Sosiologi Komunikasi Media dan Teknologi Informasi (PEMAHAMAN SOSIOLOGI KOMUNIKASI DAN REVOLUSI KOMUNIKASI) HM. Burhan Bungin, Prof., Dr., M.Si. Profesor Ilmu Sosiologi Komunikasi
TEKNOLOGI KOMUNIKASI: LATAR BELAKANG SEBUAH REVOLUSI Fenomena komunikasi saat ini oleh ahli melihatnya sebagai suatu revolusi komunikasi: ada pula yang menamakannya sebagai zaman baru komunikasi, dan yang lainnya menyebut hal-hal ini sebagai abad komunikasi elektronik. Schramm (1988); yang penting, setiap perkembangan utama dalam komunikasi manusia telah bermula dari suatu perkembangan baru yang penting dalam teknologi komunikasi”.
Benarkah saat ini sedang terjadi revolusi komunikasi?
Dissayanake (1983) mengartikan revolusi komunikasi sebagai peledakan (eksplosi) teknologi komunikasi seperti terlihat melalui meningkatnya penggunaan satelit, mikro prosessor, komputer, dan pelayanan radio berhadap tinggi, dan perubahan yang terjadi sebagai konsekuensi yang ditempa oleh bidang sosial, ekonomi, politik, kultural, dan gaya hidup manusia.
Sedangkan schramm (1988) mengingatkan bahwa perkembangan yang dinamakan revolusi komunikasi dan sebagainya ini merupakan bagian dari serangkaian perubahan yang telah berlangsung dalam sejarah kehidupan manusia selama ini.
Revolusi komunikasi adalah satu dari sekian. revolusi Revolusi komunikasi adalah satu dari sekian revolusi yang terjadi di berbagai bidang, yakni:
Revolusi politik mendistribusikan kekuasaan lebih luas Revolusi politik mendistribusikan kekuasaan lebih luas daripada sekedar lingkungan beberapa keluarga atau klas kecil yang mempunyai privilege, dan pada sejumlah kasus membebaskan negara dari suatu pemerintahan kolonial.
Revolusi pendidikan memungkinkan bagian terbesar orang untuk belajar membaca dan menulis, dan bagi suatu proporsi yang cukup besar dari mereka itu untuk melanjutkan sekolah setinggi mungkin menurut kemampuan masing-masing;
Revolusi pertanian membagi lahan dalam unit-unit yang secara ekonomi lebih efesien, memperkenalkan teknologi pertanian baru, dan memproduksi lebih banyak, dan melepas sebagian besar pekerja pertanian ke bidang industri dan bisnis;
Revolusi industri mensubstitusikan sumber-sumber baru dan enerji untuk pekerjaan manual, mempercepat produksi dengan penggunaan mesin, dan menciptakan transportasi yang cepat dan komunikasi jarak jauh.
Kemajuan teknologi dewasa ini telah menawarkan bungkahan sumber-sumber atau resources informasi dan komunikasi yang amat luas yang pernah dipunyai oleh umat manusia. Dunia kini sedang berubah. Orang belum tahu pasti bagaimana bentuk masyarakat yang kelak muncul sebagai hasil dari gerak perubahan ini. Namun yang pasti bentuk itu kelak berbeda dari apa yang ada selama ini.
Jeques Ellul: Masyarakat akan datang yang ideal adalah masyarakat yang menata dirinya berdasarkan logika-logika teknologi
Masyarakat Masa Depan akan memperoleh bermacam-macam sebutan
George Lichteim : periode post-bourgeois; Raplh Dahrendorf : post-capitalism; Amatia Etzioni : post-modern; Kenneth Boulding : post-civilized; Herman Kahn : post-economic; Sydney Ahlstrom : post-protestant; Lewis Feuer : post-ideological; Roderick Seindenberg : post-historic Richard Barnet : masa post-petroleum. Daniel Bell, mengatasi semuanya dengan sebutan: masyarakat post-industrial
Sekalipun pendekatan mereka terhadap gejala perubahan (masa depan) bertolak dari perspektif yang berbeda-beda dan berakhir pada konklusi yang juga beragam, tapi semuanya mengandung pengakuan akan pentingnya peranan teknologi informasi dan komunikasi dalam membentuk masa depan.
Pengetahuan menjadi titik sumbu inovasi (the pivot of innovation) dan pembuatan kebijakan, dan teknologi merupakan kunci pengendalian masa depan.
