapat mengganggu perombakan-perombakan senyawa-senyawa penting bagi tanaman. Tanaman menjadi layu akibat suhu yang tinggi sehingga absorbsi air yang rendah dan tingginya evapotranspirasi
b. Suhu Dibawah Minimum perlambatan pertumbuhan dan perkem- bangan serta menghambat pembungaan tanaman. Absorbsi unsur hara dan air terganggu karena air akan membekupada suhu dibawah minimum dan akar tanaman akan membeku yang menyebabkan fikositas menjadi naik. Penyerapan unsur hara juga terganggu karena bakteri-bakteri pengurai akan mengalami dormansi atau istrihat Respirasi menurun karena kebutuhan air dan udara dalam tubuh tanaman menjadi rendah seiring rendahnya aktivitas-aktivitas dalam tubuh tumbuhan. Perkecambahan benih akan teganggu dimana embrio akan rusak yang disebabkan rusaknya membran sel dalam biji. Sufokasi (suffocationI) lambatnya pertumbuhan tanaman karena suhu udara yang rendah pada tanah dan kekurangan oksigen (Nurmansyah, 2009).