Toffler dalam buku The Third Wave (1980) Gelombang – 1 (SM-1790) selama ribuan tahun, masyarakat pertanian menggunakan batere alam (living battery), bercocok tanam secukup kebutuhan keluarga (prosumen), pasar tidak terlalu penting, keluarga - pengertiannya keluarga besar (extended family), berkomunikasi dengan ngobrol (orally), kalau satu desa mengalami musibah maka desa lainnya tak perlu ikut musibah (low interdependency). Ciri-ciri ini dikiaskan dengan small is beautiful.
Gelombang – 2 (1790-1970) selama ratusan tahun, masyarakat industri mulanya menggunakan bahan bakar fosil yang tidak terbarukan, mesin-mesin dirancang untuk produksi masal, produk di bawa ke pasar, keluarga inti lebih dipentingkan, berkomunikasi dengan media kertas dan poster, memahami tepat waktu. Dalam masa ini manusia mendominasi alam, terjadi pemborosan sumberdaya alam, urbanisasi, penjajahan dan kolonialisme, kemerdekaan nasional. Ciri-ciri ini dikiaskan dengan small is beautiful.
Gelombang – 3 (1970-2000) selama puluhan tahun, masyarakat informasi mensintesis ciri gelombang 1 dan 2, mulai memakai energi terbarukan, proses manufaktur beralih ke biofaktur, konsumen memproduksi barang sendiri, terjadi deurbanisasi karena telekomunikasi dan transportsi semakin baik, menonjolkan keterkaitan yang menyeluruh (globalisasi) keanekaragaman, hemat sumberdaya alam. Semuanya dikiaskan sebagai small within big is beautiful.
Gelombang – 4 (2000-sampai saat ini) Penguatan terhadap gelombang ke 3 Dimana era komunikasi ditandai oleh membanjirnya Teknologi komunikasi, berlangsungnya revolusi Komunikasi yang ditandai oleh kesadaran berkomu- nikasi, lahirnya teknologi komunikasi nirkaber dan Sebagainya small within big is beautiful.
Pasca-Industrial, Gelombang Ketiga, dan Revolusi Industri II Toffler (1980), membagi periode penting dalam sejarah umat manusia menjadi tiga gelombang, yaitu: Gelombang Pertama (8000 Tahun Sebelum Masehi – 1700 SM), Gelombang Kedua (1700 SM – 1970), Gelombang Ketiga (1979 – 2000). Gelombang Keempat (2000 - saat ini)
Perubahan Sosial yang telah, sedang dan akan terjadi pertanian industrial pasca industrial primitif modern pasca modern penjajahan kemerdekaan pasca kemerdekaan lokal nasional global budaya daerah budaya nasional budaya global pembudayaan konvergensi kultural divergensi kultural desa urbanisasi suburbanisasi migrasi antar daerah migrasi regional migrasi global revolusi industri revolusi komunikasi revolusi informasi evolusi fisik revolusi organisasi revolusi informasi masyarakat muda masyarakat menua masy. pasca tua survival produktivitas kualitas hidup kelas pekerja kelas menengah kelas berpengetahuan
Antisipasi Perubahan Mendatang Persaingan global Terbentuknya institusi-institusi global Berkembangnya budaya global Komersialisasi iptek Pengendalian superhighway informasi Privatisasi pelayanan masyarakat Mengarahkan kehidupan pribadi Membangun keluarga masyarakat Meraih kualitas hidup Melindungi lingkungan alam Menguatkan lingkungan sosial Pemerintahan berwawasan masa depan
Membangun peradaban global Mengatasi masalah siklus hidup dan siklus politik Mengatasi kejahatan dan kekerasan baru Inisiatif pembangunan berbasiskan komunitas
Paradigma Skala Permasalahan Teknologi dan Masy Skala mega Lingkungan Lingkungan Laut/atmosfir/tanah Global Dst Skala makro Unit produksi Hub. Masy. dan Pabrik Teknologi Skala mezo Peralatan Perubahan Mesin sikap terhadap Aliran teknologi Skala mikro Partikel Perub. perilaku Tetesan masyarakat Skala nano Reaksi Perub. individu Molekuler dan keluarga
TERIMA KASIH SEMOGA SUKSES Prof. Dr. HM Burhan Bungin, S.Sos., M.Si. Profesor Ilmu Sosiologi Komunikasi Jl. Mutiara Timur Boulevard BK 11 Pondok Mutiara Sidoarjo-Surabaya Jawa Timur Indonesia HP 08563382001 arombai@yahoo.com www.thebubucenter.com